My Hot Werewolf [END]

By whiskeypink

245K 11.4K 72

COMPLETED✔ 🚫DON'T COPY MY STORY!🚫 ✨Cek profilku untuk lihat ceritaku yang lain ya✨ --- Dia murid baru. Dia... More

Prolog
Part 1 - Who Is He?
Part 2 - What Is That?
Part 3 - He Save Me
Part 4 - A Werewolf?
Part 5 - Jordan?
Part 6 - Is It Reincarnation?
Part 7 - And Now, I Know
Part 8 - Should I Kill Her?
Part 9 - Oke, I'll Agree
Part 10 - The Bastard Guy
Part 11 - Suspicious
Part 12 - Stupid!
Part 13 - Please, Stop it!
Part 14 - You're Not My Son Again?
Part 15 - I'm Just Looking At You
Part 16 -I Have To Protect Her
Part 18 - The Stupid Boy
Part 19 - Kill Me, Jordan!
Part 20 - Now, Im An Alpha
Epilog
CHECK THIS PART!
I'm Back
Stories Collaborate With @dyoagst
ANOTHER STORY

Part 17 - Worries

5.1K 275 0
By whiskeypink

"Bagaimana dengan acara besok? Apa kau tetap akan ikut?" tanya Ken. Jordan mengangguk pelan dengan nafas nya yang sangat pendek karena sudah terlalu lemas, "Aku harus kesana, Ken. Nyawa Quella tidak lagi aman. Aku harus menjaga nya."

"Tapi Bella disana. Dia akan aman."

"Tidak. Bella juga tidak akan aman. Peter yang akan menangani Bella sendiri."

Mata Ken seketika membulat kaget, "Tidak mungkin!!" seru nya lantang dengan kuku-kuku jarinya yang menembus sofa yang ia duduki.

•••

9.00 AM

Bella memoles sedikit bedak padat diwajah nya yang mulus. Quella hanya sibuk dengan ponsel nya. Menunggu Jordan menghubungi nya. Ia bukan gengsi jika harus menghubungi Jordan terlebih dahulu. Tapi, ia sudah berulang kali menelfon Jordan namun tak ada jawaban. Bahkan terakhir kali ia menelfon, nomor nya sudah tidak aktif.

"Sudahlah.. Kau tidak perlu pusing. Ingat? Dia adalah werewolf, kau tak usah khawatir padanya." Bella sedikit memelankan suaranya saat menyebut jati diri Jordan sebenarnya.

Quella menarik nafas panjang kemudian menatap keluar jendela bus. Saat ini mereka akan kesebuah rumah kaca dan juga berbagai tempat yang lainnya disini.

Dilain tempat, Ken sangat khawatir dengan kondisi Jordan yang masih sangat terluka. Luka yang dibuat oleh Max sangat dalam.

"Kau yakin tak apa?" tanya Ken panik. Jordan mengangguk pelan sembari bersandar disandaran kursi mobil nya. Gerald menatap spion depan dengan raut wajah khawatir.

"Kau seharusnya tak bertekad untuk tetap pergi, Jordan. Itu akan membahayakan kondisimu saja." Gerlad menginjak gas nya semakin laju untuk mengejar bus sekolah mereka.

"Gerald.. Bagaimana jika Daniel melihatmu?" Ken menatap Gerlad menunggu jawaban darinya. Gerald bahkan tidak berpikiran hingga kesana, "Itu mudah untuk kutangani. Sekarang kita hanya memikirkan kondisi mereka berdua akan baik-baik saja dari ancaman Peter dan pengikutnya yang lainnya." Ken mengangguk setuju. Mereka akhirnya berada tak jauh dari bus yang ditumpangi oleh Quella dan juga Bella.

"Hey, Bella menelfon ku." dengan segera Ken menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

"Ada apa, Bella. Tumben se-"

"Tidak perlu basa-basi, Ken. Dimana kalian sekarang?"

"Kau mengkhawatirkan ku, hm? Tenang.. Aku baik-baik saja, Bella. Tumben sekali kau menelfonku?"

Terdengar suara decakan dari Bella, "Kalau bukan karena aku kasihan pada Quella, aku tidak akan menelfonmu, bodoh!" Ken mengerucutkan bibirnya.

"Jangan begitu, Bella. Kau pasti akan menyukai si bodoh ini. Pastinya."

"Huh, just in your dream! Sekarang katakan dimana kalian berada? Kenapa tidak ada di bus bersama kami?"

Ken kembali serius. Ia menatap Jordan yang sedang beristirahat disebelahnya, "Kami ada. Hanya saja kami tidak ikut dalam bus sekolah. Kami dibelakang kalian. Naik mobil karena ada sedikit masalah besar."

Bella bingung kenapa mereka harus menaiki mobil jika bisa naik bus bersamaan?

"Apa maksudmu, Ken?!" Ken menjauhkan ponsel nya dari telinganya saat mendengar suara Quella yang tiba-tiba terdengar nyaring.

"Oh kau, Quella." Jordan mendengar nama Quella disebut-sebut akhirnya membukakan matanya perlahan.

"Quella.." desah Jordan pelan tapi cukup membuat yang diseberang sana mendengar nya.

"Jordan!! Ada apa denganmu?!"

"Aku tidak apa. Hanya sedang tidak enak badan. Aku akan bertemu denganmu saat tiba disana."

"Kau beneran tidak apa-apa, kan? Baiklah jika begitu. Aku sungguh mengkhawatirkanmu, Jordan. Kenapa ponselmu tidak aktif?"

Jordan baru sadar jika ponsel nya tak pernah ia lihat lagi sejak pelarian nya dari Max dan Liam.

"Terjatuh di hutan." jawab Jordan singkat.

"Quella! Sudah dulu ya. Nanti kita akan menyusul kalian. Sampai jumpa! Oh ya, sampaikan salamku pada Bella."

"Berisik kau, Ken!" Ternyata Bella mendengar nya. Ia langsung saja menepis omongan kosong Ken itu. Dan itu membuat Ken tertawa kecil.

"Kelihatannya kau sudah menyukai nya, bukan?" Gerald melirik dari spion dihadapannya. Ken menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Mungkin saja.."

***

Quella berlari kearah mobil yang kini sudah berhenti disamping bus nya. Ia mendapati Jordan dengan kondisi yang sangat parah. Darah yang sudah mengering ada dimana-mana.

"Jordan!!" Quella mendorong Ken agar membiarkan dirinya berada disamping kekasih nya itu.

"Dasar sepasang kekasih." gerutu Ken.

"Kau jangan iri!" Bantah Bella. Ken tersenyum jail, "Untuk apa aku iri? Kau kan ada disini." Bella memutar bola matanya.

"Mimpi."

Quella membawa kotak P3K dari dalan bus nya dan langsung mengobati luka Jordan itu.

"Bagaimana ini bisa terjadi padamu?"

"Ceritanya panjang, Quella."

Tak lagi ingin bertanya, Quella langsung sigap membersihkan luka-luka itu dengan alkohol lalu menutup nya dengan kain kasa yang sudah diletakkan obat merah disana.

"Kau harus mengganti pakaiamu. Ini sungguh kotor."

Mengerti maksud ucapan Quella, Ken sontak mencari pakaian yang ada didalam tas milik Jordan.

Quella membuka kemeja yang sudah dipenuhi darah kering dengan sebuah kaos polos.

"Beristirahatlah. Aku akan mencari makanan untukmu."

Jordan menahan tangan Quella, "Tidak perlu. Kau disini saja. Aku tidak ingin kau terluka." Quella tersenyum hangat, "Aku akan baik-baik saja. Percayalah."

"Tidak, Quella. Kau dalam bahaya."

Quella terkekeh pelan, "Bukannya aku memang sudah berada dalam bahaya sejak mengetahui jati diri kalian semua?"

"Iya, tapi saat ini Peter memang benar-benar ingin menghabismu. Karena Bella sudah mengetahui siapa kami sebenarnya. Dan menurut Peter, itu akan menjadi ancaman bagi bangsa kami."

Bella melirik Ken tidak percaya, "Aku? Sebagai ancaman bagi seorang alpha?" Ken mengangguk, "Kau selalu membawa wolfbane dan juga peluru silver kemana pun kau pergi. Iya kan?" Ken memutar bola matanya.

"Tentu saja. Itu akan menjadi senjata buat diriku."

"Maka dari itu, kau adalah ancaman baginya, Bella. Peter sendiri yang akan membunuhmu."

Bella bergidik ngeri. Ia menatap Ken saat ini sedang tidak bercanda. Sama sekali tidak ada raut bercanda disana.

"Kau serius?" Ken mengangguk yakin, "Kau harus disini. Dan jangan kemana-mana, mengerti?"

Bella paham benar ia harus menjaga Quella juga. Dirinya juga akan aman jika berada disekitaran Ken dan lainnya.

"Baiklah.."

TBC

Maaf sekali kalau part ini pendek -,- aku udah ngantuk banget tapi kepengen ketik mumpung otak aku lagi jalan buat cerita ini hehe😅

Jadi sebagai imbalan nya please vote dan komen cerita ku yaa jangan jadi silent readers itu gak baik wkwk 😂 love you!

IG: @pitreew di follow ya ig aku. Follback? Just comment😘

Continue Reading

You'll Also Like

74.6K 3.4K 35
kisah sang Raja naga iblis yang sedang jatuh cinta dengan seorang gadis biasa yang tinggal di hutan karena Raja tersebut tidak mendapat pasangan seba...
3.6M 168K 69
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
1.8K 121 13
kagura yang awalnya adalah orang miskin tiba-tiba menjadi istri seorang direktur dingin, keseharian nya menjadi istri direktur diwarnai dengan kepal...
69.7K 6.6K 55
[Fantasy, Vampire, Romance, Action] ~First Story~ 🎖 # 1 Vampir - 7 Januari 2024 🎖 # 1 Vampire - 7 Januari 2024 🎖 # 1 Human - 23 Maret 2024 🎖 # 2...