○ RIVAL (Karma x Reader x Asa...

بواسطة alienbaejing

122K 17.8K 4.2K

Rival , seseorang yang dianggap setara serta dapat diajak bersaing dan berlomba-lomba dalam suatu hal. Itulah... المزيد

PROLOG
Keping 1
Keping 2
Keping 3
Keping 4
Keping 5
Keping 6
Keping 7
Keping 8
Keping yang hilang
Keping 10
Keping 11
Keping 12
Keping 13
Keping 14
Keping 15
Keping 16
Keping 17
Keping 18
Keping 19
Keping 20
Keping 21
Keping 22
Keping 23
Keping 24
Keping 25
Keping 26 (Special)
Keping 27
Keping 28
Keping 29
Keping 30
Keping 31
Keping 32
Keping 33
Keping 34
Keping 35
Keping 36
Keping 37
Keping 38
Keping 39
🍁
🌿

Keping 9

3.7K 614 28
بواسطة alienbaejing

A/N : Ikon bintang nya jangan lupa diklik ya gaisss :)

Dikomen juga aja gausah malu - malu, kuy ramaikan ;)








Menekuk lutut kemudian memeluknya, terdiam di pojokan kamar yang gelap. Gadis itu sedang tertekan, sesekali air matanya turun membasahi pipi. 'Tiga jam lagi cepat pergi dari sini, papa sudah memesankan tiket pesawat untukmu. Papa harus membereskan beberapa dokumen dulu di kantor, nanti kita langsung bertemu di bandara , naik taksi saja ya.' Pesan terakhir dari ayahnya terus terngiang, tak ingin beranjak walaupun tahu kini dirinya sedang diincar.

KRAKKK / TING NONG

Terdengar bunyi jendela terbuka dan bel secara bersamaan. [name] menghiraukan kedua suara tersebut. "Sial kenapa jendelanya jadi susah terbuka!" Karma masih berusaha memperlebar aksesnya lewat jendela. Sementara di sisi lain Gakushuu telah kesal karna sang empunya apartemen tak kunjung membuka pintu. "Kurasa aku tahu sandi pintunya."



BRAKKK



"[fullname]." 



Panggil seseorang, ia keluar dari atap kamar [name] sepertinya telah ada rencana terlebih dahulu untuk melakukan aksi ini. Masuk melalui atap kamar [name] yang telah dibongkar terlebih dahulu olehnya. [name] hanya menatapnya dingin.

"Mari ikut denganku, aku bersama temanku membutuhkan bantuanmu." Ajaknya.

"Siapa kau?" Tanya [name] dingin.

Tak diberi waktu untuk menjawab sebuah tong sampah dan buku tebal melayang ke kepala orang itu. Setelah mendarat mulus di kepalanya, orang itu tersungkur ke lantai. "[name]!" Panggil Gakushuu dan Karma bersamaan. Yap, asal tong sampah dan buku tebal itu dari mereka berdua. Setelah memproses bahwa situasi tidak aman, keduanya memiliki ide yang sama untuk melempar barang terdekatnya pada objek ancaman. Tong sampah dari Gakushuu dan buku tebal dari Karma.

"Heh! Dasar bocah apa yang kalian lakukan!" Orang misterius itu beranjak berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya.

"Jangan – jangan," Gumam Karma. "[name] jangan ikut dengannya, ayo pergi!" Tukas Karma dan segera menghampiri dan menggandeng tangan [name].

"Bermaksud membawanya karna butuh vaksin yang ada di dalam tubuh [name]?" Gakushuu menahan tangan Karma. "Tak akan ku biarkan!"



SSSRTTTT



Sebuah suntikan tertancap ke bagian pundak [name], orang itu menembakan sebuah suntikan bius oleh pistol khusus. Orang misterius itu adalah salah satu ilmuwan yang mengincar [name].

"[fullname] perkenalkanlah aku Handa, aku bukanlah orang jahat aku rekan ayahmu jadi ikutlah denganku, temanku sudah menunggumu, mari kita ciptakan eksperimen untuk penemuan terhebat di dunia. Nanti kau akan menjadi pahlawan [name], namamu akan tertulis pada penemuan hebat itu." Jelasnya membujuk.

"Kalau kau tidak jahat kenapa menusukan suntikan bodoh ini ke arahku?" [name] mencabut suntikannya, walau terasa sakit tapi ia masih mampu untuk berdiri.

"[name] ayo ikut denganku kita pergi!" Ajak Gakushuu.

"Tidak! Dia akan pergi bersamaku, dia sedang diincar tidak akan aman kalau denganmu." Karma menyangkal.

"Jangan pikir kalian akan semudah itu pergi dari sini." Ucap Handa.

Lalu terdengar suara langkah banyak orang yang berlari mendekati mereka. Sebuah cahaya laser pun tertuju kearah mereka. Bingo! Mereka bertiga berhasil terkepung.

"Kurasa ini bukan waktunya kalian terus bertengkar." Ucap [ name] pelan, ia sekarang berada di tengah – tengah Karma dan Gakushuu.

"Kalian akan menyelamatkanku kan? Jadi apa salahnya kalau kita bekerjasama untuk pergi dari sini?" Lanjut [name] berbisik."Kalau kalian terus egois yang ada kita malah akan mudah tertangkap olehnya."

"Hmm baiklah sekali ini saja ya." Jawab Gakushuu.

"Kenapa? Kalian ketakutan?" Tanya Handa.

"Haha serahkan saja padaku, bahkan tanpa si Ahono pun aku bisa menyelamatkanmu [name]." Karma dengan santai berbicara. Baginya ini hanyalah semut – semut merah di taman yang mengganggu.

'Mereka itu manusia bukan mahluk berkecepatan 20 march' Karma pun mengambil kuda – kuda, menggenggam tangan [name] kemudian membawanya pergi. Hujan suntikan pun menyerbu mereka.

"Wah jadi mainannya pistol suntikan ya, menarik juga." Ucap Karma, beruntung tak ada satu pun yang menancap di tubuhnya maupun [name]. "Kalian pembidik yang payah." Ejek karma lalu mengambil bantal kemudian melemparkannya ke arah Handa dan merebut pistol suntikannya.

"Hey Asano kamu bisa bela diri kan? Serang saja mereka, kemampuan berkelahi mereka payah sepertinya." Dengan santainya Karma berucap, masih menggenggam tangan [name] Karma menerobos beberapa pasukan jadi – jadian yang melawan pakai suntikan.

Gakushuu pun unjuk keterampilan bela diri nya, dengan mudah ia melawan dan menghindari serangan musuh. Bersama giringan perjalanan sambil berkelahi, mereka sekarang berada di ruang tamu. Lupakan saja kamar [name] yang sudah tak berbentuk lagi. Kini bala bantuan masuk lewat jendela balkon ruang tamu.

"Sudahlah menyerah saja kalian!!" Teriak Handa. "Serang mereka!! Bawa target kita segera!!"

"Apa – apaan mereka, kenapa lawak ya? Kurasa aku malah semakin malas melawan mereka karna gaada tantangannya heh~" Ucap Karma.

"Tetap saja mereka memanggil bala bantuan, mereka hanya sekumpulan orang – orang yang suka bereksperimen, wajar lemah dalam perlawanan fisik tapi kenapa harus, ah sudahlah." Komentar Gakushuu.

"Kurasa kalau mereka pasukan ilmuwan kenapa tidak membawa obat atau zat apa gitu yang bisa membahayakan musuh, ini saranku loh." Gumam [name].

Gakushuu , [name] dan Karma hanya bersweatdrop . Kini, senjata musuh bukan pistol suntikan melainkan sebuah besi berbentuk silindris seperti lightstick. Musuh berancang untuk menyerang, Karma dan Gakuhuu pun sudah siap untuk melawan. Gakushuu mendekati Karma dan [name] , lalu atap ruang tamu bergetar seperti akan roboh.

"Apa yang terjadi?" Tanya [name].


BRAKKKK


Atap ruang tamu berhasil dihancurkan oleh musuh, sebuah jaring besar akan jatuh menangkap [name]. Ternyata senjata bala bantuan ilmuwan tersebut adalah alat untuk merobohkan atap dan memasang jaring untuk menangkap [name].

"AWAS!" Gakushuu dengan sigap mendorong [name] lalu mengisyaratkannya untuk segera kabur. [name] terdorong ke jendela dan jatuh dari balkon.

"Hey Asano kau gi-" Jaring itu gagal menangkap [name] , namun sukses memerangkap Karma dan Gakushuu secara bersamaan.

"Target terjatuh tuan, kita akan segera mengeceknya."

"Pastikan dia selamat!" Ucap Handa.

"Lalu bagaimana dengan dua anak yang terperangkap di jaring ini?" Tanya anak buah Handa.

"Biarkan saja, kita tangkap dan tahan saja, mereka sudah mencoba menggagalkan salah satu proses eksperimen kita."


Jaring yang dipakai bukan jaring dengan tali atau benang yang membentuk kotak – kotak. Melainkan jaring dengan tali yang disusun rapat namun ada beberapa lubang untuk oksigen. Berwarna hitam sehingga Karma dan Gakushuu tidak dapat menerawang keluar dan juga tak bisa bergerak karna sempit. Begitu tertangkap, jaringnya dengan otomatis membungkus dan mengunci target. Awanyal mereka menganggap remeh dan konyol para ilmuwan itu, pada akhirnya mereka kalah dan tertangkap. Jangan sepelekan musuh dari awal pertempuran karna tampilan ataupun profesinya, justru bisa saja penampilan itu yang menipu dan menjadi senjatanya.

"Sial! Kenapa kau malah ikut tertangkap bersamaku hah!" Marah Gakushuu.

"Hey kau yang tiba – tiba mendekat kesini, kau gila mendorong [name] sampai jatuh seperti itu hah!" Balas Karma.

"Heh lagipula kau yang tidak becus melindunginya hampir saja dia yang tertangkap jaring bodoh ini!"

"Ow menyalahkan, sudahlah sekarang gaada gunanya kita bertengkar sekarang pakai tuh kemampuanmu katanya jago karate coba hancurkan jaring ini." Karma sudah meredam emosinya.


Gakushuu hanya membalas dengan dengusan kesal kemudian ia meraba jaring yang memerangkapnya bersama Karma. Ia meraba lalu merasakan dan menganalisa terbuat dari bahan apa jaring tersebut. Sedikit lentur, tidak pengap, lubang oksigen nya pun ditata sempurna dengan lubang kecil agar tidak bisa dirobek begitu saja.

"Apa ini karet? Kurasa sedikit susah menghancurkannya." Selidik Gakushuu.

"Bukan, mungkin campuran dari karet dan bahan lainnya, belajar kimia ga sih." Balas Karma mengejek.

"Jangan seolah – olah mengejeku Akabane! Memangnya siapa hah yang mendapat nilai tertinggi kimia di sekolah? Itu-"

"Aku." Sela Karma, lalu berlanjut "Hasil ujian kemarin nilaiku yang lebih unggul Asano, kau lupa ya."

"Hmmm lupakan." Gakushuu pun pasrah untuk sementara. Mereka memutuskan diam dan hanya beradu omong mengenai persaingannya. Tidak penting memang, diwaktu darurat saja sempat - sempatnya mereka bertengkar.

"Akabane kakimu itu membuat sempit!"

"Hey badanmu yang tidak simetris membuatku jadi susah untuk bergerak!"

"Apa maksudmu hah!"

Biarkan Gakushuu dan Karma puas dengan kebersamaan terperangkap jaring. Hingga para ilmuwan itu membawa jaring berisi Karma dan Gakushuu pergi. Sebagian pasukan ilmuwan mencari [name] yang terjatuh dari balkon ruang tamu apartmennya. Apakah ia selamat atau tidak?










BERSAMBUNG~

Hayoooo coba tebak [name] nya selamat gak gaisss??

FYI aja yang pistol dan serangan suntikan seidew terinspirasi dari naruto yang dia disangka punya virus flu wkwkwk


Oke ahhh jangan lupa vommentnya!!! :*

Yuk ah di add ke reading list nya~

Bisa cek work seidew lainnya dan boleh dong follow seidew di akun wattpad :D


See you~

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

16.8K 3.4K 10
Ayo! Ngehalu sama mayat!
845K 13.8K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
97.7K 19K 26
"oh, inilah diriku" Di zaman sekarang banyak sekali orang yang lebih suka menghina orang lain melalui dari fisik mereka, padahal belum tentu...
149K 29.1K 39
[Inarizaki Boys x Reader] Tinggal di sebuah kost-an sebagai perantau memang berat. Tapi pernah gak sih, ketemunya sama manusia bodoh semua? Mungkin...