Thank's For Everything

By vihoneySun

24.5K 2.3K 494

Dengar... Kau sudah menghancurkan apa yang aku punya apa yang menjadi mimpiku, kau fikir aku mampu hidup sepe... More

And I Hope...
Masuk Sekolah
Uncle Bruce
Oh MY GOD!
Move?
So close With You..
Why Him?
You know, I'm so glad that I found you
Here With You
More Visible
He Began To Find Facts
Daddy...
Overcoming One Disorder
I Will Love You As Long As I Live (END)
Bonus!
Attention!!!!

Say Something

1.2K 141 77
By vihoneySun

Oct, 29th

Helloween...

Oktober adalah bulan yang dinanti-nanti bagi segelintir orang terlebih anak-anak tepat di tanggal 30-31. Mereka rela menyiapkan dengan matang untuk menyambut perayaan ini dengan macam-macam acara seperti trick or treating, pesta kostum, membuat jack-o'-lantern, api unggun dan kembang api atau mengunjungi atraksi berhantu.

Waktu kurang lebih 2 hari lagi menuju perayaan yang ditunggu tunggu anak muda bahkan yang tua pun semangat untuk merayakan hari itu.

"Popps.. Kita tidak membeli buah labu untuk lusa?" Peter menghampiri Poppsnya yang sedang bersantai di ruang tv.

"Untuk helloween?" tanyanya balik.

"Yess!"

"Baiklah kita berbelanja." Tony mengajak Peter untuk ke toko yang menjual berbagai perlengkapan untuk helloween. Baru membuka pintu sudah ada sosok yang baru saja ingin memencet bell.

"Loki?"

"Hai Tony kebetulan sekali aku baru ingin memencet bell." Tukasnya "Hai Pete apa kabar?" Sapa Loki semangat, Peter berubah drastis melihat wajah Loki.

"Baik!" balasnya datar.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Tony.

"Well aku ingin bertemu dengan mu saat pesawatku mendarat aku langsung menuju ketempatmu, tapi Sepertinya kau sedang buru-buru...."

"Ya kami sedang banyak urusan!" Sahut Peter. Tony menatap Peter mengisyaratkan untuk tak seperti itu.

"Ya.. Kami akan ke toko untuk membeli beberapa peralatan helloween nanti."

"Kebetulan, bagaimana kalau aku bergabung dengan kalian. Aku paling ahli kalau soal mengukir Jack O' Lanterns. Aku biasa melakukannya." Jelas Loki dengan percaya dirinya, Peter mengacuhkannya.

"Kalau kau mau membantu kami. Silahkan!" Tony memberi kesempatan sedang Peter menyesali itu.

"Kau tak perlu mengeluarkan mobil biar pakai mobil ku saja."

"Tadi dia bilang langsung kesini saat pesawatnya mendarat." gumam Peter.

"Excuse me?" Loki menegur.

"No... Tidak apa apa!" Tony menyahut.

"Ayo kita berangkat." ajak Loki. Terlihat perubahan sikap pada Peter ketika mereka harus kedatangan seseorang yang dari dulu sangat tak disenanginya. Peter jelas bukan orang yang gampang membenci orang lain baik yang dikenalinya atau tidak. Tapi sejak Loki datang kerumah dan seolah-olah menyukai Poppsnya sangat amat terganggu karena menurut Peter, Loki terlalu showing off kalau sedang mengajaknya berbicara tentang apapun, terutama saat berbicara tentang dia dulu pernah menjadi satu-satunya murid tertampan di sekolahnya. Ssiggghh... Mengganggu...

Cukup 20 menit mereka sampai di toko yang diinginkan Tony dan Peter. Saat didalam Toko Peter menghindari Loki dan berjalan sendiri untuk melihat lihat apa yang bisa di bawanya. Sementara Tony berada bersama Loki.

"Lama ya tak melihat mu Tony!" Tegurnya.

"Masa?" Balasnya.

"Yaaa sudah sangat lama...!" sahutnya teputus sambil berfikir.

"Baru 2 bulan kau pergi Loki, itu bukan masalah besar!"

"Kau yakin? Itu lama Tony, bagiku itu lama. Kenapa kau akhir-akhir ini tidak pernah membalas telpon ku?" Loki mengekor Tony yang sedang asyik memilih barang-barang.

"Kau tau, aku ini bekerja jadi waktu ku sedikit untuk hal seperti itu!" balasnya tak menatap Loki.

"Kau harusnya berhenti bekerja Tony!" Loki mendesak dan Tony berhenti dan menatapnya.

"Kenapa?"

"Karena saat kau bersama ku nanti, kau hanya perlu dirumah dan aku yang bekerja!" Celetuk Loki, Tony langsung menyeringai, mengkerutkan dahi dan memutar matanya mengindar dari Loki dengan rasa yang aneh saat mendengar kata-kata itu.

"Tony....."

"Kau ini... Yang benar saja Loki, kau perlakukan aku seperti perempuan? Aku.. Aku memeng melahirkan Peter kau tau itu tapi...!"

"Aku tau... Aku tau Ton. Aku hanya tidak bisa hidup tanpamu. Kau tau selama disana aku sudah yakin akan hal ini."

"Sebaiknya kau setelah ini, pulang ganti bajumu mandi dan beristirahat. Sepertinya otakmu sedikit terguncang saat critical tadi." Tony meyakininya.

"Kenapa kau selalu menolakku Tony?"

"Karena tak ada yang harus di terima!" Sahutnya sementara Loki terdiam menatap Tony.

TIIING!!

1 message

Mr. Rogers :
Hai Pete... Kau sedang apa?

Peter tersenyum sumeringah saat mendapat pesan dari Mr. Rogers

Peter :
Aku sedang di toko dekat kota untuk membeli perlengkapan helloween lusa. Kau sedang apa? Balasnya.

Mr. Rogers :
Aku masih disini, di apertemen ku. Sepertinya menarik yaa, kau dengan Poppsmu?

Peter :
Sebetulnya iya, tapi teman ayah ku malah ikut dengan kami :(

Mr. Rogers :
Siapa? Tidakah itu bagus jadi kalian ada yang bantu, kenapa kau sedih?

Peter :
Aku tak mengharapkan dia Mr. Rogers! Setidaknya berduapun aku masih sanggup membantu Popps!

Mr. Rogers
Kalau dia baik kenapa kau tak suka?

Peter :
Apapun itu yang jelas aku tak suka dia ada disini!

Mr. Rogers :
Baiklah.. Aku tak bisa memaksamu.. Semoga hari mu menyenangkan yaa.. Aku memberimu pesan karena aku selalu merindukanmu, Nak..

Peter tak langsung membalas saat membaca pesan itu, dalam hatinya pun ia begitu merindukan Mr. Rogers setelah makan malam beberapa yang lalu ia tak sempat bertemu lagi dengan Mr. Rogers tapi tetap saja mereka selalu mengirim pesan. Baginya Mr. Rogers seperti sosok ayah idamannya setelah Poppsnya dia rasa sebagai ibu juga ayah. (nnaaahh bingung khaaannn... Eyke juga🙈)

Mengetik....

Steve masih menggenggam handphonenya dan melihat Petee sedangn mengetik pesan untuknya.

Tak lama chat itu muncul

My Son (nama Peter di dikontak Steve)
Mr. Rogers... Rumahmu tak jauhkan dari pusat Georgetown? Kau bisa ketempatku segera? Sepertinya kalau dari silvercreek ke tokomu hanya dua blok saja. Aku butuh bantuanmu sekarang. Ku kirimkan lokasinya!"

Steve :
Baiklah.

My son :
Temui aku sekarang yaaa... Karena aku akan berusaha lama lama disini karena kami baru sampai.

Steve :
Im on my way

Steve bergegas keluar dari apertemen ya untuk menemui anaknya, sepertinya Peter sangat mengharapkannya sekarang.

"Baiklah kalau kau memang masih belum siap. Tapi aku bisa buktikan kalau aku serius akan hal ini. Bagaimana kita memulainya dengan makan malam?" tawaran Loki.

"Loki... Aku tak bisa di perlakukan seperti ini. Aku terlalu banyak waktu untuk mengurus apa yang sedang berlangsung jadi sama saja apa yang kau inginkan membuang waktuku. Sorry but i have to say.. Kau teman ku selalu jadi temanku Loki. Aku nyaman seperti ini. " jelasnya.

" Minimal 1 kesempatan. Yaa... Baik tak harus sekarang tapi tolong jangan singkirkan aku dulu." belanya lagi. Tony menatap Loki hanya menggelengkan kepalanya dan jalan menghampiri Peter.

"Peter.. Kau sudah menemukan yang kau butuhkan?." Tony datang dengan Loki dan terlihat membawa beberapa peralatan yang sudah ada di kranjang.

"Oh.. Aku masih memilih Popps jadi belum ada yang ketemu!" alasannya.

"Mau ku bantu untuk mencarikannya Pete?" Aksi Loki agar terlihat gentle di hadapan Tony. (aduuhh author geli sama Loki 😒.. Maafkan 🙏)

"Tidak perlu Mr. Loki Terima kasih!" Tolaknya halus meskipun tak. Menyukainya.

"Ohhh ok.. Aku tau kau bisa memilih yang sesuai!" Sahut Loki.

"Kau perlu bantuan Pete?" tanya Tony.

"Tidak Popps!" balasnya.

"Hey Tony... Bagaimana kalau nanti malam kita makan malam bersama? Aku ingin mengerjakan sesuatu di dapurmu!" Loki terlalu berharap.

"Kalau lain waktu bagaimana? Karena aku mungkin masak tak banyak dirumah." Tony menolak secara halus sedangkan Peter hanya cekikikan sendiri mendengarnya.

"Oh... Ok aku akan tunggu undangan makan malam dirumahmu. Mungkin setelah helloween nanti kita bisa melakukan dinner?" tawarannya lagi.

"I appreciated you!" Balasnya.

Mata Peter tertuju pada sosok yang sudah masuk ke toko itu, ya siapa lagi kalo bukan Steve si Mr. Rogers.

"Mr. Rogers!" Peter memanggilnya dan melambaikan tangan dan dibalas serupa oleh Steve dan bergerak menghampiri Peter. Tony tampak kaget bagaimana bisa orang ini muncul lagi dan dia tau mereka ada disini, kenapa kebetulan itu jadi sepeti main-main?

Dengan reflek Peter memeluk sapa Steve berbeda dengan perlakuannya pada yang lain terkadang pada Poppsnya pun dikatakan sangat jarang.

"Apa kabarmu, Nak?"

"Baik.. Baik sekali." Balas Peter hangat dan bersahabat.

"Bagaimana kabar mu Mr. Stark?" Steve mengulurkan tangannya.

"Good!" Tony membalasnya dengan canggung.

"Oiya ini paman Loki. Kenalkan!" Peter mengenalkan Steve pada lelaki itu.

"Hi im Rogers."

"Loki." balas Loki singkat.

"Kau jadikan malam ini membantu kami mempersiapkan Helloween lusa?" Peter bertanya sambil sedikit memainkan matanya pada Steve seolah Steve sudah harus mengikuti permainannya.

"Oh... Yaa.. Ya tentu.. Kau sudah memiliki labunya?"

"Iya aku menemukannya di sebelah sana. Dan nanti jika kita selesai mendekor kita akan makan malam, benarkan Popps!"

"Oh yaa... Loki.. Kau bisa bergabung dengan kami kan?" Tony malah salah tingkah dan mengajak Loki untuk makan malam padahal baru saja Tony menolaknya, meskipun aneh tapi Loki menerimanya dengan sangat senang.

"Tentu saja!" Balasnya. Peter langsung berubah mode wajah.

Mereka sudah keluar dari toko setelah mendapatkan beberapa barang yang mereka butuhkan untuk mendekor.

Dan sekarang dirumah Tony sudah ada dua laki-laki yang menurutnya amat sangat mengganggu dirinya. Dan ini akan menjadi masalah besar baginnya dia terjebak dalam keadaan seperti ini karena Steve sudah mengetahui keberadaannya dan sudah mulai dekat dengan Peter, di tambah Loki sudah kembali dari Jepang untuk pekerjaannya.

"Aku akan menyiapkan makanan.. Kalian bertiga cukup disini saja."

"Tak perlu Tony. Aku akan membantumu di dapur." Loki menawarkan diri

Steve dan Peter menatap percakapan mereka. Peter merasakan ketidaksetujuannya jika sang ayah dekat dengan Loki, sedangkan yang dirasakan Steve adalah ketidaknyamanan nya saat Tony dekat dengan Loki, ya bisa dibilang he's got jeolus.

"Ok baiklah!" Tony mempersilahkan.

Ruang tv dengan dapur memang tak berjauhan letaknya hanya dibatasi tembok yang tak terlalu panjang jadi kegiatan mereka di dapur masih bisa terdengar atau terpantau oleh Steve.

"Apa yang bisa ku bantu untuk mu my dear!" Rayu Loki.

"Please do not be annoying, Loki. Itu menggelikan kau tau."

"Setidaknya kau harus terbiasa. Mungkin karena aku terlalu merindukanmu." sahut Loki.

"ahh... Yang benar saja!" Tony malas membahasnya.

"Peter." Steve memanggil kecil.

"Yes!"

"Diaa... Loki.. Teman dekat ayah mu? Maaf sebelumnya aku bertanya seperti ini."

"Oh itu... Yaa.. Dia sepertinya menyukai Popps. Tapi mungkin. Kau lihat sendiri Popps berusaha menghindarinya, Popps tak pernah mau menjalani hubungan pada siapapun."

"Loki...apa dia. Yaa maksudnya sangat sering mengunjungi kalian?"

"Dulu sering, dua bulan kemarin tidak terlihat sama sekali Popps bilang dia pergi ke Jepang untuk mengurus cabangnya disana."

"Kau...benar tak menyukainya?"

"Yaa begitulah.. Terkadang dia baik, tapi secepat itu dia merubah jadi menyebalkan." Jelas Peter. "Aku bingung Mr. Rogers kenapa Popps kelihatannya tidak terlalu menyukaimu ya? Padahal kau kan orang yand baik dan tak banyak tingkah seperti Mr. Loki." celetuknya, Steve tertawa ringan anak ini benar mirip dengan Tony kadang terlalu ceplas ceplos.

"Tidak Nak hanya perasaanmu saja.. Popps mu itu ramah terhadapku!" Peter tak membalas dia mengigit bibir bawahnya. Peter langsung berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Mr. Loki, kau bisa membantuku? Kau bilang bisa mengukir labunya. Aku kesulitan."

"Tapi Popps mu butuh bantuan di dapur." timpa Loki.

"Kau bantu aku biarkan Popps dibantu Mr. Rogers!" Tukasnya. "Aku menagih janjimu paman!" Selaknya lagi. Tony dan Loki tak bisa berbuat apapun dan Loki akhirnya mengalah.

"Baiklah!"

"Mr. Rogers apa kau tidak keberatan membantu Popps didapur?"

"Oh yaa... Tentu saja." Dan Tony harus menerimanya.

Setelah bertukar posisi Steve kini berada didapur bersama Tony.

"What can i do for you?" tanya Steve dengam halus.

"Potong saja kentang itu." perintah Tony datar.

"Kau masak makanan kesukaanku ya.. Kesukaan aku dan anak kita!" humornya memecahkan kecanggungan ini bagaimana tidak akhirnya mereka bisa berdua dalam keadaan tenang tak ada kondisi seperti gencatan senjata.

"Teruslah kau meledek ku Mr. Rogers!"

"Panggilan itu bukan dari Tony yang ku kenal!" balasnya tersenyum.

"Kau tau ini kegunaannya apa kan?" Tony menunjukan Pisau.

"Aku bercanda.. Aku selalu ingat kau begitu sangar kalau sudah ku ganggu di dapur!"

"Steve....."

"Akhirnya kau memanggilku dengan nama itu!" ledeknya lagi.

"Youu...!" Tony mengambil nafas panjang. Kemudian menjadi sedikit tertawa dan melihat Steve dengan tersenyum.

"Tony.." Steve menatap Tony secara dalam dan begitu pun Tony. Sesuatu datang dari koneksi mata mereka berdua deras darah mengalir seiring jantung mereka yang tiba-tiba iramanya lebih cepat dari biasanya nafasnya mulai tak teratur. Hasrat yang dulu terpendam kini mulai mendorong untuk membalas segala keegoisan yang selama ini di rasakan Tony, sehigga gerakan yang mereka akan lakukan segera terjadi Steve memajukan wajahnya dengan bibir yang siap menyentuh bibir Tony, dan Tony sebenarnya ragu tetapi seolah ada magnet yang dipasang Steve agar dirinya mengikuti keinginan lama ini dan semakin mendekat.

"Aku boleh pin...!" Loki keburu datang, Segera Steve dan Tony mengindar masing-masing dan melakukan kegiatan secara gugup.

"Apa ada yang kau butuhkan?" Tony bertanya dengan sikap canggung.

"Ya.. Aku perlu.. Pisau!" Loki membalasnya dengan nada terbata dan wajah yang murung.

"Ya.. Kau mendapatkannya!" Tony memberikan Pisau itu pada Loki.
Tony kembali mengejakan maskannya dan Loki perlahan pergi dan sedikit merasakan sesuatu yang mengganjal ia mulai terganggu dengan keberadaan lelaki itu di sini. Seperti penghalan bagi Loki untuk mendekati Tony.

"Maaf Tony." kata itu terucap dari bibir Steve. Tak ada jawaban apapun dari Tony ia hanya melanjutkan pekerjaannya.

.
.
.

"Makan malam sudah jadi. Ayo kita makan!" Ajak Tony.

Peter membersihkan beberapa barang-barang yang telah di gunakannya meskipun belum semuanya jadi minimal sudah ada beberapa yang sudah siap untuk di pajang.

"Omlet ini siapa yang buat?" Tanya Peter.

"Aku. Special untuk mu!" balasnya.

"Ini enak sekali." Komentar nya. Loki merasa benar-benar terganggu dengan keberadaan Rogers, terlebih dia sempat melihat Steve mau mencium Tony.

Makan malam selesai dan Tony membereskan meja makan denagn sendiri, namun Loki sigap membantu Tony membawa piring kedapur dan mencucinya. Sementara Steve dan Peter menata buah labu nya di depan rumah.

"Tony.. Terima kasih setidaknya kau sudah mau mengajakku untuk makan malam disini. Aku sangat menghargainya. Aku harap kau bisa menerimaku nanti."

"Tak usah sungkan. Maaf tadi sempat menolakmu. Ku fikir baik juga jika kita bisa punya moment seperti ini." Tony membalasnya.

"Mr. Rogers aku mau coba menyalakan lilin yang ada di labu ini. Bisakah kau ambil pematik di dapur?"

"Ok. Tunggulah disini." Steve melangkah ke dapur.

"Tony!" Dengan tiba-tiba Loki memcium bibir Tony secara sepihak, Tony kaget dan berusaha menghindar tetapi Loki mencoba menahannya. Steve sudah berdiri di depan mereka dan menyaksikan yang sedang terjadi. Tony sadar dan melihat Steve sudah berdiri melihatnya. Kegiatan itupun langsung di lepas Tony.

"Maaf aku mengganggu kalian. Peter meminta pematik untuk memasang lilin di labunya." Steve bergetar. Tony tak berkata apapun ia membuka laci dan memberikannya pada Steve, Loki menghadap membelakangi Steve, terlihat kemenangan dari wajahnya.

Steve jalan dengan lambat sehingga Petee menyusulnya.

"Kau mendapatkan pematiknya?" Tanya Peter. Steve membalasnya dengan tersenyum dan menujukan barang itu.

Waktu sudah menujukkan pukul 11.30 jadi mereka harus segera istirahat. Setelah melakukan beberapa hal di rumah Tony. Steve dan Loki pamit untuk pulang.

"Sekali lagi terima kasih Tony untuk makan malamnya! Ucap Loki kemudian melirik sedikit ke arah Steve. "Sampai jumpa saat Dinner kita nanti." Loki berusaha menujukan bahwa dia yang seharusnya mendekati Tony. Tony tak menjawab banyak hanya.

"You're welcome Loki!" Tony tersenyum pasrah.

"Mr. Tony.. Senang bisa bertemu dengan mu dan sedikit membantumu tadi. Selamat beristirahat."

"Peter aku pulang. Selamat beristirahat!"

"Terima kasih untuk kalian sudah mau membantu kami. See you soon Mr. Rogers!" Sahut Peter.

.
.
.
.

Tony memegang bibirnya ia mengingat kejadian tadi tiba-tiba saja Loki menciumnya tak ada rasa apapum yang ia rasakan hanya penyesalan kenapa Loki melakukannya secara sepihak. Sedangkan Steve hampir mencuimnya dan malah ia melihat dirinya malah melakukannya bersama orang lain. Tony mulai merasa bersalah pada Steve.

"Maafkan aku Steve. Bukan begini maksudku..." gumamnya.

Steve menatap tajam ke langit langit kamar. Ada rasa sakit teramat saat melihat Tony malah bersama seseorang yang bukan dirinya. Ingin menariknya saat itu tapi Steve sadar tak mungkin dia menghancurkan suasana yang sudah mulai tenang ini apalagi adanya Peter.

#
#
#
#

Kenapa ada Loki sihhhhh author?????
Maaapppp.... Saya hanya memberi warna baru saja di cerita ini biar gak datar-datar amat.. Kan mau liat Steve bisa cemburu gak kalo Tony di incer orang lain..

Tapi kenapa harus Loki?? Gak tau keknya tengil-tengilnya dapet kalo Loki mah.. 😁😁

Jangan lupa vote dan komen yaaa..
Maap kalau banyak typo nya

See you on the next chapter
Thank you 🙏😊

Continue Reading

You'll Also Like

96.9K 14.3K 31
Musim panas setelah bencana di Kementerian, Draco Malfoy dikirim untuk tinggal bersama Harry Potter. Dia menulis surat kepada Severus Snape, memberit...
1.1M 75K 47
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"
1.2M 12.4K 33
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...
998K 107K 63
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟒) ⚠ (PART KE ACAK!) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀ...