26

10.4K 852 571
                                    

12 Mei 2019




"LOH?!" seru Dejun panik. "INI DI MANA?!"





"Rumah sakit," jawab Lucas yang berdiri tepat di depan pintu kamar rawat Dejun.

"Kok gue di sini?!" tanya Dejun kebingungan. "Ahra mana?!"





Ekspresi Lucas segera berubah.





"Lo tau lo udah tidur berapa hari?" ucap Lucas dan Dejun pun segera menggelengkan kepalanya dengan cemas.

"Berapa hari?!"

"Empat," jawab Lucas. "Lo tau apa aja yang udah lo lewatin?"

"H-Ha?"





Mata Lucas jadi berkaca-kaca.

Dan kini perasaan Dejun jadi semakin tidak nyaman.






"L-Lo kenapa?!" seru Dejun. "Ahra mana?!"








"Udah engga ada."

——————


















































3 hari sebelumnya.



"Ra.." ujar Hyunjin tepat setelah gadis itu mulai membuka matanya. "Ada yang sakit?"


Entah kenapa tepat setelah melihat wajah Hyunjin seluruh rasa sakit Ahra langsung hilang dalam sekejap.


Gadis itu segera menoleh ke sekelilingnya dan mendapati dirinya sedang berada di dalam kamar pria itu.






"Minum dulu, Ra" ucap Siyeon sembari menyodorkan segelas air putih kepada Ahra.






Dan tepat setelah minum, perasaan Ahra pun jadi semakin membaik.







Rasanya seperti semua itu hanyalah mimpi buruk.

Menyadari bahwa ia kini telah berada di tengah-tengah sahabatnya dan jauh dari Dejun benar-benar membuatnya merasa seperti telah bangun dari mimpi buruknya dan kembali pada kenyataan.







"Dokter Jia punya cara buat nyembuhin Dejun," ujar Jeno yang berdiri di pojok ruangan.

"Terserah, gue udah engga peduli" ucap Ahra sembari memegangi kepalanya yang masih sedikit terasa sakit. "Yang penting dia jauh dari gue, terserah dia mau mati atau sembuh."




"Bukan dia yang harus mati," seru Siyeon. "Tapi lo."

"H-Ha?"




"Dejun belum sadar sampai sekarang, tapi nanti kalau udah sadar kita bakalan ngaku lo udah engga ada" jelas Siyeon. "Lo ditemuin meninggal di hutan dan besok kita bakalan buat makam palsu biar dia mau percaya."

"S-Segitunya?" ujar Ahra. "Ini Dokter Jia sendiri yang punya ide?"




"Ra, Dejun cuma mau nyakitin orang yang dia sayang" seru Jeno. "Kalau di dunia ini udah engga ada lagi yang dia sayangin, dia bakalan berhenti. Habis itu, pelan-pelan mereka bakalan coba bantu Dejun sembuh total lewat terapi."




Entah cara itu akan berhasil atau tidak.

Namun, Ahra benar-benar berharap ia dapat kembali hidup dengan tenang.




Walaupun nantinya akan terjadi hal yang buruk kepada Dejun, Ahra berjanji tidak akan peduli dan tidak akan pernah merasa bersalah lagi.

Karena sejak awal ini semua bukan tentang Ahra, namun hanya tentang Dejun.

[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang