You Know We Can't Go Back (A...

De real__minra

71.9K 6.9K 934

Kau tahu, kita tidak bisa kembali untuk menarik kata-kata itu, kan? -PCY Mais

0 0 0
0 0 1
0 0 2
0 0 3
0 0 4
0 0 5
0 0 6
0 0 7
0 0 8
0 0 9
0 1 0
0 1 1
0 1 2
0 1 3
0 1 4
G a l l e r y
0 1 6
0 1 7
0 1 8
0 1 9
0 2 0
0 2 1
0 2 2
0 2 3
0 2 4
0 2 5
0 2 6
0 2 7
0 2 8
0 2 9
0 3 0 ( l a s t c h a p t e r )
s i d e s t o r y: 0 0 1

0 1 5

2K 193 14
De real__minra

"Hyung bodoh, ini baru malam pertama dan aku sudah merasa lelah seperti ini!" Sehun mengerucutkan bibirnya. Chanyeol terkekeh lalu ia mencubit pipi tembam Sehun dengan gemas.

"Kau menggairahkan, sayang. Hyung tidak bisa membiarkanmu bebas begitu saja." Kata Chanyeol. Sehun semakin memajukan bibirnya.

"Padahal aku ingin jalan-jalan disekitar hotel!" Kata Sehun. Ia melipat kedua tangannya didepan dadanya, tanda bahwa pria manis itu sedang marah.

Chanyeol terpingkal sampai mengeluarkan airmatanya. Baginya, Sehun terlihat begitu menggemaskan ketika ia sedang marah.

"Kita masih punya dua hari untuk berjalan-jalan, sayang. Lagipula, tumben kau merasa lelah setelah tiga ronde? Bukankah kau biasanya lebih kuat daripada ini, hm?" Goda Chanyeol sambil menyolek pipi kemerahan Sehun.

"Aku bahkan tidak tahu kenapa aku lelah, Hyung!" Kata Sehun.

"Kenapa begitu, apakah Hunnie sedang mengandung anak kita?" Bisik Chanyeol. Sehun memukul dada Chanyeol.

"Hyung! Aku ini pria!" Jerit Sehun. Chanyeol terkekeh lalu ia mengusap pipi Sehun sambil tersenyum kepadanya.

"Hyung hanya bercanda. Wajar kau merasa lelah, sayang. Kau jetlagged. Sekarang Hunnie istirahat saja, oke?"

*

"Aku selalu penasaran, bagaimana kalian bisa saling mengenal?"

Lee Jeno menunjuk Sehun dan Jaemin bergantian. Sehun berusaha menjaga ekspresinya. Jeno mungkin tidak akan suka jika ia tahu bagaimana dirinya bertemu dengan Jaemin, terlebih mereka sedang terikat kontrak bisnis. Menghindari masalah saat ini terdengar seperti ide yang bagus.

"Itu cerita yang panjang, Hyung! Saat aku menjadi trainee, aku mendekati Sehun Hyung supaya ia bisa meloloskanku di ujian akhir tetapi aku malah cedera saat itu. Itulah mengapa aku bisa dekat dengannya!" Cerita Jaemin dengan semangat. Sehun menghembuskan nafasnya dengan lega. Disaat seperti ini Jaemin benar-benar berguna.

"Oh, jadi kau pernah menjadi trainee di YFW? Aku tahu kau adalah seorang trainee dulu, tetapi aku tidak menyangka kalau kau disana." Kata Lee Jeno sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tetapi sekarang aku sudah tidak minat untuk menjadi seorang idol, Hyung." Kata Jaemin.

"Kenapa begitu?" Kali ini Chanyeol yang mengeluarkan suara.

"Aku ingin hidup bebas tanpa adanya ikatan kontrak. Melihat beberapa temanku yang berhasil debut, aku merasa sangat kasian karena kehidupan mereka dirancang oleh perusahaan. Aku ingin hidup menjadi diriku sendiri." Kata Jaemin sambil tersenyum.

Hidup sebagai diri sendiri. Sehun menundukkan kepalanya. Apakah selama ini ia sudah merasa hidup menjadi dirinya sendiri?

"Cepat habiskan makanannya. Wine sudah menunggu." Kata Lee Jeno. Ia membantu Jaemin membersihkan sisa-sisa makanan dibibirnya. Hal ini membuat Chanyeol terkekeh; nampaknya apapun yang dilakukan oleh Jaemin selalu membuatnya tertawa.

"Bocah ini lebih baik tidur. Ia terlihat sangat muda untuk satu teguk wine." Kata Chanyeol sambil terkekeh.

"Yah, Paman! Aku ini sudah berusia dua puluh satu tahun, ini, lihatlah KTP milikku!" Kata Jaemin sambil mengacungkan dompet hitamnya. Chanyeol melirik sambil terus terkekeh. Jeno mengelus kepala Jaemin, menyuruh anak itu untuk tenang.

Pelayan datang beberapa saat kemudian. Ia mengisi gelas wine dengan sangat telaten. Sehun memejamkan matanya. Tiga gelas wine cukup membuatnya merasa pusing. Aneh, ia bahkan bisa meneguk sedikit lebih banyak dari itu.

"Lihatlah, Sehun Hyung sudah teler." Ejek Jaemin. Chanyeol mengguncangkan tubuh Sehun, sedikit panik.

"Bolehkah kami kembali ke kamar? Ada yang salah dengan Sehunku." Kata Chanyeol.

"Telepon kami jika terjadi sesuatu." Kata Jeno. Chanyeol mengangguk, lalu ia menggendong tubuh Sehun bridal style menuju kamar mereka.

"Yah!" Chanyeol membaringkan tubuh Sehun diatas ranjang. Ia menatap iba Sehun yang wajahnya penuh dengan peluh itu. Chanyeol melepas mantel tebal Sehun dengan susah payah.

"Sehun, kenapa kau harus tertidur begini?" Chanyeol duduk disamping Sehun. Hancur sudah rencana malamnya yang sudah dirancang dengan sempurna.

"Pfft."

Chanyeol melebarkan bolamatanya ketika Sehun yang terlihat lemas tadi kini tengah menertawainya habis-habisan.

"Apa-apaan kau ini, Sehun-ah?" Bentak Chanyeol kesal. "Kau berpura-pura mabuk?"

"Tidak juga, Hyung. Aku memang merasa sedikit pusing. Aku melebih-lebihkan keadaan tadi karena sangat bosan dengan ocehan Lee Jeno." Jelas Sehun. Chanyeol menatap nakal Sehun yang kini sedang melepaskan kemeja putihnya. Dengan smirk khas Wu Sehun yang sangat menyebalkan itu.

*

Pagi hari, seperti hari-hari biasa, Chanyeol terbangun ketika harumnya kopi menusuk indra penciumannya.

"Morning, Hyung!" Sapa Sehun gembira. Ia membawa dua gelas kopi, lalu menyerahkan satu kepada Chanyeol. Chanyeol melirik Sehun yang hanya dibalut robe hotel semi-transparent itu. Senyuman nakal -seperti semalam, masih tercetak di wajahnya.

"Bukankah kau berteriak kesakitan semalam? Kukira kau akan tertidur lemas di ranjang seharian, sayang." Kata Chanyeol sambil merangkul Sehun.

"Aku memang sedikit lebih lemah darimu, tapi aku pernah berada diposisimu dulu, Hyung. Aku tidak akan merasa lelah hanya karena bercinta semalaman suntuk." Kata Sehun. Chanyeol mencubit pipi tembam Sehun gemas.

"You're never fail to amaze me, Park Sehun." Bisik Chanyeol. Ia mengecup pipi Sehun dengan lembut.

"Yah! Kita belum menikah, Hyung! Lagipula, nama Wu terdengar bagus jika bersanding dengan namamu. Wu Chanyeol." Kata Sehun sambil memajukan bibirnya.

"Tidak, Sehun. Kita akan berbagi nama belakang milikku jika kita sudah menikah nanti. Aku akan menjadi suamimu, dan kau akan menjadi istriku, sayang." Kata Chanyeol. Perkataan Chanyeol mampu membuat Sehun tertunduk.

"Hei, sayang, apa yang terjadi? Apakah perkataan Hyung terlalu kasar? Maafkan aku." Kata Chanyeol sambil merangkul Sehun.

"Bukan itu, Hyung. Hanya saja, a-aku," Sehun menggigit jarinya, menimbang-nimbang sebelum akhirnya membuka mulutnya.

"Aku sudah memikirkan ini sejak semalam." Sehun menatap mata Chanyeol tajam.

"Aku memutuskan untuk berpisah dengan Kim Yerim."

TBC
Hi, sorry for the lack of update, being angry at me is an understatement 😫
Alu benar-benar kehilangan mood menulis beberapa minggu ini karena kondisi hati aku lagi jelek 😣

P.s. aku punya beberapa cerita baru, mungkin kalian belum lihat;

I wrote one in English too;

Continue lendo

Você também vai gostar

79.4K 6.7K 15
Sehun tak pernah menyangka karena kecelakaan yang ia alami bersama dengan Kim Shixun, istri dari Kim Jongin, membuat dirinya terjebak menjadi istri p...
251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
119K 11.1K 21
Sunoo bukan jalang seperti yang mereka gosipkan namun sunghoon lebih suka men -jalang- kan sunoo, sekertaris seksinya. Warning ⚠️ • sungsun area ft...
41.9K 4.2K 25
•finished• •dia sangat menyayangiku, dan dia selalu mengabulkan semua yang aku inginkan• -Athena Isabelle- ...