Azka (END)

By lthfrsd

695K 31.3K 438

Doctor Series Genre : romance spiritual CERITA MASIH LENGKAP! Nikah dadakan? Gila!. Apalagi sama orang yang n... More

Prakata
PROLOG (Sudah Revisi)
JANJI TAK BERARTI (Sudah Revisi)
KABAR (Sudah Revisi)
DEMAM (Sudah Revisi)
TIDAK ADIL (Sudah Revisi)
BEAST (Sudah Revisi)
AJAL (Sudah Revisi)
KEMBALINYA NENEK LAMPIR (Sudah Revisi)
PULANG (Sudah Revisi)
PENGACAU (Sudah Revisi)
HANGAT (Sudah Revisi)
NOVEL (Sudah Revisi)
MASA LALU (Sudah Revisi)
MAKAN SIANG (Sudah Revisi)
SENJA TERINDAH (Sudah Revisi)
TAMU TAK DI UNDANG (Sudah Revisi)
ARKAN (Sudah Revisi)
CERAI? (Sudah Revisi)
BUKAN MIMPI (Sudah Revisi)
AKHIRNYA (Sudah Revisi)
EPILOG (Sudah Revisi)
FOURTY SEVEN - EPILOG
PENTING
NOVEL AZKA OPEN PRE-ORDER
ADA YANG BARU NIH

THE WEDDING (Sudah Revisi)

27.2K 1.4K 5
By lthfrsd

Have you ever dreamed... finding a true love and soulmate?

~G.H~

🐥🐥🐥


'Saya akan menikahimu!' Kata itu terus saja terngiang di kepalanya. Seperti psikopat yang terus saja meneror korbannya. Ia mulai di dera rasa takut. Takut akan masa lalu yang akan kembali meneror dirinya. Bukankah ia berhak memutuskan apakah ia bersedia menikahi Azril ataukah tidak. Betapa rendah harga dirinya. Ia terlihat seperti wanita murahan yang dengan mudahnya dapat dipermainkan seenaknya. Ia merasa bahwa ia seperti barang yang dapat dimiliki. Kejam sekali bukan?

Tidak. Ia bukan wanita murahan. Ia bukan barang. Otaknya menolak, tapi mengapa hatinya menginginkan lelaki itu. Bahkan pernikahan laknat itu akan terselenggara lusa. Apa yang harus ia lakukan? Haruskah ia kabur dari semua masalah ini? Tapi itu bukanlah dirinya. Ia tak akan pernah lari dari masalahnya. I know. She will face those problem.

Suara ketukan pintu terdengar tiga kali. Tak lama, suara deritan pintu terdengar setelahnya. Seseorang berjalan mendekat ke arahnya. Namun gadis itu sama sekali tak menggubrisnya. Ia hanya ingin menunggu. Menunggu apa yang akan dilakukan orang itu. Azka menatap ke luar jendela, menatap pemandangan hiruk pikuk kota yang sama sekali tak menarik.

Satu detik...
Tiga detik...

Hingga satu menit orang itu tak juga bersuara. Entah apa yang dilakukan orang itu.

Azka memberanikan diri menengok ke arah belakang. 'Dia lagi.' Azka tak terkejut sama sekali. Ia sudah mulai terbiasa akan kehadiran laki-laki itu. Laki-laki yang akhir-akhir ini sering mampir ke bangsalnya.

"Ngapain lo kesini?" Azka menghembuskan nafas berat. Ia tak ingin menatap wajah lelaki itu.

"Saya ingin menjenguk kamu." Jawab Azril.

"Untuk apa lo menjengyk gue setiap hari? Nggak ada gunanya!" Sengit Azka.

"Apa salahnya menjenguk calon istri sendiri?" Tanya Azril dengan senyuman. Ia melangkahkan kakinya menuju sofa di sudut kamar.

"Calon istri?" Azka tertawa sinis.

"Ya." Jawab Azril mantap.

"Bahkan lo aja sama sekali nggak nanya pendapat gue." Sembur Azka.

"Jika saya menanyakan pendapatmu, sudah pasti kamu tidak akan bersedia menikah dengan saya." Ucap Azril.

"Dengar ya Tuan 'saya', lo pasti masih punya akal sehat kan? Mana ada orang yang mau dinikahi bahkan dirinya sendiri nggak kenal sama orangnya." Azka mengatur nafasnya. Ia tak ingin terbakar emosi. Entah mengapa setiap Azril datang menjenguknya, pasti akan selalu berakhir dengan pertengkaran atau bahkan pengusiran.

"Kamu bisa kenal dengan saya lebih dekat setelah kita nikah." Jawab Azril enteng.

"Gue nggak mau nikah sama lo." Tegas Azka.

"Tidak ada penolakan! Pokoknya kamu harus nikah sama saya." Potong Azril.

"Nikah itu harus di dasari dengan cinta. Bukan dengan pemaksaan. Apa pantas seorang lelaki memaksa wanita untuk menikah dengannya?" Bantah Azka.

"Cinta bisa di bangun setelah menikah." Tandas Azril.

"Oh, gue tahu sekarang. Ternyata lo sadis juga ya? Apa lo pikir gue wanita murahan yang bisa seenaknya lo paksa nikah, lalu dengan mudahnya lo menceraikannya? Apa gue mirip pelacur hah? Yang bisa seenaknya di permainkan. Gue bukan barang! Gue manusia." Bentak Azka. Ubun-ubunnya memanas. Emosinya sudah tak dapat ia kendalikan.

"Saya memandangmu sebagai wanita baik-baik. Saya menikahi kamu karena saya ingin menyempurnakan agama. Kalau kamu memang jodoh saya, kamu bisa apa? Apa kamu juga akan menentang kekuasaan Allah?" Terang Azril. Azril menarik nafas dalam. Ia lalu melanjutkan kalimatnya, "Percaya sama saya. Saya akan memperlakukan kamu layaknya seorang suami kepada istri. Inshaa Allah saya siap menjadi pelindungmu, mendampingimu, dan mencintaimu hingga ajal menjemput." Tambah Azril.

🐥🐥🐥

"Saya terima nikahnya Azka Nurul Hasna binti Arif Nashrudin dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" Azril mengucapkan kalimat akad dalam sekali tarikan nafas. Mulai detik itu statusnya berubah. Mulai detik itu juga ia memiliki kewajiban yang harus di penuhi seumur hidup.

Gadis yang ada di sampingnya kini telah sah menjadi istrinya. Seorang istri yang akan menunggu kedatangannya dan menyambutnya selepas kerja dengan senyuman manis. Seorang istri yang menjadi tempat berlabuhnya. Seorang istri yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.

Pernikahan ini sangatlah sederhana. Pernikahan yang terselenggara ini bertempat di kamar inap Azka dengan hanya di hadiri oleh ibunda Azril dan juga Ridwan-kakak kandung Azka. Walaupun sangat sederhana, namun pernikahan ini masih tetap mempertahankan kesan kesakralan di dalamnya.

Azril menatap Azka dalam. Kebahagiannya kini mutlak bersama istrinya. Menorehkan kembali tinta-tinta di atas lembaran baru, dan kini lembaran itu akan terisi oleh kebahagiaan mereka. Azril tersenyum hangat kepada Azka. Sedari tadi, istrinya terus saja menunduk. Azka sama sekali tak menatap Azril barang sedetikpun. Azril masih setia menatap istrinya. Wajah cantik nan elok mungkin akan menjadi candu baru bagi Azril. Namun kini, wajah itu tampak kusut dan pucat. Mungkin efek keterpaksaan dari pernikahan ini. Di tambah lagi, Azka sama sekali tak berbicara ataupun mendongakkan kepalanya.

"Azka, kamu nggak apa-apa? Kamu sakit?" Intonasi suaranya menyiratkan kekhawatiran. Namun, yang di tatap hanya melirik sebentar.

"Azka, ayo cium tangan suami kamu. Dan Azril di persilahkan untuk mencium kening istrinya." Ucap Ridwan mengingatkan.

Azka mengulurkan tangannya ragu. Ia masih merasa sangat dongkol dengan lelaki yang sekarang berstatus sebagai suaminya. Uluran tangan Azka disambut baik oleh Azril. Genggaman tangan Azril sangat hangat, seakan menyalurkan tenaga dan kasih sayang kepada Azka. Azka lalu mencium tangan Azril dengan gemetar. Bunda Azril yang melihat adegan itu menangis terharu. Ia tak menyangka bahwa sekarang anak semata wayangnya telah menikah. Beliau sangat bahagia. Beliau berharap, anaknya mampu menjadi imam yang baik bagi menantunya saat ini.

Azril tersenyum hangat kepada Azka. Senyuman itu nampak tulus, senyuman yang hanya akan Azril berikan kepada istri dan anak-anaknya kelak.

"Bolehkah?" Azril bertanya kepada Azka, ia ingin meminta izin kepada Azka untuk mencium keningnya. Azril tak ingin memaksa Azka bila Azka memang tak berkenan. Azka menanggapinya dengan mengangguk datar. Ia memperbolehkan Azril menciumnya bukan karena ia menginginkannya, namun hanya sebatas formalitas saja.

Azril mendekatkan wajahnya ke arah Azka. Ia menangkup kepala Azka, bersiap untuk mencium keningnya. "Aku akan menjadi imam yang baik bagimu. Dan aku berjanji untuk menjagamu dengan segenap jiwa dan ragaku." Bisik Azril tepat di telinga Azka.

Azril menarik bibirnya dari kening Azka. Namun setelah ia melepaskan tangkupannya dari kepala Azka, tiba-tiba istrinya jatuh pingsan di pangkuannya. Wajahnya memucat. Semua orang yang berada di kamar itu terserang rasa panik. Azril segera membopong tubuh Azka menuju ranjangnya. Ia melepas jas hitam yang melekat di tubuhnya dan membuangnya sembarang. Ia segera memasang perlatan medis yang akan membantu kelangsungan hidup Azka. Tangannya bergerak dengan cekatan. Ia tak mau kehilangan Azka untuk kedua kalinya.

"Suhu tubuhya menurun, denyut nadinya juga melemah. Segera pindahkan Azka ke kamar ICU dan segera lakukan CT scan." Jelas Azril kepada perawat yang ada di sampingnya. Raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang amat mendalam.

"Saya mohon bertahanlah."

🐥🐥🐥

Jangan lupa vote and comment

Continue Reading

You'll Also Like

156K 15.6K 55
⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA This story is purely from my own mind , so don't copy my work . thankyou♡ Di sini ada kisah cinta dua insan yang saling...
319K 9.8K 41
Pemesanan Novel MY LETTU bisa kepoin Instagram @ralafa.publisher ya! jangan lupa angkut sebanyak banyaknya,thankiss💋 Dikarenakan kepentingan proses...
8.8K 1.1K 52
Assalamu'alaikum 💞 {Sebelum baca ada baiknya follow akun aku dulu yah dan jangan lupa vote dan komennya} Judul lama : Kaulah Takdirku Nah disini aku...
Zahra's Life By Di

General Fiction

106K 3.6K 58
[Completed] Update : Tiap Kamis Hidup Zahra langsung berubah saat Ibunya memberitahukan mengenai janjinya dulu pada sahabat dekatnya, perjodohan Zahr...