10;Tender Love X Ten

By littlepudd1ng

78.5K 9.3K 1.2K

[HORROR-ROMANCE-COMEDY] 𝓫𝔂 𝓙𝓾𝓷𝓰𝓴𝓲𝓱𝔂𝓾𝓷 ⚠ WARNING! ADA JUMPSCARE, BAGI PENAKUT DILARANG BACA! Sino... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
The truth
26
27
28
29
30

18

1.6K 223 42
By littlepudd1ng

Part kali ini agak panjang. Jadi bacanya pelan-pelan dan jangan lupa sambil berekspektasi guys.

Happy reading! Dont forget to vomment!

"Ahhh.. Mending gini eh enggak enggak begini aja. Aduh puyeng banget, gimana cara ngebebasin temen Lisa kalo gue gak dapat hidayah gini"

Ten berjalan bolak-balik dari ujung ruang ke ujung ruang lainnya. Dia sedang berpikir keras. Saat ini otaknya berasa buntu, panas, seakan akan siap meledak. Sudah setengah jam berlalu namun ia tak kunjung menemukan ide.

"pertama gue musti modusin hantu-hantu di sekitar sini. Kali aja ada yang tahu penculik si Jisoo."

Clink (ilang)

Lap (muncul di perempatan komplek)

'Kok sepi amat, apa gara2 habis ujan semua kunti pada neduh kali ya' batin Ten

Selang beberapa saat terlihat sosok nenek-nenek jalan dengan langkah terseok-seok. Rambutnya putih terurai dengan wajah yang tentunya juga tertutup oleh rambut gimbalnya. Pakaiannya seperti kebaya jaman dulu nan lusuh penuh dengan bercak darah bercampur lumpur.

"Nek, permi-"

Hantu itu berhenti dan menoleh dengan kepala yang seakan patah-patah.

Kletak kletak kletak krek
kira-kira seperti itu bunyinya.

"HAAAAII"

"Gu- gue gak jadi nanya, pergi aja sana"

Hantu nenek itu memegang tongkatnya dan menampakkan senyuman yang sangat mengerikan. Giginya berwarna hitam dengan bibir yang sobek hingga ke telinga. Matanya hilang satu. Dan salah satu matanya lagi berwarna merah. Wajahnya kini terlihat jelas, kali ini nenek itu menyunggingkan senyuman yang misterius.

"Hihihihi, ka-u han-tu pena-sa-ran? Auramu le-mah! Kau a-kan meng-hi-lang" lirih nenek itu dengan suara selayaknya orang berbisik.

"kau mau informasi?" tanya si nenek

"iya, tentang-"

"nari dulu, setelah itu kuberikan informasinya" tégas nenek

"Whuuut?"

Nenek itu melambaikan tangannya pada Ten dan perlahan menghilang dibalik pohon besar di ujung jalan.

---

"Teeeeeeeeeeeen!"

"hm?"

"ayok udah setengah 5! Cepetan kita cari Jisoo!"

"he'em, gue capek Lis. Bentar bentar ngisi power dulu" ucap Ten lemas

Sreeet (Lisa menarik selimut yang menutupi Ten)

"ayok Ten buruan"

"he'em, lo cuci muka lo dlu sana" (nodding head)

'ampun Tuhan, kenapa dia malah tiduran kayak gitu. Gue jadi ga fokus. Sadar Lisa sadar temen lo lagi mode danger' batin Lisa

Lisa memukuli kepalanya sendiri, dan berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian.

"Udaaaah, ayok Ten ayook!" panik Lisa

"emang lo udah tahu Jisoo dimana?" tanya Ten yang seketika itu mampu menghentikan kepanikan seorang Lisa.

"sini gue bisikin sesuatu!" Ten membisiki rencana yang telah ia atur matang-matang. Lisa mengangguk dan mengangkat kedua jempol tangannya ke depan dada sebagai tanda setuju dengan rencana ini.

"Gue yakin pasti berhasil!" ucap Ten mantap

"Gue percaya sama lo kok, Let's Go!" tambah Lisa yang kemudian menggandeng tangan Ten. Anehnya kini Ten tidak merasakan kesakitan lagi bila bersentuhan dengan Lisa.

'Gue udah bisa sentuhan sama manusia??? Gue gatau kenapa bisa begini, apa gara-gara waktu gue udah hampir habis. Kayaknya ambisi gue buat nyari penyebab gue begini udah ilang, dibandingkan dengan apapun, berada dideket Lisa itu udah lebih dari cukup. Dan, gue harap Lisa juga bisa begini terus dan gak akan pernah nemuin ingatan masa lalunya lagi.' batin Ten

"Ten? Dengerin gak sih? Ini belok kemana?" Tanya Lisa yang fokus menyetir mobil.

"Ah-iya ini ke kanan, nanti ada gang kecil berhenti disana. Jalan 10 menit ke kebon itu ntar ada terowongan kecil, masuk kesana trus jalan sekitar 15 menitan baru nyampek tempat Jisoo. Gampang kan?" ucap Ten enteng

"Kanan, gang, kebon, trowongan, lokasi Jisoo. Ok bisa dimengerti. Gampang banget nanti Jisoo langsung gue bebasin" ucap Lisa percaya diri

----

"Tolooong---toloooong" teriak dua sandera yang kepalanya di bungkus oleh kain hitam.

Seorang pria berpakaian serba hitam berjalan mendekati salah satu sanderanya dan perlahan membuka kain penutup kepala itu. Sreeet

Gadis itu tak lain adalah Jisoo.

"Penjahat! Lepasin gue atau enggak lo bakalan dijeblosin ke penjara! Temen gue bakalan kesini nylametin gue dan bawa polisi!" teriak Jisoo

"Polisi? Hahaha temenmu yang mana? Yang ini?"

Saat pria itu membuka penutup kain yang satunya, mata jisoo makin membulat sempurna. Bagaimana tidak jika sandera disebelahnya adalah Lisa!

"Lisa!"

Kok bisa ketangkep?
Yang kepo tanya di komenan aja ya.

"Hallo, iya boss, gue udah nemuin dua pendonor!" ucap pria berhodi antusias

"donor apa'an maksud lo ha?" teriak jisoo

"Lepasin kami ogeb! Lo kira gak sakit apa diiket kayak gini!" maki Lisa

"Diem! Plester mereka!" titah orang itu

"baik!" jawab seorang wanita berjubah

"lo gak akan bisa lari!! Ten bakalan kesini buat hmmppp--"

"Hallo, ah iya maaf. Tdi ada anjing liar yang menggonggong. Bagaimana? Transaksi organ bisa kita lakukan hari ini? Oh dengan senang hati!" pria itu menutup telponnya dan berjalan meninggalkan Lisa dan Jisoo.

Ten yang sedari tadi ada di belakang Lisa mulai mengerti arah penculikan ini.

"hmmppp! Hmp! Hmpp! (lepasin iketan gue)" Lisa memelototi Ten yang belum melakukan pergerakan.

"sssst, diem dulu dengerin gue, Lisa. Jadi bener dugaan gue, ini pancingan. Mereka bukan red sect! Karena red sect yang sebenarnya akan langsung ngebunuh sanderanya tanpa ampun."

"hmmp? Hmp hmp hhmmmmp?! (terus mereka siapa?)"

"tenang aja, mereka cuman oknum penjualan organ manusia" bisik Ten

"HMMMMPPPPPPP!" Lisa melotot

Lisa POV

Ngeselin banget sih si Ten, idenya sama sekali gak berjalan mulus. Dan.. Yang ada sekarang malah gue yang ketangkep bareng Jisoo! Kenapa juga dia gak ngomong sih kalo harus lewat pintu samping! Gue terlanjur nyelonong aja lewat pintu depan

"hmmppp! Hmp! Hmpp! (lepasin iketan gue)" gue pelototin si Ten biar dia nyadar.

Dan dia kemudian ngedeketin gue dan bilang kalo ini bukan red sect tapi mereka adalah oknum penjual organ manusia! Gileeeeee sama-sama serem njirr! Terus parahnya lagi nih, si Ten nyuruh gue tenang!

"HMMMMMMMPPPPP!!" Gue cuman bisa melotot melotot aja sekarang.

Lepasin gue Ten! Kampret gue kagak mau di belah-belah! iihhhh serem! Gue ga bisa bayangin ka-kalo organ gue diambil trus mayat gue dibuang di pinggir hutan dan gue-

"Sstt, jangan ngebatin mulu. Gue ada ide!" ucap Ten enteng

"gini, lo diem jangan buat mereka makin marah hmmm intinya lo sama jisoo kelihatan sok patuh gitu.. San yang paling penting lo harus bisa ngulur waktu biar para penculik itu gak sadar kalo gue bawa polisi kesini. Paham?"

Gue cuman bisa ngangguk pasrah, air mata gue udah ngalir aja dari tadi. Sampek-sampek wajah si Ten aja gak keliatan jelas.

Dan bener aja, si Ten udah ilang.

'Ten, gue pasrah ama hidup gue. Gue ngandelin elo sekarang, bener-bener ngandelin elo.'

Gue natep Jisoo yang udah mewek, matanya juga merah banget. Kami tatep-tatepan, kami bakalan jadi korban penculikan dan penjualan organ.

'Maaf Jis.' gue natep Jisoo lama, begitupun sebaliknya.

Hiks, gue juga udah gak tahan lagi. Gue juga takut dan nangis sama kencengnya sama Jisoo.

Ten, cepet balik kesini. Gue nunggu elo disini.

"ambil pisaunya!" titah pria itu yang seketika buat gue blank.

"hmmppp!" ronta Jisoo

Pria itu mulai mengasah pisau atau bisa di bilang mirip golok.

Bayangin sendiri klo lo diposisi gue! Lo bisa apa selain nangis dan berharap.

"Buka juga ikatan sama plester mereka" ucap pria itu lagi

Gue sama Jisoo di dorong ke suatu ruangan gelap, dan disana ada 3 sandera lain juga. Atau lebih tepatnya mayat orang yang pernah mereka sandera. Gue jelas banget bisa lihat 3 sosok pemilik tubuh itu berdiri di sudut ruangan itu, meskipun gak jelas mukanya tapi jelas sekali bahwa sosok itu nangis natep gue dan Jisoo.

"Lisa, maafin gue ya. Gu-e, ka-lo gue mati dulu-an, gue cuman mau bilang makasih. Makasih udah jadi saha-bat gue" ucap Jisoo terbata-bata

"Jisoooooo" gue makin mewek aja tahu jisoo ngomong kayak gitu

Gak bisa, gue gak boleh kayak gini lagi. Berpikirlah Lisa, lo musti tenang dulu jangn panik. Merem Lis, merem. Pikirin caranya.

Tiba-tiba gue inget percakapan gue ama Ten waktu di kelas mr. Lay

"udah angkat tangan aja" saran Ten

"tapi, gue takut Ten" ati gue makin dag dig dug ser aja denger suara Mr. Lay, duh gimana nih.

"Percaya deh sama gue, dosen lo nggak marah kok. Angkat tangan lo, sebelum tuh dosen bakal beneran ngamuk"

Bener juga!
Gue buka mata dan dapat ide.

"Jisoo, pokoknya lo jangan keburu takut ya. Yang penting yakin demi keselamatan kita"

"maksud lo?"

"disana ada 3 sosok bla bla bla" gue bisikin Jisoo

"jadi, lo mau minta bantuan mereka?"

"permisi" gue deketin tiga hantu itu

Tiga hantu itu melototin gue, dan sumpah bau mereka anyir banget.

"gue tahu posisi kalian, kalian juga pasti ngerti posisi kami. Kalian pasti gak mau ada korban lain lagi kan?"

Salah satu hantu itu menampakkan diri dengan wujud wanita cantik dan berdiri 3 langkah depan gue.

Sosok itu langsung nangis. Jisoo jelas langsung lari ke belakang gue.

"pergi, kamu harus pergi!"

"ba-bagaimana caranya?"

"lewat sana"

cewek itu nunjuk ke lobang yang letaknya agak jauh di luar ruangan ini.

Hah? Gile aja disana

"gimana kami bisa kesana kalo kami dikunciin disini?" tanya Jisoo takut takut

"dulu kamilah yang membuat lubang itu. Tapi belum sempat kami kabur, mereka sudah membawa kami" cewek itu kembali menangis.

"kalian bisa kesana saat salah satu dari mereka datang dan menjemput kalian. Kami akan membantu kalian." ucap cewek itu lagi

"gue takut Lis" gue bisa rasain tangan Jisoo skrg dingin banget kayak es batu.

"sama! Tapi gue kebih takut lagi klo cuman diem aja. Karena gue juga udh janjian sama seseorang, dan gue percaya dia bakalan kesini nylametin kita. Tpi kita kudu usaha juga. Kita musti pura2 patuh dan kabur disaat yg tepat"

"mereka datang" bisik cewek itu yang membuat keberanian gue memudar.

"jalan!"

pria berhodi itu ngebentak kami dan ngedorong kami kasar. Sial, awas aja.

"Jis, jisoo.." bisikku

"iya Lis? Sekarang?" bisik jisoo

"1, 2, 3"

Duk

Gue nyundul perut si pria berhodi dan jisoo mukul kepala orang itu dengan batu yang ia bawa. Setelah itu kami lari dan ketiga hantu itu menuntun kami menuju lobang.

"Cepetan Jiss!" gue dorong Jisoo biar dia cepet masuk ke lobang

"SIAAL KALIAN! BERHENTI!" pria itu berdiri dan mengeliarkan cluritnya

"Jis cepet Jis cepeet!!" ati gue dag dig dug ser sumpah Jisoo lelet amat, orang itu udh makin dekat.

Gue masuk ke lobang itu dengan panik sumpah gue panik, tepat saat gue belok gue lihat pria itu ngelempar cluritnya ke lobang dan hampir kenak kaki gue!

Gue tếrdiam, kaki gue gemeteran. Tangan kaki dan seluruh badan gue berasa nge-freeze. Clurit itu buat gue ngeblank selama beberapa saat.

"Lisa, ayo!" Gue tersadar setelah Jisoo narik tangan gue dan segera pergi dari sana.

Dan, bener aja kami udah keluar dari sarangnya penyandera. Dan gue skrg lari-larian di kebon. Panik, iya lah gue panik banget. Ini kebon juga sepi dan jauh dari rumah penduduk.

"HOY! BERHENTI!"

"Lisa kita dikepung, Lis gimana ini" ucap Jisoo sambil ngegoyang badan gue

"Lisaaaa"

"Jis, gue bingung gimana ini"

Kami saling ngegenggam tangan, udah gak ada harepan lagi. Mereka udh ngepung kita berdua. Dan yang menyeramkan lagi adalah clurit yang ada di tangan mereka.

Gue natep sekeliling yang nyatanya lebih horror, pocong, kunti, owo semuanya cuman pada lihatin kita. Bahkan ada hantu nenek-nenek yang bisikin salah satu dr penjahat itu.

Gluduuurrrr (anggep aja mendung)

Duaarrrr, lap lap

Semua pria itu maju dan kami cuman bisa pasrah. Pria bertopi hitam (salah seorang anggota) mengeluarkan pistolnya dan berlari kearah kami.

"Yaaaaaaaaaaaaaaakk!"

Doorrrrr!!

Dan, Putih, Semua berubah menjadi putih.

APA GUE BENERAN UDAH MATI? GUE CUMAN LIHAT WARNA PUTIH DISINI.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

5.2K 325 16
Haloooo guys... Jadi ini adalah karya pertama aku dan cerita ini menceritakan tentang kisah Cinta NaruHina lewat sosial media dan cerita ini gak bany...
7.5K 1.7K 42
CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! Bagaimana bisa sebuah virus yang diciptakan oleh seseorang yang genius mampu menghancurkan masa depan sekolah hingg...
194K 14.2K 11
"Kenapa kita harus tidur dengan posisi kaki diikat?" Tentang Penari Ballerina dimana akan mengikuti kompetisi Internasional Dance yang akan diadakan...
7.3K 227 14
Kumpulan E-Book khusus Taelice Shipper by Starlightlisa97.