22

11.4K 828 858
                                    

7 Mei 2019



Kepala Ahra terasa pusing.










Gadis itu memaksa untuk membuka kedua matanya, sebelum akhirnya sadar bahwa ia sedang berada di dalam ruangan yang gelap dengan kedua tangan yang diikat erat ke belakang kursinya.


Dingin.


Di luar sana sedang hujan deras dan Ahra hanya mengenakan baju tidur tipisnya.



















Gadis itu mencoba untuk mengingat apa yang telah terjadi kepadanya... dan— tunggu! Apa pria yang telah memukul kepalanya itu adalah Dejun?!

Ahra benar-benar bingung.




































kreeeeeek

Suara pintu lalu tiba-tiba terdengar bersamaan dengan munculnya seorang pria berbaju hitam.








Itu Dejun.
Xiao Dejun.
















"Kamu.. beneran Dejun? K-Kamu beneran masih hidup?"


















"Engga asik," ucap Dejun sambil berjongkok di depan kaki Ahra. "Kamu engga sedih liat aku mati."

"Aku engga ngerti," seru Ahra. "Kalau kamu ada di sini... terus siapa yang dikubur di pemakaman?"

"Kenapa emangnya? Engga suka liat aku masih hidup, ya?" tanya Dejun sambil berdiri mendekati wajah Ahra. "Kamu udah baca semua yang aku tulis engga?"

"U-Udah..."

"Berarti kamu udah tau dong siapa yang dikubur di pemakaman?"

"Jangan bilang— Kembar kamu?!"

"Pinter," seru Dejun sambil mengacak-acak rambut Ahra dengan gemas. "Tapi jangan nuduh aku nyuruh dia, ya? Dia sendiri kok yang mau."

" ...... "




"Jadi... kamu apa kabar?" lanjut Dejun.

" ....... "

"Hm? Gamau jawab?"









"Jun... sebenernya mau kamu apa?" ucap Ahra.









"Aku mau kamu doang kok."

"Engga," seru Ahra. "Kamu engga mau aku, kamu cuma lagi nurutin ego kamu aja. Iya... 'kan?"









Dan dalam sekejap ekspresi Dejun tampak berubah menjadi kesal.














"Ra.. kamu tau apa sih?" seru Dejun. "Jangan bilang kamu juga mau ikut nganggep aku jahat? Engga, aku engga jahat! Ini semua bukan salah aku!"

"Kalau gitu lepasin iketannya!" ucap Ahra. "Aku mau kita ke rumah Dokter Jia sekarang. Dia bisa bantu kamu, Jun. Kamu mau sembuh 'kan? Kamu engga mau nyakitin aku lagi 'kan?"










[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang