50

9.8K 1K 311
                                    

11 Agustus 2019

Namun... sampai malam pun ternyata Dejun benar-benar sudah tidak mau mengganggu Ahra lagi.




Ah, memalukan sekali. Apa jangan-jangan hanya Ahra yang terlalu berharap?

"AAAAAAAAA BODO AMAT!"

———————



























12 Agustus 2019

line!

Lucas:
RA
Lucas:
Jangan kaget ya
Lucas:
Dejun ada di depan rumah lo gak?

Ahra:
HAH?!




Dengan cepat Ahra segera mengintip di jendela, namun tidak menemukan siapa pun di depan rumahnya.




Ahra:
Enggaaa
Ahra:
Duh, ngagetin aja

Lucas:
Oh..

Ahra:
Kenapa emangnya?

Lucas:
Kata nyokapnya dia belum pulang dari kemarin

Ahra:
Loh
Ahra:
Emangnya kemarin dia kemana?

Lucas:
Yaaa enggak tau 'kan kemarin kita bareng mulu
Lucas:
Yaudah, nanti gue cari kalo udah 48 jam
Lucas:
Yang penting engga ada di rumah lo

Ahra:
Bukannya orang ilang dicari setelah 24 jam? -_-

Lucas:
Males

————————










































Xiaodejun2 started following you.

| ra?

apa |

———————






























Tidak dibalas lagi.

—————






























Ahra:
Dia udah balik ke rumahnya belum?

Lucas:
Beluumm

Ahra:
Udah malem

Lucas:
Tapi biarin aja lah dia bukan anak kecil

Ahra:
Tapi tadi dia dm gue

Lucas:
Dm apa?

Ahra:
Cuma 'Ra?' doang sih
Ahra:
Tapi biasanya abis gue bales pasti langsung dia bales lagi
Ahra:
Tapi ini engga

Lucas:
Palingan dia lagi di jalan

Ahra:
Dari kemarin sampai sekarang dia di jalan mulu gitu?

Lucas:
Kali aja dia lagi ngilangin stres
Lucas:
Biarin aja duluuu
Lucas:
Gak usah pikirin dia mulu
Lucas:
Tegang banget

Ahra:
Ok

———————






































12 Agustus 2019

Kemarin, Dejun terbangun dari tidurnya dengan penuh keringat akibat kembali memimpikan hal aneh lagi.

Namun mimpinya kali itu berbeda dari biasanya.










Dejun berada di dalam mobil yang sedang berjalan di tengah hutan. Langit tampak gelap dan udara yang masuk dari jendelanya terasa sangat dingin.

Tiba di sebuah rumah kecil yang ada pada ujung jalanan, Dejun lalu turun dan beralih membuka pintu tengah mobilnya.




Di jok belakang ada Ahra.




Gadis itu tampak sedang menutup mata dengan darah yang mengalir di sebelah kanan kepalanya.

Dejun sama sekali tidak peduli.

Pria itu beralih menggendong Ahra dan membawa gadis itu duduk di atas sebuah kursi, sebelum akhirnya mulai mengikat tubuh gadis itu di sana.




Semuanya lalu tampak gelap.

Benar-benar gelap seakan Dejun sedang menutup mata.




Lalu tepat setelah semuanya kembali terlihat lagi, di depan matanya kini Ahra sudah menangis begitu keras dengan pipi yang tampak memerah.

Apa yang baru saja terjadi?




Dejun tampak tidak peduli pada tangisan gadis itu.

Dengan santainya pria itu malah meraih sebuah pisau dan... memotong jari kelingkingnya sendiri.

.






















Dejun jadi tidak dapat fokus akibat mimpi itu.

Karena Dejun tau.... semua itu bukanlah sekadar mimpi. Dejun yakin semua itu nyata.

Dan Dejun jadi sangat takut dengan masa lalunya.

Apa ini yang membuat Ahra menjauh? Karena Dejun adalah pria gila yang mengikat gadis itu di tengah hutan dan memotong jari tangannya sendiri?

.













Dejun benar-benar takut.

Pria itu beralih pergi dari rumahnya dengan niat ingin menenangkan pikiran.

Namun, Dejun sama sekali tidak tau harus kemana.

Ia mencoba ke pantai, berkeliling di mall, beristirahat di hotel, lalu berujung berdiri seperti orang bodoh di pinggir jalan.














Di depannya sedang ada banyak kendaraan dengan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.

Dan, rasanya Dejun ingin kembali mengulang hal yang sama lagi.














Dejun ingin kembali berdiri di tengah sana dan membiarkan tubuhnya di tabrak oleh salah satu pengguna jalan.

Dejun ingin kembali melupakan segalanya.

Dejun tidak mau mengingat hal-hal yang semenyeramkan itu.



















Namun tepat ketika Dejun baru saja mencoba untuk melangkah, dengan begitu tiba-tibanya tubuh Dejun segera ditarik menjauh dari jalanan oleh seorang gadis.




Gadis itu.

Gadis yang telah Dejun sakiti.




"Jangan..." ucap Ahra sambil menangis. "Jangan lagi, Jun..."

"R-Ra.."















Gadis itu menangis semakin keras. "Aku engga suka liat kamu kayak gini...."

[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang