Love Shot

2.4K 303 167
                                    

Multimedia:
EXO - Love Shot

🐥🐻

Dia marah padaku. Tentu dia akan marah karena kostum panggungku yang bisa membuat gadis mana pun berteriak tapi wajahnya saat marah sungguh menggemaskan. Jadi, kubiarkan saja dia marah karena marah artinya cemburu, kan? Tapi dia selalu tidak ingin mengaku. Jadi kuminta dia untuk datang ke tempatku, tempat pribadiku untuk melihatnya marah.

Jadwalnya hari ini sama dengan jadwalku, mengisi acara akhir tahun. Aku sempat melihatnya terlihat sinis padaku, bahkan semua pesanku dia abaikan. Dan sebenarnya aku tidak berharap dia akan datang malam ini tapi karena aku mengancam akan pergi ke dorm-nya, jadi mau tidak mau dia harus datang ke tempatku.

Tidak banyak yang tahu hubunganku dengannya, hanya anggota EXO dan Red Velvet yang tahu. Walaupun kami berdua berdiri di panggung yang sama, kami jarang sekali terlihat berkomunikasi karena memang itu kesepakatan kami berdua.

Tapi yang jelas kami bukan sepasang kekasih tapi hanya teman? Atau sahabat? Atau ... entahlah tapi kedekatan kami memang mengundang banyak pertanyaan di benak anggota grup kami berdua.

"Kau sudah datang?" Aku mendengar suara hentakan kaki dari arah pintu, hentakan kaki yang dipaksakan. Lucu sekali.

"Oppa!" rengekannya terdengar manis.

"Hmm?"

Aku sedang berada di dapur, membuat dua gelas susu coklat panas, untukku dan juga untuknya

"Aku ingin bicara denganmu." Dia berdiri tidak jauh dari dapur sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Ada apa?" Aku pura-pura tidak mengerti, padahal aku sangat tahu dia marah karena apa. Lalu aku mengajaknya untuk duduk di sofa.

"Sudah kubilang aku tidak suka kostum panggungmu." Dia menatapku galak.

Sudah berapa kali dia marah seperti ini. Semenjak EXO melangsungkan comeback, dia selalu marah karena kostumku yang mengumbar bagian dadaku dan perutku.

"Tidak bisakah kau memakai kostum yang tertutup seperti anggotamu yang lain?" Wajahnya merengut, aku ingin sekali tertawa tapi aku tidak ingin dia semakin marah.

"Itu bukan kemauanku." Aku menyesap cokelat panasku dengan tenang.

"Tapi aku tidak suka." Lalu aku meletakkan cokelat panas milik kami berdua di atas meja lalu mencari posisi nyaman untuk berbicara serius.

"Aku juga tidak suka dengan apa yang kau pakai." Aku menatapnya galak seakan-akan aku juga marah padanya tapi gadis di depanku ini malah mengerutkan dahinya.

"Tahun lalu kau memakai kostum panggung yang terlalu terbuka, bahumu, punggungmu yang terlalu terekspos. Aku tidak suka bagaimana orang-orang berkomentar di SNS tentang tubuhmu. Tapi aku tidak mengatakannya padamu kalau aku tidak suka karena aku tahu itu bukan kemauanmu, kau hanya memakai apa yang sudah disediakan untukmu," lanjutku.

"Kenapa Oppa membahas soal tahun lalu?" Dia semakin kesal.

"Karena aku memang tidak suka dan juga ...." Aku menghentikan ucapanku karena apa yang akan aku ucapkan adalah topik yang sangat sensitif bagiku.

"Kau sedang berkencan?"

Aku hanya menanyakan apa yang ingin aku tanyakan setelah beberapa bulan aku membuat akun SNS. Aku membuatnya karena aku mencintai penggemarku tapi karena hal itu juga aku bisa melihat banyak hal jika aku iseng mencari nama gadis ini.

"Tidak!" bantahnya.

"Jangan bohong padaku!" aku mendecakkan lidahku.

"Aku tidak bohong padamu." Dia berusaha meyakinkan aku.

JOYWhere stories live. Discover now