AdZav

By putriauls

15.7K 1.1K 38

[ON GOING] Zavier esprancio albern, pria idaman para perempuan ini terkenal dengan ketampanan nya bukan hanya... More

PROLOG
AdZav | 1
AdZav | 2
AdZav | 3
AdZav | 4
AdZav | 5
AdZav | 6
AdZav | 7
AdZav | 8
AdZav | 9
AdZav | 10
AdZav | 11
AdZav | 12
AdZav | 14
AdZav | 15
AdZav | 16
AdZav | 17
AdZav | 18
AdZav | 19
AdZav | 20
AdZav | 21
AdZav | 22
AdZav | 23
AdZav | 24
AdZav | 25
AdZav | 26
AdZav | 27
AdZav | 28
AdZav | 29
AdZav | 30
AdZav | 31
AdZav | 32
AdZav | 33
AdZav | 34
AdZav | 35
AdZav | 36
AdZav | 37
AdZav | 38
AdZav | 39
AdZav | 40
AdZav | 41
AdZav | 42
AdZav | 43
AdZav | 44
AdZav | 45

AdZav | 13

328 24 0
By putriauls

Adel memasuki rumah nya setelah diantar oleh Zavi. Adel langsung mengarah ke dapur.

"Adel jangan langsung ke dapur sayang, ganti baju dulu," Seru Adina.

"Bentar bun aku haus," Balas Adel.

Adel membuka kulkas lalu mengambil air putih dingin dan langsung di teguk hingga setengah botol.

"Bandel ya," Ucap Alan menjewer telinga Adel.

"Awws," Ringis Adel.

"Apaan si lu kak," Lanjut Adel menepis tangan Alan.

Alan hanya cengengesan melihat adik nya kesal. Sedangkan Adel kesal langsung ke kamar nya.

"Kak, Adel nya mana?" Tanya Adina memasuki dapur.

"Ke kamar bun."

"Es cream nya adik kamu jangan di abisin nanti dia marah lagi."

"Iya bun cuma makan dikit kok."

Alan mengambil semua es cream nya untuk dibawa ke kamarnya awalnya ia bilang hanya sedikit.

***

Setelah membersihkan diri Adel menuju meja belajar nya untuk membaca materi yang terlewat saat di sekolah.

2 jam kemudian...

"Woi dek ke bawah makan," Teriak sang kakak sambil menggedor pintu.

Adel menutup buku lalu berdiri untuk membuka pintu.

"Bawel lu kak gausah teriak."

Adel melewati kakak nya yang menganga melihat tingkah adik nya.

"Kenapa sama adik gua kok marah melulu?" Tanya Alan dengan diri nya.

Alan segera mengikuti Adel dari belakang.

Saat sudah sampai di meja makan, Adel melihat Hana sedang mengobrol dengan bunda nya.

"Eh lu tumben disini," Ucap Adel dengan duduk di samping hana.

"Gua disuruh sama tante sekaligus bunda lu dan you know lah kenapa," Jelas Hana.

Adel mangut-mangut mengerti. Adel melihat ke kursi kosong biasanya papa nya yang menduduki kursi disana.

"Papa kemana bun?" Tanya Adel kepada bundanya.

"Papa kamu telpon bunda katanya dia ada klien dan harus ke australia selama 2 hari," Jelas Adina.

"Yahh ga ada papa ga seru tau bun," Keluh Adel cemberut.

"Kan ada bunda masa kamu nempel ke papa aja," seru Adina dengan mimik sedih.

"Ga ah aku ga mau sama bunda."

"Yaudah kamu ga bunda kasih makan sama potong uang jajan," Ancam Adina.

"Minta ke papa kan bisa," Balas Adel.

"Papa kamu itu nurut sama bunda jadi jangan macam-macam kamu sama bunda."

Hana dan Alan dari tadi hanya menonton drama antara ibu dan anak. Daripada di diam kan saja lebih baik di hentikan.

"Udah ya bun, dek kita makan aja nanti makanan nya dingin," Sela Alan menengahi.

Adel dan Adina akhirnya berhenti berdebat. Dan mereka memulai makan malam dengan khidmat.

***

"Kak kamu mau kemana?" Tanya Venna melihat sang anak berpakaian rapi.

Zavi yang di tanya pun berhenti melangkah dan menghampiri mama nya.

"Mau ke rumah Rio mah," Jawab Zavi.

"Kok malam-malam begini?" Heran Venna.

"Zavi sekalian nginep di rumah Rio, bolehkan mah?" Tanya Zavi.

"Boleh dong," Balas Venna.

"Yaudah Zavi berangkat ya," Pamit Zavi menyalami Venna.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Zavi memakai helm dan menaiki motor nya.

Drttt...

Ponsel Zavi bergetar lalu ia mengambil ponsel di saku celana.

"Apa?" Tanya Zavi langsung.

"Yaelah bukan nya halo dulu," Balas Rio.

"Terus?" Malas Zavi.

"Iye iye lu udah sampe mana?" Tanya Rio.

"Baru mau berangkat."

"Beli martabak ya di tempat biasa gua beli tau kan lu?

"Iya." Singkat Zavi.

Zavi mematikan sambungan telepon langsung setelah mengetahui apa maksud sahabat nya itu.

Sesampai nya di tempat martabak ia membuka helm dan masuk ke dalam.

"Mang saya pesen martabak coklat keju nya ukuran medium 1 sama martabak telur ukuran medium 1," Pesan Zavi kepada pelayan.

"Eh Zavi," Sapa Pelayan dengan nama mang asoy sebenarnya nama asli nya itu erick tapi karena terlalu kekinian jadi gitu.

"Hmm," Balas Zavi.

Selisih umur Zavi dan erick hanya 2 tahun karena erick masih kuliah sekaligus bekerja membantu orang tuanya.

"Di tunggu Zav."

Zavi mengangguk lalu larut dalam ponsel nya dengan bermain game.

Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelah Zavi. Zavi menyadari ada seseorang mengalihkan pandangan dari ponsel ke sebelah nya.

"Suruh siapa lu duduk di sini?" Dingin Zavi dengan mata tajam.

Sosok perempuan itu acuh tak acuh.

"Pergi!" Usir Zavi.

"Kenapa si lu Zav berubah?" Tanya Rachel sedih.

Zavi bangun dari tempat duduk nya mengabaikan Rachel menuju kasir karena melihat pesanannya sudah selesai.

"Zavi please," Lirih Rachel menunduk.

Zavi yang sedikit mendengar lirihan Rachel hanya mengepalkan tangan menahan emosi.

"Makasi mang," Ucap Zavi mengambil dan memberikan uang.

Zavi langsung pergi dari sana menuju motor nya.

"Zav kembalian nya nih," Teriak mang asoy.

"Gausah," Balas Zavi bergegas ke rumah Rio.

"Lah napa buru-buru?" Batin mang asoy bingung.

***

Sesampainya di depan gerbang rumah Rio, Zavi mengklakson. Keluar sahabatnya dengan wajah kesal menghampiri Zavi.

"Kenapa si lu Zav bukannya langsung masuk aja kan lu tau kali," Cerocos Rio membuka kan pintu pagar.

Zavi hanya diam lalu memasukkan motor nya dan membuka helm.

"Biar lu ga males atau ga sibuk ngechat," Balas Zavi memberikan martabak kepada Rio.

"Wihhh mantap," Seru Rio dengan mata berbinar melihat apa yang di tangannya.

Zavi langsung masuk ke rumah Rio meninggalkan Rio yang menikmati mencium aroma martabak.

"Woy Zav tunggu," Teriak Rio lalu masuk.

Zavi langsung bertemu dengan kakak laki-laki nya Rio.

"Woy Zav kesini juga lu," Sapa Han.

Zavi hanya mengangguk dan duduk di samping Han.

"Masih kayak gitu kak si Zavi," Ucap Rio memindahkan martabak ke piring.

Zavi melihat keadaan rumah Rio tumben sepi biasanya orang tua Rio dan kakak perempuan nya ada di ruangan.

"Pada kemana?" Tanya Zavi sekian lama diam.

"Akhirnya ngomong juga," Balas Rio dan Han kompak.

Zavi hanya menatap mereka dengan pandangan sulit diartikan.

"Eh orang tua gua lagi ke beda negara dan kak Angel lagi di kamar bertapa mungkin," Lanjut Rio diakhiri dengan kekehan.

Mereka bertiga mulai makan martabak dengan tenang dengan bermain game ps di ruang tengah.

Drttt...

Getaran ponsel membuat Zavi harus menghentikan sebentar bermain nya.

"Kak lu gantiin gua dulu," Ucap Zavi memberikan stick.

Han mengerti langsung menerima stick dari Zavi membiarkan dia mengangkat telepon.

Zavi memencet tombol hijau menunggu sang penelepon berbicara duluan.

"Hmm," Gumam seseorang dibalik telepon.

Zavi sebenarnya mengetahui itu suara siapa hanya saja ia membiarkan.

"Zav," Panggil Adel dengan nada ragu.

"Apa?"

"Gua....ah maksud gua besok kita ada kumpul buat acara itu ya," Ucap Adel.

"Kenapa gugup si lu Adel," Batin Adel menggerutu.

"Ok," Balas Zavi mengerti.

"Gua cuma mau bilang itu doang maaf ganggu lu."

"Hmm," Gumam Zavi.

"Oyasumi nasai," Ucap Adel.

Adel langsung mematikan telepon setelah mengucapkan itu.

Zavi yang mengerti apa yang diucapkan Adel hanya tersenyum dan langsung bergabung dengan kakak-beradik.

***

Pagi hari, Adel sudah siap dengan rambut di uraikan. Hana yang sedang dalam masa liburan nya masih di dunia mimpi nya.

"Bun aku berangkat ama sopir aja deh," Ucap Adel setelah selesai sarapan.

"Kok? Kenapa ga bareng kakak kamu?"

"Lama bun dia mah udah biasa di hukum telat," Jawab Adel.

"Kamu nih ya."

Adel menyalami bunda nya untuk berangkat sekolah dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Siap non?"

"Siap dong pak," Semangat Adel.

Mobil pun langsung melaju ke tempat sekolah Adel.

Saat Adel sudah sampai di sekolah ia bertemu dengan sahabat nya. Dan mereka menuju ke kelas masing-masing berbarengan.

"Del lu hari ini ada acara gitu ga?" Tanya Keisya saat sudah duduk di bangku mereka.

"Ada mau kumpul bahas acara sekolah," Jawab Adel.

"Kenapa?" Tanya Adel.

"Tadi nya mau minta temenin lu ke gramed eh lu nya sibuk."

"Lain kali deh gua temenin okey," Bujuk Adel.

"Apaan si gua ga marah ama lu," seru Keisya.

"Masa si?"

"Bodo amat del."

Pelajaran pertama hari ini di mulai dengan bahasa jepang. Pelajaran kesukaan Adel karena menurut Adel bahasa jepang itu seru, emang si bukan pelajaran wajib tapi itu keahlian Adel.

"Ohayou gozaimasu," Sapa sensei Wanda.

"Ohayou gozaimasu," Balas mereka.

Jam pelajaran jepang pun berjalan dengan lancar.

"Del ini itu wa jadi ha kan?" Tanya Keisya.

Adel yang sedang mengisi pun mengalihkan pandangan.

"Iya."

"Del kenapa si lu suka banget sama bahasa jepang? Padahal lintas minat loh."

"Emang kenapa kalo lintas minat?"

"Gapapa si."

"Kei gua suka bahasa jepang karena menurut gua unik dan seru kalo lu udah serius di bidang satu yah lu mantepin di situ begitu pun dengan gua," Jelas Adel dengan tersenyum.

"Ashiyap sahabat gua," seru Keisya dan di akhiri dengan tawa merek berdua.

****





Konbanwa tomodachi...

Sorry jarang update karena banyak tugas dan ga ada waktu buat nulis. Aku bakal usahain untuk update.

So, tunggu kelanjutan chapter nya ya..

Vote kalian itu mendukung aku untuk semangat dan comment juga biar aku dapet feedback dari kalian...


Love,


Putriauls🐙

Continue Reading

You'll Also Like

4.6K 303 9
SEBELUM BACA, FOLLOW DULU YUK !!! . . . "Ayo, gue antar." "Gak." "Naik gue bilang." "Modus penculikan ya? Sana ih, aku teriak nih." "Ok" ▪︎ "Ayo." Ga...
2.3M 81.9K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
73.7K 2.9K 196
High ranks #1 in Phosphenous [Rab, 290519] #3 in Wattyawards2018 [Kam,201218] #38 in future #29 in stories #8 in mood [Kam, 201218] #57 in sajak [kam...
5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...