○ RIVAL (Karma x Reader x Asa...

By alienbaejing

122K 17.8K 4.2K

Rival , seseorang yang dianggap setara serta dapat diajak bersaing dan berlomba-lomba dalam suatu hal. Itulah... More

PROLOG
Keping 1
Keping 2
Keping 3
Keping 4
Keping 5
Keping 6
Keping 7
Keping 8
Keping 9
Keping yang hilang
Keping 10
Keping 11
Keping 12
Keping 13
Keping 14
Keping 15
Keping 16
Keping 17
Keping 18
Keping 19
Keping 20
Keping 21
Keping 22
Keping 24
Keping 25
Keping 26 (Special)
Keping 27
Keping 28
Keping 29
Keping 30
Keping 31
Keping 32
Keping 33
Keping 34
Keping 35
Keping 36
Keping 37
Keping 38
Keping 39
🍁
🌿

Keping 23

1.7K 310 385
By alienbaejing

HALOOOO ADA YANG NUNGGU GAKK?? WQWQWQ SEIDEW SEDANG DALAM MOOD YANG LUMAYAN BAGUS NII GAIS!! ;)

Sebelumnya absen dulu kuyy!


TEAM AKABANE KARMA?


or


TEAM ASANO GAKUSHUU?



Hohooo jangan maruk gais cukup pilih satu sajaaa okey. Seep check this out~


Di komen aja jangan malu - malu kita ramaikan ;)

Vote juga ya syantikkkk ;) kasianilah seidew dong yang sudah menguras otak mencari ide ;')









Keping 23


"[name]!! CEPAT ATAU AUNTY AKAN TERLAMBAT!!!"

Pupus sudah harapan untuk bermalas – malasan di liburan semesternya. Baru saja satu hari [name] melewati hari libur dengan tenang, sekarang pagi buta sekali aunty Rachel telah membangunkannya. Ada apa gerangan?

"Aunty kenap-? HA? "

[name] terkejut ketika melihat aunty-nya itu sudah siap dengan koper dan ranselnya.

"Aunty mau kemana?"

"Aunty akan pergi ke Thailand!! Liburan hohohoho." Jawab Aunty Rachel sangat enerjik dan berbeda dari biasanya. Maklum kurang piknik dia.

"Hah? Terus aku?"

"Nah kamu disini jaga rumah ya."



KRETEKK



Kalian baru saja mendengar kokoro [name] yang merespon jawaban dari aunty. Sakit katanya.

"Aku juga kan ingin liburan." Cicit [name]. Aunty Rachel yang melihatnya pun sedikit iba. Ia pun memberi sebuah maklumat pada keponakannya itu.

" Kalau mau main, main saja tapi jangan dengan sembarang orang. Sebelum berangkat kirim pesan dulu pada aunty perginya dengan siapa oke!"

"..." [name] masih membatu karena sedih.

"Yasudah aunty beri kamu uang tunjangan liburan ya? Mau kemana Disneyland? Akihabara? Osaka? Okinawa? Yo kemana lagi? Biar pakai uang dari aunty aja ya. Uang dari ayah kamu tabung aja."

"Minta Karma-kun atau Asano­-kun saja untuk menemanimu, eh tapi Asano-kun ikut juga kalau tidak salah, dia mengganti jatah ayahnya."

"Hah? Maksud aunty?" Tanya [name] ketika mendengar nama Gakushuu.

"Sudah sudah cepat bersiap antar aunty ke bandara." Jawab aunty Rachel dengan doronngan menuju kamar mandi.

Sekarang [name] dan aunty-nya telah berada di taksi menuju bandara. Tidak habis pikir memang, kenapa Aunty Rachel meminta [name] untuk mengantarnya sedangkan mereka sama – sama pakai taksi. Mana pulangnya nanti pasti [name] pakai taksi juga. Tapi tak apalah, memang sudah jadi kebiasaan kan mengantarkan orang terdekat ke bandara kalau mau ke luar negeri.

Selama perjalanan [name] terus melemparkan pandangannya pada jalanan. Ia sedih, ia juga ingin berlibur ke Thailand bersama aunty-nya. Apalagi katanya ada Gakushuu kan? Ini juga adalah liburan khusus guru dan staff sekolah Kunugigaoka. Tapi kan bukannya setiap satu orang punya jatah membawa satu orang terdekatnya?

Aunty Rachel yang melihat aura muram [name] pun peka. Ia merasa bersalah tidak mengajaknya. Tapi ia memang ingin pergi sendiri tanpa ada orang terdekatnya. Ada suatu urusan penting disana. Aunty Rachel pun kembali memainkan ponselnya dan membalas serta mengetik sebuah pesan.


'WHAT?? APA – APAAN INI? SUDAH DIBUAT KESAL OLEH AUNTY RACHEL KARNA TIDAK DIBAWA LIBURAN, SEKARANG?? ADUH COBAAN HIDUP APALAGI YA TUHAN!!' Emosi [name] dalam hati.


Wajahnya langsung bertambah muram ketika disuguhi pemandangan yang sangat – sangat tidak mengindahkan penglihatannya. Disana ketika [name] dan Aunty Rachel baru saja tiba, Gakushuu telah duduk sambil mengobrol dengan seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan Ann Mizuhara? Anaknya Manna sensei.


'Disini tercium aroma kebusuqan'[name] mengatai dengan penuh benci.


Satu orang telah dibuang jauh – jauh dari list teman yang akan diajak [name] liburan. Tak kesal bagaimana bahkan ketika [name] sudah bergabung dalam gerombolan, Gakushuu tidak juga menyadari kedatangan [name].

"Yaampun wajahnya jangan ditekuk begitu malu aunty. Keliatan sekali nanti kalo kamu sedih karena ga diajak aunty." Ucap Aunty Rachel pada [name] pelan.

"Memang!" Jawab [name] ketus.

"[name], dengarkan aunty. Kau mau cepat punya uncle tidak? Ayolahh." Aunty Rachel sedikit merajuk.

"Oh aku paham , goodluck aunty. Jadi benar ya dengan guru baru itu? Oke aku pulang sekarang saja ya."

Akhirnya [name] dapat juga alasan kenapa Aunty Rachel tidak mengajaknya. Alasannya adalah untuk 'pdkt' dengan guru baru bernama Izaya. [name] mencoba memakluminya, ia juga kasihan pada aunty—nya yang belum juga dapat pasangan. [name] tak ingin mengganggu kalau soal urusan asmara aunty-nya.

"Eh nanti." Tahan aunty Rachel tapi [name] terus pergi.

Susah kalau [name] sudah begini. Aunty Rachel pun mengejarnya, lalu memberi [name] beberapa lembar uang untuk bayar taksi.

"Tak usah aunty kan tadi aunty sudah memberiku uang."

"Tidak apa – apa. Maafkan aunty ya, terimakasih sudah mengantar." Aunty Rachel menepuk bahu keponakannya sebelum si keponakannya lanjut berjalan pergi.

Aunty Rachel sudah kembali ke rombongannya. [name] pun akan segera menuju pintu keluar. Tapi seseorang memangilnya.

"[fullname]."

[name] hanya membalikan badannya lalu menatap malas orang yang memanggilnya.

"[fullname] anak kelas 10 B kan ya. Rupanya kamu anak guru juga." Ucap orang itu. Dia Ann. Yap, yang memanggilnya barusan adalah Ann Mizuhara.

"Tidak, aku hanya sepupu." Balas [name] lalu kembali menuju pintu keluar.

"Eh?Kamu mau pergi? Tidak ikut?" Tanya Ann.

"Tidak."

"Kukira kau akan ikut [name]." Tunggu. Suara ini?

[name] membalikan badannya kembali. Rupanya Gakushuu sudah berada disamping Ann.

"Kenapa tidak ikut?" Tanya Gakushuu.

"Apa pedulimu? Siapa kau? Dasar kalian menggangguku saja."



Selamat!!




[name] sudah berada di fase badmood terdahsyatnya. Tak ingin cengeng. Ia hanya bia memasang wajah jutek andalannya.

"Oh ku kira kalian saling mengenal?" Lagi – lagi Ann membuat [name] naik pitam. Asal kau tau saja Ann, [name] bisa mendengar ada kebahagiaan dibalik suara tanyamu itu.

"Hey!" Seru Gakushuu.

[name] berjalan cepat, Gakushuu mengejarnya.

"Perhatian, para penumpang pesawat Ajinomoto Airline dengan nomor penerbangan AA127 tujuan Bangkok dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu B02. Sekali lagi, bagi penumpang.."

'Sial.' Gakushuu terkena dilema yang berat. Batal pergi ke Thailand atau meninggalkan [name] yang sudah dalam level marah besar padanya?

Apa ini juga pertanda kalau [name] menaruh rasa pada Gakushuu? Ia belum pernah sampai semarah ini pada Gakushuu. Memang, akhir – akhir ini Gakushuu menjadi dekat dengan Ann. [name] sempat melihat Ann dan Gakushuu berduaan saat mereka baru saja pulang dari camp pelantikan klub. Berhubung ada upacara penutupan lagi setelah mereka kembali dari tempatnya berkemah.

Kesalnya adalah ketika Gakushuu meminta [name] untuk menunggunya sebentar setelah upacara penutupan. [name] yang sudah menunggu cukup lama itu malah didatangi oleh tontonan tak menyedapkan. Ya itu yang tadi, Gakushuu malah asyik berduaan dengan Ann.

Pikir [name] mungkin Gakushuu sudah lelah digantungkan olehnya dari sejak SMP. [name] sadar ia tidak pernah memberi Gakushuu kepastian. Terkadang ia juga masih sering dekat dengan laki – laki lain. Ah ya, ia jadi teringat Karma.


'Karma-kun apa ini pertanda kau orang yang tepat ?'



BRUKKK


[name] baru saja menabrak seseorang. Ia terus berjalan sambil menunduk pantas kalau ada orang dihadapannya ia tabrak.

"Eh? Hati – hati nona kalau jalan itu."


Ini kan?



"Karma-kun ?!" [name] mendongakan wajahnya dan melihat sosok yang ditabraknnya. Benar, kenapa Karma ada disini? Jangan – jangan dia juga akan pergi ke Thailand.

"Yoo~" Karma memasang pose V dengan jemarinya.

"Kenapa kamu disini?" Tanya [name], ia masih memasang wajah juteknya walaupun mata sudah berkaca – kaca.

"Ikut ke Thailand juga ya?"

"Eh? Tidak kok, aku kan disuruh aunty Rachel untuk menjemputmu katanya kamu bete banget ya?" Ucap Karma dan sukses menarik seulas senyum dari [name].

"Hehe Karma-kun."

"EH?" Karma terkejut ketika merasakan pelukan hangat dari gadis yang dihadapannya itu.

[name] sudah tidak bisa lagi membendung air matanya. Entah air mata sedih karena aunty-nya, atau karena Gakushuu, atau juga karena terharu pada Karma. Semua seakan bercampur aduk. Karma membalas pelukan [name], mengusap kepalanya kemudian berbisik, "Sudah kamu kenapa [name]? Ini tempat umum semua orang melihat kita."

[name] melepaskan pelukannya dengan Karma, disana Karma tersenyum. Senyum yang berbeda dari biasanya, bahkan [name] pun belum pernah melihatnya. Senyuman Karma sekarang terasa,






Damai.




"Udah jelek kamu kalau nangis." Karma mengusap air mata [name] dengan jemarinya. Beberapa mata memperhatikannya, bahkan ada yang memotret juga.

"Cieee."

"Nah itu contoh LDR jadi waktu ketemu kekasih begitu."

"Wah ada drama korea."

Biasa komenan netizen.

Memang ya, pemuda bernama Akabane Karma ini selalu membuat [name] penasaran. [name] kira Karma akan membawanya pulang atau jalan – jalan dan sebagainya. Intinya [name] sudah ingin pergi dari area bandara. Nyatanya Karma membawa [name] berkeliling dan berjalan – jalan di luar landasan pesawat.

Kalau bukan Karma pasti petugas bandara sudah memperingatkannya. Tapi ingat ini Karma. Dia sudah professional untuk menyelundup dan sebagainya.

"Kemana sih Karma-kun ? Nanti kalau ketahuan petugasnya kan gawat." Kata [name]. Tangannya digenggam Karma dan mereka berdua sedang menuju pagar besi yang membatasi daerah terpinggir landasan dengan area yang diluarnya. Diluar sana hamparan rumput terpampang luas.

"Ikut saja, kamu tidak akan menyesal kok." Jawab Karma kemudian memangku [name]. Karma menggendong [name] dan menaruhnya di pundak kanannya. (Kalo bingung itu loh gaya mangku emang – emang pasar kalo mangku beras :v )

"EH? APA YANG KAU LAKUKAN?"

"Kita akan melompat, pegangan yang erat," dan


WUINGGG


Karma dan [name] telah berhasil mendarat di luar area bandara. Kemudian mereka melanjutkan perjalannya. Tak habis pikir 'episode dua', Karma sebenarnya mau mengajak [name] kemana? Membawanya berpetualang di hamparan rumput yang luas. Kemudian menaiki sebuah bukit.

"Masih badmood? " Tanya Karma pada [name].

"Tidak terlalu."

"Hmmm." Karma hanya mengangguk – anggukan kepalanya. Lalu berpindah untuk berjalan di belakang [name].

"Capek tidak? Mau kugendong?" Tawar Karma sembari memegang kedua pundak [name] dari belakang.

"Apa sih tidak usah , aku tidak selemah itu." Tolak [name].

Mereka pun lanjut mendaki sebuah perbukitan disana. Karma berjalan sambil memegang kedua pundak [name] dari belakang, berusaha membuat [name] agar tidak melihat ke arah belakang. Tercium Karma menyiapkan sesuatu. Jangan lupakan juga kalau waktu sudah menunjukan pukul sepuluh, dimana sang raja hari mulai mengganas.

Akhirnya ada satu pohon yang tumbuh di puncak bukit disana. Kedua pasang remaja itu menghampirinya dan meneduh. Tapi Karma menahan [name] untuk duduk dan berbalik. "Sebentar."

Karma menyiapkan posisinya. Ia menutup kedua mata [name] dengan tangannya, dan voilla~



(ingat gais ini hanya ilustrasi)


"Oh my God!Awesome!"

"Karma-kun i-ini, yaampun aku belum pernah kepikiran kalau di dekat bandara sini bagus sekali pemandangannya."

Mereka sampai di tujuan Karma. Karma membawa [name] kesalah satu bukit dekat bandara. Disana mereka meneduh di pohon yang rimbun. Angin menyapa dengan akrab, tidak kuat namun tidak sepoy – sepoy. Ini angin yang pas untuk pendinginan setelah berjalan mendaki bukit.

Lagit biru yang cerah nan indah. Dedaunan yang tertiup angin serta rambut [name] yang ikut tertiup membuat view tersendiri bagi Karma. Karma paham, [name] bukanlah tipe gadis yang membutuhkan mall, café, dan sebagainya untuk meluapkan emosinya. Ketika badmood mengajak [name] ke tempat rame dan bising malah membuatnya semakin karut-marut. Inilah tempatnya, tempat damai disertai semilir angin sejuk yang membuatnya kembali tenang.

"Aku sangat tersentuh Karma-kun. Aku sudah lama membutuhkan tempat seperti ini." Ucap [name].

"Baguslah. Jadi silahkan refresh sepuasnya dan meditasi juga sepuasmu hehe. Aku akan menunggumu." Balas Karma kemudian menyenderkan badannya di batang pohon.

[name] pun beranjak dan memperbaiki posisi duduknya agar berdekatan dengan Karma. Ia duduk tepat disamping Karma, kemudian menyenderkan kepalanya di bahu kiri Karma. [name] tersenyum, ia sangat menikmati suasana ini. Sambil menikmati angin yang menerpa, mereka pun memejamkan mata untuk merilekskan pikiran.


~


Bel rumah itu terus berbunyi dengan tidak santainya. Selang lima detik tidak ada yang membuka gerbang, si penekan bel terus melakukan aksi yang sama. Tuan penekan bel, mohon mengerti jika tidak ada yang membuka maka rumah itu kosong.

"Sial!!" Umpat si tuan penekan bel.

Berpakaian casual sambil membawa sebuah koper dan ransel. Dia Asano Gakushuu, sekarang ia tengah berdiri dengan kesal di depan gerbang kediaman Rachel sensei. Ia merelakan liburan ke Thailand nya dan memilih untuk menyusul [name]. Namun naas ia kurang cepat. Maaf, mungkin sekarang anda kalah Tuan Asano Gakushuu.

"Sebenarnya [name] dimana!! Kenapa ponselnya tak aktif sih, sial!!"

"Jangan – jangan, Akabane?"










NEXT OR FIN?



Hayolohhh karena banyak yang pada serem sama kata b*rs*mb*ng makanya seidew ganti wkwkw. KUY TEBAK GIMANA KELANJUTANNYA?? 

KWKWKWKW JANGAN LUPA VOMENNTNYA :*

Add juga ke reading list nya ya sayy.

Beres baca part ini kira - kira kalian ngapain?

Mampir ke work seidew yang lain juga kuyy yang bipolar terutamaaaa! Tengkyuuu~



See you~



Continue Reading

You'll Also Like

11.3K 2.3K 12
"Entah kamu berada dimana, yang pasti, perasaan yang tumbuh di dada tidak akan pernah hilang." Bagaimana jadi nya kalau ada dua orang insan yang sali...
97.6K 19K 26
"oh, inilah diriku" Di zaman sekarang banyak sekali orang yang lebih suka menghina orang lain melalui dari fisik mereka, padahal belum tentu...
16.8K 3.4K 10
Ayo! Ngehalu sama mayat!
4.1K 673 7
🐚- 𝑀𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑑 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑦𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑙𝑢𝑘 𝑚𝑖𝑡𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑚𝑖𝑡𝑜𝑠 𝑜𝑙𝑒ℎ...