3 Agustus 2019
"Cas?" ujar Dejun pelan. "Dulu gue pernah kenal sama temen lo yang namanya Ahra itu engga sih?"
"E-Engga tuh?" seru Lucas. "Kenapa?"
"Oh..." ucap Dejun. "Gapapa."
" ........ "
" ........ "
" ........ "
"Lo tau instagram gue yang lama engga?" ujar Dejun lagi. "Namanya apa?"
"Buat apa emangnya?" seru Lucas panik.
Bahaya.
Akun instagram lama milik Dejun tidak dikunci dan itu artinya Dejun dapat melihat foto-fotonya bersama Ahra di sana.
"Mau ngecek followersnya doang," jawab Dejun.
"Lo.. engga punya sih" ucap Lucas. "Dulu lo engga kayak gini, dulu lo jarang megang HP."
"Ha?"
"Serius."
"Oh..."
—————————
Dejun tetaplah Dejun.
Ia masih terlalu penasaran.
Dengan asal-asalan pria itu segera mencoba untuk mencari berbagai nama sembari berharap dapat menemukan akun instagram lamanya, akun instagram yang ia pegang sebelum ingatannya hilang.
Bukannya ia tidak percaya kepada Lucas, namun rasanya aneh sekali jika ia benar-benar tidak punya. Maksud Dejun, walaupun dulu ia mungkin memang jarang memegang ponselnya, namun bukan berarti ia tidak pernah mencoba membuat akun sosial media bukan?
Xiaojun01
Xiaojuuuun99
Junxiao99
Junjun99
Xiaoxiao99
Tidak ada.
Untungnya, sampai saat ini Dejun masih mengira namanya adalah Xiaojun dan bukan Xiao Dejun.
——————————
"Masih belum inget aku?" ujar Ahra sembari menatapi Dejun dengan kesal. "Aku engga penting ya?"
"B-Bukan gitu..."
"Dulu kamu sering jahatin aku," ucap gadis itu. "Tapi sekarang kamu lebih jahat lagi soalnya udah tega lupain aku..."
————————
Dejun tau semua itu hanya mimpi dan Dejun tidak dapat mempercayai mimpinya seratus persen.
Tapi kenapa gadis itu harus terus mengganggu tidurnya? Apa yang Dejun harus lakukan agar siksaan ini dapat berhenti?
Kadang rasanya Dejun tidak lagi mau peduli walaupun dulu mereka pernah kenal, karena saat ini gadis itu sudah benar-benar menjauhinya.
Kadang.. Dejun hanya ingin mimpi itu berhenti.