Young mom

Por muhabdi02

1.7M 29.1K 322

Kata orang Cinta dan Benci itu beda tipis. Dan mungkin gua akui akan hal itu. Gua suka lo, dan lo suka gua. T... Más

bab 1
part..2
part..3
part..4 -rv- ✓
part..5 ✓
part..6
part..7
part..8
part..9
part..10.1
part..10.2 ✓
part..11
part..12
part..13
part..14
part..15
part..16

part..17.1

32.2K 1K 9
Por muhabdi02

Hari ini hari minggu. Hari dimana seluruh anak sekolah libur begitupun aku.
Pagi ini aku telah di sibukan dengan urusan dapurku, menyiapkan sarapan untukku dan rian. Cukup lama aku berkutat dengan segala macam jenis alat masak dan sayuran.
Karena hari ini aku memang sengaja membuat menu yang berbeda untuk sarapan.
Aku membuat sup ayam dan tongseng brokoli.
Aku begitu semangat dalam menyiapkan semua sarapan ini. Etah lah rasanya aku begitu senang saat melihat seluruh masakan hasil karyaku sudah tersaji di atas meja.

Setelah semua siap aku segera bergegas membangunkan Rian.
Namun sepertinya aku telat karena aku tak mendapati Rian di tempat tidur, sepertinya sudah bangun.
Tapi kemana ?
perlahan kulangkahkan kaki masuk kedalam kamar.

"Yan......" teriakku mencari cari Rian.
Ck kemana sih itu anak. Aku langsung memeriksa kamar mandi namun ia tidak ada di sana.

"Yann... Dimana kamu, jangan becanda deh" aku terus menyusuri kamarku kemudian kubuka setiap lemari, siapa tau aja dia bersembunyi di sana .
Tapi sayang semua lemari sudah ku buka tapi tetep saja tidak ada.
Aku membalikan tubuhku dan langsung saja kaget karena tubuhku langsung melayang

"Riannnn....." teriakku karena kaget. Jelas aja kaget orang tiba tiba Rian mengangkat ku dan membawaku ke arah ranjang.

"Kemana aja kamu hah! kok gak ada di kamar bikin orang takut aja." semprot ku kesal.

"Lah kamunya aja orang aku di bawah ranjang juga masa gak bisa nemuin." ck ngeles aja bawaanya.

"Nah terus kenapa pake acara gendong dendong. Emang aku lagi sakit apa pake di gendong" crocosku masih kesal.

"Hehe gak papa sih sekali kali" jawabnya dengan cengiran 5 jari.

"Halah bilang aja ada maksud tersembunyi kan."

"Hehe gak kok gak" kelaknya lagi.

"Yaudah turunin. Aku mau mandi"

"Mau mandi bareng ?" ucapnya menggoda.
kan bener kan pasti ada maksud di balik dia gendong aku.

"dasar, bilang aja kalo pengen. Sok malu" ucapku tepat sasaran karena Rian sudah cengengesan.

"Hehehe tauan aja kamu ini" jawabnya cengoh.

"Ck. Udah untuk pagi ini gak ada pengen-pengenan, aku lagi kesel sama kamu. Sekarang turunin aku, aku mau mandi terus sarapan. Udah laper" ucapku memberontak untuk turun.

"Yaahh masa ngambek si sa. Terus gimana dong." keluhnya dengan raut sedihnya.

"Gak ada urusan. Cepet turunin aku Rian. ATAU..." dengan cepat Rian menurunkan ku karena aku sudah mengucapkan kata sakral ku.
Kenapa kata sakral?,
karena jika aku sudah mulai kesal dan menyebutkan kata ATAU makan tamat lah riwayat Rian. Seperti bulan lalu, rian begitu membuatku kesal sampek aku liburin selama 1 minggu dan setiap hari selalu saja merengek seperti anak kecil meminta permen sampek sampek aku tidur di kamar sebelah karna kesal.

"Goodboy. Yaudah aku mau mandi dulu. Kamu kalo udah mandi langsung turun aja. Susu kamu udah aku buatin. Mulai hari ini kamu stop minum kopi dan di ganti susu." ucapku kemudian berbaik dan mendengar Rian menghelah nafas panjang seperti akan memprotes langsung saja aku membalikan badan dan memotongnya.
"Gak pake protes ya. Udah buru sana makan." ucapku langsung melangah kembali ke kamar mandi.

°°°Π°°°

Selesai dengan urusan kamar mandi dan memakai baju, aku langsung pergi menemui Rian di meja makan.

"Hey... Loh kok belum makan geh?" tanyaku saat melihat Rian belum juga sarapan.

"Hmm aku tau ini mah." langsung saja aku ambil piringnya, kemudian aku melayani nya seperti biasa.

"Dasar manja..." ucapku saat meletakan piring di depannya sedangkan Rian hanya cengengesan gak jelas. Kami melanjutkan makan dalam diam.

"Yan... Nanti aku keluar sama Mili Riska ya. Pengen jalan gak papa kan?" tanyaku saat menyelesaikan sarapan.

"Mau kemana emangnya?"

"Biasalah mau jalan nonton, nyalon pokoknya urusan  cewe lah. Udah lama kan aku gak jalan sama mereka?"

"Emm yaudah deh. Tapi inget jangan kecapekan sama pulangnya jangan sore sore."

"Gak kok. Siang nanti juga udah pulang." ucapku kemudian bangkit untuk mebereskan piring kotor.

"Berangkat jam berapa? Atau mau aku anter ke rumah Mili sekalian aku berangkat ke cafe?"

"Em boleh deh. tapi bantuin beresin ini dulu geh biar cepet selesainya." Rian hanya mengangguk kemudian mulai membantuku..

°°ΠΠ°°

"Udah belom sa..." teriak Rian dari luar kamar.

"Iya bentaran...." aku masih sibuk dengan alat make up. setelah selesai aku langsung keluar dari kamar.
"Yaudah yuk berangkat." ajakku seraya melangkah menghampirinya. Bukannya menjawab Rian malah menapatku tajam sembari memperhatikan penampilanku dari atas sampek ke bawah.

"Kamu mau kamana? Knapa pake baju ginian?" ucapnya setelah melihat penampilanku.

"Yee ya mau jalan lah emang mau kemana?" jawabku santai.

"Ya tapi gak pake baju ginian sa. Kamu mau pamer apa gimana. Masa ke mall pakek baju kayak gini. Ganti ganti" jawabnya ketus kemudian mendorong tubuhku.

"Yahh yan masak ganti siih. Aku kan suka sama baju ini." jawabku dengan mengerucutkan bibirku.

"Kalo buat di rumah gak masalah. Ini mau keluar tapi pakeannya kayak gini. Gak gak pokoknya enggak"

"Emang kenapa sih yan. Ada yang salah gitu. Ini kan bagus"

"Iya bagus tapi aset aset berharga yang udah jadi milik aku menonjol semua. Gak, gak pokonya gak. Yakali mau ke mall tapi pake baju dress pandek gitu. Liat ni trus ini sama ini semua keliatan saa aku gak rela pokonya" ucap Rian dengan jari menunjuk belahan dada, paha dan bagian leher hingga pundak yang memang keliatan gara gara aku pake baju dres pendek di atas lutut tanpa lengan yang memang udah gak muat lagi sama aku.

Sebenernya sih emang sengaja pengen liat reaksi rian ehh taunya lebih dari bayangannku. Hihi

"Ck yann... Emang kenapa sih. Bagus tau"

"Ganti atau gak pergi ?"

"Iya iya aku ganti. Reseh bener ding" jawabku lesu kemudian beranjak.

"Tunggu biar aku aja yang milih. Nanti kamu malah milih yag aneh aneh lagi" ucapnya kemudian memilihkan baju untukku. Seulas senyum muncul di bibirku melihat tingkah lucu rian.

"Nih. Pake ini aja. Terus nanti kalo udah selesai sama urusan kamu langsung ke cafe aja temenin aku" ucapnya menyodorkan sebuah dres tertutup berwarna biru namun masih terlihat anggung.
Ku ambil dan langsung saja berlari ke kamar mandi.

Aku keluar dari kamar mandi dan cukup puas dengan pilihan Rian.
"Gimana ?" tanyaku menunjukan dres yang sudah ku kenakan.

"Cantik.." jawabnya dengan senyum merekah di bibirnya seolah puas dengan pilihannya.

"Yaudah berangkat yuk" Rian mengulurkan tangannya untuk menggandengku.

"Yuk" jawabku menerima uluran tangan Rian.

Kami berjalan beriringan menuju life untuk kebawah. Selama perjalanan banyak yang memandang kagum kearah kami bahkan banyak yang berbisik seolah tak percaya kalo kami memang pasangan anak SMA.

Setelah Rian mengambil mobil dan menghampiriku kemudian kami berangkat kerumah Mili sesuai yang di janjikan.
Di perjalanan kami banyak membicarakan sesuatu bahkan hal yang tak penting pun kami bahas. Seperti saat melihat pasangan alay yang bermingguan ria berboncengan dengan alaynya.
Bahkan aku sempat melihat sepasang kekasih tengah terlibat perkelahian di pinggir jalan membuat tawa kami sontak saja pecah.

Asik terlibat perbimcangan tanpa sadar kami telah sampai di gerbang rumah Mili.
Aku keluar dari mobil dan berjalan ke pos satpan meminta untuk membukakan pintu untuk kami.

"Ehh ada non Nafisa. Nyari non Mili ya ?" tanya seorang satpan saat melihat aku mendekat.

"Ehh iya pak Milinya ada ?"

"Ada kok non. Sebentar saya bukakan dulu gerbangnya" satpam pun mulai membuka pintu gerbang dan Rian mulai menjalankan mobilnya memasuki halaman rumah Mili.

"Ehh lo sa, udah dateng aja gua kira siangan." sapa Mili yang berdiri di teras rumahnya.

"Hahaha iya lah. Giama mau siang pulangnya aja gak boleh sore ge. Takut guanya capek" jawabku melirik Rian yang berdiri di sampingku.

"Cie kak Rian makin sosweet aja sih. Perhatian banget loh"

"Lahh ya emang geh. Bahaya kalo sampek Fisa kecapean." jawab Rian santai.

"Uhhh segitu sayangnya ya sama Fisa." goda Mili

"Ck auah. Yaudah gua cabut dulu. Inget jangan kecapean sama makan siangnya jangan sampek telat. Aku berangkat dulu kalo mau pulang tefon biar aku jemput" ucap Rian berpamita. dengan cepat aku menyalaminya tak lupa mencium  punggung tangannya. Rian pun tak mau kalah dia mencium keningku mesrah sebelum pergi.

Mili yang melihat kejadian langka itu hanya terbengong heran.
"Itu barusan beneran kak Rian ?" tanya Mili saat Rian udah pergi.

"Ya iyalah emang lo kira siapa ?"

"Sumpah gua baru tau kalo kak Rian bisa melakukan hal langka itu. Ck lo beruntung banget sih bisa jadi istrinya kak Rian" ucap Mili seolah kagum dengan sosok Rian.

"Ya gitu deh. Oh ya lo beneran jadi nemenin gua kan. Trus gimana kira kira berhasil gak ?"

"Udeh lo tenang aja gua jamin berhasil deh. Gua yakin kak Rian gak akan berpaling deh saat liat lo nanti"

"Beneran ya. Tapi gak berpengaruh sama kandungan gua kan ?" tanyaku agak ragu

"Ya eggak lah. Udah tenang aja Ini tuh malah lebih bagus buat ibu hamil"

"Yaudah lo udah siap kan ? Berangkat sekarang aja yok keburu siang" ajakku yang hanha mendapat anggukan dari Mili.

"Ajak Riska juga kan ?" tanyaku saat kami sudah berada di mobil.

"Yaelah mana bisa. Riska lagi sibuk mingguan sama kak ardi. Biasalah pasangan muda, Jadi kita berdua aja ok" jawab Mili santai kemudian menjalankan mobilnya menuju tempat yang sudah kamu janjikan.

-----

hey hey dateng lagi nih.
tapi kayaknya mulai dari part ini MUBIE bakal jarang update deh karna tuntytan pekerjaan yang menumpuk.
tapi bakal mubie usahaun post tiap hari kok.

salam damai daru mubie 😉😉

Seguir leyendo

También te gustarán

943K 87.5K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
6K 491 52
(END) SQUEL 'BRONDONG HUSBAND' . Saat adiknya tertimpa kecelakaan 'yang disengaja', Andra memutuskan untuk rehat dari panggung oktagon, mencari cara...
76.6K 4.2K 25
Bercerita tentang seorang pengidap penyakit gangguan mental kaya raya yang jatuh cinta pada gadis biasa
194K 19.5K 57
Kairaci harus menanggung beban yang sama sekali tidak pernah dipikirkannya. Di usianya yang tepat 23 tahun, Kairaci harus menikah dengan duda anak 1...