Philophobia ( Complete )

By Nonagincumerah

20.4K 1.1K 14

Jika di dunia ini Cinta adalah sebuah indikator kebahagiaan seseorang , tidak demikian dengan Giana. Giana P... More

Desember
Januari
Januari ( Dua )
Kesempatan
MARCH
Let's not fall in love
Sandiwara
Teman Bahagia
Bukan Sepatu Kaca
Di Atas Awan
The Gift
Sean & Giana
Rahasia Giana
Proposal (part 1)
Proposal (part 2)
Sorry ?
Second Change
Yes,i do

Terima kasih ibu peri dave

831 55 0
By Nonagincumerah

Dave menatap lelaki didepannya dengan tatapan prihatin,  lelaki di depannya ini tampak kusut dengan rambut acak-acakan dan kemeja yang berantakan.  Sean berdiri di depan pintu apartemen dave dengan wajah yang sangat amat memprihatinkan, Dave bisa menebak jika penampilan kacau sepupunya ini pasti ada hubungannya dengan Giana.

"Masuk dulu deh, lo jangan kayak anjing kehilangan majikan deh" Dave berjalan masuk disusul sean dibelakangnya , sean langsung membanting bokongnya di atas sofa empuk milik dave,  sofa berwarna pink fushia yang selalu menjadi tempat favourite sean jika berkunjung ke tempat sepupunya ini.

"Gue capek seharian ini berperan sebagai tunangan sahabat lo bun " bunda merupakan panggilan khusus yang diberikan untuk sean kepada dave.

Dave melempar sekaleng minuman rootbeer ,  dengan sigap sean menangkap minuman tersebut dan langsung menenggak nya habis tanpa tersisa satu tetespun.
"Bener-Bener keterlaluan emang giana perawan tua,  kalo nggak inget dia sahabat sejiwa raga udah bunda mutilasi itu gadis"dave berkacak pinggang sambil meracau perisis seperti ibu-ibu kontrakan yang mengomeli orang yang telat bayar kontrakan.
"Gue seharian ini mati-matian merafalkan mantra 'inget sean ini semua cuma akting' sampai gue komat kamit nggak jelas"sean melempar kaleng minumannya dan langsung mendarat mulus kedalam tempat sampah yang bergambar rapunzel itu.

Dave tampak berfikir sejenak kemudian muncullah ide cemerlang itu. "Kayaknya kita harus sedikit main trik dengan gia"
"Gia itu bukan cewek yang gampang ditipu,  lo tau sendiri gia sama siapapun nggak percaya,  selalu curiga sama orang"
Dave mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui pernyataan sean barusan.
"Kata orang,  seseorang baru terlihat berharga kalau orang itu sudah tidak kita miliki lagi,  itu yang mendasari teori kenapa mantan akan terlihat lebih cantik/ganteng kalau sudah putus"
"Maksudnya?  Gue harus pura-pura mati gitu? " jawab sean asal.
"Amit amit jambang abang Regan,  lo kalo ngomong jangan bawa bawa metong sih"
"Iya maaf bun, lanjutkan "
"Lo bilang mau ke rumah nenek kan di sekarang? Nah lo ambil cuti terus matiin handphone lo,  kemudian menghilang dari hadapan gia,  gue jamin gia bakal kalang kabut nyariin lo"
"Gila kali,  yang ada gue yang kalang kabut kangen sama dia"
"Hah,  yaudah kalau begitu nikmati statusmu itu nak"dave berlalu meninggalkan sean .

Giana POV

Gue betul-betul tidak percaya dengan apa yang gue lihat ini,  laporan penjualan majalah beauty yang menunjukan grafik peningkatan sangat tajam.  Berkali-kali miss Clara memuji gue karena berhasil menciptakan sejarah baru di Beauty.  Skandal pertunangan gue dan sean menjadi hedline di berbagai media,  dan tentu saja beauty selalu menjadi majalah pertama yang membahas pertunangan gue dan sean.  Sean..  Entah bagaimana bencinya lelaki itu pada gue sekarang,  gue tau sejak awal gue meminta sean untuk pura-pura menjadi tunangan gue,  pria itu akan dengan senang hati mengabulkan semua permintaan gue karena gue tau seberapa besar sean mencintai gue,  dan gue memanfaatkannya.

"Aduh wajahnya bahagia banget, pantes aja mba gia selalu jomblo selama ini kalau ujung-ujungnya dapet lelaki seperti mas sean,  aku juga rela"selly asisten pribadi gue yang entah dari mana munculnya tiba-tiba muncul di belakang gue sambil tertawa.
"Hehe,  gimana ya sell..  Saya dari dulu kalau nggak serius saya nggak mau umbar takut gak jadi nanti malu,  lebih baik kalau udah pasti baru disebar di publik ini menyangkut reputasi saya soalnya"
"Saya mau mengikuti filosofi mba gia deh,  siapa tau saya dapet cowok yanh seperti mas sean"
"Haha semoga "

Gue menuju parkiran tempat dimana Malinka (nama mobil kesayangan gue) terparkir manis.  Gue melihat dave sedang kerepotan dengan barang-barang di tangannya sementara dia harus membuka pintu mobil. Gue mendekati dave dengan harapan mami gue itu mau berbaikkan lagi sama gue.

"Butuh bantuan? "
Dave berbalik dan saat melihat gue,  dia kembali dengan dengusan ala ibu tiri. "Gak butuh,  kita kan lagi marahan"
"Jangan gitu dong mih,  gue kan kangen gosip sama lo"gue bergelayut manja di lengan dave.
"Udah deh nggak usah manja manja,  emang situ manis manja"dave masih berusaha melepaskan tangan gue.
"Kita ladies night yuk "
"No "
"Yakin nih masih bilang no"gue melepaskan tangan gue dan sekarang berdiri di depan dave "padahal nanti malem Marlon main loh" Gotcha gue langsung bisa melihat wajah dave berubah saat gue menyebutkan nama itu.
"Akkkk!!!!  Berondong gue,  oke oke kali ini gue berkhianat sama sean demi my marlon"
Gue terkekeh geli melihat tingkah sahabat gue yang sedang lovey dovey diudara ini.

Suara dentuman musik terdengar diiringi dengan orang-orang yang sudah mulai bergoyang di tengah lantai dansa. Malam ini marlon berhasil membuat susana club menjadi sangat riuh yang sebagian besar tentu saja para wanita.

"Jadi sekarang kita baikkan nih? "Giana menyenggol lengan dave.
"Demi my marlon ya "jawab dave singkat.
Giana terkekeh. "Kalo gitu ayo dong turun,  gak asik dari tadi lo cuma diem diem aja sambil melotot ke arah marlon"giana berusaha menarik tangan dave.
"Yuhuu,  mari kita getarkan lantai dansa"

Dave dan giana sudah larut dalam musik dan tarian mereka, tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengawasi keduanya lebih tepatnya mengawasi giana. Lelaki itu berbisik pada temannya kemudian berjalan menghampiri giana.

"Hai cantik"pria itu setengah berteriak untuk membuat giana menoleh padanya.
"Siapa ya? "Giana mengernyitkan dahi sambil berusaha mengingat lelaki didepannya ini.
"Kita emang gak pernah kenal,  tapi sebentar lagi kita pasti akrab"jawab pria itu dengan pd nya.
"Saya tidak berbicara dengan orang asing"giana masih menjawab tanpa melihat wajah pria itu.
"Makanya kita harus kenal,  gue max"lelaki itu menjulurkan tanganya.

Giana tidak merespon , dia kembali asik dengan tariannya bersama dave. Pria itu tidak habis akal,  dia mencekal lengan giana kuat, sehingga giana terpaksa menoleh ke arahnya.

"Lepaskan saya atau kamu akan menyesal"giana masih berbicara dengan nada datar.
"Gue bisa kan minta nomor telfon lo"
"Saya ulangi sekali lagi,  lepaskan tangan saya! "Kali ini ekspresi wajah giana penuh emosi.
"Kalau saya nggak mau gimana? "Cowok itu tersenyum.

Tiba-tiba kerah baju cowok itu ditarik seseorang,  semua orang kini menoleh ke arah mereka. Entah dari mana dan sejak kapan Sean tiba-tiba berada diantara mereka.

"Jangan ganggu tunangan saya!"sean nampak begitu emosi.
"Oh jadi lo tunangan si cantik? "Jawab cowok itu dengan nada meremehkan. "Apa yang lo liat sih dari bocah kecil ini ?"cowok itu memandang sean dari atas kepala hingga ujung kaki.

Tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di pelipis pria itu dan pelakunya sean,    dalam hitungan detik pria itu membalas pukulan sean dengan sangat keras sampai sean terjatuh di lantai lalu darah segar mengalir dari hidung sean. Dave sampai berteriak sambil berlari ke arah sean untuk membantu pria itu berdiri.

Saat sean mencoba untuk berdiri,  giana memegang bahunya kemudian tersenyum pada sean. "Biar gue aja yang selesaikan"

Sejurus kemudian max sudah terkapar di lantai dengan wajah yang babak belur.  Giana membuat gerakan seolah-olah sedang membersihkan tangannya sambil menyunggingkan senyum ke arah pria itu.
"Jangan remehin cewek,  apalagi kalau dia pemegang sabuk hitam karatai "giana pergi dari hadapan pria  yang menatapnya dengan penuh amarah.

Dave yang sangat tanggap akan situasi seperti ini tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat kedua orang sahabatnya ini akur. Dengan alibi ditelfon ibunya dave meninggalkan giana dan sean hanya berdua di apartemen sean. Kemudian diam-diam dave mengunci pintu apartemen sean dari luar.
"Awas ya kalo kalian sampe gak jadi,  ibu peri marah wkwk"dave bergumam dalam hati sambil mengunci pintu apartemen sean.

Giana membantu sean berjalan menuju arah sofa, sesekali pria itu merintih kesakitan persis seperti anak umur 5 tahun yang habis jatuh dari sepedah.

"Aduh sakit gi,  kasar banget sih ngobatinnya!  Gak ikhlas banget " sean ngedumel sambil memegangi hidungnya.
"Ya ampun bawel banget sih jadi cowok,  mau di obatin nggak? "Giana balik membentak sean.
"Mau.. "Sean menganggukan kepalanya sambil menunjuk hidungnya mirip seperti anak sd yang minta dibelikan permen.
"Makanya nurut! "Giana kembali mengoleskan salep yang dia beli di apotik sebelum tiba di apartemen sean kali ini dia mengoleskannya dengan sangat hati-hati. "Sean... "
"Hmm"
"Makasih ya"
"Buat? "Sean masih memperhatikan wajah giana dari dekat .
"Semuanya,  lo mau pura-pura jadi tunangan gue,  dan kejadian malam ini juga"
"Gue yang harusnya bilang terima Kasih,  kalo lo nggak menghajar itu cowok gue gak tau besok wajah gue masih berbentuk apa nggak,  gue udah kehilangan muka bahkan buat melindungi cewek yang gue sayang gue gak bisa"sean berkata lirih.
Diam-diam giana tersenyum dalam hati walaupun yang di tampakkan diwajahnya berbeda. Mendadak suasana hening diantara mereka tidak ada yang berniat membuka percakapan lagi. Sampai suara perut sean membuat giana tertawa terbahak-bahak.

"Lo laper? "Giana menatap sean yang sedang tersenyum bodoh sambil memegangi perutnya. "Gue bisa pinjem dapur lo? "Sean mengernyitkan dahi kemudian mengangguk.

Giana berjalan menuju dapur sean yang sangat bersih untuk ukuran cowok yang tinggal sendiri di apartemen. Dia mengeluarkan tepung, gula, telur dan bahan-bahan lainnya kemudian dicampurkannya bahan-bahan tersebut. Tidak memakan waktu lama dua priring waffle yang terlihat menggiurkan tersaji diatas meja.

"Waffle? "Sean menatap ragu ke arah piring dihadapannya.
"Iya,  sorry ya gue cuma bisa buat itu aja"giana tersenyum sangat amat cantik sampai membuat sean mengurungkan niatnya untuk mengatakan kalau dia tidak suka makanan manis.
"Gue suka kok,  apapun yang dimasak lo gue suka"sean tersenyum sangat lebar.
"Tapi jangan dimakan dulu"giana mengeluarkan kamera poket dari dalam tasnya. "Peristiwa ini harus diupload di ig,  supaya hubungan kita semakin meyakinkan"dalam beberapa jepretan kamera giana langsung menguploadnya di instagram.

Sean menatap giana dengan kecewa,  hampir saja dia berfikir apa yang giana lakukan tulus.

Gianaputripertiwi Get well soon sayang @olivierseandra

Baru beberapa detik foto tersebut di posting sudah lebih dari 500 comment dan 1000 likes yang masuk ke dalam notifikasi handphone giana. Ada yang Bagus ada juga yang menghujat seperti berikut :

@abigael12 bro,  lo pasti main dukun ya bisa gaet cewek sekece itu @olivierseandra

@tamarara dasar giana lintah pasti niiat lo cuma buat habisin duit keluarga sean kan

@farisi yang @putri1999 ayo kita buruan nikah supaya jadi pasangan romantis seperti mereka

@mimamima baper baper,  kalian kapan sih gak pernah nggak so sweet begini,  kang mas sean aku ikhlas jadi yang kedua

Giana terkikik geli membaca salah satu komentar yang ingin jadi pelakor hubungannya dan sean.
"Sean..  Liat deh katanya dia mau jadi yang kedua"
Sean melirik ponsel giana seklilas kemudian melanjutkan menggambar sesuatu di laptopnya.
"Gue jadi ngerasa penipu sean,  kalo mereka tau kita cuma akting doang bisa dihujat masa kita"
"Emang lo penipu gi,  jangankan sama orang lain sama diri sendiri aja lo nipu"sindir sean.
"Gak usah sok tau sama hidup orang"jawab giana dengan nada datar namun terselip emosi.
"Gue yang sok tau,  atau lo yang gak mengenal diri lo dengan baik? "Sean berbalik arah menatap giana, berharap wanita itu berhenti berlaku kejam padanya.

Giana tau apa yang sean katakan itu benar. Giana selalu menipu dirinya sendiri dan selalu reputasi menjadi prioritas hidupnya.

"Gue pulang dulu,  lo cepet sembuh besok kita ada interview di TV swasta"giana hendak pergi meninggalkan sean.

Sean hanya bisa menatap giana dan berharap wanita itu berbalik padanya.

Tangan giana sudah memegang gagang pintu apartemen sean, sampai dia merasa pintunya tidak bisa dibuka. "Sean..  Pintu nya rusak ya? "
Sean beranjak dari duduknya dan menghampiri giana. "Nggak mungkin"jawab sean sambil mencoba pintu apartemen nya.
"Kuncinya mana?  Kok nggak ada? "
"Tadi ada disini kok"sean masih berusaha membuka pintunya.
Sejurus kemudian mereka terdiam kemudian saling berpandangan,  dan seperti mendapat ikatan batin mereka kompak berteriak. "DAVE!!!!! "

Giana dan sean kembali ke sofa dengan perasaan canggung. Tidak ada yang mau berbicara duluan karena percakapan mereka terakhir kali membuat giana marah. Sean berdehem kemudian berjalan ke arah koleksi dvd nya.
"Gimana kalo kita nonton film"sean berusaha tersenyum walaupun jantungnya sekarang berdetak sangat cepat.
"Lo punya film apa emang? Jangan horor lagi deh "
Sean tertawa mengingat kejadian di villa. "Padahal lo sendiri yang pilih film horor waktu itu"sean mengambil sebuah dvd korea.
"Lo suka film korea? "Giana menatap sean.
"Gue cuma penasaran aja kenapa cewek yang gue suka bisa tergila gila sama drama korea,  eh malah gue jadi keterusan"sean menggaruk tengkuknya.
"Ceritanya Bagus kan..  Nggak banci kan? "Giana mengerjapkan mata sambil tersenyum jahil.
"Not bad lah ceweknya juga cantik- cantik "sean terkekeh.
"Dasar cowok"dengus gia.
"Kalo gue bilang cowoknya ganteng,  bisa rebutan dong ntar gue sama lo"
"Awas lo berani rebut rebut oppa gue"giana mengepalkan tangan di depan wajah sean.
"Ampun giana oppa"
"Gue cewek ya,  harusnya nuna"
"Lo lebih pantes disebut oppa dibanding nuna haha"
"Berarti lo homo dong,  buktinya lo Cinta banget sama oppa lo ini" giana menunjuk-nunjuk lesung pipi sean.
"Gi..  Jangan mancing gue deh"
"Mancing apaan sih,  aneh lo sean"giana berjalan ke arah kulkas.

Giana menatap kulkas sean sambil berdecak, hanya ada telur , air mineral dan beberapa kaleng soda sejauh mata memandang.

"Lo nggak pernah belanja sean ?"giana melongokkan kepala nya dari pintu kulkas.
"Belum,  gue banyak kerjaan akhir-akhir ini"sean bangkit dari duduknya kemudian menghampiri giana didapur. "Kenapa?  Lo laper ya? "Sean tersenyum jahil.
"Nggak"tiba-tiba terdengar suara musik dari perut giana.
"Udah gak usah diet,  badan lo itu udah tinggal tulang sama nasib "sean membuka lemari di atas kepala gia. "Gue masakin lo makanan paling enak se Indonesia ah kayaknya ini masakan paling enak di dunia"

Giana mengeryitkam dahi belum mengerti dengan maksud sean. Beberapa saat setelahnya sudah tersaji semangkuk mie rebus rasa kari ayam yang terlihat begitu menggiurkan dengan toping telur setengah matang.

"Gue nggak mau,  mie itu bikin gue gendut"
"Yakin nggak tergoda hm hm"sean menaik turunkan alisnya.
Giana menatap mie itu sambil menelan salivanya. "No no..  Mie rebus aja udah 450 kalori ditambah telur bisa 600 kalori gue harus lari di treadmill berapa lama baru bisa luntur lemaknya"giana nyerocos dengan kecepatan 300km/jam.
"Yauda selamat kelaperan,  gue mau makan mie yang paling lezat sedunia"sean mulai menyumpit mienya,  dengan sengaja dia mendekatkan mienya ke wajah giana membuat wanita itu semakin tercengang.

Giana yang melihat sean sangat menikmati makannya ditambah genderang diperutnya yang semakin nyaring memutuskan untuk merebut mangkuk mie sean dalam satu kali tarikkan.

"Katanya diet "sindir sean yang pasrah giana merebut mangkoknya.
"Bodo gue laper "giana dengan lahap memakan mie yang entah kenapa rasanya jadi sangat-sangat enak.
"Gue suka lo yang begini"sean mengacak-acak Puncak kepala giana kemudian pria itu bangkit dari duduknya dan tanpa permisi dia mengecup dahi gia cukup lama sampai membuat gia menghentikan acara makannya.

Continue Reading

You'll Also Like

510 83 3
Kumpulan cerita pendek Season 2
2.2K 316 5
Bagi seorang Kalila Zaria, cinta adalah segalanya. Biar saja orang mengatakan dia gila,karena itu tidak sepenuhnya salah. Lila memang gila,karena cin...
1.5K 227 12
Blurb Sadewa Bramantya Syailendra, tak sengaja bertemu kembali dengan mantan kekasihnya yang didapatinya dalam kondisi menyedihkan. Selena Langit Ary...
26.6K 2.6K 13
[Selesai] "Di, walaupun kita menikah bukan karena cinta. Tapi aku janji untuk setia sama kamu sampai akhir hidup aku." --- 24 November 2021