Aileen menatap jendela kamarnya dengan sendu, mengamati bunga-bunga yang bergoyang pada sore hari, ia tahu bahwa raganya berada di Perancis tetapi pikirannya berada di Los Angeles. Kepalanya terus memutarkan senyuman dan omelan kedua sahabatnya, ia tertawa kecil ketika mengingat kedua sahabatnya.
Kemudian pandangannya beralih pada sebuah jam yang berdiri dengan kokoh diatas nakasnya, ia menghela napas ketika melihat jarum jam yang menunjuk angka 5 sore, pikirannya kembali melayang, bukan kepada kedua sahabatnya, melainkan melayang kepada Ashton. Pria yang seenaknya datang dan pergi tanpa rasa bersalah sedikitpun. Aileen segera menggelengkan kepalanya lalu memukul dadanya dengan keras "kau lemah sekali, apa susahnya melupakan pria brengsek?" ucapnya sambil terus-terusan memukul dadanya dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
"Kau harus kuat" ucapnya sambil mengusap pipinya perlahan.
'Tok tok tok'
"Ketukan pintu? siapa yang datang kesini?" ucap Aileen keheranan.
Aileen berjalan menuju pintu dan membukanya dengan perlahan, Ia mendapatkan seorang pria dengan manik mata berwarna hijau emerald sedang menatap Aileen "Saya Jason.. sahabat sekaligus anak buah Harry dan dia meminta saya untuk menjaga anda dengan tinggal disini". Ucapnya dengan dingin.
"Maaf tapi saya rasa saya bisa menjaga diri saya sendiri dan nanti saya akan bicara kepada Harry soal ini, selamat sore" balas Aileen lalu ia menutup pintunya dan berlari ke kamar untuk menghubungi Ana.
Diraihnya ponsel yang berada diatas nakas dan segera menghubungi Ana.
"Halo"
"Ana, aku mohon tolong hubungi Harry, bilang padanya kalau aku bisa menjaga diriku sendiri"
"Ayolah, kau itu berada di negara orang dan kau tidak mengenal siapa-siapa kecuali kakak ku jadi ku mohon terimalah Si Jason untuk menjagamu"
"Tapi itu berlebihan, Kau lupa kalau aku juga perantau di Los Angeles? bedanya hanya saat ini aku tidak dengan kalian, aku juga bukan anak kecil lagi"
"Please terima dia"
"Baiklah kau memang pemaksa, yasudah aku harus memintanya untuk masuk karena aku meninggalkannya diluar, bye Na terima kasih atas bantuanmu "
Aileen kembali meletakan ponselnya dan berjalan kearah pintu, dan ia masih menemukan Jason didepan pintunya "Masuklah" ucap Aileen yang dibalas dengan anggukan dingin.
"Disini ada 5 kamar dan terserah kau mau tidur dimana" ucap Aileen.
"Saya akan tidur dikamar sebelah anda" balasnya dengan tatapan dingin.
Aileen tersenyum "Okay kalau gitu aku akan ke kamar, semoga kau suka tinggal disini bersamaku, aku akan mencoba ramah kepadamu"
Aileen berjalan ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menatap atap kamarnya. Lalu ia mengalihkan pandangannya saat pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.
"Apa kau sudah makan?"
"Aku sudah makan, jika kau ingin makan, buatlah sendiri"
"Tapi tidak ada bahan apa-apa di dalam kulkas, apa kau yakin kau sudah makan?"
Aileen menghela napasnya dan beranjak dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya "Aku memang belum makan, tapi aku tidak terlalu lapar" ucapnya pada Jason yang sedang menatapnya dengan dingin.
"Apa kau mau makan diluar bersama ku?" balas Jason.
"Tidak us-" ucapannya terpotong saat perut Aileen berbunyi "Baiklah" lanjutnya.
***
Hanya butuh waktu 10 menit mereka sampainke restaurant, mereka pun turun dari mobil yang sudah diparkirkan Jason dang langsung melangkah masik menuju restaurant.
"Syukurlah restaurant ini tidak terlalu ramai" ujar Jason. Ia sudah sangat kelaparan.
Mereka langsung memilih tempat duduk dan segera duduk untuk makan.
"Kau mau makan apa?" tanya Jason.
"Aku...samakan saja dengan pesananmu" ucap Aileen. Ia tidak pernah makan di restaurant perancis, bahkan tidak mengerti bagaimana cara membaca tulisan yang ada di buku menu.
"Baiklah, dan kau mau minum apa?" tanya Jason lagi.
"Lemon tea saja"
Jason segera memanggil pelayan "Je voudrais commander deux burguignon de bœuf et deux crème brûlée et deux thé au citron" ucap Jason dengan aksen perancisnya kepada seorang pelayan.
"Saya ingin memesan dua beef burguignon dan dua creme brulee dan juga dua lemon tea"
Sambil menunggu pesanan datang, merska berbincang-bincang mengenai dari mana asalnya, permasalahan Aileen kenapa ia pergi ke Perancis seorang diri. Tapi sayang Aileen begitu tertutup jika itu tentang permasalahan yang sedang ia hadapi.
Akhirnya hidangan pun datang dan langsung disajikan oleh pelayan.
"Ceci est votre commande, veuillez en profiter" ucap pelayan tersebut yang hanya dibalas anggukan oleh Jason.
"Ini pesanannya, silahkan dinikmati"
Aileen pun memakan makanannya dengan sangat lahap. Ia butuh makanan untuk meredakan sakit dihatinya.
"Aku teman kecil Harry dan Ana" Ujar Jason. Ia menatap Aileen yang terlihat bersedih.
"Aku Aileen sahabat Ana di Los Angeles, terimakasih karena kau ingin menjagaku disini" Aileen tersenyum lalu menyesap lemon teanya.
"Sebenarnya apa masalahmu? aku tahu mungkin kau tidak ingin berbagi luka kepada orang asing sepertiku, tapi itu bisa membuatmu lega" tanya Jason. Ia masih memperhatikan mimik wajah Aileen yang terlihat banyak masalah. Apa yang terjadi? apakah ia diusir keluarganya? atau ada masalah dengan kekasihnya? atau melarikan diri? entahlah Jason tidak tahu kenapa.
"Jason, sebenarnya aku tidak suka membicarakan masalah hidupku pada orang lain apalagi aku belum mengenalmu tapi mungkin perkataanmu itu ada benarnya. Jika dengan berbagi luka ku kepadamu bisa membuat hatiku yang sangat gelisah ini menjadi lega, aku akan mencoba" jawab Aileen. Ia terlihat berpikir sejenak lalu kembali mengeluarkan suara, "Aku sedang ada masalah dengan mantan tunanganku, bukan mantan tunangan tapi seseorang yang hampir bertunangan denganku. Aku berasal dari Rusia, Ayahku memiliki sahabat dekat dan mereka berniat untuk menjodohkan Ashton anak dari sahabatnya dengan Gabby adikku tapi Gabby menolak karena ia mencintai pria lain, lalu ayahku menjodohkan Ashton dengan ku dan setelah Gabby tahu bahwa yang ingin dijodohkan dengan ku adalah Aston pria yang Gabby cintai, ia memohon padaku untuk membatalkan pertunanganku. Aku menyayangi adikku sehingga aku benar-benar membatalkan pertunanganku. Ayahku marah padaku membuat ku melarikan diri dari Rusia dan merantau di Los Angeles".
"Lalu apa yang membuatmu kembali melarikan diri ke Perancis?" tanya Jason sekali lagi.
"Adikku mencelakaiku, sebelum melarikan diri kesini aku sempat terlibat kecelakaan dan aku yakin itu ulah Gabby karena Ashton sudah mengetahui keberadaanku" ujar Aileen. Ia menghela napasnya panjang
"Masalahmu sangatlah berat, tapi melarikan diri itu bukan solusinya" kata Jason menasehati Aileen.
"Aku takut" balas Aileen sambil berkaca-kaca.
"Kau harus kembali dan menyelesaikan masalahmu dengan Ashton, Gabby dan keluargamu, melarikan diri hanyalah menambah masalah".
Aileen memejamkan matanya, memikirkan perkataan Jason yang ada benarnya. Haruskah ia kembali ke Rusia dan menyelesaikan masalahnya? atau terus melarikan diri dari masalah?
***
HAAAAAAIII AILEEN COMEBACKKKK ☺️☺️
MAAF BGT AKU HIATUS DI CERITA INI SAMPE 2 TAHUN 😭
KEMARIN BENER-BENER STUCK PARAH, TAPI ALHAMDULILLAH UDH LANCAR LAGI 😬
Jangan lupa vomments ya 🧡