Kolaborasi Hati (very slow up...

By JustLjjm

75.2K 2.5K 70

seorang anak SMA dijodohkan oleh anak teman ibunya yang melakukan perjanjian saat masih sekolah dulu. bagaima... More

prolog
satu
kedua
info
empat
lima
terungkap
keenam
ketujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
whaaat?!
BILLA
FALZA
i don't know

tiga

4.8K 157 6
By JustLjjm


Hari pun berlanjut. saat ini sudah jam 4 petang. merekapun tak kunjung datang. ya kelompokku, alias sahabat dan pacarnya, serta cecunguk gila. kita sepakat untuk mengerjakan tugas dari pak Matho dirumahku.

aku mengganti seragamku dengan dress terusan pink dan menggerai rambutku. aku menambahkan sentuhan aksessoris kecil di rambutku.

aku membuka wa dan mengetik pesan singkat kepada seluruh sahabatku.

merah hati❤

gaes dimana kalian lama
banget sih

Fara: kita udah ada di
depan rumah lo bil :)

Aysi: bukain napa

oke oke wait a minute

aku menutup wa dan meletakkan hpku dimeja. aku menuruni tangga dan segera membuka pintu rumah.

"assalamualaikum bil." ucap mereka serempak.

"waalaikumsalam" jawabku. "ayo masuk"

AUTHOR POV

setelah beberapa jam berlalu, adzan maghrib pun berkumandang, seluruh orang yang ada di rumah tersebut berbondong-bondong mengambil air wudhu. setelah itu anak gadis mengambil mukena mereka.

15 menit telah berlalu. mereka pun selesai melaksanakan kewajiban mereka sebagai muslim dan muslimah.

***

"udah selesai nih, nanti lo aja yang bawa ya Far, jangan teledor" ucap Rere menyerahkan flashdisk kepada Fara.

"iya iya bawel" sahut Fara.

"gue punya usul, gimana kalau kita ke bioskop mini lu bil, mumpung masih jam setengah 7" usul Erta.

ya dia mengusulkan seperti itu karena ada sebabnya, karena dia ingin selalu bersama dengan mantan pacarnya waktu smp dan sekarang menjadi kekasih kesayangannya.(lebay banget ya author, efek kelamaan jomblo nih:v)

flashback on

ERTA POV

saat itu aku masih SMP kelas 2 dan saat istirahat. karena aku orangnya nggak suka makanan kantin dan selalu menjaga kebersihan, aku memilih membawa bekal.

"eh Ta dipanggil Saka tuh dikantin" ucap Rani lalu meninggalkanku di bangku.

"kenapa ya?" tanyaku keheranan sambil berfikir sejenak. "kayaknya ada surprise nih, asik" aku menutup bekalku dan meninggalkan kelas.

sambil senyum senyum sendiri aku melangkah penuh harap kearah tempat Saka yang sudah dikerubungi anak cowok.

"eh Saka kenapa kamu manggil aku?"

"udah deh lu nggak usah panggil aku kamuan, kita putus sekarang!!" ucapnya dengan santai.

aku ternganga tanda tak percaya.

"mungkin Saka punya surprise buat gue" batinku meyakinkan kalau yang dikatakannya hanya tipuan.

"nggak kamu pasti bercanda ya, nggak lucu tau".

"nggak, gue beneran putusin lu karena gue cuma jadiin lu taruhan!! dan asal lu tau ya, lu itu kekanakan banget tau udah SMP masih bawa bekal" ujarnya lalu tertawa diikuti teman-temannya.

"hah dengan santainya lo ngomong kalau lo cuman jadiin gue taruhan dan lu mutusin gue didepan temen lo, dasar BAJI**AN lo!!" umpatku kesal sambil melangkah pergi dan tak terasa air mataku menetes demi sedikit.

setelah kejadian itu, aku tak pernah bertemu Saka dan kata teman-teman dia pindah ke luar negeri. dan sejak kejadian itu aku tak pernah membawa bekal kesekolah lagi.

2 tahun berlalu, aku sudah move on dari Saka, dan sekarang aku berada di kelas 1 SMA.

bel masuk berbunyi, aku, Fara, Alma, Aysi, Rere, dan Billa berlari kecil dari kantin.

"untung nggak telat ya Far" ujarku diambang pintu dan dibalas anggukan dari Fara.

sekarang waktunya pelajaran bu Lisa, jadi aku bebas untuk tidur. aku melipat tangan lalu membenamkan wajahku. untungnya aku duduk bangku paling belakang.

"anak anak kita kedatangan murid baru, coba kamu perkenalkan diri kamu" ucap Bu Lisa yang sepertinya memperkenalkan murid baru. tapi aku masih dalam posisiku semula, aku nggak tertarik.

"psst psst, Ta ada cogan ti" ucap Ria yang duduk di depanku sambil menggoyang-goyangkan badanku.

"apaan sih Ri, ngganggu tidur gue" ucapku sambil mengumpulkan nyawaku.

"hah dia kan----" belum selesai aku menuntaskan pembicaraanku, tiba- tiba dia ingin duduk bersebelahan denganku karena sebelah bangkuku memang kosong.

dia berjalan mendekati bangkuku, dan dia saat ini berada di sampingku.

"lah sejak kapan lu disini, sekolah disini lagi, dan lebih parahnya kenapa lu duduk disebelah gue?" tanya ku bertubi-tubi.

"lu nggak denger omongan ge tadi? gue mau duduk sama lo" ucapnya dengan santai.

"ngapain lo duduk disini kan masih bisa duduk disebelahnya Tedi, bangkunya dia juga kosong.

"tapi gue maunya duduk ama lu"

"whatever, lu mantan terindah jangan nggangguin gue tidur!" ujarku meneruskan kembali tidur yang sempat tertunda.

"apa lo bilang tadi?" ucap Saka senyum senyum sambil menunggu jawaban dari ku.

"bodoh parah lu Erta, ngapain ngomong mantan terindah di depan Saka" makiku didalam hati.

"nggak ada"

"udahlah lo nggak usah bohong, lo belum move on kan dari gue" ucapnya kepedean.

"dibilang gue nggak ngomong apa apa" seketika aku menggebrak meja dan menjadi pusat perhatian.

"kenapa Erta?" ucap bu Lisa.

"hehehe tidak apa apa kok bu" balasku cengengesan.

***

bel istirahat pun berbunyi. aku masih tetap menyilangkan tangan dan membenamkan wajahku di dalamnya.

"eh lo ikut gue yuk!" tangan dingin menarik tanganku.

"eh jangan narik narik sembarangan dong, lo ngganggu tidur gue, gue juga kan belum kasih ijin!!" omelku yang nggak dihiraukan sama sekali olehnya, ya dia adalah Saka mantan yang membuat hatiku sakit pertama kalinya.

"gue yang ngijinin" balas Saka sambil mengendurkan telapak tangannya.

"lo mau bawa gue kemana??" tanyaku terheran-heran.

"gue mau bawa lo ke tengah lapangan" tegas Saka.

"mau ngapain?"

"udah lu diem aja!!"

tanpa sadar wajahku blushing.
e

h bentar napa gue blushing?!

***


seluruh murid memandangiku dan Saka dengan tatapan curiga.

"eh mau diapain tuh??"
"masalah pacaran kali.."
"eh ceweknya ditarik tuh kasihan banget"

ucap beberapa siswi yang ada di sepanjang jalan.

"SKIP"

tengah lapangan..

"Erta maafkan kejadian waktu itu, gue cuman ditantang temen buat pura pura mutusin lo. tapi lo malah kebaperan." ucapnya. "dan tanpa gue tahu, seluruh keluarga gue pindah ke amrik karena bokap gue diangkat jadi direktur utama salah satu perusahaan disana. dan pas waktu itu, gue belum ngejelasin semuanya. tapi hari ini gue udah ngejelasin dan ngebuktiin cinta gue sama lo. selama 2 tahun di amrik, gue nggak pernah pacaran. karena yang ada dihati gue itu hanya lo, ERTA." lanjutnya sambil memegang tanganku.

"lo pasti bohong" tanpa sadar air mata gue berlinang.

"nggak Ta gue nggak bohong" ucapnya meyakinkan.

"dan hari ini gue mau ngomong sesuatu sama lo, maukah kau jadi pacar dan istri dari anak anakku kelak" ucapnya sambil bertekuk lutut dihadapanku.

"lo yakin nggak bakal ninggalin gue kedua kalinya?" tanyaku dan nggak kerasa air mataku mengalir deras.

"yakin!!" ucapnya tegas.

"kalau gitu gue mau balikan ama lu dan jadi istri yang baik buat lo nanti" ucapku sambil mengusap air mata dan larut ke dekapannya.

-------------------------------------

ini di revisi lagi ya, ada sedikit perbaikan.. soalnya ada komentar dari pembaca kalau ceritanya kurang menarik.

semoga readers mau memakluminya😊

Continue Reading

You'll Also Like

10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
2.7M 276K 64
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.3M 224K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...