Universe; Kris Daddy!! (✔)

由 OctbrNvmbr

236K 32.3K 5.2K

"Ini celita Mommy, Juthi uu dan Thehunnie" 更多

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

16

5.9K 926 146
由 OctbrNvmbr

“Babyhun, siapa yang datang-

Chanyeol hanya mampu mengerjap. Sebelum memasang senyuman manisnya. Dan membungkuk sopan.

“S-silahkan masuk, a-ahjussi”

Lelaki paruh baya itu memasuki rumah sederhana milik Chanyeol. mencubit pipi Sehun dengan gemas seiring langkah kakinya memasuki rumah itu dan berjalan lurus menuju sofa disana.

Chanyeol membantu Sehun untuk duduk disisinya. Sehun menurut, duduk disisinya dengan memegang sebuah boneka tayo miliknya.

“Ada keperluan apa ahjussi datang-

“Aku sudah memintamu memanggilku Abeoji, Chanyeol”

“A-ah... m-maaf abeoji”

Lelaki paruh baya itu hanya tertawa dan menggeleng. Ia kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari jas hitam yang dipakainya. Meletakkan amplop berisi uang itu diatas meja dan mendorongnya ke kehadapan Chanyeol.

“Aku sudah billang, aku tidak membutuhkan uang lagi abeoji, kau membuatku terus berhutang budi dan-

“Aku merasa ini adalah tanggung jawabku, nak”

“Tapi abeoji, apa yang sudah terjadi-

Tangan Chanyeol digenggam erat. “Aku minta maaf karna hanya dapat memberikan uang yang tidak banyak untukmu. Dan tolong jangan menolaknya, aku memberikannya untukmu karna aku rasa aku harus bertanggung jawab”

“Tapi ini bukan-

“Aku tahu, tidak usah mengusik luka lama milikmu, Chanyeol-ah”

Ia melepaskan tangan Chanyeol untuk mencubit pipi chubby Sehun dengan gemas.

“Sehunnie tahu tahu sudah besar ya? Kemarin padahal hanya bisa tengkurap tapi tidak bisa kembali telentang lagi”

Sehun mengerjap. Kemudian pipinya menggembung,

“Halabeoji, thehun kan makan! Makanya thehun cepat bethal! Thehun ingin tinggi!!! Dan bethaaaaal!!!”

Tak ada yang dikatakan oleh lelaki paruh baya itu. ia hanya tertawa kecl masih dengan mengusapi pipi Sehun dengan sayang.






























🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁










“Siapa kau?”

Chanyeol mengangkat kepalanya. Bola matanya membulat, ia segera bangkit berdiri dan membungkuk sopan.

“Apa yang dilakukan oleh pria tua sepertimu disini?”

“Kau sendiri pria tua, tahu?”

Pria tua yang masih kelihatan sangat amat tampan itu memutuskan untuk duduk disebuah single sofa disana.

“Apa ini uang?” uapnya dan mengambil amplop itu. lalu tertawa kecil,

“Bawa lagi uangnya”

“Apa maksudmu? Aku selalu memberikan uang untuk Chanyeol dan Sehun selama empat tahun ini. dan kau-

“Kau tidak bekerja, Chanyeol-ssi?”

Chanyeol menelan salivanya gugup. “A-aku bekerja”

“Dengar? Ia bisa mencukupi kebutuhannya sendiri-

“Memangnya hidup tidak butuh senang senang? dengan uang tambahan dariku, ia bisa senang senang bersama dengan putranya”

Lelaki paruh baya yang datang lebih dulu mendorong lagi amplop iitu kehadapan Chanyeol. membuat pria paruh baya lainnya menghela nafas.

Ia mengambil amplop itu dan meletakkannya diatas tangan pria tua lainnya. Lalu meletakkan sebuah Golden black card exclusive miliknya.

“Chanyeol dan Sehun akan menggunakan ini”

“Hanya karna kau orang kaya, tidak berarti kau bisa-

“Kau salah, aku bisa melakukan semuanya. Dan sebatas rasa hormatku padamu yang terlihat lebih tua dariku. Tapi aku membutuhkan ruang pribadi untuk mengobrol dengan Chanyeol sekarang”

“Chanyeol-ah-

“Pintu keluarnya ada disana, kalau kau lupa... pria tua”

“Chanyeol, kau mengenal orang ini? dia tidak menyakitimu kan?”

“Anniya abeoji... Chanyeol akan menghubungi abeoji nanti”

“Baiklah”

Kemudian ia berlalu pergi meninggalkan Chanyeol dan ketiga tamunya itu.

Sang wanita yang tampak masih muda meskipun sudah tua itu memilih duduk disebuah sofa panjang bersama Kris, duduk dihadapan Chanyeol yang masih dipeluk dengan erat oleh Sehunnya.

“Kau park Chanyeol?”

“N-ne”

“Mengenalku?”

“Memangnya ahjuthi thiapa? Kenapa mommy haluth kenal ahjuthi?”

“Hunnie, tidak boleh begitu”

Chanyeol menatap tajam Sehun membuat Sehun mengangguk patuh.

“Siapa namamu?”

“Thehun”

“Tehun?”

“Thehun”

“Iya, tehun kan?”

“CK!!!”

Lelaki paruh baya itu menatap Kris dengan bingung. Kris yang juga masih bingung berucap pelan,

“Dia masih cadel baba, huruf s jadi th”

“Oh... ya kan bunyinya sama, tehun?”

“Moooom!! Ahjuthi ini mengganti nama hunnie jadi palk tehun, bukannya palk thehun”

Chanyeol menyunggingkan senyumannya, lalu mengusap kepala Sehun sayang.

“Berapa umurmu, tehun?”

“Namaku thehun! Umulnya thegini!” Sehun berucap dengan ketus sembari menunjukkan kelima jarinya.

“Lima tahun?”

“Empat!!”

“Tapi tadi tanganmu lima!”

“Ini empat ahjuthi!! Ih!!” Sehun membuang wajahnya kesal, pipinya yanng chubby menggembung kesal.

Kris menatap ayahnya yang memandangnya bingung, lalu berucap pelan lagi, “Ia masih belum tahu angka, baba”

“Oh, kau belum tahu angka, pantas saja-

“HUNNIE TAHU! HUNNIE TAHU ANGKA! HABITH THATU ITU DUA!! Yakan moooom?”

Chanyeol mengangguk lagi dengan senyuman. Sehun kemudian memajukan bibirnya dan menatap tuan Wu dengan kesal.

“Tuhkan, hunnie tahu angka”

Tuan wu menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap Chanyeol yang sejak tadi main lirik lirikkan dengan yifan, putra tunggalnya.

“Ku dengar kopi buatanmu yang terbaik”

“N-ne?”

“Apa aku harus membaca buku menu dulu baru bisa meminum kopi buatanmu?”

“Annieyo... t-tunggu sebentar”

Chanyeol segera undur diri menuju dapur untuk membuatkan kopi bagi tuan Wu yang begitu tampak galak dimatanya.







“Daddy uwu, ahjuthi ini thiapa eoh?”

“Ahjuthi ini, appanya Kris daddy. Dia suaminya halmeoni, berarti hunnie harus panggil harabeoji”

“Halabeoji?”

“Anni! Panggil grandpa”

“Glenpa?”

Tuan Wu mengangguk, membuat sehun menatap Kris lagi dengan bingung.

“Klith daddy, glenpa itu bahatha mana?”

“Inggris”

“Mommy dan daddy bahatha inggelith juga kan?”

“Eung”

“Kalau halmeoni itu bahatha mana?”

“Korea”

“Kalau begitu, Mommy-Daddy, Halmeoni dengan halabeoji. Kan thama thama kolea. Thaem bilang, hunnie haluth cinta dengan bahatha kolea, tapi- hunnie lebih thuka panggil mommyyy dan daddy”

Tuan Kris tertawa kecil, tawa yang membuat Kris merasa sedikit lega.

Setidaknya babanya tidak membawa aura gelap menyeramkan yang ia tunjukkan tadi dirumah.

Tapi ia tetap was was, karna babanya itu sulit ditebak. Ia akan memilih minggat dari rumah kalau babanya menentang perasaannya dengan Chanyeol.

“Kemalin, halmeoni membelikan kaltu thepelti ini juga” ucap Sehun sembari menunjuk benda persegi diatas meja itu.

“Lalu, hunnie buat beli apa?”

Sehun menatap tuan Wu lalu menggeleng, “Hunnie buang, habithnya tidak bitha dimakan”

“KAU MEMBUANGNYA?! BAGAIMANA BISA?! KARTU ITU KARTU BERHARGA-

“Maa, Kris menyimpannya”

“Oh, bagus bagus”

Kris menggeleng pelan, lalu menatap Sehun yang kini tengah memandangnya dengan lekat.

“Hunnie kenapa?”

Sehun hanya menggeleng pelan, ketika Chanyeol kembali bergabung dan meletkkan tiga cangkir kopi diatas meja.

“Silahkan diminum”

Tuan Wu mengangguk, ia menyesap wanginya lalu meminumnya pelan. Keningnya mengerut.

Rasa manis dan pahit perpaduan biji kopi dan cream membuatnya benar benar terkesiap. Karna sungguh, rasanya sangat enak.











“M-maaf, tapi ada keperluan apa sampai Tuan Wu datang kesini?”

Tuan wu menatap Chanyeol lalu menegakkan duduknya.

“Aku hanya ingin melihat seperti apa sih sosok Chanyeol yang sudah memiliki anak berumur empat tahun yang begitu digilai putra tunggalku”

“Daddy gila?”

Chanyeol menatap Sehun lalu mengecup keningnya, “Sehunnie, bisa minta tolong rapihkan kamar?”

“Okkay mom, hunnie otewe thekalang”

Ia lalu bergegas menuju kamarnya dan menghilang dibalik pintu.

“Saya minta maaf tuan wu, tapi Saya tidak bermaksud untuk membuat putra anda menyukai saya atau bahkan sampai menggilai saya. Itu terjadi karna-

“Apa yang kau pikirkan tentang dirimu, Chanyeol-ssi?”

Chanyeol menatap tuan Wu lalu menunduk,

“Aku tidak pantas untuk Kris hyung. tidak pantas dicintai olehnya, disukai olehnya, bahkan untuk berada disisinya aku tidak pantas”

“Kris bilang ia hanya menyuruhmu diam, dia bilang dia akan mencintaimu. Kau hanya harus diam kan?”

“Suara tepuk tangan tidak akan terdengar jika hanya dengan satu tangan, dan seperti halnya tepuk tangan, mencintai... jika aku hanya diam sementara Kris hyung-

“Chanyeol-ssi”

“Ne?”

Tuan wu meletakkan sebuah amplop diatas meja. Chanyeol menatapnya lalu menggeleng.

“Tidak, aku menolaknya. Aku akan menjauhi Kris hyung dan kau tak perlu memberikanku uang-

“Baba, kenapa baba melakukan ini? kita sudah membicarakannya dirumah! Aku tidak ingin menikahi Jessica, baba!”

“Lihat dulu, Chanyeol-ssi. Kau tak akan kecewa”

“Anniya, aku tidak ingin---

Kris merampas amplop itu dan membukanya. Ia melihat tiket pesawat di dalamnya,

“Baba apa maksudnya tiket pesawat ini!?!!"

“Anda ingin menyuruhku pindah ke negara lain? sungguh, aku akan menjauhi Kris hyung dan-

“Kris untuk pertama kalinya mengatakan ia akan mengurus masalah kantor kemarin. Dia biasanya membenci hal hal yang berurusan dengan kantor. Tapi ia pergi kesana, bersamamu”

“Lalu?” Chanyeol berucap bersamaan dengan Kris membuat tuan Wu tertawa kecil.

“Itu tiket ke Kanada, ada masalah perusahaan disana. Kau Park Chanyeol, pergilah ke Kanada bersama Kris dan Sehun. temani Kris membereskan masalah disana”

Chanyeol pikir ia akan berteriak terkejut seperti di drama drama. Tapi tidak.

Ia justru hanya diam dengan mengerjapkan matanya bingung. Pikirannya tidak sinkron dan ia merasa sangaaaaat bingung.

“Ambillah, penerbangan kalian malam ini”

“Hah?”

“Aku permisi”

“Baba tapi- baba apa maksudnya ini?”

Tuan Wu tidak menjawab dan berlalu pergi meninggalkan rumah sederhana itu, sementara nyonya Wu mengacak rambut Chanyeol.

“Aku menjijikkan kan, nyonya Wu?”

“Apa aku memandangmu begitu? kau berharap aku menghinamu menjijikkan heh?”

“N-ne?”

“Nikmati penerbangan kalian”

Ia lalu berlalu pergi, Sehun yang sudah selesai menatap kepergian nyonya wu dengan tanya.

“Halmeoni mau kemana? Halabeoji mana?”

“Halmeoni mau pulang, dadaaaaah Sehun!!”

Sehun juga melambaikan tangannya, kemudian menghampiri Mommy dan Daddynya yang kini tertinggal berdua disana.







“Hyung”

“Hah?”

“Apa babamu selalu begitu?”

“Dia baru saja memakiku dirumah, tapi- dia memang begitu sih. Satu jam marah dan memaki, satu menit kemudian menjadi sangat baik”

“Apa dia memiliki kepribadian ganda?”

“Aku belum pernah membawanya ke psikiater”

Sehun tidak mengerti apa yang dibacarakan oleh Mommy dan Daddynya. Ia menatap isi amplop bergambar pesawat itu lekat.

“Daaad, pethawat itu telbang kan?”

“hm, kenap-

“HUNNIE AKAN TELBANG?!!!”

Kris menatap Sehun lalu mengangguk. “Ne hunnie, hunnie akan terbang”

“Belalti hunnie itu thungguhan malaikat ya?”

“Malaikat?” Chanyeol menatap Sehun dengan aneh, ketika Sehun mengangguk cepat.

“Jongin bilang hunnie malaikat, tapi hunnie bilang tidak mungkin kalna hunnie tidak bitha telbang. Tapi kalna thekalang hunnie bitha telbang, belalti hunnie benelan malaikat ya??”

Kris tertawa, ia tak bisa menahan tawanya. Tawa leganya, lalu menarik Sehun kedalam pelukkannya.

“Daddy sayang hunnie”

“Daddy thayang mommy tidak?”

Kris menarik Chanyeol agar masuk kedalam pelukkannya juga.

“Daddy sayang kalian berdua”

“Thelamanya?”

“Selamanya, hunnie”

Sehun hanya tersenyum. ia merasa begitu nyaman berada dalam pelukkan Kris daddynya bersama denggan mommynya.

Sehun tidak ingin melihat mommynya menangis lagi, ia tidak ingin melihat mommynya melangkah menjauh meninggalkan daddynya.

Tapi.....

Bagaimana caranya-

Oh....

“Mommy, daddy”

“Ne?”

“HUNNIE INGIN PUNYA ADIK!”

“WHAT?!!!!!!!!”



















































🍁

🍁

🍁

Secangkir kopi diletakkan diatas sebuah meja bundar yang berada di belakang rumah megah dengan dominan cat berwarna putih gading itu.

“Hanggeng-ah”

“Hm?”

Sosok pria paruh baya itu menutup koran yang sedang dibacanya lalu menatap sang istri tercinta dengan lekat.

“Ada apa, heechullie?”

“Aku- eum... kau tahu ketika ku ceritakan mengenai putramu yang ternyata sudah memiliki seorang pasangan dan bahkan memiliki anak, bukan?”

“Ya, sudah. Kau sudah menceritakannya. Kau bilang dia adalah namja manis dan menggemaskan. Lalu-

“Dia bukan pasangan Yifan, putranya juga bukan putranya Yifan. Aku baru tahu tadi, Hanggeng-ah”

“Lalu?”

“Kau dan rencana pertunangan Yifan-

“Kau memintaku membatalkannya karna kau suka dengan namja yang kau pikir pasangannya Yifan, kan?”

“Ya tapi dia- asal usul putranya tidak jelas, jadi-

“Kau ingin aku melanjutkan perjodohan antara Yifan dengan Jessica?”

Heechul menghembuskan nafasnya panjang, rambut panjangnya bergerak terhempas angin, ia bingung.

“Heechul, apakah menurutmu Chanyeol menjijikkan? Dia kotor?”

Heechul mengerutkan alisnya, “Apa maksudmu?”

Tuan Wu mengambil alih tangan wanita yang dicintainya itu. menggenggamnya erat.

“Aku akan mengikuti apa yang kau ucapkan, chullie... kau yang paling mengerti bagaimana Yifan. Jika kau katakan kau setuju dengan Chanyeol, maka aku tidak akan ambil pusing”

“Kenapa? Kau selalu bilang bahwa-

“Ku pikir, aku adalah ayah yang buruk dan egois yang selalu mengekang Yifan. Jujur untuk hal ini aku tidak ingin mengekangnya dengan keputusanku. Lagipula, aku sangaaaat mencintaimu, maka dari itu terserah dengan keputusanmu. Aku akan setuju”

Hening, selama beberappa saat nyonya Wu memflashback kilasan ketika Yifan kecil hingga ia sebesar ini, hingga ia melihat putra tunggalnya yang selalu manja menjadi berubah dan bersikap seolah memiliki tanggung jawab besar.

“Hanggeng”

“Hm?”

Heechul menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan.

“Aku tidak akan menentang Yifan dengan Chanyeol, karna- entah mengapa feelingku mengatakan bahwa Chanyeol adalah orang yang tepat untuk Kris. bahwa Kris memang ditakdirkan untuk Chanyeol. Jadi, tetap batalkan perjodohan Yifan dan Jessica”

Tuan Wu tersenyum. menarik nyonya Wu dalam pelukkannya.

“Baiklah, tapi biarkan aku mengerjai anak menyebalkan itu. sialan sekali, semenjak debut tidak pernah pulang ke rumah, maksudnya apa!”

Dan nyonya Wu hanya tertawa kecil. ia ingin segera menemui Chanyeol lagi, juga Sehun. karna entah mengapa ia- merasa keduanya seperti potongan puzzle yang akan membuat hidupnya lengkap.







































































.
.
.
.
.

“Sajangnim”

Kursi hitam itu berputar. Sosok yang duduk disana menatap bawahannya dengan manik tajamnya.

“Aku menemukan dimana Chanyeol berada saat ini”

“Dimana?”

“Ia sedang dalam perjalanan menuju Kanada bersama seorang pengusaha dan public figure bernama Kris Wu”

Keningnya mengerut sebelum ujung bibirnya tertarik menyeringai.

“Pesankan tiket pesawat menuju Kanada malam ini juga”

Para bawahannya segera undur diri meninggalkannya sementara ia tersenyum penuh,

Tangannya menarik laci meja kerjanya, memunculkan sebuah bingkai foto didalamnya.

Foto Park Chanyeol dengan kaca mata membingkai wajahnya, dengan menggunakan balutan seragam sekolah menengah atasnya.

Ia tersenyum semakin lebar dan mengusap wajah dalam foto itu,

“Kita akan bertemu lagi, baby....”

繼續閱讀

You'll Also Like

4.2K 485 12
Kisah pertama dari trilogi Chanhun
9.2K 1.3K 25
Ketika Chan bertemu dirinya di masa lalu
394K 45.3K 47
Kesabaran Jongin dengan menghadapi ketiga anak tirinya yang belum menerima jika dirinya sebagai Ibu baru mereka. #1 in hwangyeji 01/07/2020 #1 in kan...
554 68 5
[Sebelum membaca terlebih dahulu vote bintang dan follow.selamat membaca]. "emang kenapa jika aku ingin kehidupan yang aku inginkan"lee M/n.menatap h...