CINTA ITU PASTI KEMBALI

By ReReSoejono

100K 5.3K 206

Selena.... Setelah 10 tahun berlalu, akhirnya aku melihatnya lagi. Sekarang dia telah menjelma menjadi wanita... More

PERSAHABATAN
PERKENALAN
PENGHARAPAN
KEBAHAGIAAN YANG TAK BERTAHAN
KENANGAN
MENGATUR HATI
HARUS MELANGKAH?
PERMUSUHAN ITU ADA
MELEWATI HARI
BERSAMAMU
TIDAK UNTUK KALAH
TABUR TUAI
MEMBUANG PELUANG
PERNIKAHAN NANCY
MENEMBAK SASARAN
Caring & Giving
KOMPETISI
BELUM BERAKHIR
PEMBALASAN
LANGKAH LANGKAH KECIL
TIDAK UNTUK KALAH
KEPERCAYAAN

BERTETANGGA

3.5K 244 4
By ReReSoejono

# GEDUNG M

"bagaimana apartemenku?"

"Bagus, tanpa cela, bahkan terlihat tidak berdosa seperti dirimu".
Nancy berjalan berkeliling seperti rumahnya sendiri. Mengabaikan tatapan kesal Selena.

"Kau yakin tidak membutuhkan bantuan apapun, Selena? "
Aland duduk disebelah Selena yang masih sibuk mengunyah apel di mulutnya.

"Tidak Aland, kau sudah membantuku dengan mendapatkan apartemen ini. Kau tau, saat aku tiba disini semalam, aku seperti melihat banyak cahaya dibawah kakiku".

" Aku senang kau kau menyukainya ".

" Tentu saja".

"Selena... Kau boleh memiliki apartemen yang sangat bagus, tapi taukah kau, nyaris tidak ada yang bisa dimakan di tempatmu. Kulkasmu kosong dan aku kelaparan".

Natalie terlihat mengomel sambil membuka seluruh laci untuk menemukan snack yay bisa untuk mengandalkan perut.

" Itu bukan salahku. Kau lihat dia (sambil menunjuk Nancy).  Dia bilang akan membawa banyak makanan, tapi ternyata dia hanya membawa dirinya sendiri ".

" Aku sudah menyiapkannya, tapi aku lupa membawanya ".

" Ah dasar kau.. . . "
Selena pura-pura menyatakan kepala Nancy.

"Mengapa kita tidak makan diluar? Biar aku yang traktir? "
Aland menawarkan diri, dia tidak ingin melihat keributan antara ketiga gadis cantik ini, meskipun dia tau itu sangat menyenangkan.

"Jangan lakukan, Aland. Biar Selena yang bayar.. . Jangan biarkan dia mengenyangkan kita dengan minun air putih".

" Baik....Baik, aku yang traktir. Tunggu sebentar aku akan mengganti bajuku".

~~~~>>>

Selena masih sibuk menggoda Nancy yang baru mendapatkan kontrak 5 tahun. Berusaha melobi Nancy supaya mau membayar tagihan makan siang mereka.

Didepan Iift, kami berpapasan  dengan Claudia dan Austin yang akan turun kelantai bawah.

"Natalie, Aland? mengapa kalian disini?"
Claudia melihat kami berempat bergantian. Tapi semua tau matanya hanya tertuju pada Selena penuh penilaian.

Austin melihat Selena yang mengandeng tangan Nancy sambil tertawa. Sepertinya mereka sedang membuat lelucon, ingatan 10 tahun lalu terulang kembali, hari dimana dia melihat Selena didepan kantin Universitas.

"Baik, kalian mau kemana?"

"Makan siang"

"Mau bergabung? Selena hari ini sedang berbaik hati mentraktir kami".

Natalie melempar umpan ke Austin. Sejujurnya Natalie penasaran, Natalie yakin Austin dan Selena belum selesai.

"Aduhhh, Selena kau berusaha mematahkan pinggangku?".

Erangan kesakitan Natalie membuat mata Austin dan Aland langsung tertuju pada Selena . Natalie menatap Selena dengan tersenyum kecut, yang dibalas dengan tatapan kesal.

"Niatku mematahkan lehermu supaya kau tidak perlu banyak bicara".
Sahut Selena tajam.

"Selama siang Mr. Morgan? Senang bisa bertemu Anda disini".

" Siang miss Nancy ".

"Karena hari ini aku yang bawa mobil, aku yang memutuskan. Izinkan kami mengundang kalian berdua untuk makan siang bersama?"

Nancy tersenyum ramah pada Austin. Apalagi atasannya baru saja memperpanjang kontraknya selama 5 th kedepan. Dia tidak ingin teman-temannya terutama Selena membuat marah Mr. Morgan. Nancy bisa merasakan bahwa mereka saling bermusuhan. Mr Morgan dan Selena?

"Ayo Austin, kau juga Clau. Kita makan siang bersama".

Ajak Aland kepada sahabatnya. Aland menepuk punggung Austin supaya tidak  banyak berpikir. Meskipun Aland tau hubungan Austin dan Selena tidak baik, tetapi bersikap tidak sopan bukan sifatnya.

"Unbelievable, tolong minggir, tubuhmu menghalangi jalanku".
Selena masuk ke lift lebih dulu dengan rasa kesal yang tidak ditutup-tutupi. Tubuhnya menabrak Claudia yang berdiri didepan lift dengan sengaja, membuat Claudia terdorong beberapa langkah. Austin memperhatikan sikap Selena dengan gusar.

"Aku tidak akan menolak tawaran kalian".  Balas Austin akhirnya.

Austin tersenyum melihat tingkah Selena yang tidak ingin dekat-dekat dengannya. Ternyata benar dugaannya, Selena memusuhinya.

" Aku akan duduk didepan dengan Aland. Aku harus menghafal jalan".

"Dengan senang hati nona".

Aland membuat gerakan yang lucu dengan kaki sedikit ditekuk, yang membuat Selena tertawa terpingkal-pingkal.

"Kau makan apa Selena?"

"Apa saja".

"Kau Austin?"

"Terserah, aku akan mengikuti saran kalian".

Austin mengintip dari kata mobilmelihat wajah Selena yang gusar dari kaca mobil. Beberapa kali matanya bertemu dengan Austin dari kaca spion, lalu wanita itu akan langsung mengalihkan pandangannya.

Kami menaiki mobil SUV ukuran besar, benar-benar mobil yang dirancang sesuai kebutuhan penggunanya. Selena duduk di depan bersama Aland, sedangkan Nancy duduk disamping Natalie dikursi belakang. Membuat kursi dibarisan kedua diduduki Austin dan Claudia.

"Kau marah padaku?"
Aland berbisik pada Selena yang masih bermuka masam.

"Tentu saja"

"Apartemen itu satu-satunya tempat yang aku pikirkan. Dulu aku tinggal di sana sebelum pindah ke apartemen yang dekat kantor. Kau tidak suka?"

"Bukan itu masalahnya".

"Lalu?"

"Mengapa kau tidak mengatakan kalau aku harus tinggal dilantai yang sama dengan si brengsek Austin?"

"Begitukah kau menyebutnya? Tapi jujur, aku lupa memberitahumu."

"Ah sudahlah, tidak mungkin juga aku pindah, pria itu akan menang jika aku pindah".

~~~>>

Mereka tiba direstaurant Jepang, rekomendasi Claudia yang menurutnya sangat enak dan bercita rasa tinggi.

"Pesan apapun yang kalian inginkan, Selena yang akan membayarnya".

Nancy menatap Selena yang masih kesal padanya.

"Tidak perlu. Biarkan aku yang melakukannya. Aku tidak bisa membiarkan diriku ditraktir seorang wanita".

Austin mulai membuka draft menu, beberapa kali saling berkonsultasi dengan Claudia tentang menu yang akan mereka makan. Pemandangan itu membuat Selena jengah, mereka mau memamerkan kemesraan didepan mataku? Menjijikkan.

"Bagus karena ada yang akan membayar. Aku memesan satu porsi shabu-shabu, satu porsi yakitori, satu porsi sukiyaki. Oh tolong juga bawakan 2 porsi chirasi dan dua porsi futomaki untuk dibawa pulang".

"Aku tidak tau kau memiliki selera makan yang kuat?"

Aland melihat Selena dengan takjub, biasanya banyak wanita akan menyiksa diri mereka dengan makan sesedikit mungkin dihadapan pria dengan alasan diet ketat. Tapi wanita ini benar-benar tidak peduli.

"Aku cukup bagus untuk melakukan semua hal, Aland".

Melihat Selena begitu akrab dengan Aland membuat emosi Austin menyeruak. Ah tidak, dia harus menahannya. Selena hanya mantan kekasihnya waktu di Universitas, dan Aland adalah sahabat baiknya sejak kecil.

"Tampaknya kau selalu kelaparan, Selena?"

Clau merasa tertekan ketika melihat Austin sering memperhatikan Selena, Apalagi sekarang mereka tinggal dilantai yang sama.

"Kau sepertinya salah, Kau yang terlihat kelaparan. Lihat tubuhmu? Semua akan bingung untuk membedakan antara daun kering atau kapas".

"Kauuuu benar-benar keterlaluan".

Clau menahan amarahnya, tidak ingin Austin melihat emosinya. Dia harus selalu terlihat baik didepan tunangannya.

" Kurasa sikapmu tidak pada tempatnya miss Selena".

Austin terlihat jengkel dengan sikap Selena yang selalu mempermalukan Claudia.

"Persetan dengan kalian".

Austin tidak menanggapi, dirinya sibuk mengunyah makan siangnya sambil sesekali berbicara dengan Aland tentang proyek yang dijalankan perusahaannya.

"Selena, kau akan datang ke acara fashion show ku kan?"

Natalie menatap Selena berharap mendapat jawaban yang diinginkan.

"Kapan itu?"

"Ya Tuhan. Apa kau tidak membaca pesan yang aku kirim kepadamu?"

Kali ini Natalie terlihat penuh emosi melihat sahabatnya yang masih sibuk memilih makanan mana yang akan dimakan lebih dulu.

"Aku membaca tapi aku lupa. Kau mengirim begitu banyak pesan padaku".

Kali ini Natalie yang salah tingkah dan mulai tertawa cekikikan. Karena terlalu bahagia bertemu Selena, dia bisa mengirim pesan puluhan kali dalam sehari.

"Aku akan mengirim sopir untuk menjemputmu."

"Terserah kau saja".

Selena sangat menikmati makan siangnya, sesekali dia menimpali Aland yang sedang membuat lelucon ketika handphonenya berbunyi.

kring... Kring

" Haloo Mr. Billy? "

"Iya aku kembali. Apa Prof Han memberikan titipanku padamu? "

"Tidak jangan lakukan itu. Aku akan mengunjungimu. Oh tidak... tidak, bagaimana kalau besok? Senin depan aku mulai masuk kerja, aku tidak tau berapa banyak pekerjaan yang menungguku. Oh baiklah, aku akan mengirimkan alamatku Mr. Billy".

~~>>>

Dimana Selena bekerja? Diperusahaan Luciano? Atau dia bekerja di Harry Co? Apartemen di gedung M sangat mahal, untuk ukuran Selena, menyewa Gedung M sebulan saja bisa menghabiskan seluruh gajinya beberapa bulan.

"Dimana kau bekerja, Selena?"

Claudia berusaha mencairkan suasana. Meskipun dia membenci Selena, tidak baik menunjukkannya didepan teman-temannya yang lain.

"Bukan urusanmu".

"Kau tidak perlu tau Clau, dia pasti ingin merahasiakannya karena bekerja ditempat yang menyenangkan dan dibayar mahal".

Sindir Austin halus.

"Terimakasih, aku tidak percaya kau bisa menggambarkan tentang pekerjaanku dengan sangat tepat Mr. Morgan. Rasanya memang sangat luar biasa dan ketika diatas, aku suka melihat yang dibawahku menikmatinya".

Austin tersedak minumannya, sialan wanita ini, mengapa dia berbicara tentang ranjang didepan pria dengan sangat vulgar? Memikirkan aktivitas ranjang Selena membuat darahnya berdesir.

"Bukankah kau hobi makan pedas, Selena. Aku akan meminta pelayan membawakan beberapa porsi makanan yang spicy  untukmu".

Austin menatap Selena dengan amarah yang tidak disembunyikan. Setelah membahas aktivitas ranjang, berani-beraninya dia memelototiku.

"Terimakasih atas kebaikanmu Mr. Morgan, dan tolong kau bayar tagihan untuk meja ini sesuai janjimu tadi. Aku lupa membawa tasku".

Nancy dan Natalie menghentikan makannya, menatap sahabatnya dengan terkejut.

"Kau benar-benar tidak akan membayar? Bukankah kau yang berjanji mentraktir kami?"

Nancy membuat permohonan maaf kepada Austin yang tampak tenang. Tetapi Austin mengindahkannya, perhatiannya fokus pada wanita didepannya yang sibuk menjilati saus dibibirnya dengan sangat tenang.

Wanita itu pasti sengaja melakukannya untuk menggodaku. Dia dulu memang sangat polos, tetapi mana ada gadis polos setelah 10 tahun berlalu? Dia pasti sangat berpengalaman terhadap pria.

"Tentu saja aku akan membayar jika aku membawa tas ku, tapi kau bisa lihat, aku hanya membawa diri. Lagian Mr. Morgan yang MENAWARKAN dirinya".

Selena tersenyum pasrah. Sengaja menekankan kata MENAWARKAN dengan lebih pelan. Tapi maksud kata itu  bisa bermakna ganda bagi Austin. Pasti laki-laki itu berpikir aku bersedia untuk nya. Dia tadi sudah berasumsi dengan tak tau malu tentang pekerjaannya.

"Aku akan membayar semua bill yang ada. Asalkan kau mau mengambil beberapa porsi lagi Selena, aku tidak tega melihatmu kelaparan setelah melihat porsi makanmu".

Austin tersenyum penuh kemenangan melihat Selena yang menatapnya penuh permusuhan. Akan kulihat bagaimana kau menghabiskannya.

"Diterima".

Selena menatap Austin penuh kebencian. Jika kau ingin mengerjai ku, kau salah orang brengsek.

"Pelayan, tolong bungkus 3 porsi sushi lagi  untukku".  

Austin mengertakan giginya melihat senyum kemenangan terukir diwajah Selena. Kau memang licik nona.

"Mau kau apakan semua makanan itu?"

Natalie dapat merasakan bahwa Selena sedang melakukan pertarungan terselubung dengan Austin.

"Kau akan tau nanti."

"Apa untuk persediaanmu nanti malam? Aku sering melihatmu kelaparan tengah malam ketika masih kuliah".

Bicara Nancy yang tanpa gendeng aling-aling membuat Aland tertawa.

" Benarkah itu? "
Tanyanya tidak percaya.

"Selena memiliki nafsu makan yang besar itu bukan rahasia lagi, tapi dia bisa menekan nafsu makannya ketika bekerja. Kau tau Dia sanggup duduk dikursi berjam-jam memelototi laporan".
Balas Nancy berapi-api.

" Kau bekerja sangat keras, Selena"
Aland melihat Selena dengan termenung, memikirkan Selena bekerja sangat keras demi hidup yang lebih baik membuatnya bangga.

"Karena aku tidak punya pilihan"

"Bagaimana kalau kau bekerja diperusahaanku? Aku akan menggaji mu 3x lipat dari perusahaan tempatmu bekerja sekarang"

"Hahhaha tidak diperlukan Aland, aku mencintai pekerjaanku. Jangan mencenderai harga diriku. Tapi terimakasih untuk tawarannya".

~~~>>>

"Aku ada perlu, aku akan naik taxi. Kalian pulanglah"

"Tidak, aku akan mengantarmu. Aku tidak tega melihatmu naik taxi, kau belum hafal kota ini, banyak yang berubah setelah 10 tahun berlalu. Iyakan Nancy? "

"Tentu".

" Tapi aku.... "

"Apa kau akan mengunjungi Mr. Billy? "

"Tidak. "

"Kalau begitu ayo naik"

Aland menarik Selena supaya duduk dikursi depan bersamanya.

~~>>

"Kita mau kemana, Selena?"

"Ketempat temanku".

" Apa untuk mengantar Sushi pembelian Austin?"
Tebak Natalie pada akhirnya.

"Hahaha, sebenarnya aku berniat membelikannya. Hanya saja aku tidak membawa tas ku".

" Bukankah tidak pantas kau membagi makanan yang kau dapatkan dari memeras orang lain sayangku?"

"Aku tidak memeras, pria yang duduk dibelakang itu yang menawarkan supaya aku membawa pulang beberapa". Balas Selena berapi-api.

" Seingatku, aku tadi mengatakan supaya kau mengambil beberapa, tapi aku tidak tau kalau kata mengambil sama artinya untuk dibawa pulang". Sahut Austin pada akhirnya.

"Hahaha. Sudah... Sudah. Ini hanya masalah makanan, mengapa kalian tidak berhenti meributkannya? "

Aland berusaha menengahi, Aland dapat merasakan bahwa Austin sengaja memancing kemarahan Selena. Dia harus melindungi Selena.

Selena memang sudah tumbuh menjadi wanita cantik. Tidak heran Aland juga menyukainya. Tapi disisi lain, jiwa kekanakan itu masih melekat didalam dirinya, tidak mau mengalah dan sembrono.

Austin bisa mendengar Selena yang menyanyikan lirik lagu dari headsetnya. Suaranya memang merdu. Dulu aku tidak tau dia suka menyanyi.

Kami lebih senang menghabiskan waktu ditempat tidur bersama. Tapi hubungan kami tidak pernah diluar batas. Austin merasa marah memikirkan Selena yang sudah bersama pria lain. Sudah berapa pria yang tidur dengannya?

~~~>>>

"Sudah sampai".
Aland memberitahu Selena.

Mobil memasuki halaman sebuah rumah mewah bergaya Klasik, disisi kanan rumah terdapat hutan pinus yang sangat lebat.  Rumah ini juga berbentuk kastil dengan jendela-jendela yang tinggi. Disisi  kiri juga ada rumah yang terlihat hampir sama dengan ukuran yang lebih kecil, tapi tampaknya masih dalam tahap renovasi. Ini adalah lingkungan yang bagus untuk menenangkan diri.

"Kalian mau turun?"

"Tidak, kami menunggu disini saja. Selesaikan misimu! ".

Aland membantu Selena membuka pintu mobil .

"Baiklah. Tunggu sebentar".

Jujur saja, Austin tidak menyukai Interaksi antara Selena dan Aland yang terlalu dekat.

Selena membawa beberapa kotak makanan hasil pemerasannya tadi.  Berlarian menuju pintu utama.

Seorang wanita cantik keluar menuruni tangga diikuti beberapa pelayan.
Bukankah itu Bellatrixa. Selena menyerahkan kotak makanan itu kepada pelayan, lalu memeluk Bellatrix dengan hangat.

Selena tertawa saat Bellatrix pura-pura mencubit pipinya. Kali ini dia menunduk dan berbicara didepan perutnya.

"Selena, hati-hati. Telepon aku jika ada apa-apa. Aku tidak akan memaafkanmu jika Luciano dan Ale sampai memarahiku".

"Hahaha akan aku lakukan ibu ratu, aku mencintaimu sangat banyak".

"Begitu juga aku sayangku".

"Selena, kau kah itu?"

Luciano keluar dari samping rumah, tersenyum melihat Selena yang sibuk berbicara dengan bayi diperut istrinya.

"Kau tidak ingin tinggal disini malam ini?"

"Lain kali saja aku akan menginap. Teman-temanku menungguku"

Selena mencium Bellatrix sekali lagi, lalu memeluk Luciano yang dibalas dengan menepuk-nepuk kepala Selena dengan penuh sayang.

~~~>>>

"Itu Mrs Bellatrixa dan Mr Luciano bukan, Austin?"

Claudia menunjuk wanita yang sedang berbicara akrab dengan Selena.

"Iyaa".

"Ayo kita turun, aku ingin mengenalnya lebih jauh. Ayahmu dan papaku meminta kita berteman dengannya".

"Untuk apa?"

"Berteman dengan keluarga Mr Luciano akan menguntungkan kita, terutama bisnismu".

"Tidak perlu Clau. Bisnisku tidak sedang dalam masalah, akan aneh jika kita berteman dengan seseorang karena mengharapkan bantuannya suatu saat nanti.  Dan kau lihat? Mrs Bellatrixa dalam kondisi tidak bisa menerima tamu, dia sedang hamil".

"Tapi dia menerima Selena".

Claudia terlihat jengkel mendengar jawaban Austin.

"Karena Selena teman baik mereka Miss Clau".

Balas Nancy halus, tidak ingin menyakiti perasaan tunangan bosnya.

"Apa Selena bekerja di perusahaan Luciano? "

Austin bertanya penuh selidik, tapi pertanyaan itu tidak kunjung mendapat jawaban.

"Tidak. Setau saya atasan Selena adalah Mr. Ale atau siapa saya lupa".
Balas Nancy akhirnya.

Austin kembali melihat melalui kaca. Dilihatnya Luciano sedang mengelus rambut Selena dengan penuh kasih.

Selena berlari kecil menuju ke mobil, Aland membukakan pintu untuk Selena yang masih melambaikan tangan pada suami istri yang selalu terlihat mesra itu.

"Kau memberikan makanan extra pedas pada wanita yang sedang hamil?"

Nancy menatap Selena tidak percaya.

"Siapa?"

"Kau".

Nancy dan Natalie menunjuk hidung Selena bersamaan.

"Makanan itu untuk Harry dan Luciano. Nanti malam mereka akan makan malam bersama. Dan menu yang aku pesan tadi adalah kesukaan mereka, jadi aku membawanya".

"Dan kau meminta Mr Morgan membayar semua bill untuk memberi makan dua milyarder itu?"

Nancy menepuk jidatnya tidak percaya.

"Aku akan menggantinya ketika tiba dirumah. Sudah aku bilang aku tidak membawa tasku".
Katanya tegas.

"Dan kau Mr Morgan, jangan kuatir,  aku pasti akan mengganti semua bill hari ini berikut bunganya. Aku bukan orang yang tidak tau balas budi". Lanjut Selena garang pada Austin.

Austin menatap Selena penuh amarah, wanita ini benar-benar tidak tau terimakasih. Melihat dia menipuku untuk memberi makan pria lain sudah membuat darahnya mendidih, ditambah lagi sifatnya yang keras kepala membuatnya sakit kepala.

"Tidak perlu, anggap saja aku memberi makan seseorang yang bahkan tidak tau bagaimana menjaga barangnya".

"Aku tidak Sudi menerima uangmu. Tolong tulis saja berapa total bill ku berikut bunganya. Aku tidak akan lari." Jawab Selena berapi-api.

"Aku tunggu pembayaranmu kalau begitu". balas Austin.

Continue Reading

You'll Also Like

305K 28.6K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
579K 40.1K 61
Dokter Rony Mahendra Nainggolan tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya kekasih kemudian besok ia menikah dengan yang lain. Set...
998K 48.3K 47
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.1M 275K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...