Young mom

By muhabdi02

1.7M 29.1K 322

Kata orang Cinta dan Benci itu beda tipis. Dan mungkin gua akui akan hal itu. Gua suka lo, dan lo suka gua. T... More

bab 1
part..2
part..3
part..4 -rv- ✓
part..5 ✓
part..6
part..7
part..8
part..9
part..10.1
part..10.2 ✓
part..11
part..12
part..14
part..15
part..16
part..17.1

part..13

38.2K 1.2K 25
By muhabdi02

     °°°Π°°°

Pagi ini aktifitasku masih seperti hari hari sebelumnya. Bangun pagi nyiapin sarapan dan beres beres ruangan.
Setelah semua selesai aku melangkah je kamar untuk membangunkan pangeran tudurku siapa lagi kalo bukan Rian.

Anak itu gak akan bangun kalo gak aku bangunin. Ck dasar kebo.
Sementang udah ada bini aja laju jadi males malesan.

"Yan bangun yuk udah waktunya sholat" ucapku lembut membangunkan Rian setelah sampai di tepi ranjang

"Akh... Rian ishh apaan sih udah si.." aku terpekik karna Rian langsung menariku hingga aku terjatuh di atas dadanya dan dengan cepat dia memotong kata kataku dengan melahap bibir ku hingga beberapa lama.

"Isss kamu ini jorok bener lah. Baru bangun udah main nyosor aja. Sikat gigi dulu kek apa gak cuci muka. Dasar jorok" omelku kesal dengan perlakuan Rian yang asal main tarik aja. Di kira aku boneka apa asal tarik terus maen sosor aja.

"Morning kiss sayang" ucapnya terkekeh karna tingkah ku.

"Udah cepet bangun, mandi, terus siap siap kita sholat. Atau..." ucapku menggantung dan menatapnya sengit.

"Ehhh iya iya ampun." Jawabnya sambil berlari kearah kamar mandi.
Aku hanya menggeleng dengan tungkahnya yang sekarang.
Heran ?
Ya iya lah dulu pas pertama nikah sifatnya sok cuek dan datar datar aja. Nah sekarang ?
malah kayak anak kecil gitu. Tobat deh mgadepinnya.

"Cepetan yan udah mau jam 5 ini!" Teriaku yang masih sibuk membereskan tempat tidur dan menyiapkan seragam sekolah ku dan tentunya seragam Rian.

Tak lama Rian telah selesai mandi dan bersiap untuk sholat.
Kami menunaikan kwajiban kami dengan khusuk dan setelah selesai kami menyempatkan diri untuk sekedar bertadarus dan sekarang giliran Rian yang mengaji sedangkan aku bertugas mendengarkan dan memperhatikan jika ada lafal yang salah.
Namun bukannya meperhatikan salah atau benarnya lafalan saat Rian mengaji, Aku malah terhanyut saat mendengar suara Rian mengaji.
suara merdunya mampu membuatku merasa berdebar.
'Aku memang tak salah menerima perjodohan itu Rian. Kamu begitu sempurna di mataku' ucapku dalam hati.

"Hey kenapa sampek gitu liatin akunya ?" Tanya nya membuat lamunanku buyar dan salah tingkah.

"Hehehe maaf abisnya suara kamu itu loh. Menggetarkan hatiku" jawabku jujur.

"Ck km ini bisa aja mujinya" jawabnya dengan malu dan kulihat ada rona merah di pipinya.
Hahaha ternyata Rian bisa malu juga toh. Ck lucu juga saat merona gitu. Jadi gemes deh.

Tanpa sadar aku pun menarik wajah rian hingga kami bertatapan dan sedetik kemudian binirku sudah menempel dengan bibirnya.
Cukup lama kami berpagutan hingga kami kehabisan nafas dan melepas bibir kami.
Aku memalingkan wajahku karna malu dan salah tinggah. Kulirik Rian pun sama halnya dengan diriku.

"Udah yuk sarapan terus berangkat" ajakku mecah kecanggungan kami.
Segera ku bereskan perlengkapan sholat kami dan bergegas ke luar untuk sarapan.

Seperti biasa aku selalu melayani Rian dengan mengambilkan nasi dan lauk.
"Mau lauk apa ?" Tanyaku setelah piring terisi nasi porsi ukurannya

"Tempe goreng sama tumis buncis aja" jawabnya tersenyum.
Kuambilkan seperti pesanannya setelah kirasa cukup ku taruh piring di hadapan Rian.

"Selamat makan" ucapnya.

"Main makan aja. Baca doa dulu yan" tegurku saat ia akan menyendokan nasinya.

"Hehehe iya lupa" ucapnya cengengesan.

"Ck makanan aja yang ada di pikiran kamu mah" sindirku

"Abisnya kalo liat masakan kamu nafsu makanku jadi naik" jawabnya masih serius dengan makanannya.

"Makam pake nafsu. Lo kira sama gua nafsuan. Makan itu pake selera Rian" ucapku mencibikan bibir

"Hahaha sama aja lah sa. Gak sama masakannya gak sama orangnya sama sama bikin nafsu jadi naik" jawabnya dengan tawa renyahnya.

"Ck masih pagi udah mesum" sindirku masih fokus dengan makananku.

"Kamu yang mulai kan sayang. Atau hari ini kita ijin aja lagi ?" Tanyanya memainkan alisnya naik turun.

"Ck dipikir enak apa ijin mulu. Aku udah banyak ketinggalan pelajaran Rian. Udah deh gak usah aneh aneh dulu. Selesain makan terus kita berangkat. Atau gak ada jatah buat nanti malam" ucapku ketus membuat Eian hanya terkekeh

"Kamu itu gak usah ngerendah deh sa. Otak kamu itu sama kayak aku bahkan kamu lebih pinter dari aku emang dasar kamunya aja sukanya ngerendah" ucapnya memujiku. Ku akui aku memang bisa di bilang jenius bahkan materi kelas 3 aja mampu ngerjainnya tapi aku males buat lulus cepet cepet. Beda sama Rian yang emang di tuntut biar cepet lulus.

"Em bodo ya aku kan gak kayak kamu yang tanggung jawabnya besar harus nafkai aku. Aku mah enak cuma ngurusin kamu sabil nyantai sama nerima enaknya doang haha" ledeku. Ntah kmapa sekarang aku lebih hobi meledek dengan kata kata mesum. Kayaknya udah ketularan Rian ini mah.

°°°Π°°°

Setelah perbincangan yang terjadi di meja makan tadi akhirnya kami berangkat sekolah.
Dan disinilah kami sekarang di tempat parkir langganan Rian.
Biasanya aku selalu pergi kekelas duluan tanpa menunggu Rian.
namun tidak hari ini karna hari ini aku ingin sekali di atar oleh Rian sampai di depan kelasku dan sebagai suami yang baik Rian selalu menuruti apa permintaan ku. Beruntungnya aku haha.

Selama kaki melangkah melewati beberapa kelas dan beberapa siswa siswi, banyak murid yang menatap ke arah kami dengan tatapan aneh. Ya maklum lah biasanya kami ini seperti pasangan yang tak pernah akur tapi sekarang ?

Aku mengglayut manja di lengan Rian selama berjalan.
Dasar debay gak bisa dibajak kompromi selalu aja ingin bermanja.

"Wow wow kayaknya ada yang udah jadian nih lengket bener bu kayak perangko" sebuah suara membuat langkahku berhenti dan memalingkan wajah mencari sumber suara tersebut dan sedetik itu aku melihat Dave dan Ardi berdiri di belakang kami.

"Apaan sih. Emang kenapa kalo kita jadian ? Gak boleh ?" Tanyaku sinis.

"Haha sinis amat neng. bukan gak boleh cuma ya pj lah pj kan baru jadian. Ya gak dav" ucap Ardi meminta persetujuan pada Dave.

"Pj mulu lo ar. Lo jadian sama si Riska aja gak ada pj buat kita" jawab Rian datar. Aku mendengar pernyataan Rian hanya membulatkan mata tak percaya.

"What...!! Lo sama Riska jadian ?? Sejak kapan ??" Tanyaku tak percaya. Pasalnya aku baru ijin 3 hari tapi udah ketinggalan berita tentang sahabtku.

"Emm.. lo tanyak langsung aja deh sama anaknya" jawabnya malu malu dan detik itu pula Riska udah ada di hadapan kami dan langsung memelul lengan Ardi.

"Lo beneran udah jadian ka ?" Tanyaku masih tak percaya.

"Hehe ya gitu deh. Lo sih ijin mulu makanya ketinggalan berita. Ya gak oppa ?" Jawabnya santai sedangkan aku hanya melongo melihat tingkah mereka, namun tak kupungkiri sedikit senyuman merekah di bibirku karna aku tau kalo Riska itu udah lama suka sama Ardi dan sekarang? mereka jadian tanpa aku tau.. dasar sahabat durhaka.
ehh berarti aku juga durhaka dong hehe.

"Ck lo mah kalo bahagia aja lupa sama gua" ucapku mengerucutkan bibir. "Lo utang cerita sama gua Riska" lanjutku.

"Hehe iya iya. Lo juga punyak utang sama gua dan Mili" ucapnya santai dengan tampang seperti tak punya dosa.

"Utang apaan lagi ?" Tanyaku bingung.

"Utang penjelasan hubungan lo sama kak Rian" ucapnya melirik menatap tanganku yang masih memeluk lengan Rian.

sontak saja Aku langsung membulatkan mataku. Aduh apa yang bakal gua ceritain nanti. Gimana kalo mereka tau.
Huhhh... kayak mana ini.

Masih dalam kepanikan kurasakan telapak tangan ku di genggam erat dan itu pasti Rian. Ku dongakan kepalaku menatap Rian dan ia pun menatapku dengan senyum tipisnya.
Sperti berkata 'udah gak papa kamu tenang aja' membuatku hanya mengangguk.

"Iya iya nanti gua ceritain pas pulang sekolah" jawabku pelan
Riska dan yang lain hanya tersenyum dan mengangguk.

"Plus pj kalian ya" ucap Save membuat kami memutar bola mata secara bersamaan dan setelah itu tawa kamipun pecah.

"Hey hey lagi pada ngapain si serius amat kayaknya. Amat aja gak pernah serius sama lo pada" celoteh Mili saat baru datang dan bergabung bersama kami.

"Gak lagi seriusin apa apa kok berbi. Malah aku yang bakal seriusin kamu" jawab Dave mencolek dagu Mili.

"Iss apaan sih Dave colek colek. Kotor nih dagu aku" ucap Mili sinis.
"Tunggu tunggu. Itu kenapa Fisa bisa lengket gitu sama kak Rian ?" Tanyanya serius.

"Hahaha makanya bi kalo dateng itu jangan suka telat jadi gak ketinggalan berita" sindir Dave membuat Mili terlihat kesal.

"Dave bisa diem gak, gua gak butuh penjelasan lo ya" jawabnya sengit tapi matanya masih menatap kearahku.

"Udah gak usah bawel. Nanti pulang sekolah gua ceritain" jawabku singkat setelah itu menarik tangan Rian ke kelasku.

Tak lama aku dan Rian sudah berada di depan kelasku.
"Nanti istirahat jemput aku ya" pintaku Sebelum Rian pergi.

"Iya iya nanti bakal aku jemput kok" jawabnya mengelus puncak kepalaku dan lagi lagi kelakuannya itu selalu membuatku nyaman.

"Yaudah aku kekelas dulu ya" pamitnya tak lupa memberi ciuman di keningku membuat mata ku terbelak kaget.

"Rian kalo di liat orang kayak mana coba ?" Tanyaku kesal.

"Biarin aja mereka liat dan gak usah dengerin apa kata orang. toh yang jalanin kita ini bukan mereka. lagian kamu si bikin aku gemes, Bawaannya kan jadi pengen nyium kamu mulu" jawabnya mengelus puncak kepalaku dengan sayang setelah itu melangkah pergi.
Ck.. dasar selalu aja bikin orang sport jantung.
Yaudah lah barin aja mending sekarang masuk terus duduk. Udah capek ini
Sambil berjalan aku mengelus perut datarku dan tersenyum membayangkan tingkah Rian yang selalu membuatku berdebar.

Tak lama setelah aku duduk di kursiku bel masuk pun berbunyi dan kegiatan belajar hari ini dimulai.
Aku Banyak tertinggal materi pelajaran karna ijin selama 3 hari ini.
Untung saja di rumah aku rajin membaca jadi masih mengerti lah walaupun sedikit. Hingga pelajaran berakhir aku tak banyak kesulitan dalam mengerjakan tugas yang di berikan guru hari ini.

Continue Reading

You'll Also Like

41.4K 2.3K 48
|| Story 2 Jovinasepta_ || Genre: Fiksi remaja || Ekhem follow dulu sebelum baca biar berkah!!! || "Jangan mencari yang sempurna, jika dirimu saja ma...
5.3M 284K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
390K 48K 55
7 tahun tak ada kabar. Junhoe mendapatkan sebuah kejutan dari Rose saat keduanya kembali berjumpa di reuni SMA
864K 75.2K 61
Gentala = Good looking, good thinking, dan good rekening. *** "Tidak ada manusia yang sempurna, namun aku bersyukur kala Tuhan menciptakanmu dengan s...