Sacrifices | ✓

By priscillangel

288K 29.2K 831

|HIGHEST RANKING: #29 IN WEREWOLF CATEGORY | "Jika kau tidak mau berkorban untuk mencapai apa yang kau ingink... More

Notes
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
THANKYOU!
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Epilogue
Promises

Part 16

6.8K 709 12
By priscillangel


Aku melirik sekilas kearah Aiden dan menghela nafas kecil karena jujur aku tidak tahu apakah yang kulakukan ini benar atau tidak.

Aku memang ingin memastikan apakah mungkin Ikatan Mate yang kita miliki bisa membawa hal buruk bagiku – tapi aku juga takut untuk mendengar jawaban terkait itu. Karena jika ternyata jawabannya adalah "Ya" maka aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengannya.

Aku mengetuk pelan pintu Guest House tempat Paman Timios berada dan tidak perlu waktu lama untuk mendengar jawaban Pamanku itu. Ia langsung membukakan pintunya bagiku dan aku bisa melihat bahwa Ia cukup terkejut ketika melihat Aiden berada di sampingku.

"Hei –" ucapnya sambil menoleh kearahku dan menyadari kondisiku yang aku yakini masih terlihat berantakan akibat kejadian dengan Vampire tadi,

" – Apa yang terjadi?" tanya Paman Timios dan aku bisa mendengar suara khawatir yang terpancar jelas dari ucapannya barusan,

"Ada sesuatu yang terjadi tapi – apa aku boleh masuk? Ada hal yang ingin kubicarakan dan itu juga terkait dengan apa yang terjadi padaku barusan." Jawabku dan Paman Timios langsung mengangguk kecil kemudian mempersilahkan diriku untuk masuk,

Tapi aku berhenti ketika teringat akan Aiden,

"Ah – Aku sengaja mengajak Aiden. Bagaimanapun Ia adalah Mate milikku – dan seperti yang Paman katakan bahwa apa yang terjadi padaku ada kaitannya dengan kehadiran Aiden jadi menurutku Ia juga punya hak untuk ikut campur dalam urusan ini." Ucapku perlahan dan aku menoleh untuk menatap kearah Aiden yang sedang memandang kearahku,

"Baiklah. Ucapanmu ada benarnya – lagipula dengan begitu aku juga bisa menghemat waktu untuk menjelaskan pada kalian. Masuklah."

--

"Jadi – kesimpulannya adalah sejak kau datang ke Ilios's Pack dan bertemu dengan Aiden yang adalah Matemu, kau sudah mengalami 3 kali kejadian yang tidak menyenangkan." Ucap Paman Timios setelah aku menjelaskan apa yang terjadi padaku pagi ini,

"Pertama adalah pertemuanmu dengan Rogues serta Manusia yang mencurigakan itu, lalu Kedua – kau tidak sengaja bertemu dengan Vampire, dan terakhir kau baru saja terluka akibat seorang Vampire yang berani menerobos pertahanan Ilios's Pack dan masuk ke pusat Pack ini." Tambahnya lagi,

"Tapi – ketiganya terjadi bukan karena Aiden." Ucapku berusaha memperjelas alasanku mengajak Aiden kemari, dan sepertinya Pamanku itu akhirnya memahami hal itu,

"Kau benar. Tidak ada satupun dari kejadian itu yang disebabkan olehnya. Apa – kau tidak menemukan apapun dari pertemuanmu dengan kedua Vampire itu?" tanya Paman dan aku terdiam sejenak berusaha mengingat semua detail kejadian yang ada,

"Entahlah. Aku memang sempat menemukan fakta bahwa Vampire pertama yang kutemui ternyata sengaja mencariku – tapi setelah melihat kejadian pagi ini aku jadi yakin bahwa mereka memang sengaja mencariku dan bukan hanya karena kebetulan. Tapi – aku tidak tahu apa yang mereka inginkan dariku." Ucapku,

"Lagipula mereka datang untuk memastikan sesuatu – dan Vampire yang pagi ini kutemui seakan berusaha mencium aromaku. Padahal Paman tahukan, aku adalah Half-blood jadi aku tidak mempunyai aroma apapun." Tambahku dan menoleh kearah Pamanku – tapi aku langsung mengerjapkan kedua mataku ketika menyadari perubahan raut wajahnya,

"Tunggu – aroma?"

Aku mengangguk kecil dan melirik sekilas kearah Aiden yang juga memancarkan raut wajah kebingungan yang sama sepertiku,

"Ia – Vampire itu seakan berusaha mengenali Aromaku. Tapi sejak kecil aku tidak memiliki Aroma apapun."

"Bagaimana kau tahu? Tidak ada satupun Werewolf yang bisa mencium aromanya sendiri." Ucap Paman Timios dan Ia menoleh kearah Aiden,

"Apa – kau tidak menyadari perubahan padanya?" tanya Paman pada Aiden dan aku menoleh kearah Aiden yang sekarang sedang menunduk seakan berpikir akan sesuatu,

"Kau benar –" jawab Aiden sambil mengangkat wajahnya melihat kearahku,

" – Saat aku bertemu dengan Ella untuk pertama kalinya aku sama sekali tidak memperoleh aroma miliknya dan setelah tahu bahwa Ia adalah Half-Blood akhirnya aku paham. Tapi – karena ucapanmu barusan aku jadi sadar bahwa beberapa hari terakhir aku bisa mencium aroma dari Ella tapi hanya sekilas jadi aku berpikir bahwa itu adalah parfum atau semacamnya." Tambah pria itu dan aku mengerutkan dahiku,

Sudah jelas aku tidak mungkin menggunakan parfum atau wewangian karena itu bukanlah hal yang kusukai – tapi bagaimana mungkin aku bisa menghasilkan Aroma layaknya Werewolf biasa?

"Itu adalah aroma sebuah bunga. Dan aku sering mencium aroma itu tapi aku tidak terlalu ingat apa jenis bunga itu ataupun namanya." Ucap Aiden lagi dan aku hanya bisa terdiam tidak tahu apa yang harus kukatakan di situasi seperti ini,

"Jadi – mereka – para Vampire itu sengaja mencarimu karena itu?" ucap Paman Timios dan sekarang aku menoleh kearahnya,

"Apa maksud Paman? Para Vampire itu sengaja mencariku? Untuk apa?" ucapku terkejut,

"Aku adalah Half-Blood. Bagaimanapun sudah jelas mereka tidak mungkin mengincarku karena darahku, lalu – kekuatan? Sudah jelas itu juga bukan alasan bagi mereka untuk mencariku. Aku memang kuat karena aku memiliki darah Alpha – tapi darah manusia yang bisa dikategorikan lemah juga berada didalam diriku jadi sudah jelas mereka tidak mungkin mencariku karena kekuatan atau semacamnya." Tambahku lagi karena bagaimanapun aku berusaha memikirkan hal ini sudah jelas para Vampire itu tidak memiliki alasan untuk mencariku,

"Kau memiliki sesuatu yang mereka inginkan."

Aku langsung terdiam sesaat setelah mendengar ucapan Paman Timios,

"Aiden – Apa aroma bunga yang kau cium dari Ella – adalah Aroma bunga White Heather's?" tanya Paman dan aku mengerjapkan mataku lalu menoleh kearah Aiden,

"Ah – Paman benar itu adalah aroma bunga White Heather's." Jawab pria itu dan aku menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya karena entah mengapa aku bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang akan disampaikan oleh Pamanku dan – itu bukanlah kabar yang menyenangkan,

"Apa itu tanda yang buruk?" tanyaku setelah memberanikan diri untuk membuka lebih dalam akan hal ini,

"Setahuku tidak. White Heather's adalah bunga yang berarti sebagai Pelindung." Jawab Aiden dan pria itu menggenggam pelan tangan kananku lalu tersenyum berusaha menenangkanku,

Akupun menggenggam balik tangannya lalu menghela nafas pelan,

"Berarti – itu bukan hal yang buruk." Ucapku tapi Paman Timios langsung menggeleng pelan yang membuatku kembali terdiam,

"Sejak awal aku memang sudah mendapatkan vision terkait dirimu bahkan sebelum kau dilahirkan. Dan jujur aku sudah memiliki banyak teori terkait dengan apa yang terjadi padamu – tapi ada satu Teori yang langsung muncul dalam pikiranku ketika kita membahas semuanya saat ini."

Paman Timios menatap kearahku dan entah mengapa aku bisa melihat bahwa Ia merasa kesulitan untuk menyampaikan apapun yang ada dipikirannya saat ini padaku,

"Paman –" ucapku setelah melihat bahwa Pamanku itu seakan tidak ingin menyampaikan penjelasannya padaku.

Jujur aku memang takut untuk menerima kenyataan terkait hal yang terjadi padaku apalagi setelah mendengar penjelasan Paman Timios bahwa Death atau Kematian adalah apa yang bisa terjadi padaku tapi – aku juga tidak bisa berdiam diri dan tidak tahu apapun. Karena meski aku tahu bahwa aku bisa saja mengalami Kematian, menurutku akan lebih baik jika aku berjuang terlebih dahulu dan bukannya hanya menunggu dalam diam hingga Kematian itu menemuiku.

"Dalam dunia Sihir maupun dunia Werewolf kalian pasti tahu bahwa kita mengenal beberapa Legenda maupun Sejarah terkait Nenek Moyang kita bukan? Salah satunya adalah hal yang terjadi pada Ibumu – The Gift. Tapi yang membuat Ibumu sedikit berbeda adalah karena The Gift merupakan perjanjian yang dilakukan Dewi Bulan dengan para Nenek Moyang kita dimana Sang Dewi berjanji untuk memberikan Hadiah karena mereka sudah melakukan hal baik."

"Tapi – berbeda dengan The Gift kita juga mengenal beberapa Legenda seperti adanya Lupin – Serigala yang terlahir dalam bentuk Serigalanya sejak kecil dan bukannya Manusia maupun beberapa Legenda lainnya yang mungkin selama ini kalian tidak pernah percaya itu akan ada."

Aku terdiam dan tanpa sadar aku menunduk untuk menghindari tatapan dari Paman ku itu,

"Prostasia – itu adalah salah satu Legenda yang ada mengenai seorang Werewolf yang sejak kelahirannya sudah ditakdirkan untuk melindungi kaum Werewolf. Dimana Ia hanya akan muncul atau dilahirkan seturut dengan perijinan Sang Dewi ketika sesuatu akan terjadi pada kelangsungan Werewolf di seluruh dunia." Jelas Paman Timios dan aku tidak tahu apa yang sebenarnya ingin dikatakan olehnya – atau aku memang sengaja tidak ingin memahami apapun yang dikatakannya saat ini karena aku terlalu takut untuk menerimanya,

"Maksud Paman – Ella adalah Prostasia?" tanya Aiden dan aku menoleh kearahnya karena aku tidak menduga Ia akan menanyakan hal itu,

"Berbeda dengan The Gift – Prostasia memiliki beberapa Sejarah yang terekam dalam buku-buku yang ditinggalkan oleh para Tetua kita. Dan disana ada beberapa data mengenai ciri-ciri para Prostasia dan apa yang bisa dilakukannya maupun hal-hal terkait itu." Jawab Pamanku itu dan aku mendengar Ia mendesah pelan,

"Dan – Prostasia memiliki aroma yang khas. Aroma dari bunga yang menjadi simbol dari perlindungan – White Heather's."

Aku mengerjapkan mataku dan jujur aku memang sudah pernah mendengar mengenai Prostasia tapi aku tidak pernah benar-benar mendengarkannya atau mempelajari apapun terkait sejarah nenek moyang maupun legenda yang ada karena aku tidak pernah percaya itu bisa terjadi.

Jadi – membayangkan bahwa salah satu legenda itu adalah hal yang terjadi padaku jelas membuatku kebingungan dan tidak tahu apa yang harus kukatakan maupun kulakukan saat ini.

"Aku sudah pernah memikirkan teori bahwa Ella mungkin adalah Prostasia tapi – bagaimanapun aku tidak bisa sembarangan memastikan tanpa memiliki bukti yang kuat. Dan saat ini menurutku aroma yang tiba-tiba muncul dari Ella bisa menjadi alasan yang kuat bagi kita untuk menyimpulkan apa yang terjadi padanya sebagai efek dari Prostasia itu." Jelas Pamanku,

"Dan – jika Ella memang Prostasia menurutku itu juga menjelaskan mengapa para Vampire itu berusaha datang dan menemuinya. Prostasia memiliki arti Perlindungan jadi mungkin mereka memang mencari Ella untuk memanfaatkannya atau mungkin mereka memiliki alasan tersendiri."

Aku menghela nafas perlahan dan menggigit pelan bibir bawahku karena jujur entah mengapa aku merasa sedikit ketakutan saat ini,

"Tapi –" ucapku pelan setelah akhirnya menemukan kesadaranku kembali,

" – bukankah menjadi Prostasia adalah hal yang baik? Maksudku – seperti yang Paman katakan, Prostasia berarti Pelindung jadi aku hanya perlu melindungi para Werewolf yang ada bukan?" aku mengatakan itu sambil menatap kearah Pamanku yang langsung mengerjapkan kedua matanya seakan terkejut dengan pertanyaanku barusan,

"Prostasia adalah seorang Werewolf yang diberikan kemampuan khusus oleh Sang Dewi untuk melindungi kelangsungan hidup para Werewolf. Itu memang hal yang baik – bagi pihak yang dilindungi tapi bagi pihak yang melindungi yaitu sang Prostasia – itu bukanlah yang menyenangkan." Jawab Pamanku dan aku terdiam berusaha memahami apa yang dikatakannya,

"Kau bisa jadi terluka atau bahkan kehilangan kesadaran saat menggunakan kekuatanmu untuk melindungi orang lain. Bagaimanapun kekuatan Prostasia bisa mempengaruhi kesehatan dan kekuatan dari Serigala milikmu – dan dalam case terburuk seorang Prostasia bisa sampai kehilangan nyawanya ketika sedang menggunakan kemampuannya."

Dan – klik.

Tiba-tiba ucapan Paman Timios terkait vision yang dilihatnya muncul dalam benakku.

Itu seakan menamparku pada kenyataan bahwa apa yang sebenarnya ingin dikatakan Paman terkait ini semua adalah –

" – Aku bisa saja menemui Kematian yang kau katakan sebelumnya karena aku memiliki takdir sebagai Prostasia?" ucapku tanpa sadar dan tiba-tiba Aiden langsung melepasakan genggamannya pada tangan kananku lalu pria itu berdiri dan menatap kearah Paman Timios,

"Tunggu – apa yang sedang kalian bicarakan disini? Kenapa Ella harus menemui kematian?"

"Dalam vision yang kudapatkan – Ella kulihat sedang dalam keadaan hancur dan kehilangan nyawanya karena kesalahan orang lain. Dimana jika Ella adalah Prostasia maka bisa saja kesalahan itu diartikan bahwa Ia sedang melindungi orang lain tapi pada akhirnya Ia harus kehilangan nyawanya sendiri. Bagaimanapun takdir seorang Prostasia adalah melindungi orang lain." Ucap Paman Timios dan aku bisa mendengar tawa kecil terucap dari bibir Aiden dimana aku bisa merasakan bahwa pria itu sangat terkejut akan apa yang didengarnya hingga Ia merasa bahwa semua ini seakan lelucon. Sama seperti ketika aku mendengar penjelasan Pamanku ini kemarin malam.

"Aku baru saja menemui mateku – bahkan aku belum sepenuhnya melalui Ikatan Mate ini dan – sekarang kau mengatakan bahwa aku akan kehilangan dirinya nanti? Untuk selamanya?" ucap Aiden dan aku memberanikan diriku untuk menjulurkan tangan lalu menarik pelan tangan kiri pria itu,

Aku menghela nafas singkat lalu menariknya pelan untuk kembali duduk disampingku – berharap itu dapat menenangkan mateku itu meski hanya sedikit. Tapi Aiden langsung menatap kearahku dan aku bisa melihat bahwa tatapan matanya langsung melembut ketika bertukar pandang denganku. Iapun akhirnya kembali mendudukkan dirinya disampingku lalu membalas genggaman tanganku,

"Sebuah vision yang diterima oleh seorang Penyihir bisa memiliki dua arti. Yang pertama, vision itu berarti sebagai peringatan yang diberikan oleh Sang Dewi agar kita berhati-hati lalu bisa mencari jalan keluar yang sesuai. Dimana itu adalah vision yang pernah kudapat pada case Ibumu – Luna Stella. Tapi vision juga memiliki arti lain – yaitu sebagai pengelihatan dari apa yang terjadi dimasa depan dimana itu tidak akan bisa diganti apapun yang terjadi." Ucap Paman Timios dan aku bisa melihat bahwa Pamanku itu sebenarnya juga mengalami kesulitan untuk mengatakan semua ini padaku dan Aiden,

"Dan jujur aku masih belum bisa memastikan apakah vision terkait Ella adalah vision yang pertama ataupun kedua. Karena saat apa yang terjadi dengan Luna Stella sekalipun aku juga tidak tahu apakah vision yang kudapat adalah peringatan atau pemberitahuan, tapi aku selalu percaya bahwa lebih baik mencegah sesuatu dari pada hanya berdiam diri dan tidak melakukan apapun." Tambahnya dan Ia memaksakan segaris senyum kearahku,

"Sekarang yang terpenting adalah apa yang harus kita lakukan kedepannya. Saat ini yang akan aku lakukan adalah mencari apapun terkait Prostasia ini dan apa yang harus kau lakukan – begitu juga dengan Aiden maupun anggota pack ini adalah – memastikan dirimu – Ella dalam kondisi yang aman. Bagaimapaun jika Vampire itu memang sengaja untuk memastikan apakah kau Prostasia atau bukan maka itu artinya mereka baru saja menemukan jawaban itu. Jadi setelah ini mereka pasti akan mengincarmu – dimana itu artinya kau harus berhati-hati dan jangan pergi kemanapun sendirian."

Aku mengangguk kecil, dan menoleh kearah Aiden ketika menyadari bahwa pria itu menggenggam tanganku lebih erat,

"Aku – akan memastikan hal itu. Tapi – apa hanya itu yang perlu kita lakukan?" ucap Aiden pada Paman Timios,

"Untuk saat ini – hanya itu karena aku juga perlu mencari tahu lebih lanjut terkait Prostasia dan itu bukan hal yang mudah mengingat bahwa aku harus mengartikan satu persatu semua catatan yang pernah ditulis oleh para Nenek Moyang kita. Tapi – pastikan Ella tidak pergi kemanapun tanpa perlindungan. Dan – " jawab Pamanku tapi Ia berhenti sejenak lalu menoleh kearahku,

" – Dan kumohon sekali saja dengarkan apa yang kukatakan. Aku tahu bahwa kau terbiasa melindungi dirimu sendiri tapi – saat ini kau bukanlah Ella Aster yang merupakan Half-Blood tapi kau adalah Ella Aster yang memiliki takdir sebagai Prostasia, jadi kau dalam kondisi dua bahkan tiga kali lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. Dan – meski aku memang belum bisa memastikan apakah ikatan mate ini bisa membawa hal buruk padamu atau tidak, menurutku saat ini hanya Aiden yang pasti bisa menjagamu dengan baik dibandingkan yang lainnya. Jadi pastikan kau selalu berada bersama mate mu ini – mengerti?" ucap Paman padaku dan aku mengangguk pelan,

"Baiklah – kalian bisa pergi sekarang. Dan soal anggota Ilios's Pack lainnya – aku bisa mempercayakan penjelasan terkait Ella padamu kan?" Ujar Paman Timios sambil menoleh kearah Aiden,

"Tentu. Untuk itu percayakan semuanya padaku – dan jika Paman memiliki kabar terbaru terkait Ella maupun Prostasia, aku harap Paman bisa menyampaikan hal itu padaku dan bukan hanya pada Ella. Karena – bagaimanapun aku adalah mate nya dimana menurutku aku memiliki hak untuk tahu terkait hal ini." Jawab Aiden dan tanpa sadar aku tersenyum kecil karena ucapan Aiden barusan,

"Kurasa apa yang kau katakan ada benarnya." Ucap Pamanku dan kuharap apapun yang ditemukan oleh Pamanku nanti – itu bukanlah hal yang hanya akan memperburuk keadaan yang sudah ada. 


[bersambung]


Haiii - sudah lama banget nih tak berjumpa hehe XD 

Maaf banget karena ternyata seperti perkiraanku minggu ini jadwalku bener-bener padet mulai pagi sampe tengah malem semua penuh dengan tugas(?) ... alhasil aku tiap hari baru ada waktu kosong jam 1 malem keatas dimana sudah jelas itu aku pake buat tidur ;-; karena kalau ngga malah bisa-bisa aku sakit dan akibatnya semua tugasku jadi ngga ada satupun yang jalan 


Dan akhirnya sabtu ini ada tanggal merah dimana aku tetep aja ada tugas =.= tapi ngga se full biasanya jadi langsung deh aku pake buat nulis lagii :)) 

Lalu buat yang komen sedih karena aku late update :( maaf yaaa. Bayarannya di part 16 ini aku update part yang lumayan panjang sampai 2000 kata lebih hehe semoga kalian suka yaa


Dan seperti biasa jangan lupa komentar, vote, dan follow :) 

Oh ya, apa menurut kalian soal jati diri Ella? please comment yaa 


love, 

priscillangel

Continue Reading

You'll Also Like

16.9K 729 38
The Winner of MWC23 with Andromos Publisher Farah adalah seorang artis yang sedang naik daun, tujuh tahun terjun ke dunia entertainment membuatnya me...
2.6M 253K 34
"Seperti halnya sang Putri Tidur dalam cerita dongeng Anak-anak, yang harus mendapat ciuman magis dari sang Pangeran, cinta sejatinya, agar terbangun...
1.3M 90.6K 44
Livia Larodi, si bungsu dan wanita satu-satunya dalam keluarga, pergi ke Inggris untuk membuktikan pada kedua saudaranya bahwa ia mampu mandiri tanpa...
2.7M 167K 27
Olivia Rae Elizabeth, gadis berusia 19 tahun itu melingkarkan badanya dan menyembunyikan wajahnya di lututnya, selama hidupnya, ia tidak pernah meras...