Babysitter, I Love You! (VKoo...

By AnnisaIcha576

1.8M 178K 35.7K

Kim Taehyung, pria mapan yang bisa di bilang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya raya, memiliki kuasa tak te... More

🔷Babysitter, I Love You! : Part 1🔷
🔴Babysitter, I Love You! : Part 2🔴
🔶Babysitter, I Love You! : Part 3🔶
🔻Babysitter, I Love You! : Part 5🔻
⚫Babysitter, I Love You! : Part 6⚫
🔆Babysitter, I Love You! : Part 7🔆
🌜Babysitter, I Love You! : Part 8🌛
🔘Babysitter, I Love You! : Part 9🔘
♣Babysitter, I Love You! : Part 10♣
🔺Babysitter, I Love You! : Part 11🔺
⭕Babysitter, I Love You! : Part 12⭕
◽Babysitter, I Love You! : Part 13◽
☇Babysitter, I Love You! : Part 14☇
☀Babysitter, I Love You! : Part 15☀
♡ Buat Kalian ♡
🌸Babysitter, I Love You! : Part 16🌸
❌Q & A✔
🍂Babysitter, I Love You! : Part 17🍂
💠Babysitter, I Love You! : Part 18💠
🍁Babysitter, I Love You! : Part 19🍁
⏹Babysitter, I Love You! : Part 20⏹
💎Babysitter, I Love You! : Part 21💎
🔳Babysitter, I Love You! : Part 22🔳
⏫Babysitter, I Love You! : Part 23⏫
🍃Babysitter, I Love You! : Part 24🍃
⭐Babysitter, I Love You! : Part 25⭐
🎈Babysitter, I Love You! : Part 26🎈
🕸Babysitter, I Love You! : Part 27🕸
☘Babysitter, I Love You! : Part 28☘
🍭Babysitter, I Love You! : Part 29 🍭
📎Babysitter, I Love You! : Part 30📎
⏺Babysitter, I Love You! : Part 31⏺
🕃Babysitter, I Love You! : Part 32🕄
⏳Babysitter, I Love You! : Part 33⏳
🎲Babysitter, I Love You! : Part 34 (End)🎲
🖤Babysitter, I Love You! : Sequel🖤
❣Terima kasih❣

⚪Babysitter, I Love You! : Part 4⚪

59.5K 6.7K 1K
By AnnisaIcha576


⏮⏸⏭

"Baby, daddy pulang."

Taehyung memasuki rumahnya sembari melonggarkan dasinya. Dia menatap seisi rumahnya, tapi dia tidak menemukan keberadaan sang anak dan juga babysitter baru itu.

"Selamat datang, tuan. Minguk sudah tidur di kamarnya sekarang."

Tiba-tiba saja Jungkook muncul dari dalam pintu kamar Minguk dan langsung menghampiri Taehyung sembari membungkuk sopan.

"Dia sudah tidur? Padahal sebelumnya dia hanya akan tertidur setelah aku datang bekerja. Baiklah, bisa kau siapkan air hangat untuk aku mandi? Aku ingin ke kamar Minguk dulu."

Taehyung menyerahkan tas kantornya pada Jungkook dan dengan sigap pemuda manis itu mengambilnya.

"Baik, tuan."

Ketika Jungkook sudah ingin beranjak dari sana, suara Taehyung berhasil menghentikannya.

"Apa kau tau di mana kamarku?"

Jungkook terlihat kaget, namun tidak lama setelahnya dia berbalik kembali menghadap Taehyung.

"Su-sudah, tuan. Tadi saat Minguk tidur siang, saya membersihkan rumah ini hingga ke seluruh ruangannya. Maaf kalau perbuatan saya lancang."

Jungkook terlihat ketakutan saat ini. Dia mencengkram erat pegangan tas kantor Taehyung sembari tertunduk dalam. Menyesali perbuatannya yang benar-benar ceroboh menurutnya.

Kedua mata tajam Taehyung terlihat melebar mendengar ucapan Jungkook barusan, namun tak lama setelahnya kembali terlihat seperti biasa. Segaris senyuman samar menghiasi wajahnya dan dia hanya bergidik acuh.

"Tidak apa-apa, Jungkook. Tapi lain kali kau harus meminta izin dulu padaku kalau ingin membersihkan seluruh ruangan di dalam rumah ini."

Tubuh Jungkook terlihat menegang sebentar dan setelah itu dia langsung menatap Taehyung tak percaya.

Jungkook kira, dia akan langsung di tendang dari rumah ini setelah pengakuannya barusan. Tapi ternyata Taehyung hanya menanggapi hal itu biasa saja.

Wajah Jungkook terlihat berseri-seri sekarang. Dengan semangat dia mengangguk cepat sembari mengucapkan terima kasih yang tiada hentinya pada Taehyung.

Taehyung yang melihat itu hanya bisa menggeleng pelan. Tangan kanannya terangkat memberikan isyarat agar Jungkook berhenti mengucapkan terima kasih padanya. Pemuda manis itu pun mengerti dan langsung menghentikan ucapannya.

"Sudahlah, tidak perlu bersikap berlebihan seperti itu. Lebih baik kau segera siapkan air hangat untukku."

Jungkook terlihat baru tersadar dan refleks menepuk keningnya pelan.

"Maafkan saya, tuan. Saya akan segera menyiapkan air hangat untuk anda."

Jungkook bergegas melangkah menuju kamar Taehyung, tapi untuk kedua kalinya langkahnya harus kembali terhenti.

Kalau tadi karena suara Taehyung, tapi yang sekarang ini karena pergelangan tangannya yang di cengkram Taehyung.

Jungkook dapat merasakan jantungnya yang berdetak teramat kencang. Hingga dia takut Taehyung bisa mendengarnya juga saat ini.

"Jungkook, berhenti bersikap formal dan memanggilku tuan. Aku risih mendengarnya. Cukup panggil aku dengan hyung saja. Kau bisakan?"

Jungkook menoleh dengan cepat ke arah Taehyung dan nafasnya langsung tercekat. Jarak wajah mereka saat ini terlampau dekat. Bahkan Jungkook bisa melihat mata setajam elang itu saat ini menatapnya dengan intens.

Jungkook mengerjap cepat sembari buru-buru menunduk. Menganggukkan kepalanya dengan kaku dan menggigit bibir bawahnya gugup.

"Bi-bisa, tu- eh... hyung."

Taehyung yang mendengar Jungkook menyebutnya 'hyung' dengan gugup hanya bisa mengulum senyumannya. Dia lepas cengkramannya di lengan Jungkook dan setelah itu tanpa di duga dia menepuk pelan pucuk kepala Jungkook.

"Kau bisa pergi sekarang."

Jungkook hanya bisa mengangguk dengan kikuk sebagai jawabannya dan setelah itu bergegas pergi dari hadapan Taehyung.

Selang beberapa menit, akhirnya Jungkook selesai menyiapkan air hangat untuk Taehyung. Dia pun kembali berjalan menuju kamar Minguk.

Ketika Jungkook ingin mengetuk pintu kamar Minguk, dia mengurungkan niatnya itu saat mendengar gumaman lirih Taehyung dari dalam kamar anaknya itu.

Tangan Jungkook mengambang di udara dengan kedua mata yang mengerjap nanar.

"Baby, andai saja mommymu masih ada di sini bersama kita, pasti kau tidak akan pernah merasa kesepian lagi. Maafkan daddy karena selalu sibuk dengan pekerjaan daddy dan sangat jarang meluangkan waktu untukmu."

Walaupun Taehyung hanya bersuara pelan, tapi suasana sunyi di rumah besar itu berhasil membuat Jungkook dapat dengan jelas mendengarnya.

Jungkook merasakan dadanya yang berdenyut nyeri sekarang. Mendengar suara Taehyung yang begitu rapuh dan menanggung banyak beban, membuat Jungkook benar-benar merasa tak tega.

Jungkook hanya bisa terdiam di depan pintu kamar Minguk dengan wajah tertunduk dan sama sekali tak menyadari pintu itu di buka dari dalam oleh Taehyung.

"Kau, sejak kapan berada di sini?"

Taehyung terlihat kaget saat melihat Jungkook yang tepat berada di depan pintu. Dia tanpa sadar memundurkan tubuhnya.

Jungkook pun tak kalah kaget saat pintu kamar itu di buka tiba-tiba dari dalam. Dengan gugup Jungkook berusaha mengendalikan dirinya.

"Ba- baru saja tu-eh... hyung. Aku ingin memberitahu kalau air hangatnya sudah siap."

Jungkook meremas ujung bajunya tak nyaman. Dia terpaksa berbohong karena Jungkook tak ingin Taehyung akan bersikap canggung nantinya jika tau Jungkook mendengar ucapannya di dalam kamar Minguk barusan.

"Terima kasih, Jungkook. Dan ini gajimu untuk hari ini."

Taehyung memberikan beberapa lembar uang pada Jungkook. Dan pemuda manis itu kaget melihat jumlah nominalnya.

"H-hyung, apa kau tidak salah? Ini terlalu banyak."

Jungkook beralih menatap Taehyung tak percaya. Bahkan dia sama sekali tak berani mengambil uang itu dari tangan Taehyung.

"Tidak apa- apa, ini pantas untukmu karena kau sudah menjaga Minguk dengan sangat baik hari ini. Terimalah."

Taehyung menarik tangan kanan Jungkook dan menaruh semua uang di tangannya pada tangan pemuda manis itu.

"Terima kasih banyak, hyung! Bahkan gaji pertamaku ini sudah bisa melunasi tunggakan sewa rumahku. Sekali lagi, terima kasih banyak. Aku pulang dulu."

"Sama- sama, Jungkook. Sudahlah, tak perlu seperti itu. apa perlu aku panggilkan Hoseok untuk mengantarmu pulang?"

"Tidak perlu, hyung. Aku bisa pulang sendiri. Aku permisi dulu."

Jungkook membungkuk sebentar pada Taehyung dan setelah itu dia langsung pergi dari rumah itu.

Di sepanjang jalan, senyuman tak pernah lepas menghiasi wajah manis Jungkook. Sesekali dia terlihat melompak kecil sembari berseru senang.

"Setelah ini aku harus langsung menemui ahjumma dan membayar semua tunggakan sewa rumahku."

◼◽◽◼

Tidak terasa hari ini tepat seminggu Jungkook bekerja sebagai babysitter Minguk dan dia pun juga sudah terlepas dari tunggakan sewa rumahnya. Jungkook menjalani hari-harinya dengan lebih banyak tersenyum sekarang karena beban terbesarnya sudah hilang.

Dengan gaji yang selalu Taehyung berikan setiap hari padanya, membuat Jungkook bisa menabung saat ini untuk keperluan besar yang nantinya mungkin saja sangat dia perlukan.

Rasanya Jungkook sama sekali tak menyesal karena dulu sudah mau mendengarkan saran Yoongi. Walaupun awalnya dia menolak mentah-mentah.

Ngomong-ngomong tentang Yoongi. Selama Jungkook bekerja di rumah Taehyung, dia sudah tak pernah lagi bertemu dengan Yoongi. Sepertinya dia harus meminta izin pada Taehyung sesekali untuk pergi menemui Yoongi sebentar untuk melepas rindu. Bagaimana pun juga pria dingin itu sudah dia anggap kakak kandungnya sendiri selama tinggal di Seoul.

"Ayo Minguk-ie, ini sudah malam dan waktunya beruang kecil ini tidur."

Jungkook mencubit gemas pipi Minguk yang saat ini memeluknya dengan erat.

"Tidak mau! Nanti Jungkook hyung akan meninggalkanku."

Minguk memasang tampang kesalnya yang sangat menggemaskan dan semakin mengeratkan pelukannya pada Jungkook.

Jungkook terlihat berusaha memikirkan cara untuk membuat Minguk tidur sekarang. Karena bocah kecil itu malam ini sangat susah di tidurkan. Minguk juga lebih manja pada dirinya dan itu membuat Jungkook semakin bingung.

"Jungkook hyung tidak akan kemana-mana kok. Hyung akan menemani Minguk-ie sampai tertidur nanti."

"Bohong! Jungkook hyung selalu pergi saat Minguk sudah tidur dan baru kembali besok paginya. Minguk mau ditemani Jungkook hyung tidur sampai besok pagi!"

Kedua kaki Minguk menendang-nendang udara di sekelilingnya dan tubuhnya tak bisa diam dalam pangkuan Jungkook. Bahkan kedua mata bocah kecil itu mulai terlihat memerah sekarang menahan tangis.

Jungkook yang melihatnya gelabakan dan berusaha menenangkan Minguk. Ketika Jungkook masih di sibukkan dengan menenangkan Minguk, suara pimtu yang di buka dari luar kamar mengejutkan mereka berdua.

"Daddy!" Minguk langsung berseru nyaring ketika melihat sang ayah yang berdiri di depan pintu kamarnya. Dia langsung melepaskan pelukannya pada Jungkook dan berlari cepat menghampiri Taehyung.

"Hallo, jagoan. Kenapa masih belum tidur?"

Taehyung mengangkat Minguk dalam gendongannya dan bocah kecil bertubuh gempal itu langsung mengalungkan kedua tangannya erat di leher sang ayah.

"Minguk tidak mau tidur kalau Jungkook hyung pulang! Minguk mau ditemani Jungkook hyung tidur malam ini sampai besok pagi, daddy..."

Kedua mata Taehyung terlihat terbelalak kaget mendengar ucapan sang anak barusan. Dia tak pernah melihat Minguk yang sangat takut di tinggalkan seseorang seperti ini sebelumnya. Bahkan saat Taehyung berangkat bekerja setiap harinya pun, Minguk tak pernah berucap sekali pun seperti tadi padanya.

Taehyung menatap Jungkook yang hanya diam di ujung tempat tidur sang anak dan tak lama mengalihkan pandangannya pada Minguk yang saat ini memasang tampang yang begitu sedih, namun sangat menggemaskan.

"Daddy! Daddy! Bujuk Jungkook hyung agar tinggal di rumah kita malam ini. Minguk tidak mau Jungkook hyung pergi. Minguk sayang Jungkook hyung. Mi- Minguk hiks... ingin ditemani terus sama Ju- hiks... Jungkook hyung."

Minguk mengusap-usap kedua matanya yang mulai berair sekarang. Isakan kecil bahkan semakin terdengar nyaring dari celah bibir mungilnya.

Taehyung yang melihat sang anak menangis langsung mendekap Minguk erat sembari mengusap punggung kecil itu lembut.

"Baby, jangan menangis. Iya, Jungkook hyung akan menemani Minguk-ie malam ini. Iya, kan Jungkook?"

Jungkook yang mendengar pertanyaan itu terlihat kaget, dia langsung beralih menatap Taehyung. Dan pria tampan itu memberikan isyarat agar Jungkook menuruti perkataannya barusan.

Jungkook yang tak ingin membuat Minguk semakin menangis akhirnya memilih pasrah dan mengangguk dengan pelan.

"Iya, Minguk-ie. Jungkook hyung akan menemani Minguk-ie tidur malam ini."

Dalam sekejap, tangisan Minguk langsung berhenti saat mendengar ucapan Jungkook barusan. Dia langsung melompat-lompat senang di dalam gendongan Taehyung.

"Ye!!! Minguk di temani Jungkook hyung tidur malam ini!"

Taehyung dan Jungkook tak bisa menahan senyuman mereka saat melihat betapa bahagianya Minguk saat ini.

Ketika Jungkook kembali mengalihkan pandangannya pada Taehyung, dia dapat melihat pria tampan itu mengucapkan terima kasih tanpa suara pada dirinya dengan senyuman lebar yang begitu menawan.

Dan perbuatan kecil Taehyung itu berhasil membuat jantung Jungkook berdetak abnormal saat ini.

'Tuhan... kenapa cobaanmu begitu berat. Aku tidak kuat!!!'

⏮▶⏭


Maaf ya lama banget ini ff baru diriku lanjutin. Soalnya aku bakal bener" fokus sama ini ff setelah DBFILWBB kelar dulu.

Aku ngucapin banyak" terima kasih sama kalian karena udah mau luangin waktunya baca ff ini bahkan pada banyak yg ngedemo aku buat cepetan lanjutin ini ff #plakk

Maaf kalau masih banyak typo(s) dan kesalahan lainnya ya. Maaf juga makin gaje ini ff.

Aku ngga tau bakal kapan bisa lanjutin ini ff lagi, tapi keknya bakal lama. Aku harap kalian mau bersabar nunggunya ya.

Sampai ketemu di part selanjutnya ^^

-AI-

Continue Reading

You'll Also Like

189K 29.3K 53
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
260K 20.5K 99
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
65.4K 3.8K 31
[ ENDING ] Karna belum direvisi jadi mohon dimaklumi jika banyak typo Tidak ada kesempurnaan penulisan karena kesempurnaan hanya ada pada Tuhan Sem...
382K 27.1K 19
[revisi] jeon jungkook. Merupakan pemuda manis yang bekerja di sebuah cafe milik sahabatnya. Hidupnya aman, damai ,tentram tetapi, ibunya yang telah...