○ RIVAL (Karma x Reader x Asa...

By alienbaejing

122K 17.8K 4.2K

Rival , seseorang yang dianggap setara serta dapat diajak bersaing dan berlomba-lomba dalam suatu hal. Itulah... More

PROLOG
Keping 1
Keping 2
Keping 3
Keping 4
Keping 5
Keping 6
Keping 7
Keping 8
Keping 9
Keping yang hilang
Keping 10
Keping 12
Keping 13
Keping 14
Keping 15
Keping 16
Keping 17
Keping 18
Keping 19
Keping 20
Keping 21
Keping 22
Keping 23
Keping 24
Keping 25
Keping 26 (Special)
Keping 27
Keping 28
Keping 29
Keping 30
Keping 31
Keping 32
Keping 33
Keping 34
Keping 35
Keping 36
Keping 37
Keping 38
Keping 39
🍁
🌿

Keping 11

2.9K 457 63
By alienbaejing

A/N : Haloww tengkyuuu buat yang udah vomment. So, cerita ini akan terus berlanjut ;)

Tinggalkan jejak setelah membaca yawwww ;)

Sebelumnya ini udah memasuki SEASON 2 nyaa mending tetap di satu bukukan atau buku baru? Tetep disini aja lah yak :v tapi kalau ada saran silahkan..




CEKIDOT









Keping 11




Upacara kelulusan SMP Kunugigaoka telah selesai digelar. Kasus Koro sensei pun telah tuntas diatasi dan tidak lagi menjadi pembicaraan hangat. Semua telah berakhir, bulan pun mulai kembali bundar setelah hancur oleh ledakan tempo dulu.

Begitu juga kabar [name], vaksin yang ada pada tubuhnya sudah dilenyapkan oleh bagian kesehatan Departemen Negara. "Maafkan papamu ini, sekarang kamu bebas ambil keputusan apapun yang kamu mau nak, tetap disini atau kamu ingin kembali ke eropa juga itu papa tak akan ikut campur."

"Aku akan tetap tinggal di Jepang, melanjutkan sekolah di SMA Kunugigaoka, papa."



~~~




Bagaikan sebuah benih yang baru saja ditanam. Dimulailah kehidupan baru bagi [name] dan cerita ini tentunya wkwk#abaikan back to story.





Upacara penerimaan murid baru di SMA dan SMP Kunugigaoka sedang berlangsung. Sudah familiar memang bagi [name] , teman SMA dia adalah teman SMPnya juga. Rata – rata murid SMA Kunugigaoka berasal dari SMP dengan atap yang sama. Jadi, tak heran kalau [name] bertemu dengan beberapa temannya waktu di tingkat SMP.

Daftar pembagian kelas sudah dipajang di mading. Masih menganut sistem pengelompokan berdasarkan nilai dan kepintaran, seperti biasa murid dengan otak encer ada di kelas unggulan yaitu kelas A. Kemudian berurutan berdasarkan nilai, sampai yang nilainya kurang masuk ke kelas buangan kelas E. Namun tidak separah diskriminasi pada kelas E di tingkat SMP.

Setiap mading dipenuhi para murid baru yang ingin melihat daftar kelas. Sungguh , sekolah dengan gedung enam lantai dan difasilitasi lima mading perlantai tersebut masih kurang mencukupi kebutuhan para murid baru yang melihat daftar kelas. Wajar dari murid tingkat satu sampai tiga semuanya sibuk melihat daftar kelas barunya. Masih pada kasus mading yang dibanjiri para murid. Apakah memang daftar kelasnya yang kurang banyak dicetak dan ditempel atau, siswanya yang memang begitu banyak?

Jawabannya ada pada sosok gadis yang sedang menaiki tangga kelantai enam. [name] memilih untuk melihat daftar pembagian kelas di lantai paling atas. Apa yang terjadi? Nyatanya dilantai enam hanya ada beberapa murid saja yang melihat mading. Sepi, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan lantai enam sekarang. Lima mading yang disediakan di lantai enam masing – masing hanya ada 3-5 orang murid yang melihatnya.

"Hmm tak habis pikir kenapa murid lain memilih untuk saling berdesakan padahal dilantai enam lebih kosong." [name] bicara pada dirinya sendiri.

"Ya karena mereka malas untuk menaiki tangga untuk ke lantai enam." Sahut seseorang dari belakang [name].

"Ka-kamu?"

"Oh hai, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Isogai Yuuma dulu aku dari kelas 3E. Aku sempat melihatmu beberapa kali jadi aku mengenalmu dan mungkin kamu juga sempat melihat atau berpapasan denganku." Isogai, sosok yang merespon monolog [name] langsung bicara panjang lebar.

"Hmmm tidak." Jawab [name] datar bin singkat.

"Apa?"

"Aku rasa aku tidak pernah melihatmu, oh dan perkenalkan juga namaku [fullname] , senang berkenalan denganmu." Balas [name].

"Oh ya mau melihat daftar kelas bersama?" Ajak Isogai.

"Boleh." Jawab [name] dengan anggukan.

[name] dan kenalan barunya Isogai tengah melihat mading. Mencari sejajar abjad yang tersusun sebagai namanya, hingga mata terhenti pada nama yang dicari. Kebenaran sekali [name] dan Isogai berada di kelas yang sama, kelas 1B.

"Oh kelas 1B kah? Hhh gara - gara kejadian kemarin prestasiku jadi menurun.'[name] bicara dalam hati, lalu sedikit sumringah ketika mendapat nama Isogai Yuuma di daftar kelasnya. 

"Wah kita satu kelas!"

"Iya." Jawab Isogai masih dengan tatapan pada daftar pembagian kelas. "Hey Karma dan Asano sekarang ada di kelas yang sama kelas 1A."

"Benarkah?" Tanya [name] kemudian kembali menatap daftar kelas.

"Wahh apa yang bakal terjadi ya , mereka kan rival yang sangat sengit dari dulu haha." Ucap Isogai.


~



Murid – murid telah berkumpul dikelas barunya. Bayangkan saja bagaimana gaduhnya suasana kelas yang berisik oleh suara – suara murid. Entah itu untuk berkenalan, bercengkrama, mengobrol, bercanda, dan lain – lain. Namun kegaduhan lenyap seraya guru masuk ke dalam kelas.

Di kelas 1A memang tidak begitu gaduh seperti di kelas – kelas lainnya. Biasa disana kan tempatnya murid – murid dengan otak encer dan minim bersosialisasi. 'Tidak penting' itulah yang ada pada pola pikir mereka kebanyakan. Sebagian mereka memilih untuk membaca buku, sebagai tindakan mencuri start pelajaran atau buku lainnya untuk mengembangkan diri. Memang ada beberapa dari siswa kelas 1A yang mengobrol tapi itu juga pelan karna takut mengganggu teman barunya yang gila pendidikan.

Guru telah memasuki kelas 1A, memperkenalkan diri sebagai wali kelas kemudian berdiskusi untuk membuat organisasi kelas. Ditengah diskusi, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu. "Gomen sensei aku terlambat." Ucap murid yang baru masuk itu dengan enteng, santai dan tak panik sedikitpun.

"Hari per-"

"Permisi maaf saya telat." Ucapan sang guru terpotong kala murid lainnya yang menyusul baru saja datang,"Sumanai tadi saya ada urusan bersama OSIS."

"Tidak apa – apa Asano Gakushuu-kun sekarang silahkan duduk di tempat yang masih tersedia dan kamu juga," Ucapan sang guru terjeda seketika karna tidak mengetahui nama sosok murid yang satunya.



"Akabane Karma sensei."



"Nah Akabane silahkan duduk jangan terlambat lagi ya!" Peringat sang guru.

Namun setelah dipersilahkan duduk Gakushuu maupun Karma malah terdiam seketika. Apa yang membuat mereka mematung seketika?

Voila~ Tempat duduk di SMA tidak masing – masing. Namun satu tempat diisi oleh dua murid dan hanya ada satu lagi tempat duduk yang kosong. Itu artinya Karma dan Gakushuu harus duduk satu bangku. Mau tak mau mereka segera menghampiri bangku yang terletak di barisan tengah jajaran paling belakang.

'Kenapa harus di belakang sama si Akabane pula!' Batin Gakushuu.

'Kursi paling belakang memang oke tapi kalau dengan si Asano beda cerita lagi. Aduh merepotkan saja.' Ucap Karma dalam hati.

Setelah mereka berdua duduk, Manna sensei wali kelas mereka kembali melanjutkan pembentukan organisasi kelas. Masih pada bagian 'Siapa yang ingin mengajukan diri menjadi blablabla'.

"Aku harap kamu bisa diajak bekerja sama untuk tidak menggangguku." Ucap Gakushuu pelan pada teman sebangkunya.

"Hah? Apa katamu haha siapa juga yang akan mengganggumu tenang saja aku tidak akan nganggap kamu ada kok." Balas Karma.

"Asano-kun, Akabane-kun harap tenang!" Tegur Manna sensei. "Asik berdiskusi berdua, ada apa? Ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas?"

"Saya sensei , mengajukan menjadi ketua kelas." Ini Gakushuu pastinya. Sosok pemimpin memang sudah melekat pada dirinya, jadi kemanapun ia pergi dan masuk kedalam sebuah populasi dialah yang akan selalu menjadi pemimpin. 

Bukti nyatanya, pada saat upacara penerimaan murid baru dia menjadi perwakilan dari murid baru yang membei sambutan. Kemudian ia langsung terpilih menjadi ketua angkatan untuk persiapan orientasi di SMA makanya dia tadi sempat telat karna kumpul bersama OSIS. Terakhir sudah pasti setelah voting pemilihan ketua kelas 1A , suara terbanyak jatuh pada Asano Gakushuu.


KRINGG KRINGGG


Bel istirahat telah berbunyi. Karma maupun Gakushuu beranjak dari bangkunya. Namun, ada yang beda dari mereka berdua. Karma malah berdiri dan mematung memperhatikan teman – teman sekelasnya. Mungkin ia mencari teman yang dikenalnya. Begitupun dengan Gakushuu setelah berdiri dari kursinya ia malah kembali duduk. Sama halnya dengan Karma ia melihat – lihat teman sekelasnya.



'[name] tidak masuk kelas 1A'



Kalimat tersebut cocok untuk menggambarkan ocehan hati mereka berdua. Entah memang telepati mereka berdua telah terhubung atau kebetulan saja. Hati dan tujuan mereka berdua selalu sama contohnya saja sekarang, hal awal yang dipikirkan pertama kali saaat istirahat adalah mencari sosok [name].

"Asano mau ke cafetaria?" Ajak seseorang menghampiri Gakushuu. Sedangkan Karma ia telah berjalan keluar kelas.

"Ren, kenapa kau tidak menyediakan bangku untuku?" Tidak menanggapi ajakan Ren, Gakushuu malah bertanya dengan kesal pada anak buahnya itu eh, temannya.

"Ma-maf aku kira kamu tidak akan selama itu di OSIS." Jawab Ren.

"Lihat kan sekarang aku jadi duduk sama si Akabane!" Ujar Gakushuu.

"Ya gapapa kali dia kan tidak gigit juga." Sambung Seo. 

Jadi siapa saja teman Gakushuu yang di SMA satu kelas lagi dengannya? Ada Ren, Seo dan Koyama sedangkan satu temannya lagi memilih untuk melanjutkan ke SMA yang berbeda. Akhirnya mereka berempat beranjak dari kelas menuju cafetaria.

Karma baru saja tiba di cafeteria, namun ia tak menemukan sosok gadis yang ia pikirkan sedari tadi. Ia malah bertemu dengan Maehara dan Sugino mantan teman sekelas saat SMP. Maehara dan Sugino sama - sama berada di kelas 1C.

"Karma gimana di kelas A? Lagi – lagi nilai kamu selalu bikin wawww!" Tanya Sugino sambil memuji. Untuk informasi saja, peraih nilai tertinggi ujian masuk ke SMA Kunugigaoka diraih oleh sisurai merah itu. Sedangkan rival sejatinya menyusul di urutan kedua dengan selisih 0,2 poin saja.

"Biasa saja." Jawab Karma.

"Wah wah ada apa ini? Kudengar si Akabane saja yang lanjut di Kunugigaoka tau – taunya kenapa ada mahluk 3E lain yang muncul?" Perkataan yang membuat Karma dan kedua temannya menengok pada si pelaku. Pelakunya Koyama,si ichiban Karma haters.

"Masih ada segelintir lagi yang lanjut disini, asal kau tau saja." Tambah yang lainnya, Ren.

"Hey itu hak kami, bebas dong mau lanjut dimana – mana juga." Balas Maehara.

"Sudahlah jangan buang – buang waktu kalian cepat duduk." Gakushuu melerainya, entah itu memang ia yang berubah atau sedang tidak mood debat. Kemudian keempat orang itu pergi.

"Hmm kukira mereka akan lebih baik setelah melihat perlakuan mereka di upacara kelulusan dulu." Ucap Sugino.

"Mereka ya tetaplah mereka. Hah ngomong – ngomong bukannya kalian tidak akan lanjut di Kunugigaoka?" Tanya Karma.

"Ya kalau aku sih karena tidak lulus ujian saringan masuk di SMA Teiko hehe dan untungnya waktu ujiannya berbeda aku jadi masih bisa ikut ujian disini." Jawab Maehara.

"Hmm kalau aku karna ibuku yang sakit dan dia menyuruhku untuk tetap lanjut disini saja ya apa boleh buat aku tidak bisa menolak permintaan ibu yang sedang sakit. Oh ya Isogai da Rio juga kan lanjut disini juga." Kata Sugino.

"Heh~ Aku baru tau lumayan banyak juga." Tanggap Karma.

"Iya kalau Isogai katanya dia mendapat rekomendasi beasiswa dari dewan sekolah, ya walaupun sudah diterima di SMA negeri dan punya biaya yang cukup, tapi dia lebih tergiur dengan yang gratis sepertinya haha lumayan kan dana yang asalanya buat biaya sekolah bisa ditabung dan jadi investasi nanti." Tutur Maehara.

"Kalau Rio sih sama sepertiku hehe disuruh sama orang tuanya untuk tetap lanjut disini, padahal mantap loh dia sudah diterima di SMA Internasional!" Tukas Sugino.

Mereka bertigapun menyantap kembali makanannya. Usai menyantap Karma langsung pergi begitu saja.Di perjalanan menuju kelas, ia kebetulan beriringan dengan Gakushuu. Ketiga teman Gakushuu masih asik nongkrong di cafeteria. Karma maupun Gakushuu tak menghiraukan satu sama lain. Sampai di sebuah koridor, sebuah pemandangan yang dinanti terlihat.


"Hahaha iya benar mungkin kapan – kapan aku boleh ya mampir ke rumahmu."

"Oke ditunggu mungkin adik-adik aku senang ketemu kamu."




Karma menghentikan langkahnya dan meninju tembok terdekat. Sama halnya dengan Gakushuu, hanya ia tak meninju tembok tapi mengepal tangan kuat - kuat dan menghela nafas kasar. Pemandangan apakah itu?










BERSAMBUNG~


Hayoo pemdandangan apa? Ada yang bisa nebaq ? ;v

Ini kalo ceritanya ga sesuai sama animenya maapkan , wajarkan saza ya minna ini FF :v apalagi yang Isogai jadi lanjut di Kunugigaoka wkwkw bikos seidew seneng aja kayanya kalo tokoh ikemen dari kelas E ini jadi ikutan ^o^

Jangan lupa vomment nya, yokk di comment jangan malu - malu ;)

Boleh dong di add ke reading list nya :D

Yang mau berteman monggo bisa follow seidew dan message saja ;)

See you~

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 108K 128
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
5.4K 821 12
"Siapa yang akan kau pilih?" Tokyo revengers © Ken Wakui Story © Berry0_0 Ficlet | Romance | Drama | Fluff Complete.
11.3K 2.3K 12
"Entah kamu berada dimana, yang pasti, perasaan yang tumbuh di dada tidak akan pernah hilang." Bagaimana jadi nya kalau ada dua orang insan yang sali...
57.5K 6.8K 11
• Kaizo x Shy!Reader • Punya pacar yang pemalu? Mungkin terdengar menarik tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Apa saja itu? (Inspired by @RainA...