JUNG'S WIFE ✔

By pinnky_candy

745K 64.5K 9K

Cast : -Jung Jaehyun -Lee (Jung) Taeyong -Mark Lee -And others Genre : Boy x Bo... More

Jealous
Shopping ?
What's Wrong Love
AFRAID
Jaehyun??
We Meet
Gonna Birth?
Jung Twins
Doctor and Friend
Who Are You!
I Lost My Son!
Where?
Found
Revenge is the best dessert
Don't be afraid Baby

Happy Ending

41.7K 2.8K 146
By pinnky_candy

Jung's Wife
⚬By Anna⚬

Warning : Miss Typo...

Tangisan kencang terdengar di seluruh ruangan bercat putih itu, seorang Dokter ber-nametag Moon Taeil terlihat serius menyuntikan obat penenang berdosis rendah pada Jung Jeno, ia kembali menegakkan tubuhnya yang menunduk dan menatap keduanya diam, ia dengan perlahan berjalan keluar dari ruangan itu dengan raut tenangnya.

Taeil membuka pintu ruangan itu pelan membuat dua orang yang tengah menunggunya di depan ruangan menolehkan kepalanya cepat, senyum kecil ia berikan saat seorang pria cantik terlihat maju dan menanyakan keadaan sang anak.

"Buruk, terapi yang aku berikan pada mereka kali ini tidak bisa di bilang lancar." Balasnya lembut.

"Bagaimana bisa? Ini bahkan ketiga kalinya dalam 2 bulan ini mereka melakukan terapi." Balas Jaehyun datar.

"Maafkan aku Tuan Jung, tapi inilah yang terjadi pada mereka. Mereka seolah-olah menjaga ingatan mereka untuk selalu mengingat kejadian itu."


"Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang?" Tanya Taeyong cemas.

"Aku mempunyai teman dia ahli dalam Hipnoterapi, aku akan menghubunginya nanti, kita akan coba menggunakan Hipnoterapi untuk terapi Jeno dan David." Saran sang Dokter.

"Apa kau yakin Hyung?" Tanya Jaehyun.

"Dia adalah terbaik dari yang terbaik, anakmu akan aman bersamanya." Balas Taeil meyakinkan, ia kini menggeser tubuhnya sedikit ke kanan guna mempersilakan pasangan Jung itu memasuki ruangan di ikuti oleh Taeil di belakangnya.

"Apa kita bisa membawa mereka sekarang?" Tanya Taeyong lembut.

"Kalian bisa membawa mereka pulang, nanti aku akan kabari kapan temanku itu bisa memeriksa kedua anakmu." Balas Taeil.

"Terimakasih Hyung." Ujar Jaehyun dan Taeyong bersamaan.

Jaehyun membungkukan badannya sekilas sebelum berjalan pergi meninggalkan ruangan itu dengan Taeyong yang mengikuti di belakangnya.

~Jung's Wife~

Taeyong dengan senyum manisnya menyiapkan berbagai masakan hasil masakannya, tubuh mungilnya yang terbalut apron berwarna kuning itu terlihat cekatan menyiapkan semangkuk sup di masing-masing tempat duduk.

"Siap." Bisiknya senang.

Taeyong tanpa melepas apron itu berjalan kearah kamar kedua berandal mereka, ia membuka pelan pintu kamar itu.

"Jeno-ie, David?" Panggilnya lembut.

"Yes Mom." Teriakan itu terdengar kencang dan tergesa, sepersekian detik tubuh Jeno telah memeluk erat pinggangnya dengan tubuh bergetar.

"Hei Baby Boy.. Mommy and Daddy in here oke, don't affraid." Bisik Taeyong lembut, ia memaksakan senyumannya dan menatap manik serupa Jaehyun itu lembut.

"Where your Brother?" Tanyanya lagi.

Jeno semakin menyerukkan kepalanya pada perut sang ibu tanpa mau menjawab pertanyaan yang di berikannya, Taeyong menghela nafasnya lelah. "Jaehyun Hyung? Bisa bantu aku?" Pintanya saat maniknya melihat sileut tubuh sang suami di balik tembok.

"Tentu saja Baby, ada apa?" Tanya Jaehyun.

"Bisakah kau bawa Jeno ke ruang makan? Aku akan membujuk David untuk ikut makan di ruang makan." Ujar Taeyong lembut.

Jaehyun mengangguk pelan dan tersenyum tampan pada Jeno yang masih setia menyurukkan kepalanya pada perut sang ibu.

"Hey jagoan, mau ikut dengan Daddy?" Ujarnya lembut. Jaehyun tersenyum kecil ketika Jeno membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk leher sang Appa erat.


Taeyong menatap kepergian Jaehyun dan Jeno dengan nanar, ia lalu berjalan pelan ke dalam kamar dan manik bulatnya bisa langsung menangkap tubuh mungil anak bungsunya yang masih duduk di kasurnya.

"David?" Panggil Taeyong lembut.

Tanpa sadar Taeyong meremas tangannya gelisah ketika tidak mendapat balasan apapun dari David.

"Hey Baby Boy.. ini Mommy." Bisiknya lembut, ia tanpa sadar menahan nafasnya saat ia melangkahkan kakinya kearah sang anak.

Gerakan pelan dan kaku yang David berikan membuat Taeyong tanpa sadar mengigit bibirnya kencang. Taeyong mengerjapkan matanya pelan ketika liquid bening mulai mengumpul pada kelopak matanya.

"Jangan takut Baby, ini Mommy." Bisiknya serak, air mata menetes dari ujung matanya ketika merasakan tubuh mungil anaknya bergetar karena sentuhannya pada lengan sang putra.

"Mommy dan Daddy akan menjagamu disini, Mommy berjanji." Bisiknya serak.

"M...Mom? Mommy?"

Bisikan kecil dengan sedikit terbata terdengar jelas di telinga pria cantik itu, Taeyong menatap David dengan penuh pengharapan."David?"

"Mommy... Ta.. takut." Bisik David lagi.

Taeyong mengerjapkan matanya, ia menatap David dengan terharu, dengan cepat ia menarik tubuh mungil sang anak kedalam pelukannya.

"Ya baby... ini Mommy... ini... Mommy... ya Tuhan terimakasih." Bisik Taeyong berulang-ulang dengan mencium rambut sang putra berkali-kali.

Ini kali pertama David mau memanggil dan meresponnya semenjak 2 bulan yang lalu, dan itu membuat Taeyong sedikit merasa lega di dalam hatinya.

Jaehyun yang duduk di samping Jeno tersenyum tipis, sudah terhitung 2 bulan ia meninggalkan tugasnya sebagai CEO perusahaan besar untuk menemani kedua anaknya menjalani masa-masa sulit mereka.

"Daddy Jeno lapal."

"Kita tunggu Mommy okey." Balas Jaehyun lembut.

Suara Jeno yang mencicit mau tak mau membuat Jaehyun mengeraskan rahangnya, biasanya ia mendengar perkataan itu dengan suara yang ceria dan menjurus ke merajuk, tapi kini? Hanya cicitan penuh ketakutan yang terdengar.

Jika saja kedua bumonimnya tidak membuat kedua kakak beradik itu terusir dari Korea, ia pasti akan mengejarnya sampai mati.

Suara langkah kaki terdengar lembut di telinganya, ia mengalihkan pandangannya dan mendapatkan pria mungilnya menuruni tangga mansion dengan David yang berada di gendongannya.

Tanpa sadar kedua cacat manis di kedua pipinya terlihat ketika kedua sudut bibirnya tertarik keatas, ini pertama kalinya David mau makan bersama mereka di ruang makan.

"Baby?"

Hanya senyuman manis yang Jaehyun lihat sebagai balasan dari panggilannya, kini ia mulai sedikit lebih tenang dan lega ketika kedua putra mereka mulai sedikit-demi sedikit berubah kembali.

~Jung's Wife~

Jaehyun terlihat sibuk dengan dunianya, beberapa kali ia menaikan kaca mata yang berada di pangkal hidungnya ketika di rasa kacamata tersebut turun.

Ruang kerja itu terlihat sengang dan temeram, segelas kopi panas mengepul di meja kerja yang berada tepat di bawah lampu kristal yang menerangi ruangan itu. Beberapa kali suara kertas yang disentuh dan gesekan pena yang bertemu dengan kertas terdengar jelas di ruangan sepi itu.

Jung Jaehyun terlihat serius membaca dan mempelajari bebeberapa berkas yang sang Ayah kirimkan padanya melalui sekertarisnya, bagaimanapun posisinya masihlah sama di perusahaan, mereka tetap membutuhkan bubuhan tanda tangannya di beberapa berkas.

Drrtt... Drtttt....

Suara getaran ponsel mengalihkan perhatiannya, matanya melirik kearah ponsel yang terus bergetar menandakan adanya telefon masuk.

Dr. Moon Taeil

Nama itu tertulis jelas di layar datar itu, dengan gerakan cepat ia mengangkat panggilan itu pada dering ke 5.

"Yeobsseyo." Sapa Jaehyun sopan.

"Jaehyun-shi, maafkan aku karena telah menghubungi tengah malam begini."

"Tak apa Taeil-shi, apa ada sesuatu yang ingin kau perbincangkan denganku?" Tanya Jaehyun.

"Aku sudah menghubungi keluargaku, ia bisa meneriksakan Jeno dan David besok."

"Benarkah? Jam berapa aku bisa menemuinya?"

"Pukul 10 pagi kalian bisa menemuinya di ruanganku."

"Baiklah.. Terimakasih Taeil-shi." Balas Jaehyun kemudian.

Helaan nafas lega yang keluar dari mulutnya membuatnya sedikit menghempaskan bebeban yang ia panggul, tanpa aba-aba ia berdiri dari tempatnya duduk dan meletakan kaca matanya begitu saja pada meja kerjanya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu; ia akan memberitahukan pada Taeyong jika besok mereka sudah bisa menemui Dokter itu, dan ia berharap banyak akan keberhasilannya kali ini.

~Jung's Wife~

"Aku akan mencobanya, paling tidak kita akan melakukan Hipnoterapi pada mereka sebanyak dua kali untuk melihat perubahan itu pada Jung Jeno dan Jung David."

Suara seorang Dokter perempuan terdengar tegas dan yakin, dengan pandangan lurus wanita itu memandang sepasang suami istri itu tegas.

"Bisakah kau menjamin jika dengan terapi seperti ini akan membantu kedua anakku terlepas dari Traumanya?" Tanya Jaehyun dingin.

"80% dari 20% aku menjamin kesembuhan mereka di tanganku Tuan Jung." Balas sang Dokter bermarga Kim itu.

"Baiklah Dokter Kim kuharap kau mampu memegang perkataanmu." Balas Jaehyun dingin, ia menatap Dr Kim dan Dr Taeil secara bergantian, sebelum mereka membawa Jeno dan David memasuki lebih dalam ruangan yang berada di sampingnya.








Satu Bulan Kemudian





"Aku sudah memeriksa semuanya dan sekarang mereka telah sembuh dari Traumanya, tapi trauma itu bisa kembali jika salah satu dari mereka kembali teringat tanpa sengaja atau sesuatu tentang kejadian tempo lalu sengaja di pancing untuk keluar."

Perkataan Psikiater itu membuat kedua pria berbeda tinggi badan itu menganggukan kepalanya mengerti, leleki yang lebih mungil tersenyum penuh rasa haru dengan memeluk tubuh kedua putra mereka.

Sudah lebih dari 3 bulan kejadian itu berlalu, dan beberapa kali mereka telah mendatangi seorang dokter psikiater bermarga Kim yang sudah terkenal sepak terjangnya dalam dunia medis.

Jeno dan David mempunyai sikap yang berbeda dalam menyikapi trauma yang mereka alami, jika Jeno ia akan menangis ketakutan dan tidak ingin di tinggal kemanapun oleh kedua orang tuanya, berbeda dengan David, ia lebih memilih diam dan menghindar. ia akan menangis dan mengamuk jika seseorang mendekatinya dan menyentuhnya tanpa terkecuali.

Taeyong bahkan sempat jatuh sakit dan di rawat saat tubuhnya sudah tak sanggup lagi untuk menopang beban yang ia terima, hingga akhirnya Dokter bermarga Moon itu memberikan pilihan terakhir untuknya dan sang suami ㅡHipnoterapi.

"Seharusnya Jeno dan David paling tidak harus ada sedikit perubahan karena kita sudah melakukan terapi sebanyak 3 kali, tapi selama aku menangani mereka hingga saat ini mereka tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebaiknya kalian mencoba Hipnoterapi untuk terapi kedua Jung muda besok."

Perkataan itu yang Dokter Moon Taeil berikan pada Taeyong dan Jaehyun, mereka dengan senang hati menerima saran yang Dokter Moon berikan. Dan sekarang mereka tidak menyesali keputusannya karena saat ini mereka kembali mendengar rengekan serta teriakan manja kedua anaknya.

"Daddy,, bisakah Jeno mendapatkan Secup Ice Cream?"Jeno bertanya lucu kearah Jaehyun.

Mereka saat ini tengah duduk dengan tenang di dalam baby car milik keduanya, masing-masing di tangan mereka terdapat sebuah lego. Sedangkan Jaehyun terkekeh kecil dan tetap fokus kedepan untuk menyetir.

"Apa kita harus menuruti permintaan Baby Daddy?" Tanya Taeyong yang duduk di tempatnya dengan Jahil.

"Mom... David juga ingin Ice Cream." Balas David heboh.

Jaehyun maupun Taeyong bertatapan dalam diam, senyuman tak lepas dari bibir keduanya, dalam hati mereka mengucap syukur atas kesembuhan kedua buah hati mereka.

"Hei Mom,, Daddy rasa kita harus menuruti kedua malaikat kita." Tanya Jaehyun.

"CALLLL CAPTAIN!!!" Pekik keduanya senang saat sang Appa mengiyakan permintaan mereka.

Tawa pecah terdengar dari mulut Taeyong dan Jaehyun kemudian keduanya menolehkan kepalanya kebelakang untuk sesaat sebelum menghadap kedepan lagi guna melihat traffic light yang berubah menjadi hijau.

"Kalian akan mendapatkan apa yang kalian inginkan, Baby's Jung dan kau juga Jung's Wife." Ujar Jaehyun lembut dan menatap ketiga pria yang di cintainya.

"THANKYOU DADDY...." Pekik Jeno dan David bersamaan, dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi rapih keduanya.

Sedangkan Taeyong tersenyum kecil dan menatap Jaehyun lembut, ia lalu melirikan matanya kearah belakang sebentar.

Cup

"Terimakasih Daddy." Bisik Taeyong tulus dan mencuri kecupan pada bibir sang suami ketika kedua anaknya sibuk tengah berdebat sesuatu yang ia tidak ketahui apa itu, ia bersyukur Tuhan masih memberikan kebahagian untuk keluarga kecilnya.







~THE END~





Continue Reading

You'll Also Like

443K 40.5K 92
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
179K 6.3K 36
Langsung baca aja , kalau gak suka bisa skip dan tolong hargai para penulis ya :)
91.9K 9.3K 17
cerita ini diangkat dari cerita mendiang park sosa pada masa era joseon yg terdapat dalam catatan "heumheum sinseo" yang ditulis oleh "jeong yak yong...
993K 72.3K 28
𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑷𝒊𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕 |Tamat| Kisah manis keluarga Jaeyong dengan anak-anak mereka, si kembar Mark & Jeno ft. Beomgyu, si bu...