JOY

By haruharu_91

20.2K 2K 604

Park Sooyoung x the boys More

Best Friend
#WYD
Love Shot
Waste It On Me (1st vers.)
Waste It On Me (2nd vers.)
Love Scenario
Killing Me
I'm OK
Obssesion

Goodbye Road

1.1K 148 40
By haruharu_91

Multimedia:
iKON - Goodbye Road

💚❤

Aku menduga sejak malam itu, aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi dan berpikir bahwa hubungan kami benar-benar berakhir. Tapi nyatanya aku menghabiskan banyak waktu bersamanya. Bukan sebagai kekasih tetapi sebagai teman. Bukannya aku tidak bahagia, justru aku sangat bahagia. Tapi bukankah ini terasa aneh? Seperti takdir sedang mempermainkanku.

Dan sekarang, aku berada di rumahnya. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan disini? Entahlah. Tapi yang jelas aku hanya mengikuti kata hatiku saja.

"Hanbin-ah, aku ingin pergi ke pantai." Dia memainkan jemariku sambil mengerucutkan bibirnya.

"Di cuaca dingin seperti ini? Tidak!" tolakku.

"Oh ayolah, bahkan ini belum masuk musim dingin." Kemudian dia menggoyang-goyangkan lenganku.

"Tetap saja. Bagaimana kalau kau terkena flu? Kau mudah sekali sakit."

Tapi gadis di depanku ini tidak menyerah untuk terus membujukku agar mau pergi bersamanya. Memang sejak dulu gadis ini selalu keras kepala.

"Hanbin-ah ...." dia terus menggoyang-goyangkan lenganku dan akhirnya aku pun menyerah.

"Baiklah. Bersiap-siaplah." Dia tersenyum senang dan segera berganti pakaian.

Bisa dibayangkan bagaimana bahagianya aku sekarang? Bisa berada di dekatnya sepanjang waktu dan melihatnya tersenyum karena diriku. Hal kecil yang memiliki dampak besar bagiku, yang pernah hilang selama kurang lebih satu tahun.

Sepanjang perjalanan, yang dia lakukan hanyalah bersenandung, memakan camilannya dan juga menyuapiku. Jantungku berdebar tidak karuan atas sikapnya padaku, padahal kami hanya berteman. Mungkin. Aku tidak tahu kata apa yang tepat untuk menggambarkan kami berdua.

Setelah beberapa waktu perjalanan, akhirnya kami tiba di Pantai Eurwangni yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Seoul. Tidak banyak pengunjung yang datang kesini di musim seperti ini.

"Aku tidak suka keramaian," ucapnya tiba-tiba seperti dia tahu apa yang aku pikirkan.

"Aku tahu itu." Aku melirik padanya sekilas.

"Itu sebabnya aku ingin kesini. Bukankah kita jarang menghabiskan waktu seperti ini saat dulu?"

Aku menatap matanya cukup lama. "Maaf." Hanya kata itu yang bisa kuucapkan padanya.

"Tidak apa-apa, semuanya sudah berlalu."

Memang semuanya sudah berlalu tapi perasaanku padanya masih melekat erat di hatiku. Lalu aku membawanya ke dalam pelukanku, menghirup kuat-kuat aroma tubuh gadis yang sedikit pun tidak pernah aku lupakan.

"Aku mencintaimu," ucapku dengan sangat pelan dan tidak yakin apakah dia juga akan bisa mendengarnya.

💚❤

Matahari sudah mulai terbenam tapi kami masih setia disini di tengah cuaca yang semakin sore semakin dingin, duduk di atas pasir putih sambil mendengarkan suara deburan ombak.

Kepalanya yang bersandar di bahuku memberi sensasi tersendiri. Sudah lama tidak begini, aku memang jahat padanya, telah membiarkannya melewati semuanya sendirian.

"Hanbin-ah ...." panggilnya.

"Aku ingin kau berjanji satu hal padaku," lanjutnya.

"Janji?" Aku mengerutkan dahiku.

"Berjanji untuk tidak membiarkanku pergi, berjanji untuk mempertahankanku untuk tetap disisimu. Bisakah kau menepatinya?" Dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ada apa sebenarnya?" Aku menghapus air matanya yang mulai mengalir di pipinya.

"Jangan menangis." Aku menariknya ke dalam pelukanku dan memberikan kecupan singkat di puncak kepalanya.

"Aku akan berusaha menepatinya, seberat apapun keadaan nanti. Aku tidak akan melepaskanmu," ucapku yang sebenarnya aku pun tidak tahu apa aku bisa menepatinya atau tidak.

Dan aku hanya bisa berdoa ....

Ya Tuhan, tolong bantu aku untuk menepati semua ucapanku.

💚❤

Banyak hal yang kami lewati berdua, bahkan Donghyuk yang biasanya akan menggerutu karena kebiasaan burukku menjadi terheran-heran.

"Aku perhatikan akhir-akhir ini Hyung terlihat bahagia."

"Benarkah?"

"Terlihat sangat jelas di wajahmu, Hyung."

"Doakan aku agar aku benar-benar menemukan kebahagiaanku."

Aku masih ingat percakapanku dengan Donghyuk beberapa waktu yang lalu. Aku sangat yakin saat itu wajahku berseri-seri, seperti seseorang yang baru merasakan jatuh cinta. Ya aku sangat berharap semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang aku mau tapi ....

Kurang dari satu tahun, di akhir musim dingin sesuatu yang aku takutkan benar-benar terjadi. Saat dia mengatakan dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Kalimat yang bahkan sampai kapanpun aku tidak akan pernah siap untuk mendengarnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.

Tapi aku hanya menatapnya kosong, demi apapun kalau aku bisa aku ingin membawanya pergi sejauh mungkin tapi aku tidak akan pernah bisa karena aku tidak memiliki hak apapun atas dirinya.

"Kau sudah berjanji padaku untuk tetap menahanku disisimu!!!" teriaknya diantara isakan tangis.

"Sooyoung-ah ...." aku memegang kedua bahunya untuk meredakan emosinya.

"Kenapa? Kenapa?!"

Aku pengecut. Aku tahu itu tapi ini bukan hal yang mudah. Kenapa Tuhan tidak membiarkanku bahagia bersama gadis yang aku cintai? Sudah cukup bagiku kehilangannya karena kesalahanku, aku tidak ingin kehilangannya lagi.

"Kumohon jangan seperti ini, Sooyoung-ah. Keinginanmu sama dengan keinginanku tapi aku ...." aku tidak bisa melanjutkan kalimatku.

"Kau ingin melepaskanku lagi?" tanyanya dengan suaranya yang meninggi.

"Tidak ada sedikit pun aku berniat untuk melepaskanmu, bahkan sejak dulu."  Aku mengerang tertahan, menahan emosiku agar aku tidak lampiaskan padanya.

"Lalu kenapa?" Suaranya menjadi pelan setelah beberapa saat yang lalu dia selalu berteriak.

"Beri aku waktu sebentar, aku tidak ingin bersikap gegabah." Aku menatap lurus ke arah matanya untuk mendapatkan keberanian agar aku bisa mempertahankannya.

"Aku memilih untuk datang kepadamu lagi karena kau adalah pilihanku. Sekali kau membuat keputusan, tidak akan ada jalan kembali. Kau tahu itu." Dia langsung memelukku dengan erat, menenggelamkan wajahnya di dadaku.

"Eumm. Aku mengerti."

Tapi itu tidak mudah. Aku berusaha semampuku untuk bisa menahannya untuk tetap disisiku tapi aku tidak bisa, tidak akan pernah bisa. Semuanya di luar kuasaku.

💚❤

Banyak detik yang aku habiskan hanya untuk memikirkan tentangku dengannya. Disaat itu pula aku merasa benci pada diriku sendiri karena aku hanyalah pria pengecut yang berpura-pura bersikap baik-baik saja.

"Maaf," ucapku.

"Jadi maksudmu kau akan membiarkanku?! Membiarkanku menikahi pria lain?!" Sekarang dia selalu meninggikan suaranya dan itu semua karenaku.

"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik." Aku bahkan tidak yakin dengan ucapanku barusan.

"Yang terbaik untukku adalah dirimu ...!" Matanya mulai berkaca-kaca tapi dari sikapnya yang selalu mencoba menghalau air matanya jatuh, ia tidak ingin menangis di depanku.

"Jika kau berbicara tentang masa lalu, mungkin iya tapi sekarang tidak lagi. Aku akan baik-baik saja. Berbahagialah."

Aku berdoa untuk kesekian kalinya pada Tuhan agar dia tidak pernah meneteskan air matanya lagi karenaku.

"Aku pamit." Aku pergi dari hadapannya.

Seperti ucapannya, sekali aku membuat keputusan tidak akan pernah ada jalan kembali. Akhirnya aku benar-benar kehilangan duniaku.

Bukankah sebelumnya aku merasa takdir memang sedang mempermainkanku? Aku rasa itu benar. Sudah takdirku untuk bertemu, menjalin kasih lalu berpisah dengannya. Sekalipun takdir mendekatkan aku dengannya kembali tetapi tetap saja tidak ada akhir yang bahagia untukku.

Dan yang membuatku semakin terpuruk, gadisku akan menikahi seseorang yang kukenal.

💚❤

3/4

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

만히 사랑해주세요 ❤

Continue Reading

You'll Also Like

232K 34.9K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
45.1K 7K 38
Rahasia dibalik semuanya
40.6K 4.6K 17
Terpaksa Menikah dengan seorang pria yang tidak ia ketahui, tinggal di rumah yang sama dengan pria asing memiliki status suami, tidak membenci namun...
32.8K 4.3K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...