I Love My Cute Bastard ✔

By Iampuse

521K 48.1K 3.9K

[COMPLETED] ⚠️ Harsh Word ⚠️ BxB ⚠️ 🔞🔞 ⚠️This is not for homophobes area Pria bertubuh mungil bernama Fahl... More

i.l.m.c.b
i.l.m.c.b - 01
i.l.m.c.b - 02
i.l.m.c.b - 03
i.l.m.c.b-04
i.l.m.c.b - 05
i.l.m.c.b-06
i.l.m.c.b-07
i.l.m.c.b-08
i.l.m.c.b-09
i.l.m.c.b-10
i.l.m.c.b-11
i.l.m.c.b-12
i.l.m.c.b-13
i.l.m.c.b-15
i.l.m.c.b-16
i.l.m.c.b-17
i.l.m.c.b-18
i.l.m.c.b-19
i.l.m.c.b-20
i.l.m.c.b-21
i.l.m.c.b - 22
i.l.m.c.b-23
i.l.m.c.b-24
i.l.m.c.b-END
Wah!
[SPECIAL CHAPTER] : Our Valentine's day

i.l.m.c.b-14

13.8K 1.4K 73
By Iampuse

Hubungan Dion dan Raka gak baik-baik aja setelah kejadian  2 minggu yang lalu. Gak ada lagi Raka yang teriakin Dion. Atau Dion yang godain Raka. Sekarang ini, mereka saling menghindar. Jangankan tegur sapa, saling melirik pun mereka sembunyi-sembunyi.

Waktu itu, setelah Dion mengakui perasaannya ke Raka, saat itu juga Raka ninggalin dia. Dion sempet frustasi. Se-fatal itukah dampak dari menyatakan perasaannya ?

Seharusnya Dion gak usah ngakuin perasaannya ke Raka aja. Bilang kalau dia gak suka sama Raka. Pasti sekarang dia masih bisa godain Raka seperti biasa.

Harusnya Raka juga gak perlu nanya ke Dion soal itu, seolah Raka ngasih kesempatan Dion buat nyatain perasaanya, tapi sekarang malah Raka jauhin kaya gini.

Rumit.

Dan saat ini, mereka ada di kelas, hanya berdua. Berhubung ini jam istirahat, jarang ada yang mau melakukan aktivitas di dalam kelas, kecuali Dion dan Raka tentunya. Mereka sudah terbiasa menikmati jam istirahat di kelas.  Raka gak hobi ke kantin, dia lebih suka mengerjakan tugasnya kalau istirahat, dia juga selalu bawa roti atau bekal untuk mengisi perutnya kalau lapar. Sedangkan Dion udah punya kotak bekalanya, jadi gak perlu repot-repot pergi ke kantin buat antri.

Masalahnya satu. Mereka sama-sama canggung. Dan suasana ini sudah berlangsung selama 2 minggu juga.

Dion hanya bisa sekali-sekali melirik Raka di sampingnya. Kadang Raka pun juga kedapatan sedang melirik Dion. Ah sial! Dion gak tahan diem-dieman gini terus. Dia kangen Rakanya. Kangen dimarahin, dibentak, atau digeplak pake buku fisikanya yang bisa bikin geger otak itu.

Hari ini Dion harus omongin semuanya. Masalahnya harus selesai secepatnya. Harus.

"Beb err--Raka?" Dion sampai keringat dingin hanya untuk menyebut nama Raka.

Raka berdecih pelan, dia benar-benar tak ingin bicara dengan Dion.

"Hmm ?"

"Bisa bicara ?"

Raka memejamkan matanya sejenak berusaha menutupi kegugupannya. Ia lalu menoleh ke samping untuk melihat Dion

"Bisa" singkatnya.

Dion menatap ke depan papan tulis sambil menyenderkan tubuhnya di kursi "Gue salah apa sih Rak ?"

"Sa-salah? Ap-a?" Sekarang Raka yang gantian gugup.

"Dion--" Raka menatap Dion takut-takut "--kenapa lo ngehindarin gue gini, Rak ?" potong Dion kemudian mengubah posisinya menjadi menghadap Raka.

Raka bungkam. Ia benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Selama ini yang bisa dilakukannya hanya menghindari Dion. Hatinya masih bimbang. Otaknya masih belum paham.
Oh ayolah! Tak bisakah waktu kembali ke keheningan 5 menit lalu agar Raka tak perlu pusing memikirkan jawaban Dion?

"Gue bingung Yon" Raka menunduk.

"Yang seharusnya bingung disini gue, Rak" Dion sebenarnya sudah ingin menangis sejak tadi, tapi mau ditaroh dimana mukanya nangis di depan gebetan ? Gak gentle.

Dion mengambil nafas, lalu dihembuskannya lagi dengan suara keras "Gue tau gue gak seperfect Novian. Dia Pinter, ganteng, kaya, hits. 'Njir, dia idaman banget" senyum kesal terlihat di bibirnya.

"Gue gak iri sama apa yang Novian punya. Kecuali satu Rak..." Dion menatap Raka "..
Dia punya tempat special di hati lo."

"Maafin gue"

"Ah...tiga tahun. Gue ngejar lo tiga tahun, dan lo malah asik ngejar Novian yang gak pernah peka sama lo sekalipun"

Benar. Dion benar.

"Kenapa harus gue Yon ?"

"Kenapa harus lo ? Entah. Cuma lo doang yang bisa bikin gue deg-degan setiap liat lo tiga tahun ini. Cuma lo doang yang bikin gue rela ngelakuin apa aja demi lo. Cuma lo orang yang paling keliatan imut kalo lagi bersikap galak ke gue" Dion tersenyum manis menatap Raka sambil mengingat hal-hal indah yang dilakukannya dengan Raka.

"Kalo lo suka sama gue. Kenapa lo gak berbuat apa-apa ? Kenapa gak dari dulu lo bilang soal perasaan lo ke gue ? Kenapa baru sekarang setelah hati gue udah diaduk-diaduk sama rasa cinta gue ke orang lain ?" Raka berusaha mengecilkan suaranya, berharap tidak ada yang mendengarkan.

"Gue selalu ngelakuin apapun buat lo, cuma lo nya aja yang gak peka. Dan soal nyatain perasaan ? Liat aja sekarang, lo malah hindarin gue kan?"

Raka bodoh. Dia tidak seharusnya menanyakan hal itu. Sekarang dia yang merasa bersalah, kan ?

"To the point aja ya Rak..." Dion pindah posisi, ia sekarang berjongkok di samping meja Raka. Kemudian Dion mengambil tangan Raka, dan menggenggamnya erat-erat

"Apa lo mau buka hati lo buat gue ? Atau gue harus nyerah sampe di sini aja ?" Mata Dion berbinar, harapannya besar. Sedang Raka melongo, apa yang harus dijawabnya ? Hatinya harus memilih. Dia masih sangat mencintai Novian. Tapi di sini ada Dion, orang yang jauh lebih tulus kepadanya.

"Lo tau gue belum bisa move on dari Novian kan ?" Tanya Raka. Dion mengangguk

"Bahkan meski lo udah berkali-kali di sakitin pun, gue yakin lo gak akan nyerah" ujar Dion.

"Apa lo siap mencintai orang yang masih mencintai orang lain, Yon ?"

"Apa lo masih nanya setelah penantian gue selama tiga tahun, Rak ?"

Ah Raka benar-benar meleleh berkat perkataan Dion barusan. Dia sedikit malu mendengarnya. Andai Novian yang mengatakannya. Tidak. Dia tidak boleh memikirkan Novian sekarang. Dion yang ada di depannya. Bukan Novian.

Raka menggenggam tangan Dion "Kalo gitu...gue bakalan buka hati gue, buat lo Yon." Seuntai senyuman paling manis milik Raka pun keluar.

"Tapi kasih gue waktu ya." sambungnya.

"Pasti! Gue siap nunggu lagi. Sampe lo berubah jadi Jennifer Lawrance juga gue siap beb! Dan gue bakalan bikin lo juga suka sama gue" Dion bersorak sambil mengepalkam tangannya ke udara.

"I LOVE YOU, BEB!!!" Dion memeluk pinggang Raka pldan membenamkan wajahnya di perut Raka. Dia sangat sangat sangat bahagia sekarang.

Akhirnya setelah sekian lama, Dion bisa benar-benar pedekate sama Raka.

.

"Tuh gue bilang apa kan? Raka tuh suka sama Novian, Dion suka sama Raka" Willyam berbisik di balik jendela kelas.

"Wah! Wah! Gue gak boleh kalah! Pokoknya gue harus nyari cowok juga" Ujar Aji. Willyam dan Deva menatap Aji heran dengan teman polosnya itu.

"Kiamat udah deket nih keknya. Gue cepet-cepet tobat deh" sambung Deva.

"Bayar! Lo bedua kalah." Deva dan Aji memberikan uang sepuluh ribuan dengan malas ke Willyam. Mereka baru aja taruhan soal Dion dan Raka sambil nguping di jendela.

***

Fahlan menatap tajam ke arah kedua temannya, Lintang dan Vicky. Mereka lagi di sidang sama Fahlan, dan habis ini mereka pasti di eksekusi mati.

"Lo berdua! Kemana sih lo kemaren ?" Fahlan bersuara kesal. Sedang dua temannya itu terlihat takut. Tau sendiri bagaimana Fahlan kalau ngamuk kan ? Biaa hancur gedung sekolah.

"Gue--gue kemaren ketiduran Lan" Lintang menjawab sambil menunduk.

Mata Fahlan beralih ke Vicky "Dan lo ? Kemana lo ?"

"Kemaren gu-gue nge-date sa-sama An--gel"

"Oh gitu ? Ketiduran dan ngedate sama Angel ? Yakin ?"

Fahlan lalu mengeluarkan ponselnya. Kemudian memperlihatkan sesuatu kepada kedua temannya itu.

"LAN! LO DAPET DARI MANA ?"

"ITU ! LAN! Kita--anu Lan"

Baik Lintang maupun Vicky sama-sama terkejut melihat itu. Bagaimana tidak, itu adalah foto mereka berdua saat sedang mabuk di salah satu bar tadi malam. Dan itu berati, mereka ketahuan bohong.

"Lo temen gue atau bukan sih 'njing ?!" Fahlan memaki

"Gue bela-belain gak ikut datang ke acara bokap gue di rumah Novian. Eh... lo berdua malah bohongin gue!"

Fahlan di ambang emosi. Ingin sekali ia memukul dua temannya sekarang. Tapi dia masih inget gimana baiknya temen-temennya ini ke dia.

Lintang diam lalu mendongak dan menatap Fahlan dingin.

"Lo juga Lan, kemaren-kemaren lo kemana aja ? Lo selalu sama Novian sekarang. Seolah-olah gak ada waktu buat kita" Lintang berbicara dengan nada sedikit emosi

"Maksud lo apa ?" Fahlan mendelik kesal.

"Tch...semua orang di sini udah pada tau kali lo sekarang deket banget sama si tengil itu"

"Bener kata Lintang Lan. Bahkan sekarang udah banyak yang gak tunduk lagi ke lo!"

Fahlan masih diam mendengarkan kedua temannya itu bicara.

"Lo dulu yang bilang mau bikin dia bertekuk lutut sama lo" Lintang berseru

Ah, Fahlan teringat kembali soal itu

"Tenang. Gue pasti bakalan bikin dia bertekuk lutut ke gue"
Itu yang pernah dikatakannya dulu. Dia jadi ingat masa-masa dia dan Novian masih bermusuhan.

"Gue udah bikin dia bertekuk lutut sama gue kok" katanya sambil mengalihkan pandangannya.

"Dia..." Kedua temannya menatap Fahlan dengan serius. Menunggu kata selanjutnya yang akan dikatakan Fahlan.

"....suka sama gue"

Sekarang Lintang dan Vicky semakin melotot dibuatnya. Apa mereka salah dengar ? Tidak. Itu benar. Fahlan baru saja memberitahukan kebenaran yang ia rahasiakan dari kedua temannya selama ini.

"Jadi ?" Vicky bertanya takut-takut.

"Gue udah bikin dia bertekuk lutus sama gue, kan ?" Tanya Fahlan sambil menampilkan seringai liciknya.

"Bangsat Lan! Kita kira selama ini lo sama dia..."

Lintang berhenti ngomong waktu Fahlan melotot tajam ke dia.

"Jaga mulut lo! Gue bunuh sampe lo mikir gue homo" ambek Fahlan.

"Tai lo! Gue kira lo beneran ada apa-apa sama dia" kata Vicky

Fahlan ketawa remeh "Gue gak sebodoh itu"

"Kesempatan bagus Lan. Bikin  hatinya hancur. Balas dendam lo yang udah bikin keberadaan lo di sekolah ini udah semakin gak ditakutin lagi karna dia" Lintang bersikeras.

"Pas--pasti!"

"BRUAAKKKK!" Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari belakang gudang tempat mereka berbincang sedari tadi.

"Suara apaan tuh ?" Vicky melihat Fahlan dan Lintang. Mereka menggeleng. Lalu berlarian keluar.

"Anjir. Ada orang yang tadi di sini, nih" kata Vicky setelah melihat tumpukan kertas bekas terjatuh yang menimbulkan suara tadi.

"Drrt...drrtt.." hp Fahlan bergetar di saku seragamnya. Ternyata pesan line yang diterimanya dari Novian.

Novian~
Sorry gue gak jadi nonton bareng hari ini. Gue ada latihan basket.
14.14

Gak biasanya dia ngebatalan janji gini.

****

Ini absurd banget sih. Sengaja update kali ini pendek, biar penasarannya berasa. //yee males banget penasaran sama cerita lo, thor!

Ini cuma 1447 kata :')

Don't forget to voment














































Continue Reading

You'll Also Like

513K 44.4K 20
✎ aur's "gue normal, gue normal, gue normal!" - daffa [boy and boy series : 1st book] copyright © auraha 2015-2017
933K 57.8K 31
[[ BOYXBOY ]] // COMPLETED ❤ !! BACA ATAS AJA YA, KALAU HOMOPHOBE JANGAN BACA DAN GAKUSAH NGEBACOT !! ---- El harus menjalani harinya seperti biasa s...
1.2M 73.2K 38
[SUDAH TERBIT SO SEBAGIAN CHAPTER ADA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT] Warn: -COWOK SAMA COWOK -Dewasa 🔞 -Banyak kata kasar...
668K 91K 42
[Mini Market in Love -prolog- tersedia pada Seishuu's One shot] Anak tunggal keluarga kaya raya yang jatuh cinta pada pegawai mini market depan ruma...