DISTRUTTO 👌

By dewikristina169

153K 6.6K 183

(COMPLETED) Siapa sangka hubungan yang dirajut selama setahun akhirnya kandas begitu saja, belum lagi ma... More

Hallo!
(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)
(07)
(08)
(09)
(10)
(11)
(12)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Wajib Baca!!!
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)-END
(Extra Chapter)
Cerita Baru(01)

(13)

4.4K 271 25
By dewikristina169

Halo, biar semakin baper, jangan lupa untuk putar video di atas ya ;)

-DISTRUTTO 13-

Semuanya ikut menoleh, Akela yang paling syok. Bagaimana tidak, Genta datang dengan Kei. Gadis itu terlihat cantik dengan dress selutut yang potongan dadanya rendah sehingga tidak pantas digunakan oleh anak SMA, terlalu dewasa.

Para sepupu Genta yang cowok terutama tampak menikmati, mereka rata-rata mendekati Kei dan mengerubungi cewek itu.

Dini terlihat beberapa kali melirik Akela, gadis itu benar-benar seperti orang ling-lung. Pacarnya datang dengan cewek lain di acara keluarga, seakan-akan Genta sedang membawa pacar baru yang akan ia kenalkan di hadapan keluarganya.

"Kak Kela!" sapa Via yang berlari dari arah pintu rumah, bocah cilik satu ini memang baru selesai melihat keponakannya yang masih balita di ruang keluarga rumah Oma.

"Halo Sayang." Akela mencium pipi Via bolak-balik.

Setelah mengatakan sesuatu yang semakin membuat Akela tertekan, Via kembali masuk ke rumah, gadis cilik itu memang suka dengan balita.

Genta dan Kei sepertinya baru menyadari keberadaan Akela, baru saja Genta ingin menghampiri pacarnya, tangannya keburu ditarik Dini. Wanita itu menegur sang anak, ia gak suka Genta berkelakuan seperti ini, bagaimana kata Oma nantinya.

Setelah meminta maaf dan menjelaskan sedikit mengenai Kei, Genta bergegas menghampiri pacarnya.

"Jangan marah, aku tadi telepon kamu tapi gak diangkat jadi aku kira kamu gak bisa datang makanya aku ajak Kei, lagian orangtuanya lagi gak di rumah dan tante Ela minta tolong gue jagaiin dia." Genta menjelaskannya langsung di depan yang lain.

Akela tersenyum. "It's okay."

Meri mendengus, sepupunya yang satu ini memang susah peka orangnya. "Cewek mana yang gak sakit kalau pacarnya bawa cewek lain bukan dia," sindir Meri sinis, dari dulu ia memang benci dengan Kei, cewek satu ini licik, jelas terlihat dari wajahnya.

Genta terlihat kesal. "Apaan sih Mer? Akela aja biasa kok, lagian Oma yang punya acara enggak papa kenapa lo yang sewot?"

Keenan menggeleng, tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya. Handoko apalagi, ia tidak menyangka sepupunya ini bodohnya sudah kelewatan.

Akela menepuk bahu Meri, mengelusnya pelan. "Enggak papa, lagian hak Genta mau ngajak siapa aja."

Satu yang perlu Genta ketahui, Akela mulai lelah. Malam ini ia benar-benar berada di titik kesabaran terakhir, dirinya bukan cewek murahan yang bisa dipermainkan begitu saja.

Agnes tersenyum kecut. "Gue baru tau kalau seorang Genta Alfonso bisa terlihat begitu pengecut ketika dihadapkan sama cewek murahan kayak dia." Tangan Agnes jelas menunjuk Kei, yang ditunjuk hanya memasang tampang santai, gadis itu sangat tau kalau Genta akan membelanya habis-habisan.

"Jaga mulut lo!" desis Genta.

"Gue mau ke toilet dulu," ucap Akela meninggalkan yang lain, ia malas menyaksikan pembelaan Genta terhadap Kei.

"Gue ikut," sahut Kei lalu mengikuti Akela.

Meri yang cepat tanggap mengikuti keduanya, ia tau Kei sedang merencanakan sesuatu.

Saat melewati kolam renang, Kei sengaja menyenggol kaki Akela tapi Akela reflek menarik Kei dan memutar posisi mereka sehingga Kei jatuh ke dalam kolam renang. Gadis itu berteriak, meminta pertolongan.

Genta berlari, terjun ke kolam renang. Membawa Kei ke tepian, gadis itu berpura-pura batuk, napasnya dibuat seolah udara di sekitar menghilang. Akela sangat tau kalau Kei berpura-pura, ia pernah melihat gadis itu menaruh video ia sedang berenang bolak-balik di kolam renang yang kedalamannya sama seperti di rumah Oma sekarang

"Kamu keterlaluan, kalau misalnya memang gak suka Kei datang jangan buat celaka anak orang. Aku gak habis pikir, gimana kalau terjadi apa-apa sama dia?" Genta sangat marah membuat Akela tersenyum sinis.

"Buktinya dia masih hidup, gimana kalau kita putar pertanyaan. Gimana kalau misalnya aku yang tenggelam? Jelas-jelas dia yang senggol aku duluan." Akela terlihat geram.

Paman dan Tante Genta terlihat asik menyaksikan kejadian ini membuat Dini seperti kehilangan wajah, wanita sudah cukup malu akibat Genta membawa Kei, ditambah ini lagi.

"Agnes, bawa dia ke kamar tamu." Dini meminta keponakannya untuk membawa Kei mengganti baju, dia juga tidak tega melihat tubuh menggigil Kei.

Dini menatap Genta. "Mama tadi lihat sendiri kalau anak tadi yang senggol kaki Akela, selesaikan masalah kalian di dalam. Hari ini Oma mu ulang tahun, jangan merusak suasana."

"Akela minta maaf, Tan. Mungkin nanti Akela langsung izin pulang."

Dini mengangguk, ia mengerti dengan perasaan pacar Genta.

"Kita ngomong berdua," ucap Akela langsung menuju halaman depan, tak lupa gadis itu pamit kepada Oma dan yang lainnya.

Saat Meri ingin ikut, Akela menghalanginya. Gadis itu tidak ingin orang lain ikut campur dalam hubungannya. Cukup ia dan Genta saja.

Sesampainya di depan, Genta yang pertama kali membuka suara. "Gue tau Mama suka sama lo, tapi untuk kali ini gue membencinya. Karena hal itu Mama jadi belaiin lo, jelas-jelas lo yang dorong Kei, dari pertama kali gue nolong Kei juga lo gak suka."

"Maksud kamu apa sih?"

"Gue capek, lo selalu ngekang yang enggak-enggak. Awalnya gue kira lo kayak gitu karena sayang sama gue tapi nyatanya bukan, benar kata Kei, lo cuma mau monopoli hidup gue. Jijik tau gak?"

Akela tersenyum kecut, panggilan keduanya sudah berubah dalam hitungan detik. "Ternyata benar ya, Kei dalam hidup kamu lebih berarti dibanding aku. Tadi kamu bilang apa? Tante Dini belaiin aku karena suka? Genta, kamu sendiri yang bilang kalau Tante itu orangnya gak pilih kasih. Aku emang gak suka sama Kei tapi gak ada niat sedikitpun buat nyelakiin dia.

"Monopoli hidupmu? Ternyata bukan cuma hatimu, otakmu juga sudah dia cuci. Pesona Kei memang sulit kamu tolak ya? Sampai segitunya.

"Dan aku baru tau kalau foto yang Via sebut kemarin itu ternyata foto Kei, aku waktu itu sudah senang aja karena ngiranya kamu lihat fotoku tapi nyatanya bukan. Aku capek Gen, kamu selalu membela Kei, gak pernah sekalipun kamu lihat aku, mandang hal yang selalu aku lakuin buatmu.

"Kalau kayak gini terus yang ada kita jalanin hubungan gak sehat, makasih untuk waktumu setahun lebih. Aku rasa kita sampai di sini aja, aku gak mau kita tetap bersama tapi hati kamu sudah milik orang lain." Akela mengatakannya dengan penuh air mata, ia benar-benar capek. Sudah telalu banyak beban di hidupnya dan Genta dengan seenak jidat menambahnya.

Genta diam, Ia bingung ingin berekasi seperti apa.

"Kalau kamu ngerasa hidupmu lebih baik dengan Kei, ya udah, pergi aja. Aku harap setelah ini kita masih bisa berteman, maafin aku kalau selama ini aku banyak salah sama kamu. Aku pulang."

Setelah itu, Akela berjalan keluar dari perkarangan rumah Oma. Di depan sudah ada Nakula yang menunggu, tadi sewaktu Akela dan Genta keluar, Keenan buru-buru minta Nakula menjemput adiknya, ia takut Akela ada apa-apa dan ternyata tebakan Keenan benar.

Akela masih menangis, tatapannya kosong. Ia telah melepas hatinya begitu saja.

Nakula berjalan mendekati Akela, membawa adiknya ke dalam pelukan. Cowok itu melirik Genta yang masih terdiam dalam posisinya, dirinya tertawa sinis. Ketika Genta sudah melepaskan Akela maka cowok itu tidak akan semudah itu mendapatkan Akela kembali karena Nakula tau Genta hanya terbuai akan rayuan sementara Kei dan nantinya pasti sadar.

Sepanjang perjalanan, Akela terus menangis. Gadis itu telah berada di titik terendah, bukan kedatangan Kei bersama Genta yang memicu kemarahnnya tapi ketidakpercayaan Genta tentang kejadian tadi berhasil membuka matanya kalau mantannya itu sudah tidak mencintainya lagi.

Malam menjadi saksi bagaimana hubungan dua orang yang tadinya lekat hancur begitu saja, kita tidak akan pernah tau bagaimana dan seperti apa hidup kita selanjutnya. Bahkan dua orang yang sudah mengikat janji saja bisa lepas apalagi mereka yang cuma mengikat status.
-DISTRUTTO 13-

Sabtu, 16 Maret 2019

Continue Reading

You'll Also Like

506K 25.3K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
178K 1.3K 1
Pukul enam di setiap fajar dan senja, sebuket baby breath yang dilengkapi sebuah note; nyaris tak pernah absen untuk tergeletak disisi pagar. Pun si...
75.5K 3.8K 63
Pernahkah kalian berada disatu sekolah yang sama tapi tidak saling menyapa? Jika pertanyaan ini diberikan pada Lintang dan Nata, maka jawaban mereka...
35.7K 1.2K 61
[Sequel of Stuck] Seonggok cerita yang menceritakan tentang kehidupan Salsa Rakasi Rindrawan yang penuh dengan teka teki di masa depan #45 in tenfict...