A/N : Alohaa ada yang masih inget sama cerita ini?? Hohooo. Jangan lupa buat vote dan komentarnya yapp ;)
Cekidooot!!
"Maafkan papa tapi beberapa waktu ke depan papa tidak bisa mengabarimu. Uang dari tabungan papa sudah tiga perempatnya ditransfer ke rekeningmu. Sekali lagi, maafkan papa karena terlalu ceroboh."
"Tak apa papa, jaga dirimu baik – baik." Gadis itu menutup sambungan telponnya. Tatapan kosong mengantar diri pada lamunan yang panjang.
BRAKKK
"[name] kau tidak apa – apa kan? Papamu sudah memberitahu?"
"Iya aunty, Papa sudah menjelaskan semuanya. Papa buronan polisi sekarang."
"Jangan khawatir, asalkan tidak banyak orang dan teman yang tahu semua aman. Cukup kita berdua yang tau masalah ini." Jelas aunty Rachel.
Terdengar sirine mobil polisi dari kejauhan. [name] dan aunty Rachel langsung tercekat. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi. Saat membuka pintu benar saja rumah mereka telah dikepung oleh polisi.
"Kalian berdua apa kalian adalah keluarga dari Nakamoto Asa?"
"Benar, saya Rachel Nakamoto."
"Baiklah ikut kami ke kantor polisi , tersangka Nakamoto Asa sebagai pelaku korupsi harus segera diselesaikan."
"A-apa?"
"Ti-tidak mau!" Tolak [name].
Sementara itu suasana di pekarangan rumah,
"Heh~ ada apa ini ramai – ramai?" Dua pemuda bersurai strawberry blonde dan merah heran, ketika melihat rumah gurunya itu dipenuhi oleh polisi.
"Maaf anak muda. Disini sedang ada pengepungan kasus korupsi, kalian pergi saja."
"Korupsi? Rachel sensei?" Pikir Gakushuu yang tanpa babibu ia langsung menyerobot ke dalam diikuti si surai merah Karma.
"[name]!" Panggil Gakushuu dan Karma bersamaan, namun mereka langsung dihadang dua orang polisi.
"Ka-karma-kun? Gakushuu-kun?" [name] kaget bukan main ketika meihat dua lelaki ittu datang di saat yang seperti ini.
"[name] cepat kabur bersama salah satu dari mereka cepat!" Bisik aunty Rachel.
Karma yang sudah mengerti isyarat dari Rachel pun segera berontak dan membawa [name] kabur. Tanpa berpikir panjang Gakushuu membantu [name] dan Karma untuk pergi. Gakushuu menahan beberapa polisi yang hendak mengejar, namun rupanya polisi tetaplah polisi. Mereka telah dilatih sekeras mungkin dalam menjalankan tugasnya.
DORRR
"Karma-kun?!!!!"
~
"Karma-kun!!!" [name] tercekat, ia baru saja tersadar dari pingsannya.
"[name] kau baik – baik saja?" Tanya seorang gadis yang sedaritadi berusaha membangunkannya, Inori.
"I-inori?"
[name] masih berkeringat dingin. Nafasnya masih memburu akibat mimpi yang datang ke pikirannya saat ia tak sadarkan diri. Mimpinya terasa nyata, apalagi kejadian awalnya merupakan kisah nyata. Belum lagi keadaan saat ia mulai sadar, terpampang wajah Inori yang khawatir dan juga tempatnya yang berada di bilik toilet.
"Katakan, pasti Ann yang melakukan ini padamu kan? Maaf aku datang terlambat."
Inori baru saja tiba di kamar mandi gymnas. Ia curiga sejak dapat kabar [name] menghilang. Setahunya kamar mandi disini baik – baik saja karena dia sempat buang air juga. Ia heran karena tiba – tiba saja kamar mandi yang tidak ada kerusakan tiba – tiba saja dalam perbaikan.
"Ayo kita pergi, apa kau merasa sakit?" Tanya Inori sembari mengetes suhu tubuh [name] dari dahi.
"A-aku hanya sedikit pusing."
"Kalau begitu kabari Isogai atau yang lainnya ya, Karma? Eh tapi aku tidak punya kontaknya." Ucap Inori.
"Sebentar," [name] merogoh sakunya guna mengambil benda lempengan persegi bernama handphone itu.
Namun, baru saja dia mengaktifkan handphone-nya matanya lagi – lagi mendapati hal yang buruk.
"Ta-tak usah aku tidak apa – apa lupakan saja kejadian ini. Dan tolong jaga rahasia ini Inori. Anggap saja aku ijin karena acara dadakan."Jelas [name] pelan.
"Hah? Tapi kan-"
"Tolong bekerjasamalah, kau temanku kan?" Sela [name] dengan mata yang berkaca – kaca.
Tidak biasanya [name] seperti ini dan Inori pun sudah mulai memahami perilaku [name]. Inori curiga, pasti ada hal serius yang menimpa [name]. "Baik, tapi ceritakan sebenarnya ada apa?"
[name] menghela nafas kasar, "Tolong jaga ini baik – baik."
[name] memperlihatkan layar handphone-nya kea rah Inori. Inori membaca pesan yang ada disana,
From : Me
To : 322127127
02.26 PM
Katakan aku pulang duluan karena ada urusan mendadak
From : 322127127
To : Me
03.45 PM
Hey [name] ! Ini aku saingan tercintamu haha. Selamat menikmati terkurung di kamar mandi, dasar pengganggu! Oh ya bagaimana jika kita melakukan suatu bisnis? Begini, jika kau mengadu dan memberitahu masalah ini pada orang lain terutama Asano-kun dan Akabane-kun dan juga sensei bahwa aku pelakunya aku akan membayar dengan ini yang akan aku tempel di mading se Kunugigaoka ^^
Picture
'Nakamoto Asa tersangka pelaku korupsi terbesar di Jepang. Ia menggelapkan dana pemerintah dalam bidang bahan kimia. Kasus kedua ia juga merupakan donator terbesar projek monster kuning beberapa waktu yang lalu. Jika anda menemukan sosoknya silahkan hubungi kantor polisi terdekat.'
Ayo diputuskan dengan bijak yaa ;) Aku serius aku tidak akan segan – segan melakukannya. Oh ya satu lagi, jauhi Asano-kun dan Akabane-kun juga ya!
Salam hangat,
Ann
"Dia mengancammu dan kau takut?" Tanya Inori.
"Aku tidak takut, aku bisa saja memikirkan hal yang lain untuk membongkarnya tapi sudahlah kita biarkan saja. Jangan ladeni, ini juga menyangkut masalah keluargaku dia mendapatkan kartu AS." Jelas [name] tak berdaya.
"Sudah sudah, ada aku disini. Jangan khawatir kita kan teman." Hibur Inori.
"Ya teman."
Daripada repot mengurusnya [name] memilih untuk membiarkannya. Toh ini juga bisa jadi pengalaman baginya agar berhati – hati dengan nenek sihir yang satu itu. Perlahan namun pasti juga [name] mulai menjauh dengan Gakushuu dan Karma.
Kini mereka sudah resmi menjadi anggota OSIS dan Komite SMA Kunugigaoka, mereka berada komisi yang berbeda sehingga jarang berinteraksi. Syukurlah [name] dan Inori berada di komisi yang sama.
"[name] hari minggu besok aku butuh bantuanmu. Luangkan waktu untuku." Gakushuu mencegat [name] tepat di depan kelasnya.
'Yaampun apa – apaan dengan anak ini memalukan saja.' Batin [name] sembari melihat sekelilingnya.
"Maaf minggu aku sudah ada acara penting dengan Inori."
"Aku tidak menerima penolakan." Tukas Gakushuu.
"Memangya kau siapa, minggir aku mau pergi!" Dengan sinisnya [name] menatap Gakushuu dan meninggalkannya.
Gakushuu tak membalasnya, ia memejamkan mata. Ia berpikir, mencoba menganalisa ada apa dengan [name] akhir – akhir ini?
Begitupun saat [name] sudah berada di gerbang bersama Inori. Karma mengejutkan mereka berdua.
"Akabane?" Inori lah yang pertama peka dengan kehadiran setan merah yang satu itu.
"Hmmm," [name] hanya bisa eyes rolling ketika melihat Karma datang.
"[name] di komite kan minggu ini tidak ada kegiatan bagaimana kalau kita jalan – jalan? Sudah lama loh kita tidak main berdua~" Tanya Karma to the point.
"Tidak. Aku ada acara dengan Inori,ya kan Inori?"
Inori yang diberi isyarat oleh [name] langsung paham. "I-iya."
"Yasudah kita pulang duluan ya Karma-kun." [name] segera menarik lengan Inori untuk pergi menjauhi Karma dan sukses menyisakan tanda tanya besar bagi Karma.
"Ada yang tidak beres."
BERLANJUT~
HOHOHOOO GIMANA MINNA?
Ceritanya makin aneh kah? Yooo dikomen aja ^^ jangan lupa juga vote dan mampir ke work saia yang lain.
Tengkyuhhh~ Sampe ketemu di part selanjutnya yaw ;)