Hi-Fi (SUDAH TERBIT)

By BayuPermana31

2.6M 248K 11.8K

TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU DI INDONESIA [BEBERAPA CHAPTER TELAH DIUNPUBLISH] #Trueshortst... More

Hi-Fi : Yang Gratis Memang Menarik Perhatian
Hi-Fi : Selagi Bisa Melihat 'Oppa', Steffi Senang
Hi-Fi : Mata Empat?
Hi-Fi : Si Aneh Steffi
Hi-Fi : Dimas Itu Cuek, Yakin?
Hi-Fi : Hi ... Steffi
Hi-Fi : Seenaknya
Hi-Fi : Steffi Merasa Bersalah? Mengejutkan
Hi-Fi : Susu Rasa Pisang
Hi-Fi : Aksi Nekat Steffi
Hi-Fi : Cara PDKT Yang Tidak Lazim
Hi-Fi : Mengantuk
Hi-Fi : UKS
Hi-Fi : Steffi Berteriak, Semua Terhenyak
Hi-Fi : Cuek Dan Tidak Peka
Hi-Fi : Kibas Rambut Bikin Ribut
Hi-Fi : Walaupun Jujur, Steffi Tidak Bernasib Mujur
Hi-Fi : Sedih
Hi-Fi : Penolakan Yang Nyelekit Bikin Steffi Sakit
Hi-Fi : Berbeda
Hi-Fi : AADD?
Hi-Fi in #Wattys2017 !
• IMPORTANT QUESTION! •
• VOTE COVER •
• SUDAH SIAP?! •
PRE ORDER KEDUA
PRE ORDER DI GRAMEDIA.COM

Hi-Fi : Ambigu

60.5K 9K 515
By BayuPermana31

***

Lagi-lagi Steffi dan Dimas satu kelompok dalam kelompok biologi. Kelompok-kelompok itu terdiri dari empat orang, salah satunya Dimas, Steffi, Dona dan Ernest.

Dengan naluri mak comblangnya, Dona duduk di sebelah Ernest sehingga Steffi terpaksa duduk di sebelah Dimas. Walaupun ia terima dengan senang hati.

Dimas mendelik ketika Steffi menyelipkan anak rambutnya di telinga, cewek itu menoleh padanya dan membuka mulut hendak mengucapkan sesuatu.

"Dim, boleh pinjem penghapusnya enggak?"

Dimas mendengus. "Lo kan punya."

"Kalo gue punya ya nggak bakalan minjem sama lo."

Di sisi lain Dona dan Ernest saling senggol dalam bangku mereka, yang hampir saja menyebabkan Ernest terlempar karena Dona yang bertubuh gempal menyenggol Ernest dengan sekuat tenaga.

"Terus ini apa?" tanya Dimas sembari mengacungkan penghapus yang berada di atas buku tulis Steffi.

Steffi sendiri nyengir, ternyata akal bulusnya gagal. Niatnya ketika Dimas menyerahkan penghapusnya Steffi akan pura-pura menggenggam lama agar bisa menggenggam tangan Dimas juga.

Dasar modus.

"Hehe nggak keliatan."

Dimas memutar bola matanya malas, ia beralih memeriksa pekerjaan kelompoknya yang sudah selesai.

Steffi mengembuskan napas pelan, mencoba menenangkan dirinya yang gugup. "Dim, gue mau nanya sesuatu sama lo."

"Tanya aja."

"Kenapa tadi pagi lo senyum sama gue? Biasanya kan lo judes gitu."

"Nggak mau gue senyumin?"

"Eh? bukan gitu."

"Terus?"

"Jangan bikin gue baper lagi dong."

"Suka-suka gue lah."

"Eh? Apa?"

"Emang salah kalo gue bikin lo baper?"

Steffi mengerjapkan matanya beberapa kali dan menatap Dimas yang tersenyum miring dan sorot matanya tampak jenaka.

Sebenarnya ada apa ini? Ucapan yang dilontarkan Dimas memenuhi pikirannya sekarang. Janggal rasanya.

Ambigu.

***

Continue Reading

You'll Also Like

Juli By ping

Teen Fiction

1.6M 108K 64
CERITA TELAH DITERBITKAN Twins Month [2] : Juli Valeria Alexis Juli, ditinggalkan oleh cinta pertamanya dan memutuskan untuk menyembunyikan sakit hat...
8.9M 168K 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya s...
1.7K 531 32
Peringkat 1 🥇 dalam Event Writing Marathon 30Day's With Karoden Jateng (Tamat) Bumi memang tempat hujan berpulang Tapi, tidak selamanya bumi berta...
Kapan Peka? By Niji

Teen Fiction

2.1M 39.3K 16
[SUDAH TERBIT] Yang diharapkan semakin gak peka. Yang mengharapkan semakin terluka. Hehehe sakit goblo.