JUNG'S WIFE ✔

By pinnky_candy

746K 64.6K 9K

Cast : -Jung Jaehyun -Lee (Jung) Taeyong -Mark Lee -And others Genre : Boy x Bo... More

Jealous
Shopping ?
What's Wrong Love
AFRAID
Jaehyun??
We Meet
Gonna Birth?
Jung Twins
Doctor and Friend
I Lost My Son!
Where?
Found
Revenge is the best dessert
Don't be afraid Baby
Happy Ending

Who Are You!

33.4K 3.3K 332
By pinnky_candy

.

.

.

Don't Like Don't Read
Jaeyong Fanfiction
By Anna
BxB
.

.

.

Happy Reading...

Di Minggu pagi yang cerah dan hangat, di saat beberapa orang lebih memilih tidur sepuasnya, di saat beberapa orang memilih untuk tetap berada di rumah untuk menghabiskan akhir pekannya. Tapi tidak di kediaman keluarga Jung, jam baru saja menunjukan pukul 8 pagi, tapi seluruh penghuni Mansion telah terjaga dari tidurnya.

Jung Taeyong yang terlihat sibuk menyiapkan makanan, kedua anak kembarnya yang bermain di ruang tengah dan sang Daddy; Jung Jaehyun yang juga tengah membantu sang Mommy di dapur ㅡah tidak lebih tepatnya mengganggu sang istri di dapur.

"Ah.. Hyung! Hentikan!" Ujar Taeyong lirih, saat ini Jaehyun tengah memeluk tubuh mungilnya dari belakang, dan sesekali Jaehyun akan mencium leher atau menarik wajah sang istri untuk menghadap ke arahnya agar memudahkan untuknya mencium dan melumat kecil bibir tipis sang istri.

"Ssttt... diamlah, aku masih belum puas Love."

"Kau bahkan sudah mendapatkan jatahmu semalam Hyung!" Ujar Taeyong tak percaya, bahkan Jaehyun baru melepaskannya saat matahari hampir terbit.

"Isshhh... jangan mengangguku terus! Pergilah bermain dengan anak-anak, nanti bekalnya tidak akan selesai." Ujar Taeyong lagi, saat sang suami tak juga mau menyingkir darinya, ia meletakan spatulanya dan menghadap Jaehyun sebelum mendorong tubuhnya sedikit kasar.

Keluarga kecil itu memang telah merencanakan untuk pergi ke kebun binatang di akhir pekan. Dan Taeyong tidak mau kedua anak kembarnya menjerit heboh karena kepergiannya yang sedikit tertunda akibat sang ayah yang terus mengganggu Mommy mereka.


"Baiklah, Baiklah aku akan menemani  Jeno dan Da ㅡ"


"HUWWWWAAAAAAAAA MOOMMMMYYYY....."

Belum sempat Jaehyun menyelesaikan ucapannya, Jung David; si bungsu keluarga Jung telah menangis dan berteriak memanggil sang Ibu.

Taeyong dan Jaehyun yang mendengarkan teriakan itu langsung berlari untuk menemui keduanya, mereka takut jika sesuatu yang tidak di inginkan akan terjadi mengingat kedua Jung kecil itu hanya bermain sendirian tanpa di temani oleh orang dewasa di sekitarnya; Karena Jaehyun dan Taeyong sengaja menyuruh semua Maid untuk libur di hari Minggu.

Taeyong yang telah sampai duluan di ruang tamu hanya menatap gemas sang anak bungsu yang terlihat terisak di tengah tangisnya, ia lalu berjalan mendekat ke arah David dan mengusap lembut air mata yang membasahi wajah mungilnya.

"Ada apa hm? Kenapa David menangis?" Tanya Taeyong lembut. Sedangkan Jaehyun yang berada di samping Taeyong terkekeh kecil ketika David tengah memandangnya dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca.

"Mom... Hikss... Dad..." isak David sedih.

Taeyong tersenyum lucu dan ia memberi kecupan gemas di kedua pipi gembul sang anak.

"Ada apa hmm?"

"Jeno Hyung.. melebut pelmen David Mom." Ujar David dengan suara kecilnya, ia kembali melengkungkan bibirnya ke bawah dan memandang Taeyong dan Jaehyun menyedihkan.

"Aiggoo... sudah jangan menangis biar Daddy yang menegur Jeno Hyung." Ujar Jaehyun lembut, ia mengusak gemas surai batok sang anak.

"Jadi dimana Jeno Hyung? Bisa David katakan pada Mommy?"

Gelengan kecil David berikan, setelah merebut permen sang Adik Jeno langsung berlari pergi meninggalkannya.

Jaehyun mengedarkan matanya ke seluruh penjuru ruang tengah, ia yakin jika Jeno tidak akan kabur terlalu jauh. Jaehyun memincing kecil ketika melihat sebuah kepala menyembul sedikit dari balik soffa.

Jaehyun memandang kedua orang yang di cintainya dengan jari telunjuk yang berada di bibirnya, kemudian ia mulai melangkah pelan tanpa suara ke arah soffa itu, Taeyong yang mengerti apa yang akan Jaehyun lakukan hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan seraya tangannya menepuk bokong David yang masih sedikit terisak dalam pelukannya.

"Apa yang Jeno-ie lakukan disini." Kejut sang ayah lembut.

Jeno tersentak kecil dari duduknya dan menatap Jaehyun terkejut, ia tertawa lebar memperlihatkan gigi rapihnya dan memandang sang ayah tanpa rasa bersalah dengan satu tangannya yang menggenggam erat permennya.

"DADDYY!!" Teriak Jeno girang.

Jaehyun menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sang anak, ia lalu mengangkat tubuh mungil amg anak dan menghadapkannya ke arah Taeyong yang tengah memandang mereka penasaran.

"Jadi bisakah Jeno-ie katakan kenapa Jeno-ie membuat David menangis dan merebut permen dari David?" Tanya Taeyong lembut, ia berjalan mendekat ke arah sang suami yang sedang menggendong anak sulungnya. Sedangkan David memandang sedih permen di tangan sang Hyung yang tersisa separuh.

"Kalena enak! jadi Jeno-ie meminta David belbagi pelmen ini." Jawab Jeno.

"Yung melebut pelmen David! Buthan meminta pelmen David! Yung belbohong!"

"Tidhak! Jeno-ie thidak belbohong! David yang belbohong!"

"Yung belbohong! Mom bilang thidak boyeh belbohong!"

"Jadi anak-anak siapa yang berkata jujur di sini?" Tanya Taeyong lembut menengaih, ia menurunkan David dan meminta Jaehyun juga menurunkan Jeno, ia lalu menjejerkan keduanya dan memandangnya dengan kedua tangan yang di letakan di pinggang.

"YUNG/DAVID!"

"Jika diantara kalian tidak mau mengaku, maka akan Daddy batalkan liburan kita ke kebun binatang!" Ujar Jaehyun tegas, ia memandang kedua anaknya.

Jeno menunduk pelan dan berjalan pergi ke arah bangku kecil yang berada tak jauh darinya, ia mendudukan tubunya di sana dengan kepala yang masih tertunduk dalam.

Taeyong hanya tersenyum lembut ketika Jeno duduk di kursi yang memang ia siapkan untuk menghukum kedua anaknya jika melakukan sesuatu, ia akan menyuruh anak-anaknya duduk dan merenungi kesalahan mereka sampai mereka tahu apa yang mereka lakukan adalah hal yang buruk.

"Jadi Jeno-ie telah berbohong pada Mommy dan Daddy?" Tanya Taeyong lembut namun masih terdengar nada tegas di dalamnya.

Jeno mengangguk pelan dan tak lama isakan kecil keluar dari bibir mungilnya, ia memandang sang ibu takut. "Maafkan Jeno-ie Mom." Bisiknya lirih.

Taeyong tersenyum tipis dan mengusap lembut kepala sang anak. "Sekarang Mommy ingin Jeno-ie memikirkan kesalahan Jeno-ie, dan Mommy harap Jeno-ie tidak akan berbohong lagi." Ujar Taeyong lembut dan meninggalkan sang anak sendiri, ia akan melanjutkan masakannya yang di tinggalkan begitu saja.

Setelah kejadian tadi pagi terselesaikan kini keluarga bahagia itu tengah berjalan dengan riangnya mengelilingi kebun binatang. Jeno dan David berkali-kali berteriak heboh ketik melihat bermacam-macam hewan yang hanya pernah mereka lihat di layar LCD besar di rumah mereka.

"Daddy! David ingin Anjing itu!! Kita bica memelihalanya bukan?" Tanya David dengan polosnya di balik kaca besar di depannya. Ia menempelkan wajahnya ketika melihat hewan besar itu tengah menguap dan membuat gigi taring tajamnya terlihat  jelas.

"Wuuaaahhh... handchome(tampan), Jeno juga ingin memelihalanya Dad!" Teriak Jeno senang ia menyetujui ucapan sang adik.

Sedangkan sang mommy hanya menggelengkan kepalanya heran, anjing yang di maksud David ialah seekor singa besar yang memiliki rambut tebal di kepalanya.

"Tapi itu bukan untuk di pelihara Baby, kita tidak bisa memeliharanya." Ujar Taeyong gemas.

"Tapi mommy memiyiki Lubby(rubby) di lumah hallaboji." Ujar David .

Taeyong terkekeh kecil ia mencubit gemas pipi tembam sang anak. "Tapi rubby adalah anjing manis kesayangan mommy, berbeda dengan anjing yang kalian minta Kids." Ujar sang Daddy menjelaskan.

"Kalena Lubby kethil, kami ingin yang becal, bial bica menthitit(menggigit) Ahjumma Jahat." Ujar Jeno lagi dengan wajah yang sedikit ketakutan, tubuhnya kini diangkat lembut oleh Taeyong.

"Apa maksudmu Baby? Ahjumma jahat siapa?" Tanya Taeyong khawatir, karena tidak biasanya sang anak alan takut pada seseorang; Jangan lupakan jika Jaehyun, Keluarga Jung, serta Keluarga Lee selalu memprioritaskan keselamatan kedua cucunya beserta sang Mommy.

"Jadi bisa Jeno-ie katakan apa yang di lakukan Ahjumma jahat itu pada Jeno-ie?" Tanya Jaehyun lembut namun ketidak sukaan terlihat jelas di wajahnya.

Kedua mata Jaehyun dan Jeno saling berpandangan sebentar, sebelum badan mungil itu bergetar ketakutan dan memeluk leher sang Mommy kencang, tangisan pecah dari mulut mungilnya membuat Taeyong dan Jaehyun semakin Khawatir akan keadaan sang anak.

"Baby katakan pada Mom and Dad, apa yang Ahjumma itu lakukan?" Bujuk Taeyong lembut, tetap tak ada jawaban yang keluar dari mulut sang anak membuat Jaehyun mau tak mau memutuskan untuk menghubungi seluruh keluarga mereka untuk berkumpul di mansionnya.

Jaehyun segera mengangkat tubuh mungil anak bungsunya, dan menggandeng tangan mungil sang istri erat menuju parkiran, sedangkan Taeyong yang mengetahui sang suami tengah menahan amarahnya hanya menuruti apa yang Jaehyun inginkan, ia juga khawatir dengan reaksi Jeno; karena Jeno termasuk anak pemberani yang selalu melindungi adiknya, jadi bukan sesuatu hal yang baik jika sampai Jeno meringkuk menangis ketakutan dalam pelukan sang ibu.

"Hubungi Eomma dan apa serta Lee Abonim sekarang baby, aku ingin mereka berkumpul di Mansion kita." Ujar Jaehyun datar, ia mulai menjalankan Mobilnya meninggalkan pelataran parkir.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Ruang keluarga Jung yang biasanya ramai oleh canda tawa kini terlihat tegang, Jaehyun hanya memijat keningnya pelan, sedangkan Appa Jung dan Appa Lee berdesis tak suka. Taeyong sendiri telah berada dikamar bersama kedua anaknya.

Beberapa waktu yang lalu, sebelum anak kembar mereka tertidur sang bungsu lah yang menceritakan semuanya dan tentu saja setelah mendengar pengakuan mengejutkan dari mulut Anak bungsu mereka.

Flashback

"Bisa Jeno-ie mengatakan pada kami, Ahjumma seperti apa yang Jeno-ie dan David lihat?" Tanya Mrs. Jung lembut, ia dan Mrs. Lee kini duduk di samping Taeyong yang tengah menenangkan sang anak.

"Sstt... ceritalah pada kita Baby." Bujuk Taeyong lembut.

Jeno menggelengkan kepalanya kencang, ia kembali bergetar ketakutan ketika mengingat Ahjumma yang mengerikan itu.

"Jeno-ie hikss.. takut... Ahjumma Jahat ithu.. biyang.. inging membunuh Jeno dan David jika Jeno-ie mencelitakan pada Mommy dan Daddy."

Pengakuan yang Jeno ucapkan kembali membuat seluruh keluarga itu geram, terlebih Jaehyun. Ia berdiri dan mengusap lembut rambut Jeno, sebelum matanya menatap David yang juga tengah menatap sang Hyung dengan pandangan berkaca-kaca.

"Apa David mengetahui sesuatu?" Tanya sang Ayah lembut.

Anggukan kecil dari David membuat desahan lega keluar dari sebagian orang yang berada di sana. Paling tidak mereka bisa mengorek informasi dari David.

"Kemalin saat Yung dan David menunggu Mommy menthemput(menjemput) kami, ada Ahjumma dan Ahjucci yang mendhetati kami." Ujar David lirih di atas pangkuan Appa Jung.

Jeno yang mendengar ucapan sang adik tanpa sengaja tubuhnya kembali menegang , ia kembali memeluk erat leher sang ibu. "Ssstt.. tenanglah Baby Mom disini." Ujar Taeyong lembut dan menepuk lembut punggung mungil sang anak.

Jaehyun yang melihat itu hanya menghela nafas pelan, ia akan menghubungi Yoona Noona untuk memeriksakan keadaan kedua Jung kecilnya, karena ia yakin keduanya mengalami Trauma akibat kejadian itu. "Baby bawa Jeno kekamar, tenangkan dia di sana, serahkan semuanya pada kami." Ujar Jaehyun lembut, Taeyong mengangguk patuh dan membawa Jeno ke kamarnya.

Jung Jaejoong berdiri dari tempatnya, ia mengambil alih tubuh mungil David dari suaminya dan mendudukan David di pangkuannya ia mengusap pelan surai sang cucu. "Jadi bisakah David melanjutkan cerita David pada kami?" Tanya Jaejoong lembut.

Anggukan kecil David keluarkan ia memeluk sang nenek dengan erat dan kembali memceritakan apa yang terjadi kemarin ketika mereka menunggu sang ibu sepulang sekolah.

"Ahjucci dan Ahjumma ithu mengajak Vid dan Yung untuk ikut meleka, meleka bilang Daddy cedang menunggu kami di lotte wold." Ujar David lirih yang masih terdengar jelas oleh mereka.

"Lalu baby?" Balas Mrs. Lee lembut.

"Vid dan Yung tidak mau kalena Mom dan Daddy pelnah bilang, tidak boleh ikut olang yang tidak dikenal, dan Ahjumma celta Ahjucci itu malah(marah), Yung menyuluh Vid belali ke luangan bu gulu(guru) untuk memanggil bu gulu, tapi beyum Vid belali Ahjucci itu cudah menangkap Vid dan ingin membawa Vid pelgi, Jadi Yung memukul Ahjucci itu thengan(dengan) sapu yang belada di dekatnya, lalu Vid belhacil(berhasil) kabul dan belali kealah(kearah) luangan bu gulu, dan Vid tidak tau apa yang Ahjumma itu katakan pada Yung, kalena Vid belali ketakutan kalena ahjucci jahat mengejal Vid." Ujar David dengan tubuh bergetar. Ia menunjukan bagian lengan yang di pegang oleh Pria tidak di kenal pada sang nenek yang tersenyum dan terus memujinya "pintar".

"Lebam." Desis Jaejoong.

Mendengar ucapan Mrs. Jung, mereka memeriksa apa yang Mrs. Jung lihat dan memang benar ada lebam kebiruan di lengan dalam sang anak.

"Aku tidak menyadarinya saat memandikan David tadi, tapi David sempat kesakitan saat aku tak sengaja menyentuh lengannya." Ujar Jaehyun.

"Aku tidak akan membiarkan seseorang yang berusaha untuk melukai Cucu kesayanganku bebas berkeliaran begitu saja." Ujar Mr. Lee tajam.

"Kita akan menghukum mereka yang berani mengusik Jung dan Lee." Balas Mr. Jung dingin.

Taeyong yang baru saja menuruni tangga hanya mengernyitkan alisnya bingung, ia bisa melihat suasana itu semakin menegang, belum sempat ia bertanya tapi ucapan sang suami membuatnya melebarkan matanya terkejut. "Yongie obati lebam yang berada di tubuh David, aku tidak akan membiarkan bajingan-bajingan itu bebas." Desis Jaehyun.

Taeyong segera berlari kecil kearah sang anak yang terlihat nyaman di pelukan sang Halmonie. "Mana yang terluka baby." Ujar Taeyong dengan mata yang berkaca-kaca.

Mrs. Lee menunjukan bagian mana yang terdapat luka lebam dan menepuk lembut bahu sang anak ketika air mata kembali keluar menuruni mata bulatnya, ia sempat menangis saat mencoba menidurkan Jeno dan sekarang anak bunsunya juga terluka ketika ia sendiri; Ibu dari kedua anaknya, yang rela menahan kesakitannya ketika mengandung dan melahirkan kedua anaknya bahkan tidak berani melukai kedua anaknya, tapi orang lain yang tidak dikenal berani melukai anak-anaknya.

Taeyong mengambil David dari tangan mertuanya, ia mengusap sayang punggung David, dan membawanya ke kamarnya menyusul Jeno yang tengah tertidur.

"Mommy." Ujar David pelan.

"Ya Baby?" Tanya Taeyong lembut, ia menghentikan langkahnya.

"Ahjumma itu belkata akan membunuh Vid dan Jeno Yung kalena Mommy telah melebut Daddy dalinya, Hikss... hikss.... Vid takut." Ujar David lirih.

Taeyong yang mendengarkan pengakuan David langsung menatap datar Jaehyun yang terlihat terkejut.

"Pastikan siapa jalang yang telah berani berbuat seperti ini kepada kedua anakku, karena aku sendirilah yang akan membunuh mereka Hyungie!" Desis Taeyong tajam dan meninggalkan ruangan itu dengan atmosfir yang semakin mengerikan.

Taeyong yang marah bukanlah hal yang baik karena ia mampu membunuh dengan kedua tangannya sendiri, dan Jaehyun tidak akan membiarkan kedua tangan Taeyong kotor karena menghukum jalang itu! Ia sendirilah yang akan memastikan jalang itu pergi ke neraka dengan kedua tangannya.

Flasback end

~TBC~

Komennya makin tambah chapter makin dikit.. but it's ok im fine, walau di hati menangis....

Continue Reading

You'll Also Like

56.8K 6.9K 11
Kisah tentang Taeyong dan keempat sahabatnya ❤
994K 72.4K 28
𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑷𝒊𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕 |Tamat| Kisah manis keluarga Jaeyong dengan anak-anak mereka, si kembar Mark & Jeno ft. Beomgyu, si bu...
310K 28K 11
"kenapa kau tidak ingin menceraikanku jika kau hanya menganggapku benalu dihidupmu?" Jung Taeyong yowes baca aja duluuu
295K 23.3K 32
What? I'm pregnant! «New version» Berawal dari ke isengan teman-temannya pada Jaemin dan Jeno yang berakhir keduanya menghabiskan malam panas penuh p...