OBSESSION (Story Of Dentala)

By irnwt1

4.6M 120K 5.5K

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR UPDATE-AN NYAMPE Hidup dengan aturan yang di buat oleh Genta, guru nya ter... More

Prolog
All abOut Samu'el
SecOnd DinNer
VideO Call with Samu'el
New TeaCher
Life like a c0medy
DecIsi0n
BleSsed FriDay
CanCelLed
KoTa B, anD fitUrE HusBand
MuSeum daTe
BuKan DiLan
BaD siTuatIon paRt 2
BaD siTuAtion pArt 3
Dan, selesai.....
KeHiduPan seLanJutnYa
Deeptalk
talk with Reno
Family time?
Favorite Crime
New MemBeR
Pertemuan
visit
Bukan orang gila
Foto
MasaLalu 1.
Masalalu 2
Masalalu 3
Masalalu 4
Masalalu 5 [Last, but not last]
Gadis kecil
pulang
kecurigaan

Bad siTuatIon bUt, it'S oKey

136K 3.5K 14
By irnwt1

HARGAI PENULIS DENGAN TEKAN BINTANG!










"Sepertinya Dentala bermasalah dengan mental nya, saya tidak bisa memastikan karna ini benar atau tidak, tetapi alangkah baik nya bapak ibu merujuk ke poli sikologi biar di tindak lanjuti"

"lalu dok, luka yang ditangan anak saya apakah dia berniat membunuh dirinya sendiri?"

"saya tidak bisa memastikan bu, karna orang yang mempunyai emosi yg tidak stabil dan gangguan mental bisa jadi mencari pelampiasan dengan cara menyakiti diri sendiri atau sering kita sebut self injury, mereka melakukan itu hanya untuk menyalurkan emosi dan rasa sakit yang mereka rasakan karena ketidak tahuan mereka harus melampiaskan nya kemana sehingga mereka melukai diri nya sendiri"

"Masss anak ku.....anak ku mas! Hikss "

















Sedari tadi aku hanya memejamkan mata dan berpura-pura tertidur saat dokter memasuki ruang inap dan menjelaskan apa yang terjadi dengan ku kepada Daddy dan Mamah.

Saat dokter itu keluar baru lah aku membuka mata, melihat keadan sekitar ruang inap ku.

"Sayang? Alhamdulillah kamu sudah sadar" Mamah langsung menghampiri brangkar ku

Aku diam, tak menanggapi perkataan Mamah. tenggorokan dan mulut ku rasanya enggan untuk mengeluarkan suara.

"Bisa kamu jelaskan apa maksudnya dengan semua ini Dentala?" tanya Daddy kepadaku

"Mas, Kamu ini apa-apaan sih! Anak kita itu baru sadar jangan kamu kasih pertanyaan yang macam-macam!" Tegur Mamah kepada Daddy ku.

Aku hanya menghela napas melihat perdebatan mereka "Aku lapar, Mamah bisa belikan aku makanan?" pinta ku kepada nya. Sebenarnya itu sebagai alibi saja karna aku butuh ketengan tidak ingin di ganggu oleh siapa pun untuk saat ini.

Mamah mengelus rambut ku dengan sayang "Mamah kebawah dulu kalo begitu untuk mengambil jatah makan siang kamu di bawah"

"Aku temani" tawar Daddy yang di balas gelengan oleh Mamah

Daddy menghela napas "Hati-hati saat turun tangga, ingat kamu bawa anak ku!" Mamah pun pergi menghilang di balik pintu.

Hening

Itulah atmostfir ruangan ini, begitu canggung dengan Daddy yang duduk di kursi yang di sediakan di dalam ruangan ini, sedangkan aku hanya diam melihat atap rumah sakit yang berplafon putih itu.

"Daddy minta maaf-—" tiba-tiba Daddy bersuara

"-— Daddy minta maaf belum bisa menjadi sosok orang tua yang baik untuk kamu" lanjut nya.

"Daddy minta maaf sudah merebut kebahaian mu, termasuk merebut Mamah dengan menikahi nya" aku menoleh ke arah Daddy, kulihat Dia menunduk sambil meremas kedua tanganya.

"Maaf karna kasih sayang Daddy sebagai orang tua masih Kurang dan belum cukup untuk kamu sehingga kamu dapat trauma yang-— "

"ini bukan Salah Daddy" ucap ku memotong perkataan nya, sebut saja aku tidak sopan memang benar adanya.

"Trauma akibat perceraian orang tua memang tidak bisa dihindari bukan Dad? Aku tidak menyalahkan mu Dad, bisa di sayang layak nya anak kandung oleh Daddy saja aku bersyukur, setidak nya ada sosok Daddy dalam hidup ku ini"

"Tapi sebagaimana layak nya anak kecil yang mudah iri. Terkadang aku ingin merasakan kasih sayang Orang tua kandung Yang lengkap."

Daddy menghampiri brangkar ku dan menggenggam tangan ku "Dulu tangan kecil ku ini selalu minta sama Tuhan untuk di persatukan kembali Papah dan Mamah. tapi sekarang aku sadar bahwa jika itu terwujud akan banyak orang yang tersakiti. Daddy, Mamah, Bunda, Mas Resa, dan Papah tentunya. Jadi mulai saat itu aku berhenti berdoa hal bodoh itu, dari situ lah aku mulai menahan emosiku, menahan semua yang ada dalam diri ku sampai menciptakan Trauma"

Mata ku mulai memanas dan meneteskan air mata "Daddy tau enggak apa yang Denta alami selama ini? Rasa kesepian Dad, Disini." aku menatap Daddy sambil memegang dada ku "Disini sepi, Hampa, merasa tidak pernah dihargai, dan tidak pernah di anggap itu yang selama ini aku rasakan."

"Hingga datang lah Samu, dia yang merubah hidup ku, yang menolongku dari keterpurukan yang selama ini aku alami Dad, sekarang bisa bayang kan betapa berartinya dia bagi ku?" ku tatap mata Daddy dengan derai air mata agar dia tau dan paham kalau keputusan nya untuk menjodohkan ku dengan Mas Genta adalah keputusan yang salah dan sangat egois

"Daddy tidak bisa bertindak apa-apa Dentala, Genta terlalu kuat. Ini cara Daddy buat lindungin keluarga Kita denga—-"

"Dengan mengorbankan kebahagian aku?" lagi-lagi aku memotong ucapan nya

Daddy menghela napas berat, tangan kanan nya menghapus air mataku setelah itu berpindah mengelus kepala ku "Suatu saat kamu akan mengerti dan tahu kenapa Daddy melakukan ini Dentala"

Daddy melirik jam ditangan nya "Daddy susul mamah kamu dulu-— oh iya Papah dan Bunda kamu mau kesini jadi cepat sembuh" setelah mengucapkan itu Daddy mengecup kening ku dan berjalan kearah pintu keluar.

Setelah berkirim pesan dengan Samuel aku beranjak dari tidur ku menuju kamar mandi hanya untuk membasuh wajah yang terasa berminyak dan kusam ini jangan sampai Samuel datang melihat ku dengan keadaan jelek begini.

Walaupun hubungan ku sudah tiga tahun lamanya terjalin tetap saja rasa canggung itu selalu ada, terutama saat Samuel melakukan hal-hal yang tak terduga

Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, aku keluar sambil mendorong tiang infusan

Mata ku melotot dan begitu terkejut saat melihat kedatangan Mas Resa, Papah, Dan Bunda. Mereka tersenyum.

"K-kalian!?" tanpa babibu aku langsung memeluk Papah, Bunda, Mas Resa secara bergantian, air mataku tak dapat ku tahan lagi. Betapa bahagianya aku saat mereka semua berkumpul disini rasanya aku ingin mem-pause waktu agar aku bisa merasakan suasana seperti ini selamanya

"aku kangen Hiks" ujar ku yang berada di pangkuan Papah

"Papah juga kangen sama kamu sayang" ucap Papah sambil mengecup kening ku

"Mas Juga kangen!"

"Bunda juga kangen!"

"Kami semua kangen Kamu Denta" ujar Mas Resa

Aku melepas pelukan ku ke papah dan mulai berganti posisi menjadi duduk di sofa di tengah-tengah mereka bertiga.

"Mas Resa kenapa jarang angkat telphone aku!? Dan juga kesininya kenapa gak kabarin aku?" tanya ku marah

Mas Resa menghela napas "Maaf Nta. Mas disana sibuk sama kegiatan Kuliah biar cepet wisuda dan pulang ke indonesia" jelas Mas Resa

Aku menyilangkan kedua tangan ku di dada "Kalian lupa mungkin ya kalo punya aku! Papah sama Bunda juga sebulan ini jarang call aku, terakhir pagi pas aku mau berangkat sekolah!"

"Maafin kami ya sayang..."

Setelah itu kami pun mengobrol dengan santai di ruangan ini dengan di bumbui canda tawa selang 20 menit kami mengobrol Daddy dan Mamah datang dengan Membawa banyak makanan yang iya beli dari luar.

Suasana ini menjadi hangat, apakah aku harus sakit terus biar merasakan suasana yang seperti ini?

Ahhh rasanya aku sudah lama tidak sebahagia ini melihat Daddy,Mamah,Mas Resa,Bunda, dan aku saling mengobrol membicarakan hal Random.

(Daddy Rianto dan Mamah Sari)

(Papah Wijaya dan Bunda Tiara)

(Mas Resa)



Setelah mengobrol selama beberapa jam. Mamah dan Daddy ijin pulang, begitu pun dengan Papah Dan bunda.

Yang tersisa hanyalah aku dan Mas Resa yang sibuk dengan Handphone nya sedangkan aku terbaring di kasur dengan dilanda kebosanan.

"Mas Resa sibuk banget kaya nya.." ujar ku

Mas Resa mengalihkan tatapan nya menjadi kearah ku "Mas lagi ngehubungin Riri, Ntaa ngasih kabar ke dia kalo Mas udah ada di indo ...."

Mataku berbinar dan langsung mengganti posisi dari rebahan menjadi duduk "Serius? Aku kangen sama kak Riri! besok bawa dia kesini ya bang!! Itung-itung jenguk aku!" ucap ku antusias yang di jawab anggukan oleh Mas Resa.

Fyi Kak Riri adalah kekasih Mas Resa dari jaman SMA kelas sepuluh dan bertahan sampai sekarang.

Aku suka Kak Riri dengan pembawaan nya yang elegan, sifat nya yang ramah, penyayang itu membuat aku terkagum-kagum dengan sosok wanita itu seperti wanita berkelas.

"Kamu masih sama Samuel dek?"

Mendengar pertanyaan Mas Resa senyumku tiba-tiba luntur "Masih Mas" Jawab ku.

Mas Resa menaikan sebelah alis nya "Terus soal perjodohan kamu sama Gen—-"

"Bisa gak mas, gausah bahas soal itu dulu?" ucap ku jengah

Mas Resa menghela napas "Mas Akan dukung apapun keputusan kamu"

Aku hanya mengangguk dan setelah itu melirik jam pada Hanphone ku ternyata sudah menunjukan pukul 16.00 WIB

"Samuel Gak kesini dek?" lagi -lagi Mas Resa Bertanya

Aku menggeleng "Tadinya mau kesini, cuma gak jadi katanya besok aja sekalian ijin untuk gak masuk sekolah dia tadi ketahuan pas mau kabur" jelas ku

"boleh Mas kasih saran?" Aku mengangguk

"Samuel baik. Genta lebih baik. Percaya Apapun pilihan mu, Mas akan dukung, tapi suatu saat nanti kamu akan mengetahui sesuatu dan Mas harap kamu jangan menyesal. Mas sudah telphone Genta untuk kesini,nMas mau jemput Riri dulu nanti Mas kesini lagi" setelah mengucapkan Hal itu, Mas Resa mencium keningku dan mulai menghilang di balik pintu.

Aku terdiam mencerna ucapan Mas Resa.
Sama persis yang seperti yang di ucapkan Daddy, sebenarnya kenapa dengan semua orang? Apakah mereka menyembunyikan sesuatu?! Ahhhkkk kalo begini bisa gila dirinya.

"Assalamulaiakum....."

"Waalaikumsallam-— Mas Genta!?"

Continue Reading

You'll Also Like

692 162 10
(17+) Terdapat banyak kekerasan dan skinship. Jika disuruh memilih kalimat yang menggambarkan sosok Leonhart de Castillo, maka Quintessa akan memilih...
41.9K 6K 21
Tentang Jennie Aruna, Si kakak kelas yang menyukai Alisa si adik kelas baru dengan brutal, ugal-ugalan, pokoknya trobos ajalah GXG
173K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
2.4M 185K 80
DILARANG PLAGIAT! Alana Annatasya Wibawa merupakan siswi yang baru saja menginjak SMA. Alana punya satu kelebihan, ia bisa melihat hantu. Kesialanny...