10;Tender Love X Ten

By littlepudd1ng

78.5K 9.3K 1.2K

[HORROR-ROMANCE-COMEDY] 𝓫𝔂 𝓙𝓾𝓷𝓰𝓴𝓲𝓱𝔂𝓾𝓷 ⚠ WARNING! ADA JUMPSCARE, BAGI PENAKUT DILARANG BACA! Sino... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
The truth
26
27
28
29
30

24

1.2K 189 12
By littlepudd1ng

"PAAK!! PAK KANG!"

Ceklek

"Vin, kau mendapatkannya!?" tanya Daniel

"ya, saya menemukan rekamannya!" ucap Alvin

Daniel - Ten saling menatap dan tersenyum puas.

"Akhirnya.." ucap Daniel lega

Tok tok tok

"masuk.."

Ceklek

"Rina?? Ada apa?" tanya Alvin

"Selamat siang semua, ini kubawakan kopi. Kulihat kalian lembur terus, loh.. itu bukannya berkas tentang kasus kecelakaan tunggal itu? Udah setahun kan?"

"iya, kami membuka kasus ini lagi. Vin, ambilkan leptopku" titah Daniel

Ten menyandarkan tubuhnya ke tembok, antara siap dan tidak ia tetap berusaha menguatkan diri.

"buka sekarang" titah Daniel

"baik, pak!"

Alvin menancapkan flashdisk biru ke samping leptop dan mengeklik sebuah folder yang terdapat sebuah video didalamnya.

Double Klik

Semua orang tegang mengamati video yang sedang diputar. Namun, setelah sampai pada menit terakhir semua orang berubah menjadi terkejut.

"bagaimana mungkin tim penyidik bisa melewatkan hal ini.." kata Alvin

"ini benar-benar mustahil, jika terlewat begitu saja" ucap Rina pada Daniel dan Alvin

Sedangkan Ten dengan wajah datar tetap menatap lurus ke layar leptop. Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang, yang jelas tatapannya saat ini dia tidak menunjukkan ekspresi sedih ataupun senang.


Kira-kira itu ekspresi apa?? Aku sendiri bingung menafsirkannya.
---
Disisi lain

Lisa menemui Arum lagi, dan bertanya mengenai masa lalunya.

"Are you okay?"

"iya.. gue ngrasa baikan. Rum, eh, bener kan? gue bingung manggilnya."

"panggil Shanon juga gapapa, kayak SMA dulu. Panggil Arum juga boleh, kita juga bakalan jadi keluarga"

"Hmm, Arum lo tahu gak mantan cowok gue dimana? Atau lo kenal akrab cowok gue, dia gimana orangnya? ceritain semua ke gue"

"Gimana ya critanya, gue bingung mau mulai dari mana. Hmm, cowok lo tuh orangnya baik. Meskipun dia sok cuek, tp dia itu cowok yang hangat yang pernah gue temuin. Dia itu ketua tim basket di SMA kita. Tiap hari dia boncengin elo pake motor CBR dia. Dia itu jadi idola di sekolah gara-gara prestasinya di bidang olahraga juga di bidang akademik. Juga.. Dia terlalu baik sama orang, Lis dan itu bikin orang lain salah paham sama sikap dia. Sampek ada hari dimana gue juga salah paham" Shannon mulai menangis

"salah paham?"

"gue, gue temen sekelas Ten. Dulu, dia pernah tolongin gue dan gue langsung jatuh cinta sama dia. Sumpah gue nyesel, Lis. Maafin gue. Gue kejebak ego dan mutusin kakak lo tepat dihari jadian kami. Saat itu Yuta kesulut emosi dan berantem sama Ten."

"ha?! Kok gitu? Kenapa? Mas Yuta juga kenal cowok gue? Tapi dia bilang klo gue ini gak punya cowok, Rum."

"lo beneran gak inget? Cowok lo udah-"

"hm hm, kalian ngobrolin apa?" tanya Yuta tiba-tiba

".."

"Arum, keluar bentar. Gue mau ngomong" Yuta menarik tangan Shannon dan membawanya keluar rumah.

Lisa mengintip Shannon dan Yuta yang sedang berbincang. Terlihat bahwa sekarang Yuta sedang memarahi Shannon dan membuat gadis itu menangis. Yuta lalu memeluknya dan meminta maaf.

"ada apasih sama mereka"

Gue semakin bingung sama sikap orang-orang di sekitar gue. Gue juga yakin ada yang mas Yuta coba sembunyiin dari gue. Gue berusaha nginget wajah cowok dalam mimpi gue tapi, gue malah nangis tanpa sebab.

"Ten Ten Ten!"

"Tenn... Muncul dong"

"Lis, kenapa lo manggil gue. Haha kangen ya lo, gue tinggal bent- Lisa?"

Ten diam dan dekap gue kepelukannya.

"Ten.. Gue capek hiks bantuin gue.."

Gue makin ngerasa sedih dan keterusan nangis, dada gue berasa sesek, tenggorokan gue juga sakit.

"Sstt, udah gapapa. Lisa, udah udah, hei udah dong nangisnya. Jelek tau, Lis. Heii, bodoh, lo manggil gue tapi malah nangis gini?"

Gue rasain tangan Ten yang ngelus-elus punggung gue. Rasanya gue sedikit tenang karena dia ada disaat gue butuh dia.

"Ten-ngikk, gue-hiks"

"keluar lagi kata-kata itu" ucap Ten yang buat gue bingung

"hiks, apaan?" gue lepas pelukan Ten dan natap mata dia dalam-dalam.

"enggak kok, Sunshine. Ish, jelek banget sih wajah lo kalo habis mewek"

Ten menyentil hidung gue dan narik idung gue ke kiri dan ke kanan selama beberapa kali.

"Ngg, sakit Ten!"

"Lo tu ya, gak bisa apa sehari gak usah kelihatan sedih? Gak pas ngerjain PR, di kejar hantu, dan lain-lain. Selalu aja masang wajah kayak gini. Huuuh, denger ya Lisa, gue gak suka kalo cewek gue nangisan. Paham?"

"Ditanyain dulu kek gue nangis kenapa, gak peka banget sih"

Ten jongkok di depan gue, karena posisi gue sekarang lagi duduk di tepi tempat tidur.

"Lisa,"

".."

"Lo harus janji ya ke gue, jangan suka nangis sendirian. Makasih juga, lo udah manggil gue saat lo sedih kayak gini" Ten ngusap-usap tangan gue

Gue tersentuh sama ucapan Ten barusan, rasanya dia ngomong itu tulus banget. Gue juga lihat mata Ten yang natep gue serius, matanya nunjukin kalo dia lagi khawatir sama gue. Bener juga, gue tiba-tiba nangis dan secara gak sadar manggil dia. Dia pasti bingung sama kelakuan gue.

"gue hiks lagi coba inget cowok masa lalu gue, Ten. Tapi gue hiks gak inget sama sekali hiks hiks Kenapa gue gak bisa inget?! Gue kesel sama diri gue sendiri Ten gue kesel"

Gue pukul-pukul kepala gue yang dodol ini. Mikir gitu doang kenapa gak bisa sih! Otak gue sebenarnya lari kemana.

"Ssst sst stt, jangan gitu dong Lisa!"

Ten narik pergelangan tangan gue kasar. Dia genggam tangan gue erat-erat, walaupun gue udah ngeronta berkali-kali tapi tetep gak dilepas.

"lepas, Ten!"

"Hei, Hei! Udah! Gue akan bantuin lo ketemu cowok masa lalu lo, gue janji"

Deg deg

"Lo, serius?" tanya gue sambil nyeka air mata

"Besok, gue akan bantuin elo ketemu sama dia, tapi.. Setelah itu gue mau lo janji dulu"

"iya gue janji. Tapi janji apaan?"

"eits, lo udah janji ya. Gue pegang janji lo. Sunshine gue gak boleh narik omongannya." Ten ngarahin telunjuknya ke depan muka gue.

"apaan sih? Bilang dulu" protes gue sambil nyingkirin tangan Ten.

"lo gak boleh nangis lagi, lo gak boleh ngelakuin hal aneh-aneh yang bahayain nyawa lo, dan kalo lo lagi sedih gak boleh sendiri.. Ah satu lagi, kalo lo udah ketemu sama cowok itu.. lo gak boleh ngikutin dia. Janji?"

"ohh gitu doang? Iya, janji. Lagian ngapain juga gue ngikutin cowok itu, kan gue punya elo.. Hehhe jangan-jangan lo cemburu ya?"

"iya, gue cemburu. Cowok itu beruntung banget pernah ada disisi lo" ucap Ten, dan gue liat dia senyum.

Gue yang deg-deg an cuman mainin tangan dia, sekedar buat ngilangin kecanggungan. Mana tangannya alus banget, meskipun dingin tapi rasa dinginnya lama kelamaan berubah jadi hangat. Dia juga diem aja gak protes waktu gue maininin tangan dia.

"hmm iyaa Ten, tapi kan dia masa lalu gue. Gue cuma mau ketemu dia doang, janji."

"Cewek gue pinter banget sih, sini gue kiss"

"apaan sih lo (nutup muka pake bantal) tapi kiss nya di pipi aja ya jangan yang lain" tawar gue wehehe

Ten berdiri dan senyum semanis guanlin.. Maaf maksud gue gulali.
Dia perlahan nunduk dan

Chuu~

Ngesun pipi gue, kyaaaaaa!!! gue melayangg. Maamaaaaaah, toolong gue maah. Anak mamah bisa pingsan bahagia mah.

"mau lagi?" tawar Ten

Njirr gue pake di tawarin lagi, ya mau lah.

"ngg gimana ya.." jual mahal critanya

"gue kiss lagi boleh gak? Haha bercanda, bercanda. Awas ya, kalo sampek lo nangis lagi dibelakang gue. Gue akan kiss lo di tempat selain pipi. Setuju?"

"Setuju!"

Gue senyum ke Ten, begitupun sebaliknya. Thanks Ten, elo udah nenangin gue dan ada di saat gue butuh.
Love you, hantuku.

"sama-sama. I love you too, Sunshine.."

"ih lo baca pikiran gue lagi ya?!" protes gue

"hahahaha"

Ten, lo gak boleh bohongin gue terus.

Lisa pov end
---
Pukul 20.00 WIB

Ten duduk disamping Lisa yang sekarang terlelap. Sesekali ia tersenyum melihat wajah Lisa dari dekat dan menyentuh bulu mata Lisa. Alhasil Lisa merengek sambil tidur.

"ngg!!" Lisa menggerak-gerakkan matanya yang masih terpejam

"hehe maaf ya, Sayang. Gue gangguin elo tidur. Habisnya muka lo kayak bayi.. Yaudah, bobok lagi ya" Ten mengelus-elus kepala Lisa dan membenahi rambut kekasihnya.

"masih aja cantik" lirih Ten

Ten mengecup singkat pipi Lisa dan membisikkan sesuatu.

"Sehat-sehat ya, Sayang. Jangan sakit, jangan sedih, jaga pola makan dan perbanyak temen lo di kampus."

Ten melangkah menuju sofa putih yang tak jauh dari tempat tidur Lisa. Ia mengeluarkan kalung pemberian Shaman dan botol kecil yang berisi ramuan penguat jiwa.

Beberapa saat kemudian, Ten mendekati Lisa lagi dan mengambil kalung perjanjian antara Ten dengan Lisa. Ten menangis ketika mencabut kalung tersebut dari leher Lisa. Tentu saja itu tidak akan membangunkan Lisa karena Ten menggunakan kekuatan supernya.

"Saya, Ten dengan ini mencabut kontrak antara hantu dan manusia secara sepihak"

Cliinkkk!

Kalung tersebut bersinar merah kemudian menghilang.

"Juga.. Menghapus ingatan salah satu dari kami ketika saatnya tiba" tambah Ten yang seketika memunculkan simbol bunga mawar pada punggung tangan kiri Ten dan Lisa.

"kalau saatnya tiba, simbol ini akan ilang dan semua akan baik-baik aja"
---

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 59 18
π’ƒπ’π’π’Œ π’π’šπ’“π’Šπ’„π’” 베이비λͺ¬μŠ€ν„° Β©π‘©π’Šπ’π’Šπ’π’šπ’‚π‘±π’‰π’π’‘π’† πŸ—£information about BABYMONSTER taken from google source and kprofiles‼️
212K 14.7K 37
Ketika dunia berubah menjadi sebuah dunia fana yang penuh dengan kegelapan. Hanya suara raungan makhluk kelaparan tak bernyawa mengisi setiap malam...
25K 1.5K 27
fakestagram & fakechat 95L
20.1K 1.6K 12
Saat upacara bendera sedang berlangsung, segerombolan makhluk aneh tiba-tiba menyerang sekolah. dari manakah makhluk itu berasal? dan bagaimana khai...