Sejarah Dari Mata Pengalah

By mfirdausk

3.9K 241 18

Kumpulan puisi dan prosa tulisan M. Firdaus Kamaluddin. More

Prakata
Sejarah Dari Mata Pengalah
Menari Bersama Hujan
Lukisan Rindu Yang Tiada Bertuan
Semesta Mata
Suatu Petang Itu
Ruang Gelap
Demi Sekeping Luka
Bahasa Alam
Pusaran Kopi
Seperti Bunga Merah
Untuk Negeri Kita
Not Sepi
Simpang
Hujung Malam
Riwayat Secangkir Kopi
Tolong
Bukti
Nyawa & Kata-Kata
Jambatan Tua
Selamat Tinggal
Aku Ingin Mengenalimu
Rumah Sekeping Nama
Dalam Malam
Selangkah Menuju Syurga
Fajar & Senja
Janji Lelaki
Musnah
Merindukanmu
Senyum yang Hilang
Sanubari
Pernah Sekali
(Puisi Tanpa Wajah)
Aku Tidak Mahu Mencintai Lagi
Teguh
Jika Hidup
Keinginanku
Akhirnya
Jendela Petang
Perubahan(ke)
"pabila hidup mencubit."
Menemukan Kejujuran
Dinding Kamar
Angin yang Retak
Pasir
Batas Pandangan
Bahasa Diri
Pandangan Senja
Getaran Sore
Terima Kasih Tuhan
Kalut
Tiba-Tiba Malam
Bayang-bayang
Di Gelap Itu
Langkah Manusia
Malam yang Membunuh Cinta
Dalam Kulit
Sebelum Mati
Teduhan Di Seberang Sana
Tulang Bangsa
Sisa
Selimut Untuk Bulan
Jangan Sesekali
Ambang Rindu
Tiga Sajak Senja
Debu
Pustaka Jiwa
Langit Ilahi
Kata-kata Kehidupan
Kembali
Separuh Saat
Kudrat
Dahlia
Bangsaku
Suara Yang Hilang
Sedalam Mana
Nafsu Senja
Dalam Diam
Kau dan Aku
Kata-Kata Tidak Akan Pernah Mati
Rumah
Monolog Langit Malam
Malam di Yogjakarta
Masa
Hal Yang Dikurung Waktu
Hujan
Cermin
Kain Putih
Negeri Mimpi
Kenyataan
Udara Musim Hujan
Mata
Detak Jantung
Membelah Gunung
Telapak Tangan
Dan Menarilah
Aku
Sereyat

Alpa Seorang Manusia

22 3 0
By mfirdausk



Alam berlaku adil pada setiap umatnya. Lihat saja langit.

Memberikan laluan untuk matahari menyinari segenap alam di kala awam tembam mengenyit manja. Memberikan ruang untuk bulan menerangi gelap malam di kala bintang menari mesra.

Alam berlaku adil pada setiap penghuninya. Lihat saja gunung.

Memberikan arus agar sungai mengalir segar dan membawa kebaikan di setiap laluannya. Memberikan lantai agar bisa pohon berdiri utuh merangkul raga sang gunung penuh bangga.

Alam berlaku adil pada setiap warganya. Lihat saja laut.

Mengalunkan ombak untuk pulang mencium pasir pantai. Meniupkan sepoi angin agar nelayan menemui jalan pulang. Bernyanyi tenang pada dasarnya yang menyembunyikan permata alam.

Alam berlaku adil pada manusia. Lihat saja dirinya. Alam menyerahkan segala isinya demi manusia. Namun, manusia terlalu angkuh. Mereka lupa untuk berlaku adil sesama mereka.

Manusia alpa jadi manusia.

Continue Reading

You'll Also Like

206K 8.5K 101
quotes yang mungkin akan menaikkan semangat anda (insyaallah) 😊 cheer up ! 🤗 BE YOURSELF & BELIEVE IN YOURSELF 👑 bila dah baca tu, hayati dan faha...
sepi By Am

Poetry

164K 9.5K 100
hanya engkau memahami diri kau, usah resah meluahkan kepada yang lain, Tuhan sentiasa ada, untuk mendengar kisah sepi yang melanda jiwa. 22.01.2016...
13.9K 1.9K 56
Sudah lama Aera kehilangan ibubapa Hidup ni senang. Itu kata orang Tapi tak bagi Aera, setelah dirinya terjun ke dunia mafia setelah kejadian dimana...
4.4K 616 93
Sekadar coretan untuk kau, aku dan kita. Coretan Untuk Kita.