My Boyfriend Is Duda (END)

De __hinswaa

174K 6.8K 90

Seorang gadis berusia 22 tahun tengah mencoba menaklukan hati Pria yang ternyata berstatus seorang duda. Pert... Mai multe

Prolog
Bab 1 - Marisalena
Bab 2 - Arkana Kusuma
Bab 4 - Helm Siapa
Bab 5 - Menikah
Bab 6 - Kamu
Bab 7 - Panas
Bab 8 - Nyaman
Bab 9 - Hari Pertama Magang
Bab 10 - Baru Tahu
Bab 11 - Omdud
Bab 12 - Pesta
Bab 13 - Psyco
Bab 14 - Pria baik
Bab 15 - Permintaan Maaf
Bab 16 - Bangun Jarak
Bab 17 - Melukis
Bab 18 - Helm Pink
Bab 19 - Alay
Bab 20 - Pernyataan
Bab 21 - Tentang Andin
Bab 22 - Maafkan Aku
Bab 23 - Yang Terlupakan
Bab 24 - Mencoba mengerti
Bab 25 - Kamu Membuat Luka
Bab 26 - Hujan Menyatukan
Bab 27 - Kenyataan Menyakitkan
Bab 28 - Kissing
Bab 29 - Kecanggungan
Bab 30 - Cemburu
Bab 31 - Kepergian
Bab 32 - A Fact
Bab 33 - Akhir Dari Masalah
Bab 34 - End Part
NEW STORY

Bab 3 - Wanita Aneh

9.5K 312 12
De __hinswaa

Aku percaya apa yang terjadi di bumi ini, semua itu sudah jadi kehendak sang kuasa.

***

Wanita cantik berkulit kuning langsat tengah mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Terik panasnya matahari di ibu kota sepertinya sudah menjadi hal yang tidak wajar lagi. Sudah berapa kali wanita itu mengajukan proposal untuk tugas magangnya dibeberapa perusahaan namun sampai sekarang ia belum mendapat panggilan interview sama sekali tapi semangat dan senyum manisnya tak pernah pudar.

Kalau saja ayahnya mengizinkan dirinya untuk magang di perusahaan ayahnya di Semarang, mungkin sekarang ia sudah bisa duduk tenang di tempat yang ber-AC bukan malah panas-panasan seperti para mahasiswa yang lainnya.

Ternyata benar seharusnya para pemerintah membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya seperti janji mereka saat pemilihan. Namun nihil! Sampai sekarang lapangan pekerjaan masih sulit ditemukan.

Ya dia Alena sedari tadi menitipkan surat pengajuan magang ke beberapa perusahaan namun hanya mereka terima tanpa mereka baca isinya. Kini ia tengah membeli air mineral di pinggir jalan, sederhana bukan sikap Alena. Ya, ia sudah terbiasa didik sekeras mungkin oleh ayahnya.

"Panas banget sih! Matahari emang yah.. selalu menyinari bumi. Tapi, please jangan sepanas ini dong. Berasa kayak di gurun pasir," ujarnya seraya berdecak kesal, namun sayang masih tetap saja panas.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk pulang, menjalankan scoopy pink kesayangannya yang selau menemani kemana pun Alena berlayar.

Scoopy pink kesayangannya melaju dengan mulus namun sayang tak semulus keadaan di jalan raya ibu kota ini sangat macet. Demi pulang dengan cepat ia rela menerobos lampu merah.

Tin!.. semua klakson kendaraan berbunyi baik kendaraan beroda empat sampai dua membunyikan deruhnya, yang melihat roda dua milik Alena menerobos paksa lampu merah tindakan konyolnya barusan benar-benar cukup berani.

"Anjir tuh polisi ngapain sih ngikutin gue di belakang?" umpat Alena karena sedari tadi dua polisi mengikutinya terus.

Bagaimana pun juga Alena telah melanggar peraturan lalu lintas, hingga terjadilah kebut-kebutan di jalan raya antara kubu Alena dan Polisi.

***

Tanpa di sengaja motor Alena menabrak trotoar jalanan untungnya saja ia tidak terluka, hanya lecet sedikit. Tenang saja Alena bukan Septian Novanto yang nabrak tiang listrik langsung koma.

"Aduh.. kenapa pakai acara nabrak segala sih nih motor, gawat nih gue bisa ketangkep nanti! Duh.. gimana ya? Mendingan gue lari deh," Alena dibuat kalut.

"Maaf yah sayang scoopy aku tinggal dulu tapi kamu tenang aja nanti pasti aku bakalan jemput kamu," ujar Alena seraya berlari membawa helm pink kesayangannya.

Alena terpaksa meninggalkan  motornya demi lari dari kejaran polisi, sampai akhirnya derap laju kakinya membawa ia kehadapan sebuah mobil Jip berwarna hitam yang terparkir dihadapannya.

Seorang pria tampan tengah berjalan terburu-buru seraya membawa tas kerjanya namun saat ia hendak masuk langkahnya dicegah oleh seorang gadis yaitu Alena.

"Eh.. tunggu om tolongin aku dong om," Alena memohon kepada pria tampan tersebut seraya memeluk tangan kanan pria itu.

"Hei! Kamu ini apa-apaan sih main peluk tangan saya, lepasin tangan saya! Saya buru-buru enggak waktu buat nolongin kamu," ujarnya kesal seraya melepas paksa tangan Alena.

"Please om tolongin aku om, aku nebeng ya om," Alena memohon kembali.

"Kamu tau enggak sih, kamu itu sudah menghambat waktu meeting saya!" kata pria itu seraya memasuki mobilnya.

Dengan gerakan cepat Alena juga ikut memasuki mobil tersebut di jok bagian depan, pria yang di sampingnya cukup tercengang melihat tingkah wanita aneh yang di sampingnya itu.

"Ngapain kamu masuk ke dalam mobil saya hah! Saya tidak menyuruh kamu masuk," ucapnya kesal terhadap Alena seraya memukul setir mobil.

"Please om kali ini aja tolongin, aku cuman mau nebeng bentar setelah ini aku bakalan turun kok please ya," ujar Alena memohon seraya memperlihatkan puppy eyesnya.

Dari arah kejauhan sepeda motor yang di kendarain polisi berhenti tepat di area mobil yang dimasuki Alena, mereka tengah mencari keberadaannya.

"Dimana perempuan itu?"
"Kayaknya dia udah lari jauh Pak," ujar salah satu rekan polisi.

"Turun sekarang! empph..," mulut pria itu dibekap tangan Alena, ia takut polisi mendengar mulut lemes pria tersebut.

"Om jangan berisik! Om ayo please jalanin mobilnya cepetan ayo, cepetan!" ujar Alena seraya mengguncang-guncangkan lengannya.

"Iya-iya dasar perempuan aneh!" umpatnya seraya menjalankan mobilnya, menjauhi area parkir.

"Huh.. Leganya hati ini," kata Alena seraya tersenyum manis.

Sedangkan pria yang disampingnya hanya kebingungan apa yang sebenarnya terjadi pada wanita aneh yang ada di sampingnya ini. Pria yang sedang menyetir itu adalah Arka.

Mobil Jip tersebut berhenti.

"Ayo cepat turun, gara-gara kamu saya telat untuk meeting,"

"Iya udah kali Om enggak usah sewot segala," ucap Alena

"Kamu ini seharusnya berterimakasih sama saya bukannya malah ngatain saya sewot," ujarnya menatap Alena sinis.

"Iya-iya terimakasih om.. galak," kata Alena seraya menekan kalimat terakhirnya, sebelum ia benar-benar keluar dari mobil.

"Dasar wanita aneh," umpat Arka kesal seraya menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan tersebut

Alena beberapa kali menghentak-hentakan kakinya ke tanah karena ia kesal terhadap pria yang tega menyuruhnya turun dari mobil si pria tersebut .

"Argh! Ini jalanan jauh lagi sama rumah nenek, dasar pria tidak berperikemanusiaan masa iya sih dia tega ninggalin gue cewe secantik ini di jalanan?" tuturnya.

"Sial banget sih gue hari ini udah tempat magang belum dapat, di kejar polisi, motor rusak, dan sekarang gue ketemu manusia kejam kayak om tadi," ujarnya bergidik geli.

***

Berbeda dengan Arka dia telah kehilangan kliennya gara-gara bertemu dengan wanita aneh barusan. Dan terjadi perdebatan antara Arka dan ayahnya. Satu hal yang paling Arka benci ialah selalu dibanding-bandingkan dengan Rendy saudara keduanya.

Andai saja istrinya ada mungkin ia akan di tenangkan oleh istrinya namun sayang tidak ada orang yang bisa membuatnya tenang, sampai saat ini. Jika Tuhan tidak mengambil nyawa orang yang dicintainya ntai mungkin saat ini mereka sudah menjadi keluarga kecil bahagia, seperti mimpi Arka dulu.

Namun itu hanyalah sebuah impian yang tak akan pernah terwujudkan.

"Gara-gara gadis itu mungkin aku sudah sampai di tempat meeting dengan tepat, tapi sial! Semuanya malah jadi enggak tepat," ujar Arka seraya memijit pelipisnya yang terasa pusing.

Sedangkan Alena telah sampai di rumah neneknya yang sangat megah itu, terdapat halaman rumah yang cukup luas tapi siapa sangka seorang Alena harus bisa bersikap dewasa dan mandiri seperti yang ayahnya inginkan.

Mobil milik neneknya ada empat  namun jarang ia pakai karena ayahnya melarangnya menggunakan kendaraan beroda empat tersebut, lagi-lagi dengan alasan agar Alena bisa mandiri.

"Nenek.. halo.. selamat siang..," teriak Alena menggema di ruang tengah.

Seorang nenek paruh baya menuruni anak tangga yang di bantu pembantunya Bi Ija.

"Kamu ini Marisa kebiasaan kalau manggil teriak-teriak segala ini rumah bukan hutan," ujar Neneknya.

"Maaf Nek habisnya sepi enggak ada yang menyahuti," katanya seraya menyalami tangan neneknya.

Jangan heran bila Alena di panggil Marisa, sudah dari kecil ia di panggil Marisa namun sejujurnya ia sendiri lebih suka di panggil Alena.

"Kamu sudah makan?" tanya sang Nenek namun di jawab gelengan kepala oleh cucunya.

"Ya sudah sekarang kamu mandi dan habis itu ayo kita makan bareng ya sayang," ujar Nenek Ningrum seraya mengusap lembut rambut panjang cucunya.

"Iya Nek aku naik ke atas dulu ya gerah, mau mandi." seraya mencium pipi neneknya. Nama neneknya Alena adalah Ningrum Sari ibunda dari ibunya Alena yaitu Sarah Ningrum.

●●●

Udah segini dulu ya guys, aku capek ngetiknya.
Maaf kan aku yang masih amatiran ini ya.

Continuă lectura

O să-ți placă și

4.2M 159K 45
Pindah di aplikasi Mangatoon [High Rank #1 in anak] 26 Desember 2019 [Rank #2 in anak] 23 Desember 2019 [Rank #2 in cantik] 20 Januari 2020 FOLLOW du...
143K 3.4K 11
Figuran yang akan mengacaukan isi karya novel. Lapak orang dewasa
1.1M 52.6K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
11.3K 526 41
Arga Dwiyanto pemuda usia 24 tahun itu memulai kariernya dengan magang di salah satu sekolah sebagai seorang guru, dia pemuda yang memiliki kepribadi...