Allure

Bởi eidelixious

3.8K 1.8K 2.4K

❝Milu sukanya Alta, kalo Alta punya pacar, berarti pacar Alta lagi jagain jodoh Milu.❞ -Miluna Ashea- ... Xem Thêm

Tak kenal maka tak sayang
Prolog
1. Itu Alta!
2. Brownis manis
3. Woy, Gembel!
4. Vespa Biru
5. Salah paham
7. Pulang Pergi
8. LINE
9. Toserba dan Jaket
10. Pacar?
11. Kita Baikan
12. Ketika dia datang
13. Titik temu
14. Astaga!
15. Kadal Pelangi
16. Permen Kapas
17. Es krim
18. Kopi dan Coklat
19. Pergi
20. Percikan memori
21. Sour

6. Telur Setengah Matang

170 111 138
Bởi eidelixious

"Jangan kasih harapan kalo nggak mau diharapin."

•••

Lima belas menit berlalu setelah pulang sekolah, Milu berkotmitmen untuk pulang bareng sama Alta lagi. Ia menulusuri parkiran sekolah, mencari-cari kendaraan yang biasanya Alta gunakan.

Mata seperti kucingnya menjelajahi setiap jejeran kendaraan bermotor, tapi ia tidak menemukan sebuah vespa bewarna biru muda itu di sana.

"Di mana sih?" tanya Milu pada diri sendiri.

"Heh, lo ngapain di sini?" Milu memutar badannya ke belakang, ia cengo begitu melihat Alta dengan jaket hitam yang dikenakannya.

"Ya gue mau pulang bareng lah!" jujur Milu.

Alta melihat sekitar, sebenarnya dia lupa menanyakan siapa nama cewek yang ada di depannya ini. Miru, Miu, Nilu entah nama yang mana yang pernah tersaring di otak Alta, cowok itu lupa.

Milu membuat mata ala puppy eyes, membuat Alta bergidik ngeri melihatnya. Kemudian cowok itu melewati Milu yang sedang memohon bermaksud meminta tumpangan.

"Altaa... "

"Altaa, gue suka lo, lo kenapa sih gak biarin gue untuk suka sama lo?Ya setidaknya lo kasih perhatian dikit kek."

Alta berhenti. Cewek ini benar-benar berbicara blak-blakkan. Membuat suasana terasa ilfeel. Walaupun cewek itu manis,cantik, atau tipe para cowok yang lain, sama sekali membuat Alta tidak tertarik.

"Heh, anak baru! Jangan songong." kata Alta tanpa menghadap ke arah Milu.

"Terserah. Gue yang suka kok lo yang ribet."

Diam. Alta melanjutkan langkahnya menuju tempat khusus dimana vespa nya terparkir. Dan cewek yang dari tadi membututinya tetap mengikuti dari belakang.

Setelah sampai, Alta mendadak berhenti. Alhasil tubuh Milu menubruk punggung atletis Alta.

"Aduhh! Kalo berhenti bilang-bilang dong!"

Alta menoleh ke belakang, mengernyit melihat tingkah kekanakan Milu. Ia langsung memakai helm, kemudian duduk di jok kendaraannya itu.

"Eh, eh tungguuu!!"

Alta langsung melaju cepat. Meninggalkan Milu yang hanya akan membuat telinganya sakit ketika.

***

KRINGGG...!!

Prak..!

Milu sontak terbangun begitu mendengar pecahan dari suatu benda. Rambutnya berantakan, matanya sembab seperti biasa karena bergadang dan menangis menonton episode terakhir dari drama korea favoritnya.

Milu melihat ke bawah ranjang. Ternyata suara pecahan itu berasal dari jam weker yang sudah ke 20 kalinya ia beli. Hampir setiap hari Milu reflek melempar jam wekernya itu, sehingga ia harus menabung untuk beli yang baru.

Tiba-tiba suara aneh terdengar dari perut mungilnya. Milu menghela napas, cewek itu bangkit dari ranjang dengan balutan selimut tebal yang menempel di tubuhnya. Kemudian ia berjalan gontai menuju dapur.

Tujuan utamanya adalah kulkas, menerka makanan instant apa yang akan menjadi sarapannya pagi ini.
Saat dibuka, kulkasnya kosong. Sangat mengecewakan, ini benar-benar pagi yang buruk.

Masih dengan balutan selimut di tubuhnya, Milu keluar dari apartemennya dan mengetuk pintu berunit 49 itu.

"Altaa.., Altaa..," panggil Milu.

Tidak lama, pintu terbuka. Milu tersenyum kecil. Terlihat Alta yang sedang mengunyah sepotong roti isi, soalnya pipinya mengembung. Lucu.

"Apaan?" tanya Alta datar.

"Gue laper."

Alta mengeryit heran, "Lo pikir gue warteg apa? " tanyanya dengan tubuh yang bersandar pada sisi kanan pintu.

"Akhir bulan, Al. Papa belum ngirim uang, engga ada apa-apa di kulkas." Jelas Milu singkat dan jujur. Ia berharap Alta akan memberikan sedikit makanannya untuk mengganjal perut yang kesepian itu.

Bodo amat. Alta gak peduli sama sekali, bukan urusannya juga. Kenal juga enggak. Nama juga ngga tau. So, dia nggak ada hubungan sama sekali dengan cewek menyebalkan ini.

"Gue–"

"Ini bukan modus, gue bener-bener laper..,"

Terlihat jelas dari mata Milu bahwa cewek itu jujur. Alta memutar kesal matanya. Mau gimana lagi, orang lapar ya pasti butuh makan.

Alta ga sejahat itu ke cewek, walaupun nyebelin.

"Yaudah masuk."

Milu menurut. Matanya berbinar begitu melihat apartemen Alta yang benar-benar rapi. Alta memang cowok idaman, Milu salut jadi makin sayang kan..

"Jangan petakilan lo, gue cuman kasih makan doang, bukan sebuah bentuk perhatian."

Milu mendengus senang. Dilihatnya Alta yang sedang memakai celemek. Kemudian cowok itu mengambil dua buah telur dan diletakkan di atas meja dapur.

"Lo mau masak?" tanya Milu.

"Yakali mandi."

Milu ngangguk-ngangguk. "Gue cuman bisa masak air, Al."

"Gak nanya."

"Selama gue tinggal di Jakarta, gue selalu makan makanan instan, menurut lo gue bakalan cepat mati ga?"

Alta menghela napasnya perlahan-lahan, mendengar curahan cewek itu sedikit menyentil hati batunya. Kalau bukan saja dia seorang cewek Alta mungkin akan menolak, sungguh menolak untuk membiarkannya masuk.

Milu duduk di bangku meja makan, ia menyiapkan dua piring, satu untuknya dan satu lagi untuk Alta.

"Siapa nama lo?" tanya Alta.

Milu cepat-cepat beralih pandang pada Alta, "Milu, Miluna Ashea." jawabnya dengan memberikan senyuman terbaik.

"Gue Altavin Ariga."

"Tauu."

"Lo stalk gue ya?!"

Milu tersedak air mineral begitu hendak meminumnya. Alta peka banget kalo dijawab begitu. Membuat Milu semakin percaya diri.

"Gue stalk sih, tapi nggak ada foto lo di Instagram lo. Malah foto langit, senja, pohon, hutan, bahkan air." ucap Milu sembari mengelap dagu dan kaos nya yang terkena tumpahan air.

Alta tersenyum miring. Ia memang jarang atau bahkan tidak pernah menaruh fotonya di Instagram, lebih prefer pada pemandangan.

Alta selesai menggoreng telur mata sapi yang setengah matang itu. Lalu ia menaruhnya di piring Milu.


Milu speechles ia langsung melahap sarapan pertamanya dengan Alta. Sederhana namun mampu membuat jantungnya tidak berdetak dengan teratur.

"Alta, makasih untuk sarapan untuk yang pertama, gue harap ini bukan yang terakhir." kata Milu sambil mengunyah.

Alta hanya mengangguk maklum. Bahaya juga kalau cewek itu sampai kekosongan makanan seperti saat ini. Akan sangat merepotkan.

"Lebih cepat lo makan, lebih cepat lo pergi dari sini."

Milu meneguk air mineral lagi. Ia menghiraukan ucapan Alta yang menyebalkan itu. Padahal ingin seperti ini terus, seperti sebuah pasangan asli.

"Lo kenapa sih suka kamera?" tanya Milu setelah selesai makan.

"Kepo lo. Kalo udah selesai makan pulang sono."

Milu mendelik, "gue kalo kenyang susah gerak, Al." jujur Milu. Kebiasaan yang membuatnya begitu malas untuk melakukan apapun alias mager.

Alta menghela napas dengan berat, di hari minggu ini masih banyak kerjaan yang harus ia lakukan. Terutama mengedit dokumentasi short movie nya yang masih belum kelar. Cowok itu harus membuat Milu segera pergi.

Nekat. Alta menggendong Milu ala Bridal style.

"Altaa!! Jangan apain gueee!!" teriak Milu panik.

"Jangan buang gue!! Gue ngga bakal stalk lo lagi deh..!"

Alta sudah keberatan. Milu, cewek itu benar-benar menyusahkan saja. Sesampainya di depan unit apartemen nomor 50 itu Alta langsung masuk dan menjatuhkan tubuh Milu di atas kasur.

"Lo! "

"Lo harus diet, tai. Berat kaya badak tau gak!" tutur Alta pada Milu yang sedang mengatur detak jantungnya.

"Siapa suruh lo gendong gue!! Geli tauu!"

Keduanya saling mengatur napas, yang satu mengatur karena keberatan dan yang satunya mengatur napas karena jantung nya yang belum kembali normal berdetak.

"Gue balik. Jangan datang ke tempat  gue kalo lo cuman ganggu!"

••••

Kalian bakalan baper ga kalo dimasakin kaya gitu?  😳

Gimana sama bab ini? Huhuhu makasih yang udh baca sampai bab ini ya, semoga makin suka, aminn mwehehe🐈

Jangan lupa vomments yaaah, luvyuuu 💙💙


Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

809K 22.9K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
162K 131 27
warning! Cerita khusus 21+ bocil dilarang mendekat!! Akun kedua dari vpussyy Sekumpulan tentang one shoot yang langsung tamat! Gak suka skip! Jangan...
673K 19.7K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
2.4M 128K 28
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...