Best Friend

5.8K 299 45
                                    

Multimedia:
iKON - Best Friend

🐥🐰

Dia datang dengan senyum cerahnya yang sudah berkali-kali membuatku terpesona, senyuman yang mampu membawa kebahagiaan tersendiri untukku tapi sayangnya senyumnya itu bukan untukku tapi untuk pria yang selalu dia ceritakan padaku. Dia bercerita bagaimana tampannya pria idamannya.

"Bagaimana dia?" tanyanya saat dia menunjukkan pria yang disukainya yang duduk tidak jauh dari kami berdua.

"Apanya?" aku malah berbalik bertanya padanya.

"Dia tampan, kan?"

Aku menolehkan kepalaku ke arah pria itu. "Ya dia tampan, tinggi dan kaya."

Aku berbicara seperti bahwa aku adalah kebalikannya dari pria itu. Pria itu memiliki wajah yang tampan dengan fitur wajah yang tegas, sedangkan aku ... tidak. Pria itu tinggi, aku juga tinggi tapi dia lebih tinggi. Dan juga pria itu kaya, terbukti dari motor yang ia pakai sangatlah mahal harganya, sedangkan aku ... aku tidak memiliki apapun. Aku hanyalah seorang pekerja paruh waktu yang mencintai sahabatnya sendiri.

🐥🐰

Selang satu minggu, dia membawa pria itu kembali ke cafe tempat aku bekerja. Dan wajahnya terlihat jauh lebih cerah dari biasanya.

"Apa ada kabar baik?" tanyaku tanpa mencurigai apapun.

"Aku sekarang sudah menjadi kekasihnya," cicitnya.

Satu kalimat yang sudah pasti membuat hatiku kacau tapi dia terus berceloteh bagaimana pria itu memintanya untuk berkencan dengannya. Tapi aku tidak ingin merusak kebahagiaannya karena perasaan cemburuku. Dan aku selalu ingat jika dia selalu mengatakan kau adalah teman terbaikku. Jadi dengan baik aku mengubur dalam-dalam perasaanku padanya.

Aku selalu ingat bagaimana dia datang ke tempatku. Dengan suara yang manis dan menggemaskan dia menceritakan apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya padanya. Tapi bukan hanya menceritakan, aku juga melihat dengan mataku sendiri bagaimana pria itu menyentuh rambutnya, mengelus pipinya, dan menggenggam tangannya. Aku cemburu, sangat cemburu tapi aku tidak bisa mengatakan apapun selain hanya menahan segala perasaanku.

Apakah selama ini dia tahu apa yang aku pikirkan setiap kali aku bertemu dengannya? Aku yakin tidak karena aku selalu berucap di dalam hati mengeluarkan kalimat pujian jika semakin hari dia semakin cantik.

Dan apa benar apa yang orang-orang katakan jika seorang gadis sedang kasmaran, maka wajahnya akan semakin cantik? Tapi aku tidak suka jika kenyataannya jika perasaannya bukan untukku.

Sejak hari itu, aku merasa kesepian karena dia selalu pergi bersama kekasihnya. Jika datang ke cafe, dia selalu datang dengan kekasihnya. Aku merindukannya. Tapi ada satu kebiasaan yang tidak pernah dia lupakan, dia selalu mengirimiku pesan. Pesan sederhana namun begitu penting bagiku.

From: 🐥

Jangan lupa untuk makan siang. Jangan sampai kau sakit.

Perhatian kecil yang membuatku tidak bisa menjauh darinya walaupun hanya selangkah. Dan juga tidak bisa mendekat karena aku sadar diri dengan keadaan saat ini. Dilema.

🐥🐰

Satu bulan telah berlalu, awalnya kupikir dia akan baik-baik saja tapi ternyata tidak.

"Bisa kau datang ke tempatku?" tanyanya di sambungan telepon.

"Ada apa dengan suaramu?"

"Datang dulu ...."

JOYWhere stories live. Discover now