NABILA-ARTHUR (END)

By MischaNisa

374K 7.1K 207

Ganti Judul dari Married for Status menjadi Nabila Arthur. Part utuh hanya sampai Part 18. Sudah resmi terbit... More

EBOOK RESMI TERBIT
PROLOG
Part 1- Masalah Nabila
Part 2- Masalah Arthur
Part 3 - Pertemuan
Part 4-Tunangan
Part 5-Calon Mertua
Part 6 - Married
CAST 'Nabila-Arthur'
Part 7 - Honeymoon
Part 8 - Permainan Konyol
PART 9 BAPER
PART 10 SALTING
PART 11- RUMAH MERTUA
PART 12 - HAMPIR
Part 14 - MATI LISTRIK
Part 15 - ONSLAUGHT!!!
PART 16 - POPCORN!
PART 17 - MASALAH BARU
PART 18 - SINGA BETINA
Kritik & Saran

Part 13 - SISI LAIN ARTHUR

10.8K 322 10
By MischaNisa

Holla...
Long time no update ya? 🤣
Happy Weekend Smart Readers!

Terima Kasih atas apresiasi kalian yang sudah memberikan vote dan komennya.

Warning!!! Dalam part ini mengandung adegan 18+
Harap bijak  ya, Smart Readers!

Selamat membaca😂


Author POV

Nabila mendekap Arthur dalam pelukan hangatnya. Hembusan nafasnya yang terasa berat akibat tersumbat membuat hati Nabila ikut merasa sakit. Entah dia sama sekali tidak merasa risih jika kepala pria itu berada di dalam dadanya.

Posisi yang lumayan intim layakanya ibu yang sedang menyusui bayi, bedanya ini adalah bayi besar. Pipi kirinya menempel erat dan menghimpit dada Nabila. Tapi lagi-lagi, Nabila tidak merasa risih atau geli sekalipun. Dia hanya ingin membuat pria disampingnya bisa tidur nyaman. Dia sadar. Dia sendiri sebagai salah satu penyebab pria yang dipeluknya menjadi demam begini.

Arthur membalas pelukan hangat Nabila. Dia bahkan sempat menyunggingkan bibirnya, tersenyum senang walau sangat singkat karena takut terciduk oleh istrinya. Andai saja keadaannya tidak sedang lemah begini, pastinya dia akan segera menyelesaikan kegiatannya yang sempat tertunda  di Jakarta itu.

Nasib memang belum berpihak kepadanya. Tapi dia akan tetap bersabar karena kesempatan itu masih banyak. Lebih baik dia menikmati momen langka ini. Kapan lagi dia diperlakukan seperti ini? Ah, apakah dia harus berpura-pura sakit saja agar mendapat servis spesial darinya tanpa dia yang memaksa duluan?

💕💕💕

Karena dua-duanya kelelahan akibat perjalanan panjang. Keduanya pun tertidur pulas masih dnegan posisi intim itu. posisi Nabila yang sperti tengah menyusui bayi besar itu. Usapan halusnya di kepala Arthur perlahan berhenti saat ia sudah sepenuhnya berada di alam mimpi. Arthur yang memiliki insting jahil plus mesumnya itu tidak akan pudar walau sedang dalam keadaan drop sekalipun.

Tetap dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini begitu saja. Satu kecupan hangat dan singkat pun ia tautkan di bibir ranum istrinya.

Cupp

"Makasih," dia menurunkan kepalanya dan merapatkan kembali di depan dada istrinya itu. Ia tersenyum senang disertai seringai nakalnya saat menelusup di antara dada yang terasa empuk dan menggemaskan  meski tersembunyi di balik piyama itu. Ingin sekali ia menjamahnya.

Cupp

"Squishy-ku," kecupnya pelan di salah satu dada Nabila. Terlalu sayang jika dibiarkan begitu saja. Tapi tampaknya ia harus tahan. Karena dia sadar sekarang sedang dalam kondisi tidak prima. Rasa kantuk lebih dominan ketimbang menuruti dan menyalurkan gairahnya yang tertunda.

Setelah itu, dia melepaskan dekapan Nabila. Dengan perlahan agar jangan sampai wanita itu terusih dari tidurnya. Dia sedikit bergeser dan memindahkan posisi tidur Nabila agar berada dalam dekapannya. Gantian, kini dia yang memeluknya dan mendekapnya dalam dadanya yang bidang. Dia cukup sadar dan tahu diri dengan ukuran badannya yang jauh lebih besar. Pasti wanita bertubuh mungil itu kesemutan dan pegal-pegal terlalu lama mendekapnya.

Cupp

"Makasih Nabila."

Dia mengecup pelan dengan penuh kelembutan dan rasa sayang tidak ingin kehilangan.

Ya, dia mulai merasa nyaman dan sayang dengan wanita bernama Nabila yang kini menjadi istrinya. Dia tidak tahu apakah pengakuannya tadi di jalan adalah sebagai bentuk lain dari pengakuan cinta? Dia tidak terlalu paham dengan arti cinta. Yang dia rasakan adalah selalu ingin berada didekat Nabila, membahagiakannya, melindunginya dan menghabiskan waktu bersamanya.

Nyaman, senang, bahagia, menggelora sampai kadang kesal dan jengkel saat bersamanya. Hingga dia tidak ingin kehilangan rasa itu. Dia sudah terbiasa dan akan merasa mati rasa jika tidak merasakan hal itu lagi. Nabila yang kini perlahan telah mengisi kekosongan hatinya.

Kini, Arthur akan berusaha untuk mempertahankan pernikahannya. Dia akan mengehentikan kontrak pernikahan itu. Selamanya, dia tidak akan pernah melepaskan Nabila. Nabilanya adalah miliknya. Tidak boleh ada laki-laki lain memilikinya, bahkan stalker di kantor tempat wanita itu bekerja sekalipun.

Ah! Dia bahkan sampai lupa dengan Si Perjaka Tua itu. Kini, dia ada PR kecil untuk menyingkirkan orang yang mengganggu Nabilanya itu.

*iklan dulu kalo di tv🤣

***

Keesokan harinya...

Nabila melepaskan plester demam yang melekat di kening suaminya lalu mengecek suhu tubuhnya yang sudah kembali normal. 

"Ah, syukurlah demamnya reda."

Ia pun beranjak dari kasur empuk itu dan lekas kembali ke kamarnya untuk mandi dan menyiapkan sarapan. Setelahnya dia tak lupa untuk mengabari Bu Kabag (Kepala Bagian) untuk meminta izin telat masuk kantor dan tidak dapat ikut apel senin yang wajib dilakukan oleh semua Aparatur Sipil Negara dari mulai Kepala Provinsi beserta jajarannya. Hal itu karena dia harus mengurusi Arthur yang masih belum pulih dan memerlukan perawatan. Dia tidak tega pergi meninggalkannya begitu saja.

"Hallo.  Selamat Pagi Bu."

"...."

"Em, begini Bu. Saya mau minta izin telat masuk kantor dan gak ikut apel pagi ini."

"....."

"Suami saya lagi sakit Bu. Kemarin malam demam tinggi, saya khawatir kalo sekarang berangkat ke kantor. Boleh gak Bu saya izib masuk kantornya jam 10?"

"...."

"Aamiin. Makasih Bu doanya. Iya, saya akan hadir Rakor (Rapat koordinasi) kok Bu."

"...."

"Baik Bu. Makasih banyak ya Bu."

Nabila bisa bernapas lega setelah mendapat kelonggaran dari atasannya. Dia punya sedikit waktu luang untuk mengurusi suaminya itu sebelum pergi bekerja. Untunglah semenjak dipindahkan tugaskan ke Bidang Tata Kelola Pemerintahan XXXX, dia tidak lagi merasa tertekan atau terancam lagi. Karena sudah aman dan tenteram, tidak satu divisi dengan Pak Oki, Si Kumis Pedofil itu. Ia pun lebih enjoy dalam menjalani pekerjaannya semenjak dipindah tugaskan dan mendapat atasan yang baik juga bijaksana.

"Kak, bangun! Kamu harus sarapan sama minum obat."

"Enghhh ...!" Arthur mengeliat, menguap lebar-lebar dan mengucek kedua matanya.

"Kamu hari ini izin aja. Gak usah masuk kerja," Nabila duduk di sisi ranjang setelah menaruh nampan yang berisikan semangkuk bubur, segelas air putih dan juga obat paracetamol.

"Kamu gak kerja?" tanya Arthur dengan nada suara lemah antara baru bangun tidur dan sakit pilek.

"Entar agak siangan. Aku udah izin kok."

"Oh," Arthur hanya ber-oh ria saja sembari bangun lalu duduk bersandar di kepala ranjang.

"Air," tukasnya suara serak, memegangi tenggorokannya yang terasa kering dan sakit saat berbicara.

Dengan cekatan Nabila memberikan segelas air kepadanya. Dia jadi tak tega jika meninggalkan pria besar itu sendirian di rumah. Mana mereka berdua belum sempat mencari asisten rumah tangga. Nabila jadi bimbang, apa sebaiknya dia izin tidak masuk kerja saja sekalian? Tapi, siang ini ada Rapat Koordinasi penting bersama Pak Kadis (Kepala Dinas). Tidak mungkin dia bolos!

"Makan buburnya, aku mau ke dapur ambil air lagi," Nabila melengos pergi keluar dari kamar pria itu. Dan kembali lagi setelah dua menit kemudian.

"Ya Ampun! Malah tidur lagi, ck. Makan dulu Kak, biar cepet sembuh," omel Nabila persis seperti saat Arthur diomeli oleh Mamanya.

"Gak mau Bil, eneg!" Arthur semakin menaikan selimut hingga menutupi kepalanya.

'Gimana bisa napas coba? Hidung aja mampet gitu?' Nabila mengumpat kesal dalam batinnya.

"Ayo dong Kak! Makan, minum obat. Baru tidur lagi. Kalo gini sih, entar di kantor aku kepikiran terus," gerutu Nabila dengan raut wajah kesal bercampur frustasi menghadapi suaminya yang mendadak menjadi manja seperti anak TK.

What?!

Arthur membuka matanya bulat-bulat. Dia begitu bahagia dan senangnya mendengar Nabila mengkhawatirkannya. Di dalam kurungan selimut itu, dia tersenyum lebar. Lalu dia menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya dan menoleh ke wajah manis istrinya.

"Kepikiran? Kamu cemasin aku gitu?" tanyanya dengan wajah berbinar. Seperti orang yang baru mendapat undian berhadiah.

"Iyalah! Aku pasti khawatir banget, takut kamu kenapa-napa. Mana kita gak ada ART coba?" gerutu Nabila tanpa jeda.

Arthur tersenyum lebar dengan mata berbinar.

Cupp

Dia mengecup bibir ranum istrinya sekilas. Seketika membuat Nabila tercengang kaget, mendadak tubuhnya diam tak berkutik dengan jantung yang mulai berdegup kencang.

"Thanks," ucap Arthur dengan senyuman merekah.

"Sama-sama. Yaudah, ini makan dulu. Buburnya entar keburu dingin," Nabila mendadak kikuk, gugup dan salting pasca dikecup suaminya tiba-tiba. Kedua pipinya blushing alami tanpa dipoles blush-on yang biasanya dia pakai saat make up.

"Ah gak mau! Pengen disuapin," tolak Arthur dengan gestur manjanya yang dibuat-buat.

"Ish ... manja!" ejek Nabila tapi tetap menuruti keinginan suaminya itu. Dengan telaten dia menyuapi Arthur hingga bubur itu tandas tak bersisa.

💕💕💕

Selesai rapat, Nabila mendapat kelonggaran dari atasannya untuk merekap hasil rapat barusan di rumahnya saja. Betapa beruntungnya dia memiliki atasan yang sangat pengertian. Mungkin karena sesama perempuan, jadilah bisa saling mengerti tatkala sang suami sakit. Maka dari itu, Nabila diperbolehkan pulang lebih awal dan bisa mengerjakan laporan tersebut di rumah dan diserahkan via email saja. Dengan penuh semangat dia lekas pulang ke rumah dan mampir sebentar di rumah makanan dan mini market, membeli beberapa makanan dan susu UHT untuk suaminya yang sedang sakit itu.

"Lho, tumben kamu udah pulang?" sapa Arthur saat sedang menonton acara TV sambil tetap bekerja dengan laptop dan setumpukan berkas-berkas.

Nabila tidak menjawab, dia hanya menggeleng kepala kesal. Mengapa suaminya itu begitu keras kepala? Seharusnya dia istirahat saja di kamar dan menunda sejenak seabregan pekerjaannya itu.

"Kamu bawa apa itu?" ujar Arthur kepo, melihat tentengan yang istrinya bawa.

"Makanan bergizi!" ketus Nabila sambil menaruh belanjaannya di meja lalu duduk di samping Arthur. Tangannya terulur untuk mengecek suhu tubuh di kening suaminya itu.

"Syukurlah mendingan," lanjutnya lalu menurunkan tangannya.

Namun secepat kilat Arthur menahan tangannya lantas mencium tangan lembut dan mulus itu dengan mesra.

Cupp

"Ishh ...!" Nabila terkesiap dan secepat kilat menarik tangannya dari genggangan Arthur.

Pria itu malah tersenyum menyeringai dengan tatapan lapar. Matanya tak luput memandangi wajah cantik Nabila.

"Jangan jutek gitu dong," Arthur tersenyum menyeringai.

Cupp

Dia menngecup sekilas bibir ranum Nabila.

"Kenapa pulangnya cepet?" ulangnya lagi.

"Bu Kabag ngasih dispen. Jadi habis rapat aku diminta pulang dan ngerjain laporan di rumah aja. Kata beliau, semoga lekas sembuh," tutur Nabila yang sibuk mengeluarkan belajaannya, agar bisa menyembunyikan wajah merah meronanya.

"Oh ...," singkat Arthur tersenyum manis.

Tatapan matanya tak lepas memandangi pergerakan Nabila. Dipandangnya wanita itu dari ujung kaki hingga kepala, memerhatikan secara intens dan detail visualisasi postur tubuh dan kecantikan alami Nabila seperti slow motion. Mengapa hari ini istrinya itu terlihat cantik dengan setelan pakaian Dinas? Aura kecantikan, kewibawaan, intelektual sangat menggambarkan wanita karir yang cerdas dan teladan. Dia merasa bangga memiliki istri seperti Nabila!

Grab!!

Arthur menarik tubuh mungil istrinya. hingga ia jatuh dan terduduk dipangkuannya. Wow!!! Danger! Arthur mesum mode on!

Dia memeluk erat dari belakang (backhug) dan terus mengecup mesra pundak dan tengkuk Nabila secara bergantian. Tentunya dengan penuh sensual.

Sepertinya pria besar itu sudah fit 100%. Gerak-geriknya seperti akan segara menyergap dan melahap Nabila.

"Ashhhh ...! Geliii!!!!" ujar Nabila yang tubuhnya menggelinjang tak tertahankan.

Sampai jumpa di part berikutnya...

Arthur


Nabila



Bandung 22 September 2019

Link video:

Link foto:
https://www.instagram.com/p/BvA-P9_AZYX/
https://www.instagram.com/p/BurYzavAxac/

https://www.instagram.com/p/BgNoryrHF48/
https://www.instagram.com/p/BeS2yIvHJ0j/

Continue Reading

You'll Also Like

26.1K 2.2K 50
" Aku tak mencintaimu tapi aku juga tidak membencimu, perasaanku padamu sama seperti ketika aku melihat orang yang berlalu lalang dijalan, kamu adala...
716K 45.7K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
2.3M 35.1K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
4.9K 328 53
Kukuh Wijaya, CEO Agensi model ternama yang merasa gila kala harus tinggal satu atap dengan Staff tata rias di Agensinya bernama Eci. Eci selalu memb...