Puppy Love or First Boyfriend...

By MettaD_Kim

18.8K 2.2K 548

"Kenapa kamu mengecewakanku? Ini semua terjadi karenamu! Dan itu membuat aku membencimu? Aku bisa terima kamu... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
part 8
Part 9
Part 10
Part 11
part 12
Part 13
part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
part 22
Part 23
Part 24 end
Harusss Bacaaa!!!!

Part 15

562 80 18
By MettaD_Kim











****













Author Pov













Pagi yang cerah nan sejuk! Secerah dan sesejuk wajah seorang namja yang tengah mengendarai mobilnya menuju kampus. Entah gerangan apa namja yang memiliki senyum kotak itu selalu tersenyum lebar sepanjang perjalanannya. Dia terlihat sangat bahagia! Apa yang terjadi padanya? Apa hal baik terjadi padanya. Molla! Hanya dia yang tahu.










Begitu keluar dari mobil! Ia langsung bersiul siul. Bahkan sampai dikoridor kampuspun ia masih bersiul-siul senang sambil lompat-lompat ngak jelas. Sesekali memutar badanya seperti artis India yang bernyanyi sambil menari di keramaian. Tak heran! Jika mahasiswa yang berlalu lalang disana bingung dengan namja itu. Seingat mereka! Namja itu tidak pernah seperti itu sebeberapapun bahagianya. Apalagi selama setahun lebih ini!











"Ya! Kim Taehyung! Apa yang membuatmu sebahagia ini ah?!" Kata Lee Taeyong teman dekatnya. Bukannya menjawab namja bernama Taehyung itu malah tersenyum dan memeluk Taeyong. Taeyong kaget! Reflek ia melepas dekapan Taehyung lalu menepelkan punggung tangannya dikepala Taehyung.






"Kamu tidak demam. Lalu apa yang membuatmu seperti ini ah? Apa kamu sudah tidak waras lagi?"








Taehyung malah pergi tanpa menggubris pertanyaan temannya.










"Ya! Kim Taehyung! Tunggu aku!" Teriak namja itu sambil mengejar Taehyung.










Bukkk!!!











Taeyong menabrak punggung Taehyung! Tiba-tiba Taehyung menghentikan langkahnya ketika melihat Sohyun dan yang lainnya berjalan dari arah berbeda denganya.











"Ya! Kalau berhenti....?" Namja itu menggantukan katanya ketika melihat arah mata sahabatnya.










"Aisshh! Kenapa kamu menatap rombongan Lisa seperti itu? Apa jangan-jangan kamu jatuh cinta pada salah satu dari mereka. Nugu....?" Taehyung langsung menyoyor mulut Taeyong agar berhenti berbicara tanpa mengalihkan tatapanya sedikitpun dari salah satu dari mereka.









Saeron yang berada disamping Sohyun menyengol lengan Sohyun untuk melihat ke arah samping! Setelah menyadari Taehyung yang menatap temannya tanpa berkedip sedikitpun. Sohyun menoleh ke arah Saeron dan mengikuti gerakan kepala dan mata Saeron. Jantung Sohyun langsung berdetak tak normal. Sohyun salting! Reflek ia mengalihkan pandangannya lurus ke depan. Sedangkan namja itu kembali tersenyum setelah melihat gelagat Sohyun yang menurutnya sangat cantik dan imut dimatanya.











****












Sohyun Pov










Saat ini aku sudah ada di Aula bersama teman-teman yang lainnya untuk latihan pentas seni. Untuk 2 minggu ini kami harus full latihan mengingat setelah itu, kami butuh persiapan untuk study tour yang tinggal satu setengah bulan lagi.











Saat ini aku tengah fokus melatih teman-teman untuk drama pendek yang akan ditampilkan ketika ulang tahun kampus berlangsung. Sedang Jennie dan yang lainnya fokus pada yang lainnya. Seharusnya saat ini aku bersama Jaehyun sunbae tapi mendadak Jaehyun sunbae ada urusan di rumah jadi....sunbae pulang duluan.











Latihan sesi pertama selesai! Akupun duduk dan istirihat bersama para pemain drama musikal lainnya. Sedangkan dosen pembimbing langsung mengecek kelompok seni lainnya.









Tiba-tiba!












"Maaf! Syalmu tidak aku bawa. Aku lupa membawanya." bisik seseorang ditelingaku! Sontak aku kaget dengan sosok orang itu. Jantungku rasanya akan copot dari tempatnya. Aku takut! Reflek aku menoleh kiri kanan untuk memastikan tidak ada yang melihat keberadaan namja itu didekatku.








"Ngak usah takut! Ngak akan ada yang curiga dengan kita!" katanya sambil tersenyum kotak lalu memperbaiki posisi duduknya.







"Kenapa sunbae malah kesini?!" tanyaku sedikit gugup.







"Why?" Tanyanya lalu mendekatkan bibirnya ditelingaku. "Kamu takut mereka tahu kalau kamu sekarang~~~~~~~~~~





















































Yeojachingguku."










"Sunbae!!!"













Sarkasku. Tapi dia malah tersenyum. Iya! Seperti yang dibilangnya tadi kalau aku adalah yeojachinggunya sekarang. Aku sudah terperangkap dalam sangkarnya dari semalam. Aku tidak tahu sampai kapan aku akan terperangkap.











***












Flashback onn







"Sunbae!" kagetku setelah melihat siapa yang memasangkan mantel besar ditubuhku.







"Ayo kita pulang! Aku akan mengantarmu!" katanya sambil tersenyum lalu menarik tanganku.








Aku meronta! Aku tidak ingin pulang bersamanya. Aku takut dia memaksaku untuk menjadi yeojachinggunya mengingat namja itu belum menyerah sama sekali padaku. Sayangnya tenagaku kurang kuat darinya. Akhirnya dia berhasil membawaku masuk mobilnya. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan dengan namja ini.








Sepanjang perjalanan hening tidak ada yang berbicara sampai tiba-tiba ia menepi di jalanan yang sepi dan tidak ada bangunan sama sekali disekitar tempat itu. Aku kaget plus takut dibuatnya. Sontak aku ingin turun tapi mobilnya dikunci dan dia langsung menarik tanganku untuk menghadapnya. Aku berontak tapi ia semakin erat memegang tanganku sambil memandangku lembut meski sikapnya sedikit kasar.












"Aku akan melepaskanmu dan membawamu pulang sampai kamu bersedia jadi pacarku."







"Sunbae!!!"








Teriakku lantang. "Berapa kali aku harus bilang pada sunbae kalau aku tidak ingin pacaran saat ini. Apalagi sama sunbae yang jelas-jelas hanya menjadikanku sebagai pelampisan sunbae!"










"Aku serius suka sama kamu! Bukan sebagai pelampiasan. Dan.....hubunganku dengan Nayeon benar-benar sudah berakhir. Kamu boleh menyumpahi aku apa saja aku akan terima yang penting kamu percaya padaku."






Aku bingung harus ngomong apa sekarang. Aku ingin dia bersumpah ini itu tapi hati nuraniku melarangnya. Lalu apa yang harus aku lakukankan. Adakah yang menolongku.









"Kamu ingin pulang supaya orang tuamu tidak mengkhawatirkanmukan? Kalau begitu kamu cukup bilang iya ajak apa susahnya sih?."












Aku tersenyum kecut. Apa dia pikir aku akan semudah itu mengelurkan kata iya dari mulutku. Tidak semudah itu. Kata itu sangat berat padahal itu hanyalah kata sebuah kata yang singkat.









"Aku bilang ngak bisa. Jangan memaksaku" kataku sambil menunduk sedangkan tanganku masih digenggamnya erat.










"Why!?"











"Tidak semudah itu kata iya keluar dari mulutku."








Dia terdiam dan tanpak berpikir!












"Kalau gitu apa perlu aku mengirimu surat."












"Silahkan! Tapi jangan harap aku akan membalasnya."








Ups! Bodoh kenpapa aku harus memberitahunya!









"Terus gimana? Kalau gitu malam ini kita akan tidur disini sampai pagi."










"Nde?" kagetku.










Dia malah pura-pura memejamkan matanya tanpa melepaskan genggaman tangannya dari tanganku. Sedangkan malam sudah mulai larut. Aku mulai panik dan gelisah. Aku melihat sekeliling. Sepi dan sunyi yang ada hanya ada suara jangkrik. Sementara aku tidak pernah pulang selarut ini? Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menerimannya.










Aku kembali menarik tanganku tapi dia semakin menggengam tanganku kuat bahkan kedua tanganku berhasil ia pegang. Eomma! Tolong aku. Tiba-tiba ia membuka mata dan kembali menatapku lembut.









"Kalau kata iya tidak bisa keluar dari mulutmu bagaimana kalau berjabat tangan saja?" katanya sedikit memohon.










Aku berpikir untuk menibang tawarannya. Haruskah aku menerimanya atau menolaknya. Bagaimana ini?! Aku belum siap Tuhan!












"Bagaimana?" tanya lagi setelah lama menunggu jawaban dariku sambil mendongak menatap wajahku yang menunduk.











"Ba...baik!" Jawabku gugup dan memberanikan diri menatap maniknya.









Aku menyerah! Daripada aku terjebak disini sampai pagi. Ia kemudia melepas tanganku tapi tanganku kiriku masih ia pegang dengan tangan kirinya. Taehyung sunbae kemudian mengulurkan tangannya. Sedangkan aku masih tampak ragu untuk menggapai tangannya. Aku menatap tangannya! Tetap, aku masih meragu akan ini semua!










Dia yang sudah tidak sabaran atau apa, langsung meraih tangaku dan menyatukannya ditanganya. Tanganku berjabatan dengan. Itu artinya???!!! Tidak!!! Ini tidak mungkin!!!!











"Gowawo!" katanya sambil menatapku lembut masih menjabat tangaku sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus suraiku lembut. Jujur aku terenyuh dengan perlakuannya meski tidak menutup kemungkinan aku masih dengan kekagetanku dengan apa terjadi saat ini.










"Sekarang aku akan mengantarmu." katanya sambil melepaskan gengaman tangannya.








"Cakkaman!" kataku menghentikannya yang hendak menghidupkan mesin mobilnya. Sontak ia menatapku bingung.












"Sunbae harus berjanji. Kalau tidak akan ada orang tahu hubungan kita." lanjutku.













"Baik. Aku janji tidak akan mengungkapkannya pada siapapun! Sekarang ayo kita pulang!" 












Aku bernapas lega akhirnya ia menepati ucapannya untuk membawaku pulang. Begitu sampai dihalte aku menyuruhnya berhenti. Aku ngak mau dia menurunkanku di depan rumah orang tuaku.










"Besok aku akan mengembalikan syal itu." katanya sambil tersenyum begitu tanganku hendak membuka pintu mobilnya. Setelah itu aku langsung keluar tanpa menolehnya.












Flashback off














***














"Jangan khawatir! Mereka ngak akan curiga. Aku kesini cuma mau nyak kamu nanti pulang sama......?"











"Sama Saeron." Potongku cepat!











Dia mengangguk setelah itu ia mengacak rambutku lembut sambil tersenyum tanpa sadar aku meneggang atas perlakuan manisnya. Manis? Tunggu! Sejak kapan aku tersentuh dengan perlakukannya.











"Sohyun-ssi!" reflek aku menepis tangan Taehyung sunbae dari kepalaku. Aku takut Rose melihatnya. Iya suara itu milik Rose dan sepertinya dia berjalan ke tempatku berada.












Begitu Rose sudah ada didekatku Taehyung sunbae langsung pergi.










"Dia mengganggumu lagi?" Tanya Rose setelah kepergian Taehyung sunbae.














"Anni!" Jawabku sedikit gugup. Rose mengangguk paham lalu duduk disampingku sambil mengambil botol minum punyaku. Untung dia ngak curiga! Uuuhhh! Syukurlah!










***













Jungkook Pov















Ketika aku hendak berjalan ke arah Sohyun aku sempat berpapasan dengan Taehyung sunbae. Aku tersenyum padanya meski aku tahu ia tidak akan membalas senyumku. Tapi kali ini berbeda wajahnya datar dan dia tidak menatapku penuh kebencian. Meski ia tetap tidak membalas senyumku. Ada apa dengannya?












Aku kemudian melanjutkan langkahku menuju Sohyun berada.












"Hyun-ah!" Panggilku sontak ia mendongak menatapku.










"Cha!" kataku sambil menyerahkan botol minum rasa jeruk untuknya.












"Tapi aku....?"














"Air minummu habis." ia menoleh ke samping dan melihat Rose menghabiskan air minumnya. Iya! Tadi aku keluar untuk membeli minum untuknya. Karena aku tahu ia hanya membawa air putih dengan botol kecil. Ia kemudian mengambil botol minum itu.













"Ya! Jungkook sunbae! Untukku mana?" kata Rose.












"Aaaa, mian! Aku hanya membeli satu."









"Aissh dasar! Aaa, apa jangan-jangan sekarang sunbae ingin mendekati Sohyun? Ya?!" celetuk Rose lagi.











"Kalau iya kenapa?"











"Ya! Apa maksud sunbae!" kaget Sohyun. "Lalu....bagaimana dengan Lisa eoh?!"











"Tenang ajak Sohyun-ah! Lisa sekarang sedang dekat dengan seseorang. Orang itu adek tingkat kita."












"Mbo?!" kaget Sohyun lagi. "Nugu?" lanjutnya. "Itu.... Kalau ngak salah namanya Luhan gitu." jawab Rose. Sohyun langsung diam.













"Bagaimana? Apa kamu setuju aku mendekatimu lagi?"











"Lagi?" Bingung Rose.









"Apa maksud Jungkook sunbae dengan kata lagi. Apa sebelumnya sunbae sudah pernah mendekati Sohyun?"









"Iya pernah!"












"Daebak! Kapan?"









"Waktu kami.....?"













"Ayo kita latihan lagi!" kata dosen pembimbing kami yang mengintrupsi ucapanku.













***














Author Pov











Sohyun bernapas lega karena Jungkook tidak jadi melanjutkan ucapannya. Setelah itu, Jungkook dan Rose terpaksa kembali ke kelompok mereka masing-masing.











Latihanpun usai Sohyun dan rombongannya keluar dari aula Kaist sambil berjalan beriringan. Jimin memilih berbelok menuju parkir dan dikuti jungkook dibelakangnya.













Drttt! Drttt! Drttt!












Tiba-tiba ponsel Sohyun berbunyi pertanda ada pesat masuk.










Orang Asing








Hati-hati sampai ketemu besok.







Bunyi pesan dari nomor yang Sohyun kasih nama orang asing tersebut.










"Nugu?" Tanya Jennie.








"Biasa orang kesasar!" jawab Sohyun lalu mengajak teman-temannya pulang.












Tidak jauh dari tempat mereka berada namja itu hanya bisa melihat layar ponselnya sambil sesekali melihat kepergian kelompok yeoja itu. Ia sedikit kecewa ketika mengetahui fakta yeoja itu hanya membaca pesan masuknya tanpa membalas pesannya. Sohyun dan teman-temannya sudah sampai di depan gerbang Kaist.














Jimin lewat didepan mereka dan sempat berhenti dan menurunkan kaca mobilnya. Ia meminta maaf karena tidak bisa memberikan mereka tumpangan.











Tak lama setelah itu.....













"Nuna!" panggil seorang namja bermotor lalu berhenti di depan mereka sambil menyerahkan helm pada Lisa.










"Ooo! Jadi ini yang namanya Luhan itu?!" Tanya Sohyun. Rose mengangguk sedangkan Lisa tesipu malu dan meminta maaf pada teman-temannya karena sudah pulang duluan.











Setelah punggung Lisa tidak terlihat mobil jemputan Rose datang.








"Ayo Saeron Jennie pulang bareng aku."












"Ya! Apa maksudmu?"











"Mian Sohyun-ssi. Aku tidak bisa memberimu tumpangan sore ini karena jalur tempat kamu berkerja berlawan dengan rumahku."










"Mbo? Aku tahu itu tapi setidaknya biarkan Saeron....?"










"Saeron cepat masuk!" kata Rose cepat sambil memainkan matanya pada Saeron. Karena Saeron tidak paham ia mendorong Saeron masuk mobilnya.











"Bagaimana dengan.....?" Rose langsung mendorong Jennie untuk masuk juga dan menutup pintu mobilnya.











Sohyun tambah bingung dibuatnya. Tidak biasanya Rose bersikap seperti ini. Apa dia merencanakan sesuatu yang teman-temannya tidak tahu.










"Maafkan aku Sohyun-ssi! Tapi sebentar lagi akan ada pangeran berkuda putih menjemputmu."









"Nde?" Kaget Sohyun. Sedangkan Rose langsung masuk mobilnya dikursi depan.








"Ya! Rose, Jennie, Saeron!" teriak Sohyun sambil mengetuk kaca mobil Rose. Tapi Rose langsung menyuruh sopirnya untuk menjalankan mobilnya.










"Aissh! Kalian benar-benar jahat. Awas saja besok! Aku akan bikin perhitungam dengan kalian semua!" gerutu Sohyun sambil melihat kepergian mobil itu dengan wajah kesalnya.











Tak lama setelah itu tiba-tiba mobil berwarna silver berhenti didepannya dan ia merasa sangat asing dengan mobil itu. Sohyun bingung? Siapa pemilik mobil ini? Apa pencuri? Pikir Sohyun yang otomatis membuatnya takut dengan pikirannya sendiri.












****








Tbc,~








Yee! Hari ini double up chinggu! Semoga kalian suka. Aku hanya ingin menyelesaikan ini dulu. Yang lain masih proses. Suatu saat ini aku akan coba up kelimanya dalam 1 satu hari. Itupun jika "My heart for you" bisa mencapai 1 k vote.












Ok, ditunggu ya chinggu! Itupun bagi yang ingin baca workku yang lainnya wkwkwkwkwkkwk.









Thank You










Love You 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 124K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
546K 20.8K 34
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
567K 27.3K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
860K 12.2K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+