10;Tender Love X Ten

By littlepudd1ng

78.5K 9.3K 1.2K

[HORROR-ROMANCE-COMEDY] 𝓫𝔂 𝓙𝓾𝓷𝓰𝓴𝓲𝓱𝔂𝓾𝓷 ⚠ WARNING! ADA JUMPSCARE, BAGI PENAKUT DILARANG BACA! Sino... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
The truth
26
27
28
29
30

14

2.4K 296 41
By littlepudd1ng

Brmm... Tin tin

Ten berdiri di teras kamar Lisa, dia hanya diam melipat tangan. Kedua matanya masih fokus memandang Lisa tanpa mau memanggilnya.

Daniel membuka pintu mobilnya untuk Lisa.

"ini rumah kamu?"

"iya.. Hmm.. Lo gk mau mampir?"

"mau sih, tapi aku mau tugas, btw kamu belum ngenalin diri loh hehe"

"oh iya, lupa. Kenalin gue Lalisa. Lo bisa panggil gue Lisa." ucap Lisa sambil mengulurkan tangan

"aku Daniel Yudhi Anggara. Panggil aja Kang Daniel." ucap Daniel sambil menjabat tangan Lisa.

"Kang? Haha kuno amat di panggil Kang? Yaudah deh serah lo Kang Daniel. Pokoknya makasih banget udah nolongin gue, gue ngga tahu akan jadi apa kalo gak ketemu sama lo tadi."

"iya, gppa. Oh iya boleh tukeran nomer?" tanya Daniel

"Ckk, ishh" decak Ten dari atas

"hmm.. Gimana ya" ucap lisa yang masih berpikir

"kalau gak boleh gapapa kok"

"ya enggak lah, mau banget malah. Masak gue nolak permintaan pak polisi sih haha"

"yaudah, aku patroli dulu ya. Sampai ketemu lagi Lisa. Cepet minum teh anget biar gak sakit" Daniel tersenyum sambil melambaikan tangannya.

'anjir perhatian amat sih ni polisi ganteng' batin Lisa

"dasar cewek, gitu aja baper" sindir Ten

"iya, lo juga kang. Btw, ini jaketnya maaf ikutan basah.."

"kamu bawa dulu aja gpp. Udah sana nanti masuk angin lagi"

"modus banget tuh cowok! Pingin gue tonjok rasanya. Apa mending gue buat dia kecelakaan aja? Ah enggak ah.  Gue ini hantu budiman. Tapi.. Arghhhh" gerutu Ten dengan sebal

"iya makasih ya kang, ati-ati di jalan bye"

Brrmm.. Tak lama kemudian Yuta tiba di belakang mobil patroli Daniel.

Jebret!

"Lisa!" Yuta berlari menghampiri sang adik dan memeluknya.

"Kampret lo. Gue khawatir Nyet? Sadar gak sih lo, ha?" Yuta menoyor kepala Lisa berkali-kali

"Maaf mas, maaf.." Lisa ikut memeluk Yuta erat

"hmm hmm.. Kalau begitu aku permisi ya Lisa. Mari.."

Mobil patroli Daniel sudah melaju menjauhi rumah Lisa. Dan perlahan menghilang di ujung tikungan.

Ten mengerucutkan bibirnya kemudian menghilang di balik tembok.

"Lis, lo mesti jelasin semuanya ke gue, mulai dari rumah ini dan juga kejadian hari ini" pinta Yuta.

"apa?"

"Gue mau lo jujur ke gue dek!"

---

Ten kini berada di tempat shaman, ia duduk bersila di depan shaman. Tentu saja shaman hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak muda jaman sekarang.

"kau itu memang hantu labil. Kalau kau suka katakan suka, kalau tidak suka juga katakan tidak suka. Jangan malah berdiam diri disini. Auramu itu mengubah mood pelangganku dan pergi dari sini. Astaga~ dasar anak muda jaman sekarang"

"nenek tua, aku lagi galau banget sekarang. Pliss nek, jangan malah nambah buruk moodku deh.."

"Anak ini dasar.." nenek shaman mengangkat mustikanya dan membuat Ten takut

"ampun-ampun nek.. aku kan cuman bercanda.."

"kau itu sama saja dengan Ong, sama-sama bodoh urusan cinta! Jadi laki-lali itu yang tangguh, jangan lembek seperti ini."

"eh nenek tua, tapi.. Aku kan masih muda, wajarlah kalau cemburu. Nek, tapi aku sudah menemukan satu kunci tentang kematianku.. Mungkin ini bisa membantuku menemukan kunci-kunciku yang lain menurutmu aku harus bagaimana?"

"mungkin saja, kalau kau yakin kau harus bertindak. Sebelum keyakinanmu itu mulai memudar dan membuatmu bimbang."

Ten mengangguk dan berjalan pergi.

"Ten.."

"apa lagi sih nenek tua?" jawab Ten malas

"jangan terburu emosi, itu akan mengubah auramu"

"maksud nenek?"

"kau bisa menjadi devil jika sikapmu terus berkelanjutan"

"haha devil apa sih nek, aku tidak akan berubah. Oke aku pergi dulu, dan jangan bicara omong kosong lagi.."

"anak nakal." gumam nenek

"aku sudah memperingatkanmu" teriak nenek shaman

"hmm"

Ceklek

Ong masuk ke dalam bilik dengan tatapan bingung.

"Nenek memperingatkanku apa?"

"Jangan jadi pria yang lembek. Kalau suka ya katakan suka"

"hah? Nenek mulai lagi.."

Jebret

---

"Jisoo~ berangkat bareng yuk" tawar salah seorang temen seangkatan Lisa dan Jisoo yang kebetulan lewat.

"idih, ogah. Gue mending nungguin superman lewat daripada barengan sama elu!"

"elah, cakep-cakep galak dih.. Nanti gak punya cowok loo"

"bodo' amat, gue udah punya calon suami. Sono lo jangan gangguin gue.."

"nggak ah, gak yakin gue kalo ada yg mau nikah sama elo hahaha"

"kampret lo Yong, pingin gue tinju tu muka."

"elah.. Beneran nih? barengan aja sama gue. Gue ikhlas boncengin elo.."

Tin.. tin..

"Jisoo.."

Jisoo menoleh ke sumber suara, dan melihat mobil BMW berhenti tepat di samping mereka.

"A'a Yuta?"

"mau ke kampus? Ayo barengan sama mas, kebetulan mas mau berangkat kerja."

"ho'oh mas.. *girang* Weeek.. Gue pergi dulu ya.. Dadah ampas tahu." Jisoo melambaikan tangannya pada Taeyong

"Ck.. Gue di tinggalin. Yaudahlah, dadah sayang~ sayangnya kau bukan milikku" gumam Taeyong dengan muka cemberut level dewa.

"eh mas, gimana? Lisa udah pulang?"

"udah, dia sekarang lagi sakit.. Demam.."

"dia kenapa mas?"

"mas nggak tahu harus mulai dari mana. Tapi, kamu percaya hal gaib nggak?"

"percaya!"

"mas rasa, Lisa lagi di gangguin makhluk gaib dek. Dan mas butuh bantuan kamu buat nyari dukun."

"what!"

"mas mau njagain Lisa, tapi kalau mas sibuk kayak gini yaa.. Mana mungkin kan?"

"harus dukun ya mas?"

'aduh, gimana nih. Gue kan lagi bantuin si Lisa, masak gue mau nusuk Lisa dari belakang.'

"tolongin ya dek Jis, kalo enggak ya terpaksa mas ngajak Lisa balik ke Kediri."

"tapi.."

"nah sampai, belajar yang rajin ya.. Jangan suka kluyuran kayak Lisa."

Tin.. Tin..

Yuta tersenyum sembari menutup kaca mobilnya, setelah itu Jisoo panik langsung menghubungi telpon rumah Lisa.

"lisa jawab dong"

"Jis, ayo masuk kata anak-anak dosennya udah dateng"

"eh Jen, iya ayo"

Karena tidak mendapat jawaban akhirnya Jisoo menyerah dan memilih masuk kelas bersama Jennie.

LISA POV

Sekarang, gue terbaring lemah diatas kasur. Habis di kompres sama mas Yuta dan dipaksain makan bubur juga. Sumvah gue gak suka banget sakit. Kayak gimana gitu, sepi, bosen, badmood.

"Aha, panggil si Ten aja biar rame. Tpi aneh, kok dari kemaren malem si Ten nggak muncul sih, katanya bakalan ada kalau gue panggil. Mana?"

"Sebel gue sama si Ten! Pokoknya males"

'Tapi, gue kangen..' batin gue

"Ten.. Ten.. Ten.."

'loh, kok gak muncul-muncul? Apa salah sebut ya'

"Ten.. Ten.. Ten.."

'aduh mana kepala gue puyeng banget lagi, ih kebelet pipis.. Bodo dah Ten, pipis dulu baru deh ngurusin elo' batin gue

Gue perlahan turun dari ranjang dan berjalan gontai ke kamar mandi, karena emang kamar mandinya ada di lantai satu.

"pelan-pelan Lisa.. Pegangan yang kuat biar nggak jatoh lagi.. Gue bukan panda yang abis jatoh bisa bangun lagi.."

Sreett..

"Aaaaa!!!"

Gue merem dan rasain seluruh badan gue yang mungkin udah salah tempat alias kesleo. Secara gue jatuh dari lantai dua dan mendarat indah di dasar lantai satu.

Namun,

Gue salah.

Otomatis gue buka mata dan lihat Ten!

Ya, Ten nopang tubuh gue tepat dari anak tangga bawah yang cuman berjarak dua langkah dari gue.

Gue ngedongak buat natap si Ten. Dan dia, dia natep gue beberapa detik, habis itu dia malah dorong gue kasar. Resek banget nih anak.

"Ten.. Lo kemana aja?"

".."

"gue manggilin elo tau nggak!"

".."

"lo ngeselin banget sih jadi hantu!"

Ten mandang gue dengan tatapan marah.

"minggir!" Ten berjalan pergi

"Ten, tunggu! gue salah apa ke elo ha? Elo yang salah kok jadi lo yang sewot sih?"

"lo nyadar nggak sih, Lis? buat apa gue dateng nylametin elo kalau emang udah ada orang idup yang bisa nylametin elo duluan?!"

"maksud lo apaan sih? Lo cemburu gue di slametin orang?"

"Cemburu? Haha males banget kalo mulai gak peka gini."

"la terus gue kudu gimana? Yakali gue ngeronta-ronta nungguin elo dateng? Keburu kelelep guenya"

"Tuh kan, itu namanya elo ngasih harepan buat orang lain Lis!"

"harepan macam apaan? Kok lo malah nyalahin gue sih?"

"gue mau lo jauhin dia."

"nggak mau!"

"Gue gak suka aja sama dia. Dia cuman modusin elo! LO NYADAR DIRI DONG! KLO ADA ORANG YG BARU KENAL TRUS NGAKRAB KAYAK GITU NAMANYA MODUS!" teriak Ten ke gue

Sumvah jleb banget rasanya dia ngomong gitu.

"lo tu freak ya, kenapa lo malah bentakin gue sih Ten? lo jadi jahat tau nggak! DaAASAR HANTU GAK TAHU DIRI LO!" air mata gue perlahan mulai jatuh dan gue gak tahu kenapa gue ngrasa sakit hati sama omongan Ten.

"IYA GUE EMANG GAK TAHU DIRI, CK HARUSNYA GUE NYADAR DIRI. EMANG POSISI GUE SKRG UDAH MATI DAN GAK ADA HARGANYA KLO DIBANDINGIN ORANG IDUP KAYAK POLISI ITU! PUAS LO!"

"T-Ten, minta ma-af nggak lo.." ucap gue sesenggukan

"nggak! Udah lo gausah panggil gue lagi. Gue bisa nyari sebab kematian gue sendiri. Salah besar gue minta bantuan lo Lis, yang ada lo malah ngehambat jalan gue! Mendingan kita lupain kontrak kita!"


"Ten, lo itu emang egois ya ternyata! Okey, kita lupain sumpah kita! Pergi aja lo! Dasar hantu gila! Nyusahin gue mulu! Lo mau gue mati juga kan? Ha? Ngaku lo.. Selama ini hidup gue terancam terus gara2 hantu-hantu sialan yang selalu gangguin gue! Gue.."

"Semoga lo bahagia, Lis" ucap Ten kemudian ilang dari hadepan gue.





TBC..








Minggu ini sengaja kasih 2 chap. Soalnya bakalan semi hiatus dulu.
Semoga terhibur :)

Continue Reading

You'll Also Like

36.7K 224 9
(FIKSI) Flora,seorang Mahasiswi bertubuh molek penasaran dengan kamar Sebelah di tempat Kos-an ny.Ada misteri yg menunggu...
196K 14.3K 11
"Kenapa kita harus tidur dengan posisi kaki diikat?" Tentang Penari Ballerina dimana akan mengikuti kompetisi Internasional Dance yang akan diadakan...
297K 20K 68
[ FANFICTION ] Completed Exovelvet area ⚠️ guys, ini tuh cerita pertama banget. Jadi tolong dimaklum ya karena masih jauh dari kata rapi apalagi dari...
5.6K 816 18
Seperti Dejavu, kejadian 4 tahun lalu kembali terulang dan menghantui Marchel dan yang lainnya. Cerita 4 tahun yang lalu ternyata belum selesai, para...