○ RIVAL (Karma x Reader x Asa...

By alienbaejing

122K 17.8K 4.2K

Rival , seseorang yang dianggap setara serta dapat diajak bersaing dan berlomba-lomba dalam suatu hal. Itulah... More

PROLOG
Keping 1
Keping 2
Keping 3
Keping 4
Keping 5
Keping 6
Keping 7
Keping 8
Keping 9
Keping yang hilang
Keping 10
Keping 11
Keping 12
Keping 13
Keping 15
Keping 16
Keping 17
Keping 18
Keping 19
Keping 20
Keping 21
Keping 22
Keping 23
Keping 24
Keping 25
Keping 26 (Special)
Keping 27
Keping 28
Keping 29
Keping 30
Keping 31
Keping 32
Keping 33
Keping 34
Keping 35
Keping 36
Keping 37
Keping 38
Keping 39
🍁
🌿

Keping 14

2.4K 381 64
By alienbaejing


Hai minna duh maaf yee update nya agak sedikit delay hehe seidew kembali semi hiatus. Jadi akan sedikit jarang untuk update cerita.


JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT YAKK , VOTE TANPA COMMENT ITU KAYA SAYUR TANPA GARAM GAIS :(

Yo sebagai apresiasi dari reader-chan biar seidew lebih semangat untuk lanjutin ceritanya hohoo..


cekidoot~






KEPING 14




"Kau bukannya Asano Gakushuu? Putra dari mantan kepala sekolah Asano Gakuhou kan?"

"Lalu kau? Karma-kun kah?"

Wanita yang telah berumur sekitar 30 tahun itu sedang menginterogasi kedua pemuda di hadapannya. Rambut cokelat sebahu dengan iris mata berwarna hitam kecoklatan, auranya tegas, cerdas dan tak jauh beda dari [name],ia Nakamoto Rachel.

"Hai' sensei." Jawab mereka berdua sambil menundukan kepala.

Tunggu.



Sensei?



Sensei kata mereka? Jadi siapa sebenarnya Nakamoto Rachel?



[name] baru saja kembali dari dapur dengan membawa nampan yang berisi tiga gelas teh dan sepiring kue. "Aku tidak percaya ternyata aunty tau mereka." Ucap [name] seraya menaruh gelas dan kue di meja.

"Ya tentu, sebagai salah satu guru dan Pembina Komite SMA Kunugigaoka aku pasti mengetahui putra dari Kepala Sekolah Asano, terlagi prestasi Asano-kun yang gemilang, dan dia juga pemimpin yang hebat ketika di SMP. Kalau kau tau saja Asano-kun , kau selalu jadi bahan pembicaraan guru – guru SMA Kunugigaoka juga." Tutur Rachel.

Sosok yang sedang dibicarakannya hanya tersenyum angkuh. Perhatikan hidungmu Gakushuu, bisa saja terbang karena terlalu bangga dipuji.

"Nah dan Karma-kun , aku tidak mungkin melupakannya. Bukankah dia sering bermain ke apartemenmu dulu [name]? Dan bahkan kejadian di pesta keluarga waktu itu. 

Aku kenal baik dengan keluarga Akabane, aku dan ayah Karma-kun itu berteman baik." Lanjut Rachel seraya meminum teh dihadapannya.

"Pesta keluarga?" Ulang [name].

"Iya, bukan pesta keluarga juga hanya sebuah perayaan yang didatangi kerabat – kerabat perusahaan ayahmu [name] termasuk keluarga Akabane juga diundang. Kau mabuk karena terlalu banyak memakan sup buah yang mengandung alkohol." Jelas Rachel membuat Karma tersenyum geli, berbeda dengan Gakushuu yang langsung melenyapkan senyum angkuhnya tadi.

"Ohahaha ya kejadian itu hahahaha." Karma tertawa.

"Benarkah? Kapan? Tidak ah aku tidak pernah mabuk!" Elak [name].

"Kau mabuk [name] jelas – jelas aku kan yang membawamu pulang." Ucap Karma sukses membuat aura kelam hadir di sekitar Gakushuu.

'Sial! Sedekat itu hubungan [name] dan Akabane? Haha aku memang tak salah pilih saingan, dia saingan yang berat.' Batin Gakushuu.

"Aku tidak ingat, sudahlah lupakan." Ujar [name], "Jadi kalian kenapa mengikutiku?"

"Kenapa kamu tau kita mengikutimu?" Gakushuu balik bertanya.

"Hmmmm,"


[name] meninggalkan rumah Isogai. Isogai berniat mengantarnya tapi [name] menolak berhubung hari sudah mulai malam dan Isogai harus mnyiapkan makan malam untuk keluarganya. Berjalan sendirian, tanpa sadar ada dua mahluk yang sedang mengikutinya diam – diam. Tapi apa kalian percaya dengan statement kalau perempuan itu mahluk yang sensitive dan mudah peka?

[name] adalah perempuan tentunya dia mulai merasa risih. Bulu kuduknya merinding. Tunggu ini bukan cerita horror. [name] melihat kearah belakang tapi tak ada apapun.

"Hehe begitu ya jadi hanya perasaanku saja!" Ucap [name] sedikit terkekeh.


"Waktu aku mengatakan 'hanya perasaanku' sambil melihat ke belakang jelas sekali aku melihat bayangan kalian yang bersembunyi di tembok." Ungkap [name].

"Wah sepertinya kalian menjadi teledor ya tuan – tuan."

"Lanjutkan obrolan kalian, jangan pulang terlalu malam aku ada urusan sebentar." Rachel yang sedari tadi asik dengan ponselnya kini kembali nimbrung kemudian pergi karena ada urusan.

"[name] kalau aku belum pulang kunci saja pintunya aku bawa duplikat kuncinya." Pesan Rachel sebelum ia menutup pintu.

Suara pintu tertutup memulai keheningan antara tiga orang itu. Satu gadis bersama dua lelaki sebayanya di satu rumah tanpa orang dewasa. Apa kira – kira yang akan mereka lakukan?

"Hmm dimakan kuenya, aku tau kalian pasti lapar. Atau mau kubuatkan makan?" Tanya [name].

"Tidak." "Boleh."

Dua pemuda itu saling bertatapan dan melempar tatapan kesal. Jawaban yang bersamaan namun bertolak belakang. Sepertinya ikatan batin Karma dan Gakushuu sudah kendor, buktinya saja sudah tidak sehati lagi.

"Kita akan pulang, ayo Akabane!" Gakushuu berdiri.

"Kita? Kamu aja kali, aku kan mau disini menemani [name]. Ini sudah malam dan dia sendirian di rumah aku akan menemaninya sampai Rachel aunty pulang." Tukas Karma.

"Eh? Rachel aunty?" [name] menatap Karma datar.

"Haha ada yang salah? Bukannya dia calon aunty-ku juga nanti? Aunty ipar." Ucap Karma sumringah.

"Rachel sensei menyuruh kita untuk pulang tidak terlalu malam, Akabane."

"Ya kamu kalau mau pulang – pulang saja, aku laki – laki tidak apa – apa pulang malam lagipula menginap juga tidak apa – apa. Ya kan [name]?" Karma menaik turunkan alisnya sambil memandang [name].

"Tidak boleh!" Gakushuu menarik lengan Karma dan memaksanya untuk berdiri.

"Eeh! Kau ini apa – apaan Asano! Jangan pegang – pegang!"

Lalu dimulailah pertengkaran sepasang rival ini. Bertengkar dan adu omong seperti anak kecil. Gakushuu yang kukuh mengajak Karma pulang dan Karma yang ingin tetap disini. Belum lagi Gakushuu yang cemburu dan iri karena mendengar cerita kedekatan [name] dan Karma yang lebih dari perkiraannya. Untung saja hanya adu mulut, kalau adu fisik bisa repot.

"Apa hakmu memaksaku untuk pulang heh~?"

"Kau harus tau tatakrama Akabane! Laki – laki dan perempuan yang masih seumuran kita, apalagi tidak ada orang tua tidak baik berduaan di rumah!"

"Aku sudah biasa berduaan dengannya di apartemen."

"[name] suruh si kepala batu ini pulang!"

"Heh~ sadar diri siapa yang kepala batu disini."

"SUDAH CUKUP!!!" Teriak [name] menghentikan ocehan mereka.

"KALIAN BERDUA PULANG SANA!!"



BRAKKKK




Pintu itu ditutupnya dengan keras. Gakushuu dan Karma yang masih berada di pekarangan rumah [name] hanya bersweatdrop. Kemudian segera meninggalkan kediaman [name].

"Semua gara – gara kau tau Ahono!" Tuding Karma.

"Hey kau juga yang salah!" Balas Gakushuu.

"SUDAH DIAM KALIAN JANGAN ADU MULUT TERUS!!" Teriak [name] dalam rumah. Rupanya [name] masih memperhatikan dua pemuda itu dari jendela ruang tamu.


Karma dan Gakushuu telah berada di rumahnya masing – masing. Sama – sama merebahkan diri diranjang mereka. Cukup lelah juga menunggu dan menguntit [name] sampai rumahnya. Dua pemuda ini menyadari bahwa saingannya semakin kuat. Di sisi lain mereka juga merasa kalau hubungan rival mereka perlahan berubah menjadi seperti hubungan teman.

"Dua hal yang aku dapatkan hari ini, tempat dimana [name] tinggal sekarang dan tantangan baru kalau ternyata Akabane bukan hanya sekedar sainganku di dalam pendidikan tapi juga soal [name]. Aku harus menjaga jarak dengan Akabane untuk mendekati [name] dengan caraku sendiri."

Karma berbaring dengan telentang di kasurnya. Sesekali ia menggerakan lengan dan kakinya seperti saat anak – anak yang membuat peri di tanah. Ia menatap langit – langit. Pikirannya melayang.

"Merepotkan jika si Asano juga mengincar [name] , persaingan dalam pelajaran memang terus berlanjut tapi kenapa rasanya aku tidak suka kalau harus bersaing tentang [name] dengannya. Haha apa mungkin ini naiknya tingkatan level persainganku dengannya ya? 

Yang pasti aku tidak akan pernah mengulangi kesalahan dan kecerobohanku tadi. Serangan makan tuan ketika beli minum dan obrolanku dengannya tadi jangan sampai membuat hubungan rival ini luntur karena kita yang menjadi akrab. Heh tapi mustahil juga ya, aku dan dia akan selalu ditakdirkan sebagai rival."

~

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian penguntitan ke rumah [name]. Karma maupun Gakushuu sama – sama tidak menampakan diri kehadapan [name] lagi. [name] sedikit cemas, apa mungkin sepasang rival yang memperebutkannya itu kecewa? Marah? Atau mungkin membenci [name] karena ia sudah membentak dan mengusir mereka.

"[name] ayo kita kembalikan buku – buku bekas materi ini ke perpustakaan." Ajak Isogai.

Isogai dan [name] membawa beberapa buku perpustakaan yang telah dipinjam kelas untuk kebutuhan materi pelajaran. Tak biasanya [name] lesu dan tidak menanggapi ocehan Isogai. Pikirannya masih tertumpu pada menghilangnya sepasang rival yang biasa menemuinya. Entah itu untuk sekedar menyapa, mengajak pulang bersama dan lainnya.

Beberapa meter lagi mereka berdua akan sampai di perpustakaan. Namun sebuah pemandangan mengganggu penglihatan dan hati [name].

"Siapa perempuan itu? Lalu kenapa Gakushuu-kun dan Karma-kun bersama perempuan itu? Apa mungkin aku sudah tidak dipandang lagi ya? Apa benar aku hanya dijadikan bahan taruhan persaingan mereka?"









BERSAMBUNG



Hayo loh kenapa yaa kira - kira? Ada yang bisa nebak yuk dikomen jangan sungkan :D

Boleh dong di add ke reading list nyaaa~ 

Bole juga yang ingin berteman dengan seidew kuy follow dan mesej saja ;)

VOMMENTNYA JANGAN KETINGGALAN HOHO!

See you~



Continue Reading

You'll Also Like

851K 14.5K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
4.2K 674 7
🐚- 𝑀𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑑 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑦𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑙𝑢𝑘 𝑚𝑖𝑡𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑚𝑖𝑡𝑜𝑠 𝑜𝑙𝑒ℎ...
16.8K 3.4K 10
Ayo! Ngehalu sama mayat!