Di suatu malam yang panjang, seorang pemuda menghabiskan malamnya di cafe langganannya.
Gabut karena ditinggal sang kekasih keluar kota selama dua Minggu.
Setelah puas bermain game, sang pemuda berperawakan tinggi itu menghabiskan sisa kopi susu yang tinggal sedikit di cangkirnya.
"Sorry ya bro"
"Hahahaha, gua diusir." Sindirnya pada empunya cafe.
"Diluar kuasa, elu juga tau kan ! "
"Iya-iya santai, moga kelar ya urusannya"
Bayu pun pergi memisahkan diri dari temannya itu.
Saat hendak menancap gas, temannya tadi memanggilnya dan menghampirinya.
"Ini, dipakai seperlunya sebaiknya sih engga !"
"Anjiiirrrr " setelah menyadari apa yang dia pegang.
Memutari kota yang jalanan mulai sepi tidak juga membuat Bayu lelah dan ngantuk. Seakan dunia terbalik malam jadi siang dan siang jadi malam.
**
Huatchiim
Aduh meler, tisue mana tisue.
Setelah mengelap ingus dan kembali merebahkan badannya. Hidungnya semakin gatal dan bersin terus menerus.
Minum apa gua tadi siang ? Monolognya dalam hati.
Sekiranya ingat, ia menguatkan dirinya untuk pergi kedapur mengambil segelas air hangat.
Suara bersinnya menggelegar sepanjang lorong asrama, berjalan pun terhuyung huyung sampai pelatih keluar dari kamar utama karena merasa ada yang tidak beres diluar.
"Kamu kenapa san ?"
"Gak tahu coach, kebangun malem malah bersin dan meler. Pusing kepala. Huatchiim"
*
*
*
Suara ketokan halus pada pintu kamar terdengar jelas dari dalam kamar.
"Yak, kamar sendiri aja pakai diketok."
Membuka gagang pintu yang tidak terkunci dan merebahkan tubuhnya di sembarang tempat.
"Elu minum apa mandi ?"
"Berat woi",
"Yaelah malah ngorok" sambil membenarkan posisi tidurnya karena sekarang ia ditindih belum lagi cipratan air dari rambut teman sekamarnya ini. Syukur pakai selimut tebal menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Hujan lebat angin kencang membuat suasana malam ini makin panjang.
Sreet.
Pemuda dibalik selimut tadi kembali bangun dari tidurnya.
"Apalagi ? "
Sekejap kilat mulutnya sudah tersumpal dengan sarung dan kedua tangannya ditahan di atas kepala.
Pemuda itu memberontak sejadi jadinya sampai terdiam seakan membisu bersama air hujan yang mulai reda.
Matahari bersinar cerah memasuki celah ventilasi kamar. Masih pagi tapi berasa siang karena teriknya panas matahari.
B.A.Y.U !!!!!
Teriak ihsan yang berdiri di pintu kamar.
Bayu pun terbangun dengan tersenyum.
**
Gua bisa lihat betapa marahnya ia, dengan mencoba mengatur nafas diikuti matanya yang memerah menahan airmata keluar.
Gua udah siap menerima pukulan tinjuan atau makian darinya yang pernah mengisi hari hari gua dulu.
Sudah 1 menit berlalu,
"Berpakaianlah dan cepat pergi dari sini !, "
"Elu juga men,Ditunggu coach di ruang makan !"
Ihsan pergi berlalu meninggalkan kamar.
"Anjing, ngapain gua semalem" Bayu yang tidak habis pikir dengan dirinya sendiri sambil berpakaian.
"Goblok!!! Plak !'
Bayu mendapat tamparan keras dari pemuda yang ia tiduri semalam.
"Anjing, Napa lu nampar gua ??" Bayu marah terpancing emosi dan hampir saja membalas perlakuan lelaki di hadapannya.
Bayu terduduk lemas di lantai ketika melihat tubuh polos lelaki yang menamparnya telah memar merah di sekujur tubuhnya.
"Gu..a minta maaf" Bayu meremas rambutnya merasa malu teramat dalam dan sungguh menyesal dengan perbuatannya.
Yang dimintain maafpun pergi berlalu meninggalkan Bayu seorang diri di dalam kamar.
**
Panggilan telepon sebanyak 27kali, wa 19 , line 8. Terlihat jelas di notif wallpaper hp Ihsan.
"Udah siap ?" Ujar Chico yang duduk di sampingku.
Ihsan hanya bisa tersenyum simpul dan menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan chico.
Memandang pemandangan diluar sana dari udara. Semua nampak kecil. Berharap hari esok lebih baik dari kemaren.
**
"Sayang, sini !" Gadis berambut panjang itu melambaikan tangannya pada Bayu yang berada di depan pintu masuk.
Bayu pun menghampirinya dengan penuh suka cita.
"Gimana, lama ya bisa sampai kesini ?"
Tanyanya antusias dengan senyuman yang bikin klepek-klepek Bayu.
"Anjiiirrrr, hebat banget sayang bisa dapet tempat asyik kaya gini." Puji Bayu sambil mengusap usap rambut kekasihnya.
Setelah kangen kangenan, Kirana pamit keluar ngambil barang yang tertinggal di jok motor.
Sambil mengabadikan tempat rahasia, Bayu mendengar ada yang menyebut namanya.
"Bay ,! "
Gua pun menoleh kearah sumber suara dan betapa terkejutnya gua.
"Udah 4 bulan, tenang gak bakalan gua ceritain siapa ayahnya hahaha."
"Kak !!" Teriak tangis Kirana. Kirana yang ternyata menangkap basah pacarnya dicium singkat oleh wanita lain.
"Ops, gua pamit dulu"
"Hei, maaf tadi bukan gitu." Bayu mencoba menjelaskan pada sang kekasih.
"Kita putus kak !" Kirana lari keluar parkiran.
*
*
Sebahagia itu elu can ?
Gak akan gua biarin !
Ketika Bayu melihat postingan liburan Ihsan di Bali.
"Bos, data pribadinya dikirim via email"
"Oh ini orangnya,
"Hilih lemah"
Diseberang sana Ihsan telah sampai mendaratkan kakinya di negara yang ingin ia kunjungi.
Datang bukannya langsung istirahat, Ihsan mengajak Chico ke taman kota, melihat pemandangan burung burung beterbangan sambil menikmati ice cream chocolate strawberry. Ihsan mencoba berbaikan dengan pikiran dan perasaannya.
Perjalanan lanjut sampai malam harinya seakan tidak ada hari esok. Chico mengetahui ada yang tidak beres dengan kakak sepupunya ini tapi Chico hanya bisa berdiam diri.
"Nih bawain kamera gua, siapa tau gua bisa di candid in 😝"
Ihsan pun tertawa tanpa beban.
Sebelum pergi tidur,Ihsan lagi lagi membagikan moment liburannya.
"Kak, postingan...." Chico yang menghentikan ucapannya ketika melihat Ican sudah tertidur pulas dengan menggenggam hpnya.
Chico turun dari ranjang dan mengambil hpnya Ican yang hampir terjatuh ke lantai. Diletakkannya di atas nakas dekat tempat tidur lalu menyelimuti sang kakak sepupu.
'Moga masalahnya cepat selesai ya kak" doa Chico dalam hati ketika melihat Ihsan tertidur sambil mendengkur diseberang tempat tidurnya.
**
Gubrakkk
Meja kantor itu ditendang nya kuat setelah melihat postingan Ican
Kamu cuma milik gua can, yang lain ga boleh !!!
Dibantingnya hp ke lantai, tidak urus hpnya rusak atau pecah. Emosinya sudah mengalahkan logika.
Setelah kejadian malam itu, Ihsan benar benar memutus komunikasi dengan dirinya. Bayu hanya bisa mengandalkan stalkingan dari medsos nya Ican untuk mengetahui kabar Ican.
**
"San, malam itu.
"Tolong denger penjelasan gua dulu."
"Gua mabuk dan gua kira.."
"Lagian itu kan ranjang elu !"
"Bay, aku tidur sama kamu gak satu atau dua kali. Kamu mau bilang kalau kamu masih gak bisa bedain aku dengan dia ??????! "
Jawaban menohok Ican ini sangat membuat aku mati rasa seketika. Super duper tolol bin goblok. Pantes aku ngerasa aneh dikala hasrat menggebu. mengingkari janjiku sendiri padanya kalau ia satu satunya pria dalam hidupku.
Postingan Bayu yang tanpa sengaja Ihsan baca,
#Finally tuntas juga ASUS_X014D "pengen mati" nya 😝🥰
#Terimakasih banyak banyak sudah baca