Meant To Be

By cakeftsos

213K 15.4K 1.1K

Saat Lacey Victoria Horan tepat berusia 18 tahun, ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya tengah m... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
A/N
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
ATTENTION
Chapter 23
Chapter 24
Epilog
Q&A
Q&A (The Answer)
Honeymoon 18+ (Bonus Chapter)
I'M BACK

Chapter 18

5.4K 433 23
By cakeftsos

Lacey P.O.V

"Ugh! What ever! You're just lucky that i still love you, so i'm not gonna punch you with this mug!" ucapku ketus kemudian pandanganku teralih kepada tv yang menampilkan acara E! News.

Eh tunggu. Tunggu sebentar.

Apa aku tidak salah dengar?

Yatuhan. Apakah aku baru saja mengatakan bahwa aku masih mencintai Luke secara tidak langsung?

Mulut sialan. Bisa besar kepala jika Luke mendengar apa yang aku ucapkan tadi.

Saat ini, wajah Luke sungguh sulit diartikan. Dia memberikanku tatapan kaget, bingung, senang dan lain sebagainya. Aku harap dia tidak mendengar apa yang aku ucapkan tadi.

"More hot chocolate?" aku bangkit lalu menaruh mug berisi cokelat panasku di atas meja makan. Saat aku berjalan ke arah dapur, dua tangan besar sudah melingkar di sekitar pinggangku.

"Aku juga mencintaimu Lace," bisik Luke tepat di belakang telingaku memberikan gelenyar aneh di seluruh tubuhku.

"Luke lepaskan," ucapku lembut seraya mendorong tangan besarnya yang melingkar di pinggangku agar sedikit menjauh, namun percuma saja karena Luke malah semakin mempererat pelukannya.

"Biarkan saja seperti ini, aku merindukanmu Lacey."

"Tapi Luke--"

"Hey, look at me," Luke melepas pelukannya kemudian memegang kedua bahuku dan memutar badanku agar menghadap kearahnya, dia menangkup kedua pipiku dengan tangannya lalu berkata, "Aku sangat merindukanmu, biarkan aku menebus semua kesalakanku di masa lalu. Dulu aku sangat bodoh, aku tidak pernah berpikir panjang, aku juga brengsek, dan bahkan aku meninggalkanmu ketika kau sedang mengandung Jackie. Demi apapun, aku ingin menebusnya, sungguh. Aku ingin membuka kembali lembaran baru bersamamu dan Jackie. Aku ingin memiliki keluarga kecil yang bahagia bersama kalian berdua. I love you a lot Lace, like a lot. Maukah kau mengulanginya lagi bersamaku? Kita jalani semuanya bersama sama lagi, aku janji tidak akan menyakitimu untuk yang kedua kalinya. Kau bisa pegang janjiku sayang."

For fucking God sake. Jantungku berdegup seribu kali lebih cepat dari biasanya dan badanku langsung lemas ketika mendengar kalimat yang dilontarkan Luke beberapa detik yang lalu. Yatuhan aku harus mengatakan apa?

Bukannya aku tidak mencintainya lagi, bukan aku tidak merindukannya, bukan aku meragukan semua yang dia lakukan padaku dan Jackie akhir-akhir ini. Namun aku masih belum siap untuk kembali bersamanya lagi. Entah kenapa.

"Ah ya aku lupa, kau diam karena kau pasti masih belum bisa melupakan Austin kan?" mata Luke yang asalnya menyiratkan permohonan dan kasih sayang berubah menjadi mata yang berkaca kaca, dia menghembuskan nafas panjang kemudian berkata sambil berjalan menjauhiku, "Ya ya ya aku lupa, apa gunanya aku memohon-mohon ketika mau masih belum bisa melupakan Austin? Tapi tidak apa-apa, yang pasti aku sudah berani menyatakan semua yang aku rasakan beberapa minggu ini kepadamu," Luke mengacungkan jempolnya ke arahku dengan tersenyum getir lalu berjalan lagi menjauhiku.

Aku hanya bisa berdiam diri tanpa bisa mengatakan apapun. Bibirku rasanya kelu dan tiba-tiba saja otakku memikirkan semua yang telah aku dan Luke lalui bersama.

Ketika dia memintaku untuk menjadikannya seorang kekasih, ketika kita melihat bintang bersama di halaman belakang rumahku, ketika kita melakukan aktivitas ranjang untuk yang pertama kalinya dalam seumur hidup kami, ketika dia meninggalkanku pergi dan aku menangisinya, ketika aku melahirkan dan berusaha membesarkan Jackie seorang diri, ketika aku bertemu Luke lagi beberapa minggu yang lalu, dan ketika aku pergi berjalan jalan bersama Jackie dan Luke untuk yang pertama kali setelah kepergian Luke terakhir kali.

Kenangan itu semua saat ini sedang berputar di otakku layaknya kaset rusak.

Aku terus merenungkannya selama beberapa menit dan akhirnya aku sudah mengambil sebuah keputusan yang aku harap tidak akan pernah kusesali. Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung mencari Luke dan ternyata dia sedang berdiri menghadap ke jendela dengan keadaan menundukkan kepalanya.

"Luke," panggilku pelan seraya berjalan mendekatinya.

"Hm?"

"Kau marah?"

"Tidak, aku tidak marah. Aku hanya--"

"Hanya apa?"

"Aku hanya berpikir bahwa aku mungkin sudah terlambat. Terlambat untuk me--"

"Tidak, kau tidak terlambat."

"Maksudmu?" dia membalikkan badannya ke arahku kemudian mata berwarna biru lautnya itu menatapku tepat di manik mata. Sepersekian detik kemudian aku langsung menciumnya tanpa berpikir panjang lagi. Pertama-tama Luke memang tampak sedikit kaget namun lama kelamaan dia membalas ciumanku dan tersenyum, "Jadi ciuman ini untuk apa?"

"Untuk memberitahu kau bahwa aku masih mencintaimu."

"Tapi bagaimana perasaanmu terhadap Austin?" ucapku ragu.

"Kau bisa kan membuatku melupakan Austin dan membuatku untuk mencintaimu sepenuhnya?" ucapku kemudian langsung menciumnya dengan lembut lagi.

Luke P.O.V

We both have just admitted that we still love each other and then she's kiss me. It's just a sweet little kiss but then grows into something more. We somehow end up back on the couch and she's reaching for my shirt. I kiss her neck and she lets out a moan. I pick her up and start to walk down the hall.

"Disana," katanya menunjuk sebuah kamar di sela sela ciuman kami. She lets out another moan as i kiss her neck again. Aku rasa kalian tau apa yang terjadi diantara kami berdua selanjutnya.

***

I wake up the next morning and her bare chest is laying on mine and my fingers are in her hair. Lacey is still sleeping and i just want to stay like this forever. Rasanya sangat sulit untuk diungkapkan dan diartikan ketika kau membuka mata di pagi hari dan melihat orang yang kau sayang sedang tertidur lelap di sebelahmu. I can't even say anything.

Baru saja aku akan menutup kedua mataku dan kembali tertidur, ponselku malah berdering. Ternyata ini Ashton.

"Halo?" kataku sedikit gugup.

"Luke? Dimana kau?" Ashton berteriak tepat di telingaku. Aku mengernyitkan dahi lalu menjauhkan ponselnya. Lacey stirs next to me and begins to wake up. Dia menguap lalu mengerjapkan matanya beberapa kali. Damn it, kenapa dia terlihat sangat cantik?

"LUKE?! KAU MASIH DISANA KAN?" teriak Ashton lagi-lagi memekikkan telingaku.

"Yatuhan iya aku disini. Kau tidak usah berteriak-teriak, telingaku masih normal Irwin. Kalau masalah aku dimana sekarang, aku pergi untuk membeli kopi tadi pagi saat kalian masih tertidur."

"Dude, kau berbohong. Kau tidak pulang tadi malam!"

"Kau kenapa sih? Sedang datang bulan? Ah sudahlah aku harus pergi, i'll see you guys later, bye Irwin!" sebelum dia bisa mengatakan apapun, aku langsung menutup teleponnya dan menaruh ponselku di nakas sebelah tempat tidur. Lacey yang sedari tadi masih tertidur di sebelahku kini dia terduduk sambil menutupi badannya dengan selimut.

"Siapa?"

"Biasa fans berat. Dia tidak bisa berjauhan dariku. Aku telat pulang sedikit saja, dia langsung menelefon. Memangnya aku anak kecil," aku memutarkan bola mata tidak suka dan Lacey hanya terkekeh pelan.

I lean over and kiss her cheek, "Morning love!"

"Kenapa kau terlihat sangat senang?" dia tertawa geli.

"Well i did wake up seeing a lovely sight," pipi Lacey berubah menjadi tomat lalu dia langsung lari ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Hey aku sudah melihat kau tanpa busana dua kali jadi kau tidak usah malu kepadaku sayang!" aku berteriak kepadanya, dia menjulurkan kepalanya keluar dan memeletkan lidahnya kepadaku. Aku tertawa dan memutuskan untuk memakai baju.

"Mommy?" a sleepy Jackie says walking in the room.

"Selamat pagi little princess!" i tell her as i place my shirt on. Jackie tersenyum lalu berjalan ke arahku dan aku langsung menggendongnya. Beberapa menit kemudian Lacey keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan kaus serta rambut yang di ikat ponytail.

"Pagi sayang," ucapnya kepada Jackie lalu mencium pipinya.

"What about me? Kau tidak megucapkan selamat pagi kepadaku Lace," rengekku. She smiles and roll her eyes but then she kisses my cheek.

"Mommy, aku ingin ke taman. Bolehkah?" tanya Jackie.

"Kenapa tidak? Luke kau mau ikut kami atau pulang ke hotel?"

"Tentu saja aku akan ikut dengan kalian, kalau aku pulang pasti Ash langsung menceramahiku."

"Ya sudah kau tunggu di bawah ya, aku akan memandikan Jackie lalu menyiapkan makan siang."

"Tidak usah, biar aku saja yang menyiapkan makan siangnya. Kau tidak tahu aku jago dalam hal masak memasak?"

"Tidak, nanti malah merepotkan, biar aku saja."

"Of course not! Aku tidak keberatan sayang," i say while getting up and already heading towards the kitchen.

"Let's go get you ready little princess!" ucapnya pada Jackiez

Aku memutuskan untuk membuat roti selai kacang dan jelly, beberapa keripik dan beberapa botol air minum. A thought goes through my head. Maybe i should try again with Lacey today? I know it's only a couple days but maybe she's ready to move on?

"I'll love you unconditionally," Lacey bernyanyi saat dia berjalan ke arah dapur bersama Jackie.

"Which park would you like to go, Miss Jackie?" tanyaku seraya menggendongnya.

"Yang ada di dekat kantor uncle Mike!"

"Sounds good, butuh bantuan Luke?" tanya Lacey.

"Nah, i got it!" kami semua langsung pergi dan Lacey mengunci pintu rumah. Kami berjalan sekitar 15 menit ke taman. The sun is out and the breeze is nice. I bet it's a perfect day for a picnic.

"Mommy, Daddy, bolehkah aku pergi bermain ayunan disana?" Jackie bertanya ketika kami pertama kali tiba di taman. We tell her we'll be watching her from the big oak tree and she goes on her way. This is the perfect time and we sit down in the shade of the tree.

"Luke, can you pass me a water bottle?" tanya Lacey ketika dia sedang memainkan ponselnya.

"Here," aku menyerahkan sebotol air mineral lalu menariknya ke dalam pelukanku dan dia hanya tertawa pelan.

"Give it to me, Hemmings!" teriaknya ketika aku mengambil ponsel miliknya.

"No way, Victoria!" aku menyeringai dan beberapa detik kemudian dia mengelikitiku lalu kami berdua pun tertawa bersama.

"LUKE HEMMINGS!" teriaknya lagi.

"Tidak usah berteriak-teriak, orang di sekeliling kita memperhatikan kita Lace. Kau ingin ini kembali kan?"

"Tentu saja!"

"Nah pertama, we gotta take a picture together."

"Tidak mungkin Luke, aku terlihat mengerikan sekarang. Ew."

"Oh c'mon. Please Lacey!" she thinks over it for a couple seconds before rolling her eyes and agreeing. I take the picture. I've my big cheesy smile and she's kissing my cheek with her eyes closed.

After we took a selfie together, i decide now is the time to ask her.

"Lace, kita sudah resmi kembali kan?"

"Kata siapa?"

"Tadi malam kita berdua kan sud--"

"Sudah apa? Itu hanya sebagai reward bahwa kau berani menyatakan perasaanmu yang sebenarnya kepadaku."

"Ya kalau begitu berarti kita sudah resmi Lace."

"Kau saja tidak bilang 'Lacey will you be my girlfriend?', bagaimana kita bisa resmi berpacaran kembali?"

"Okay, Lacey will you be my girlfriend again?"

"Tidak romantis."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Ya ya ya, sudahlah walaupun kau tidak romantis saat mengucapkan itu tapi aku tetap akan mengatakan ya, lain kali kalau kau akan meminta sesuatu dariku harus dilakukan secara romantis!" katanya sambil memperhatikan Jackie yang turun dari sebuah perosotan.

Aku langsung menarik badan Lacey untuk mendekat lalu ketika kami berciuman Jackie datang sambil berlari, "EW MOMMY DADDY!" katanya sambil menutup mata. Aku dan Lacey hanya tertawa mendengarnya.

"Kau ingin makan siang sekarang?" tanyaku.

"Yes please," aku menyerahkan sandwich dan botol air mineral kepada Jackie dan Lacey. We eat in peace for a while before some people start to come up and talk to me. Don't get me wrong. I do love my fans but i need my space.

"The bloody paparazzi are here, do you want to go?" tanyaku kepada Jackie dan Lacey.

"I guess Luke," Lacey dan aku langsung membereskan barang barang dan membuang sampah makanan.

"Aku akan menggendong Jackie, kau bawa alat pikniknya saja," ucap Lacey terburu-buru, aku mengangguk dan jalan di belakang dia.

"LUKE! LUKE! LUKE!" aku mendengar orang orang berteriak di belakang kami.

"Luke, ikut aku. Aku tahu jalan pintas!" kata Lacey seraya meraih tanganku. Kami mulai berjalan dan akhirnya paparazzi dan beberapa fans menghilang sekitar 5 menit kami berlari.

"Well that was exciting," she says in a rush.

"Sorry about that," aku menggaruk tengkuk leherku awkwardly.

"It happens Luke," she smiles and we return back to her house.

"Siap untuk tidur siang sayang?" tanya Lacey kepada Jackie ketika kami baru saja sampai dirumahnya.

"Yes mommy, bye Dad!"

"Bye little princess," kataku sambil tersenyum ke arah Lacey dan Jackie.

I head into a living room as she goes to place Jackie in her bed. I'm about to pick a movie to watch but then i decide to watch E! News.

Oh my god.

The headlines news make my eyes bulge.

Aku rasa manajemen tidak akan senang dan akan menegurku secepatnya.

***
29-11-2014

Hai guys! Maaf baru bisa update ya hehe semoga part ini memuaskan. Makasih buat yang udah mau nungguin story ini update walaupun aku hiatus lama banget:( Ohiya jangan lupa lirik mulmed ada si ganteng Luke Hemmings x bye!

Regards,
Ifa

Continue Reading

You'll Also Like

10K 5.4K 41
Tahu kan margarin? Kalau kata Ayu di film "SELESAI", margarin tuh fungsinya buat menyatukan dua helai roti. Nah peran anak buat orang tuanya juga sam...
779K 57.8K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
2.6M 110K 34
Tidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku, dan aku akan melakukan apapun untuk membuatnya menjadi milikku . . Mila Adriana Lois Cinta yang sangat...
403K 29.5K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG