Because you my brother [Broth...

By Anonymousassy

77.8K 4.8K 114

Ini tentang persahabatan dengan waktu yang mengekang, membuat jarak seolah semuanya akan memburuk. CAST : Kim... More

prolog
H.1
E.2
P.3
A.5
P.6
A.7
R.8
A.9
P.10
A.11
R.12
S.13
I.14 (Spesial)
N.15
NYCTHOPHILIA
O. 16
K.17

T. 4

3.1K 273 5
By Anonymousassy

..Thank you..
Author Ulisyi_12
_____
.
.
"Jalani hidup mu dengan baik, jangan pedulikan diriku"
.
.
_____

@ Seoul, 04.45 a.m

Seperti hari sebelumnya, menunggu pagi menjadi sebuah kesukaan bagi kedua namja berbeda usia ini, merasakan perputaran waktu dengan melihat langit hitam perlahan berubah menjadi temaram orange.

Langkah jenjang kaki pemuda beronyx  bak elang itu, seakan membelah dinginnya malam menjelang pagi ini, dengan hoodie abu favorite juga celana triped jeans menjadi pelengkap.

Sesekali memandang sekitar,-Sepi.. Hingga netranya terhenti berpijar pada sebuah rumah bergaya minimalis Europe.

Tersenyum kemudian.

Berjalan kesamping rumah, dan memanjat pagar rumah -sudah biasa. Hingga sampai pada balkon kamar yang sudah sangat ia kenali. Tapi baru saat ini dia mendatangi di malam hari.

"Hyung.." Panggilnya.

Tokk.. To-

Cukup terkejut ketika melihat siluet seorang yang ia kenali dari celah gorden, keluar kamar mandi dengan wajah yang sangatlah pucat.

Berfikir,

-kau kenapa Hyung?

.

Menulis dan mendengarkan musik menjadi rutinitas bagi namja berusia tujuh belas tahun setiap malamnya.

Menunggu pagi dengan sesekali menatap langit,

"Aigoo.. Tak terasa buku ku hampir habis, sepertinya aku harus membeli lagi" gumamnya sambil menghitung lembar yang tersisa.

15 lembar

Netranya bependar hingga tertumpu pada satu titik, beberapa tabung transparan berisi butir obat. Baru saja dia bangkit dari king size-nya rasa nyeri pada punggungnya menyeruak.

"A-kh, astaga.."

Matanya berkunang, dengan sisa kekuatannya, ia bangkit mengambil salah satu tabung transparan, dua butir lagi-lagi memasuki tenggorokkannya tanpa air.

Hufttt

-Sampaikan pada langit, aku lelah.

Setelah cukup mereda ia berjalan menuju bathroom dengan perlahan,

Cklekk

Membasuh wajahnya dengan air, memandang cermin kemudian.

"Kau? Begitu lemah.."

"Kau? Begitu bodoh.."

"Kau? Begitu penakut.."

"Tapi? Mengapa kau selalu tidak mau kalah?"

-Aku akan kalah, jadi biarkan aku bertahan sebentar lagi.

.

Jimin keluar dari kamar mandi setelah dirasa membaik, berjalan pelan. Tak menyadari sepasang netra menatapnya terkejut.

Jimin memandang jam digital di nakas meja, dan selanjutnya ia menoleh ke arah balkon kamarnya, berjalan kemudian.

Srekk

Keduanya terkejut.

"Hyung!/Taehyung!"

-Hening kemudian.

Saling menerawang mencari celah melihat luka dan keadaan, hingga-

"A-hh.. Kau sudah datang, tunggu sebentar"

Pintu kaca kemudian terbuka.

"Hyung?.. Kau kenapa??" Tanya Taehyung.

"Huh?? Memangnya kenapa? Aku baik?" Jawab jimin.

"Kau terlihat pucat"

"O-oh? Tak apa"

"Kau yakin?? Kalau kau sakit tak usah melihat langit hari ini.." Khawatir?-tentu..

"Aku baik, tunggu aku ambil hoodie" yang dibalas anggukkan paham dari Taehyung.

.

@ Garden park

Kursi besi taman, dengan disekelilingi bunga lily menjadi tempat favorite dua namja yang kini menghening cipta, dengan segala pikiran tercetak dipikiran masing-masing.

-Apa tadi ia melihatku?? Aish! Bodoh sekali kau park jimin.

-Kau sakit? Hyung? Kau kenapa?

"Hyung/Taehyung" samanya sambil menoleh. -Then smile.

"Kau dulu Hyung.."

"Baik, aku hanya akan bilang, sejauh apapun kau tadi melihatku, jangan bertanya kenapa dan mengapa karena.-

-Jangan sebutkan

-.. Aku baik-baik saja"

Dan setelahnya Taehyung sangat ingin mengumpat pada Hyung satunya ini.

"Kau?"

"E-eh? Apa Hyung?"

"Kau ingin bilang apa??"

"Eungh.. Beristirahatlah, bukan aku mengasihanimu, tapi jika kau sakit siapa yang akan menemani ku melihat langit?" Voice Taehyung membuat Jimin terdiam sejenak.

"Taehyung aku ingin bertanya, boleh?"

Taehyung mengerutkan dahinya, dengan anggukkan selanjutnya.

"Silahkan.."

"Jika nanti aku tidak bisa menemani mu melihat langit, siapa yang kau ajak untuk menggantikan diriku" bungkam, Taehyung telak bungkam atas pertanyaam Jimin.

"A-aku.. Akan mengajak teman(?) Mungkin.." Jawaban Taehyung sedikit membuat Jimin kecewa, tapi ia tutupi dengan senyum.

"Wahh.. Itu bagus, lalu siapa temanmu?"

"Kau sangat ingin tahu sekali??.. Itu rahasia Hyung.. "

Jimin memicingkan matanya, menatap curiga.

"Wah wah... Kau sudah berani menyembunyikan sesuatu dariku? Heh?"

"Kau sungguh ingin tahu??..-

Menaik turunkan alisnya.

..- RA.HA.SIA!!!"

"Kau!"

Tangan Jimin beralih menggelitik perut Taehyung yang sensitif.

"Hahahahaha.. Yak..yak Hyung!! Henti-kan.. Astaga ini..Haha..geli"

Keduanya tertawa diiringi dengan sang surya mengagahi singgasananya.

.

"Ayoo!! Hyung!! Kejar aku.. Kau payah sekali" -lagi, menggoda Jimin dipagi hari menjadi favorite bagi Taehyung.

"Hey, kemari kau!! Biarku jitak kepalamu, aishh!!"

Hahahahaha..

Happ

Tertangkap.

Pletakk

"Rasakan itu!"

"Hyung.. Kau kejam! Ini sakit" ambek Taehyung sambil meringis.

Jimin tersentak,

-Apa sesakit itu??

"Maafkan aku tae.. Sungguh apa sangat sakit?" Sesal Jimin sembari memegang kepala Taehyung.

"Maafkan Hyung.. "

"Eiii? Hyung.. Tak apa, aku baik-baik saja, kau tak pantas mengucapkan maaf pada ku.." Elak Taehyung, karna memang tadi hanya bergurau.

"Tapi aku melukaimu" lirih Jimin.

"Hyung.. Seorang kakak tak sepatutnya meminta maaf pada adiknya, aku tak apa" yakin Taehyung.

Jimin bergeming,

"Kau lama, ayo kita pulang" Taehyung menarik  lengan Jimin menjauh dari Taman.

.

Masih sambil bersenda gurau, dengan lelucon Taehyung yang membuat Jimin tertawa menambah moment pagi mereka.

Hingga saat mereka berjalan melewati gang kumuh, diantara toko roti, sebuah suara mengundang mereka untuk penasaran.

Bughh Bughh

"KAU!!! DASAR BOCAH SIALAN!!... KAU KEMANAKAN UANG NYA???"

"A-aku sudah memberikannya padamu.."

Jimin memandang Taehyung,

"Tae.. Kau tunggu disini, aku akan memeriksanya.. "

"Tap-

" Tidak ada tapi-tapian.. Tunggu disini jika kau mendengar yang tidak beres, cepat cari bantuan" Titah Jimin, sambil berlari meninggalkan Taehyung.

.

"Jangan berbohong, bodoh!! Kau kemanakan uangnya!!"

Baru saja tangan bercincin perak akan lagi melayangkan pukulan, sebuah voice mengintrupsi.

"HENTIKAN!!!"

Jimin berlari, meringis melihat sosok namja yang ia yakini lebih muda darinya, babak belur.

"Wahh.. Wahhh!?.. Siapa kau bocah?? Ingin menjadi pahlawan? Menjauhlah" ucap si pria dewasa berbadan gempal.

"Tidak akan!! Salah dia apa? Kau berani menyakiti anak dibawah umur?" Ucap Jimin tanpa ragu.

"Woww.. Kau ingin bermain dengan ku?? Baiklah"

Dan,

Bughh.. Bughh

Pukulan tak bisa Jimin hindari, karna jelas badannya kalah telak.

Si pemuda yang menjadi sebab, menatap Jimin terkejut sekaligus bersyukur, karna ia sungguh tidak sanggup lagi.

Jimin benar-benar habis, pukulan telak diperutnya membuatnya tersungkur.

"K-kau, larilah..hah..hah.. Ca-ri namja bersurai ...hah..hah.. abu, cari bantuan."

Si pemuda itu, bangkit dari duduknya dengan sisa kekuatan yang ada. Melangkah cepat, terdiam sesaat mendengar suara

BUGHH

BRAKKK

ARGHHHH

Tak mau berlama, ia semakin mempercepat jalannya.

.

Taehyung cemas, bagaimana keadaan Hyung nya. Baru saja ia ingin menyusul Hyungnya, sosok namja dengan tampilan tak bisa dikatakan baik, berjalan terseok.

"A-apa?? Kau seseorang yang kenal dengan dia?"

Taehyung seakan tahu apa yang dimaksud orang dihadapannya, mengangguk cepat.

"Ya!! Kenapa dengan Hyung ku?, dimana dia??"

"Ia menyuruh mu untuk meminta bantuan" dan tanpa babibu Taehyung segera berlari meminta bantuan.

.

Tak berselang lama, beberapa warga menghampiri lokasi kejadian, yang membuat si pelaku lari terbirit-birit, menyisakan pemuda dengan luka dan darah jadi penyaji.

"HYUNG!!"

Taehyung berlari kearah Jimin, dan detik berikutnya, -ia menangis.

"Hyung!! bertahanlah"

Taehyung dibantu warga, membawa Jimin serta pemuda satunya kerumah sakit terdekat.

.

Hospital

Dua namja berbeda generasi itu termenung di depan ruang rawat, dengan yang satu pemuda penuh lebam dan plester. Menunggu seorang pemuda yang tengah ditangani dokter.

Taehyung menghela nafas, menoleh kesebelah, memperlihatkan pemuda yang sedari tadi menunduk.

"Kau? Siapa namamu?" Tanya Taehyung.

Pemuda itu tersentak, sempat menatap Taehyung, tapi menunduk kembali. -Takut

"Na-namaku..-

Cklekk

Suara pintu berderit membuat Taehyung bangkit dari duduknya.

"Apa anda keluarga pasien?" Tanya dokter .

"Ya! Saya adiknya, bagaimana keadaan kaka saya??"

"Park Jimin..-



















.
.
.
.
.
-Hai?? Bagaimana keadaanmu? Jaga kesehatanmu hari ini-
-Tokki🌟
.
.
.
To Be Continued>>

Tebece dulu yaakk.. 😎😂

Annyeong!!!
Makin gajelas :" maafkan author ini, karna masih belajar..

Note : walaupun alurnya real, tapi gak semua real, ada yang hanya fiction ya .. 😊

Oke!! Jangan lupa
Vote & Comment 💕💕

Thank you🌜
See you! Semoga harimu menyenangkan..😘💕🐯
Ulisyi_12

Continue Reading

You'll Also Like

460K 34.8K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
245K 3.1K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
216K 19.5K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...