Nauhka telah menaiki beberapa anak tangga, aku pun bergegas menyusul Nauhka. Sempat kulirik jika Aphni tersenyum hangat padaku. Aku segera memalingkan wajah dan berlari menaiki tangga. Masih bisa kudengar jika teman-teman Aphni membicarakan tentang diriku.
Aku tak mempedulikan, aku telah memasuki kelasku dan Nauhka ikut masuk ke kelasku. Aku, Neiva, Nauhka, dan Yorliva duduk membentuk sebuah lingkaran kecil. Kami berempat berbincang sambil memakan bekal. Tinggal beberapa menit lagi, pelajaran akan di mulai. Namun, Nauhka membuka topik yang membuat kedua sahabatku penasaran.
"Mincah tadi ketemu sama cowok loh! Terus tadi di kantin ketemu, di supermarket ketemu, di depan tangga juga ketemu. Mungkin nanti pulangnya satu arah jalan?!" teriak Nauhka heboh.
"Apaan sih, kan di kantin ketemu karena kamu yang narik lenganku, di supermarket ketemu kan ada barang yang pingin dibeli, dan di tangga tadi kan cuma kebetulan!" sahutku menimpali.
"Ya elah Ca, sewot banget sih. Hm?" goda Neiva yang semakin membuatku kesal.
"Ya Allah, mukanya merah loh! Kamu marah atau malu Ca?" tanya Yorliva antusias.
"Marahlah! Ngapain malu coba?! Uh, kalian tuh ya, jangan godain kayak gitu. Balik ke kalian aku kapokin loh!" ujarku menakuti.
"Hahaha iya iya deh. Udahan atuh marahannya," ujar Nauhka.
Bel berbunyi menandakan pelajaran telah di mulai, Nauhka kembali ke kelasnya dengan segera. Semua berjalan lancar sampai tiba waktunya untuk pulang. Baru selesai aku memasukkan buku ke dalam tas, eh ada chat LINE aja. Kalo sampe dari LINE EVENT? Uh, awas aja!
Ku buka handphone dan melihat chat LINE.
⚡AP⚡
Hari ini
Ak Aphni 8A
Pesan yang belum di baca
Siapa kamu?
Lagi-lagi Aphni yang memberi chat, apa sebegitu penasaran padaku? Aneh banget! Aku pun membalas chat dengan apa adanya.
⚡AP⚡
Siapa kamu?
Orang
Namanya?
Kepo
Kelas berapa?
Kepo
Oh ya udah
Ya terus
Ngapain masih chat
Bye
Bye
Waalaikumsalam
Aku menutup ponsel dan segera bergegas menuju gerbang sekolah. Aku sudah di jemput, kami bertiga menuju perjalanan pulang. Lampu lalu lintas berubah merah, kami harus berhenti menunggu lampu berubah hijau. Aku menoleh ke kanan, kembali seperti kejadian sebelumnya. Aku kembali terbelalak tak percaya jika Aphni juga satu arah jalan denganku?!
Aku memalingkan ke arah lain, lampu sudah berubah hijau. Kendaraan kembali melaju mengikuti jalan. Dan selama perjalanan pulang, setiap jalan yang telah ku lewati, Aphni juga melewatinya.
"Ini 'paan sih! Haduuh!" Batinku menggerutu.
Sesampainya di rumah, aku bergegas mandi dan belajar. Aku mengecek handphone karena menyala. Ada dua belas chat dari WhatsApp, kubuka.
Neiva
Online
Hari ini
Pesan yang belum di baca
Mincah
Cah gmn
M
I
N
C
A
H
Mincah
Mincah
Apa
Akhirnya di jwb
Kmn aja sih
Sibuk😂
Ya elah gayanya
😂😂😂sok sibuk
Iy ad apaan
Spam mulu
Gpp
Cuman ngetes aj
Hehehe😁
Ya
Kemudian, aku beralih pada dua chat lainnya.
Nauhka
Online
Gmn td plg nya
Ceritain donk
Hm?
G ad ap" sih
Masa sih
Tadi kan km brg
Bareng??
Sm?
Ya sama Aphni
Oalah
Ya elah kepo
Ya udh kalau gk mau
Ye
Aku pun beralih lagi pada chat LINE, sekedar ingin mengecek.
SMP De Mooiste (183)
Hari ini
Pesan yang belum di baca
⚡AP⚡
Hai sepi amat
Tw👻
Bakar aja biar rame
⚡AP⚡
Yaudah ak keluar aj
⚡AP⚡meninggalkan grub
Tw👻
Yaaaaaah
Aku pun menutup ponsel dan melanjutkan belajar.
Sebulan kemudian....
"Duh nih otak napa sih?! Mikirin tuh orang mulu!" batinku menggerutu.
Selama sebulan itu, aku sering berpapasan secara tak sengaja dengan Aphni. Heran seheran-herannya, apa sekolah ini jadi sesempit itu? OMG?! Dan selama sebulan ini juga aku terus memikirkan bagaimana cara menghindari pertemuan menyebalkan itu. Tapi otakku tak dapat menemukan caranya, yang ada malah aku kepikiran Aphni, Aphni, dan Aphni!
Hari ini, tanggal 8 September 2017. Aku bersama adik dan ibuku akan berangkat menuju sekolah. Selama perjalanan, langit mendung. Sesampainya aku di depan gerbang sekolah, aku berpapasan dengan Aphni. Ku coba tak pedulikan, tapi saat aku telah sampai ke kelas.
Deg!deg! Deg!deg!
Detak jantungku terasa aneh, aku bingung rasa apa ini. Aku harus menepisnya sebelum terlanjur kelewat batas. Karena jika aku sampai lebih, aku tak tau apakah aku bisa seperti biasa.
Namun, semakin aku menolak rasa ini. Aku semakin merasa ada getaran aneh yang menyesakkan. Jujur, aku tak suka rasa sesak ini. Sebab, ternyata aku sudah merasa nyaman dengan desiran tadi. Tapi aku akan berusaha untuk melupakan desiran tadi, aku tak mau merasakan nyaman pada hal yang semu. Karena cinta pada manusia bukanlah hal yang kekal apalagi bisa abadi.
Dan rasa itu terus ada, bahkan akan terus menambah seiring berjalannya waktu.
Apalagi dengan dua adik kelasku yang sudah tau jika aku menyukai Aphni, mereka terus menggodaku. Entah apa yang ku pikirkan saat itu, bisa-bisanya aku menjawab pertanyaan bodoh itu.
Tanggal 11 September 2017, pukul 18.44 WIB. Adik kelasku yang bernama Chaitika Zahra tetiba chat aku lewat WA.
Tika
Online
Mbk
Boleh tny t
Ap
Mbk suka sama seseorang?
Jujur loh mbk
Knp
Ayo t
Jujur mbk
Kalo iya?
Kalo gk?
Kalo iya siapa
Kalo gk kenapa
Org lh
Ayo lh mbk
Siapa
Ank sini t
Kls brp
Iya ank sini
Sepantaran
Namanya siapa mbk
Hahaha kepo y
Gg ak g suka
Yg bnr t mbk
Ayo t
Siapa mbk
Hm
Aphni
Udh kn
Ooh mas aphni
Y
Jgn ksh tau sp"
Ya mbk
Janji dulu
Iya janji
Dan ternyata, mereka semakin menggoda dengan memberi kode yang sangat bisa aku pahami. Mereka semakin membuatku tertarik pada Aphni.
*****
Tanggal: 22 Januari 2019
Mtajnh
Vote and comments please