My Hot Werewolf [END]

By whiskeypink

245K 11.4K 72

COMPLETED✔ 🚫DON'T COPY MY STORY!🚫 ✨Cek profilku untuk lihat ceritaku yang lain ya✨ --- Dia murid baru. Dia... More

Prolog
Part 1 - Who Is He?
Part 2 - What Is That?
Part 3 - He Save Me
Part 4 - A Werewolf?
Part 5 - Jordan?
Part 6 - Is It Reincarnation?
Part 7 - And Now, I Know
Part 8 - Should I Kill Her?
Part 9 - Oke, I'll Agree
Part 10 - The Bastard Guy
Part 11 - Suspicious
Part 12 - Stupid!
Part 13 - Please, Stop it!
Part 14 - You're Not My Son Again?
Part 16 -I Have To Protect Her
Part 17 - Worries
Part 18 - The Stupid Boy
Part 19 - Kill Me, Jordan!
Part 20 - Now, Im An Alpha
Epilog
CHECK THIS PART!
I'm Back
Stories Collaborate With @dyoagst
ANOTHER STORY

Part 15 - I'm Just Looking At You

5.8K 333 2
By whiskeypink

Mereka menuju sarang Peter. Ketika Jordan bertemu dengan Peter ia langsung menyodorkan beberapa pertanya pada Peter. Termasuk maksud dari ucapan Peter tentang Daniel bukan lagi putranya.

"Dia hanya berimajinasi, Jordan. Untuk apa kau membahas hal yang tidak penting seperti itu? Lebih baik kau pergi dari sini mencari buruan."

Jordan mendengus kesal, "Baiklah." kini ia hanya bisa menurut saja. Mungkin ia bisa bertanya langsung kepada Daniel apa maksud perkataan nya itu. Putra Peter? Yang benar saja.

•••

Jordan berjalan dengan kesal. Kenapa Peter seperti menyembunyikan hal penting padanya? Hal itu membuat Jordan kesal jika mengingat perbincangan tak sengaja antara Peter dan Daniel. Apa memang Daniel memang anak dari Peter? Bahkan Jordan sendiri tidak tau menahu soal itu.

"Argh menyebalkan." gerutu Jordan. Tak sadar ia menabrak tubuh seseorang, "Kau melamun?" suara Quella menyadarkan Jordan dari lamunan nya.

"Quella? Yaampun, kenapa kau disini? Diluar sangat dingin, kondisimu juga lagi sakit." Jordan merangkul bahu Quella kembali masuk kedalam rumah gadis itu.

"Hey, aku baik-baik saja. Lihat?" Quella memperlihatkan luka goresan ditubuh nya. Jordan mendengus pelan, "Tapi kau masih sakit. Tidak boleh. Kau harus kembali istirahat." ucap Jordan tegas.

Quella berdecak pelan, "Sungguh? Aku sangat bosan hanya didalam rumah saja."

Jordan tak mendengarkan ucapan Quella, "Atau kita bisa berjalan-jalan sebentar, kumohon. Aku bosan dirumah saja." Quella memasang puppy eyes- nya. Jordan mencoba tidak terpengaruh, namun apalah daya dia akhirnya harus mengangguk.

"Yes!!!!" seru Quella semangat. Jordan mengacak-acak rambutnya gemas.

Mereka berjalan kearah taman kota. Disana terdapat banyak sekali salju menutupi air pancuran. Air nya pun juga menjadi seperti es.

"Kau suka?" tanya Jordan. Quella mengangguk, "Hm, aku suka. Ayo, kita kesana!" Quella menarik tangan Jordan kesebuah ayunan kecil. Quella tertawa seperti anak kecil dan itu membuat Jordan gemas.

Untuk saat ini pikiran Jordan tak lagi ke Peter karena keceriaan Quella membuatnya mengalihkan pikiran sementara.

"Jordan.. Bisa aku melihat wujudmu, um maksudku.. Lupakan saja." ucap Quella akhirnya. Ia bermain-main dengan salju disekitaran bangku taman.

Jordan terkekeh pelan melihat sikap Quella yang sungguh menggemaskan, "Kau mau melihatnya? Bukankah kau sudah pernah melihat jati diriku?" ujar Jordan sembari duduk disebelah Quella.

Quella mengangguk pelan, "Ya, itu saat aku ketakutan padamu. Aku ingin melihatmu tapi tidak dengan raut ketakutan seperti dulu." ucap Quella pelan. Jordan tersenyum kecil kemudian menarik tangan Quella ketempat yang sedikit sepi.

"Kita mau kemana?" tanya Quella bingung. Ketika mereka tiba didekat tepi hutan, ia segera merubah dirinya. Bulu-bulu halus muncul di wajah tampan nya. Gigi taring dan kuku tajam muncul dan membuat ia semakin menyeramkan.

Quella memegang rahang Jordan pelan. Mengelus nya dengan lembut. Jordan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Quella membuat nya tersenyum.

"Kau tidak takut?" Quella langsung menggeleng pelan dan memberikan senyum nya pada Jordan.

"Aku.. Sudah tertarik saat kau pertama kali masuk kekelas. Mata ini.." Quella mengelus lembut mata Jordan yang menatap nya tajam dengan manik mata berwarna kuning itu.

"Pertama kali mengunci pandanganku. Membuat aku semakin penasaran denganmu." lanjut Quella.

"Sungguh?" tanya Jordan, "Ya. Kau sering sekali menatapku dan mengunci pandanganku hanya padamu." Jordan terkekeh pelan.

"Karena matamu sangat indah dan itu membuat ku tak henti-hentinya menatapmu." jawab Jordan sembari mengelus pipi tirus Quella. Quella tersenyum manis. Kini, Jordan sudah kembali ke bentuk manusia nya.

Mereka saling mandang. Kini pandangan mereka saling terkunci cukup lama. Menatap manik mata satu sama lain. Tersenyum bahagia karena berada disisi orang yang bagi mereka sangat istimewa.

"Quella.."

"Hm?"

"Aku ingin memberitahumu sesuatu hal." alis Quella tertarik keatas, "Aku mencintaimu." lanjut Jordan. Mata Quella sontak terkejap kaget. Laki-laki yang menarik perhatian nya kini menyatakan perasaan nya?

'Ini bukan mimpi, kan?' Batin Quella.

"Aku sungguh ingin menjagamu, Quella. Kau, kau sangat penting dihidupku." pipi Quella memerah karena malu. Ia menundukkan kepalanya namun Jordan menarik dagu Quella agar pandangan mereka tak terlepas.

"Bagaimana?"

"Bagaimana, maksudnya?"

Jordan tertawa kecil sembari menjentikkan ujung hidung gadis itu dengan gemas, "Bagaimana apa kau mau jadi kekasihku? Apa kau memiliki perasaan yang sama denganku, Quella?" tanya nya.

Quella tersenyum kecil, "Ya, aku juga memiliki perasaan yang sama denganmu. Dan aku mau jadi kekasihmu, Jordan."

Jordan tak bisa menutup rasa bahagia nya kini. Ia tersenyum kesana kemari membuang pandangannya sembari masih tersenyum sangking senang nya.

Quella terkekeh pelan melihat respon Jordan yang seperti anak kecil yang dibelikan permen oleh Mommy-nya.

Jordan menangkup wajah Quella dan menarik nya mendekat. Bibir Jordan menyentuh bibir tipis milik Quella. Awalnya Quella memang terkejut, namun ia tak bisa menolak nya. Ia juga menyukai Jordan yang mencium nya. Ia menyukai bibir pria didepan nya yang sudah sah menjadi kekasih nya itu.

"Terimakasih kau sudah membalas perasaanku." ucap Jordan ketika ciuman mereka terlepas. Quella menormalkan nafasnya, "Aku juga berterimakasih padamu karena ingin menjagaku."

Keduanya berpelukan dan melupakan setiap permasalahan yang tengah mereka pikirkan.

***

Bella terkejut saat mendengar cerita dari Quella bahwa dirinya dan Jordan sudah menjadi seorang kekasih.

"Aku masih tak bisa mempercayai ini, Requiella." ucap Bella sembari mengesap cappucino panas nya.

"Aku juga masih tidak percaya. Apalagi kau." Quella tersenyum terus menerus membuat Bella bergidik ngeri melihat teman nya itu senyum-senyum sendiri.

'Ternyata orang yang sedang jatuh cinta seperti mereka yang terlihat seperti orang yang kehilangan akal sehat nya.' Batin Bella.

Bella berdecik pelan, "Kau gila ya. Dari tadi senyum sendiri tanpa sebab." bibir Quella sontak mengerucut kesal, "Ini karena aku bahagia, Bella. Tidakkah kau pernah merasakan ini, hm?" Bella menggeleng tegas dan sekali lagi mengesap minuman nya.

Quella sontak menegapkan tubuhnya, "Seriously? Kau tidak bercanda, kan?"

Bella menggelengkan kepalanya, "Apa aku terlihat sedang bercanda?" Quella menggeleng pelan, "Kau harus merasakan nya, Bella. Oh, aku tau. Aku harus mencarikanmu seorang pria." Bella tersedak oleh minuman nya saat mendengar ucapan Quella barusan.

"Yang benar saja, Quella. Tidak. Aku tidak mau." Bella berjalan kearah balkon. Ia sebenarnya memiliki ketertarikan terhadap seseorang. Tapi hanya baru tertarik saja. Belum sampai ke tahap serius.

"Ayolah, biar kita bisa double date. Itu pasti sangat menyenangkan sekali." Quella memeluk Bella dari samping, "Tidak, Quella. Aku tidak ingin." Bella menatap kepenjuru rumah nya. Ia menangkap ada seseorang yang tengah menatap mereka dari jauh.

"Kau mau kemana?" tanya Quella lantang saat Bella tiba-tiba saja pergi keluar kamar nya.

Bella mencari kesana kemari orang itu, "Keluar kau!" teriak nya. Ia sudah bersiap dengan senapan yang sudah ia letakan wolfbane pada ujung peluru nya.

Tak lama, Ken keluar dari persembunyian nya. Bella sontak membulatkan matanya kaget, "Kau?!" Ken menggaruk tengkuk nya yang Bella yakin sama sekali tidak gatal.

Bella menatap tajam pada Ken yang tersenyum sumringah pada nya. Ketika Quella tiba didepan rumah Bella, ia terkejut saat ada Ken disana dengan mendapat tatapan tajam oleh Bella.

"Hey Bella, ada ap-"

"Hay, Quella.." sapa Ken hangat. Quella tertawa geli saat melihat ternyata Ken yang ada didepan rumah Bella.

"Kau sedang apa disini?" tanya Quella. Bella hanya memutar bola mata nya malas sembari memegang senapan nya.

"Pasti dia sedang memata-matai kita, Quella." Bella mendengus kesal. Ia melirik Ken yang sontak menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar fitnahan dari mulut Bella.

"Tidak! Aku sama sekali tidak memata-matai kalian. Aku hanya sedang melihatmu, Bella."

TBC

Ciee gantung haha😂 maaf ya kalo short part bgt. Aku lagi kurang ide nih karena sibuk lebaran #asekk hahaha gak deng. Cuma ya gitu deh 😄

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen sebanyak-banyak nya guyss😘

IG: @fitrisrhstti

Continue Reading

You'll Also Like

182K 29K 17
[ AU / COMPLETED ] Cowok paling gak tau diri ya emang Guanlin. Judul awal : Tinggi. © guonlin, 2k17. [ 78, 62, 35, 24, 14 in short story ]
103K 4K 39
Ini cerita tentang Aura, seorang gadis yang menyukai hujan dan musik, yang tertawa riang dalam guyurannya sambil bersenandung. Aura yang merasa kalau...
271K 17K 34
SUDAH TAMAT. Jia Li, seorang manusia biasa yang tiba-tiba saja terdampar di sebuah hutan lebat di daratan Utara Rusia, kawasan para penghuni hutan be...
4.4K 496 21
Menceritakan tentang Sosok Demon yang hidup di sebuah Castil ditengah hutan. Castil tersebut tidak dapat di lihat dengan sepasang mata biasa. Castil...