Lisa & Kevin

Por raniaxn

77.6K 3.5K 14

Mengisahkan diary cinta antara Lisa dan Kevin. Keduanya punya sifat berbeda namun saling melengkapi. Seperti... Más

PRAKATA
1 [ Lisa & Kevin ]
2 [ Lisa & Kevin ]
3 [ Lisa & Kevin ]
4 [ Lisa & Kevin ]
5 [ Lisa & Kevin ]
6 [ Lisa & Kevin ]
7 [ Lisa & Kevin ]
8 [ Lisa & Kevin ]
9 [ Lisa & Kevin ]
10 [ Lisa & Kevin ]
11 [ Lisa & Kevin ]
12 [ Lisa & Kevin ]
13 [ Lisa & Kevin ]
14 [ Lisa & Kevin ]
15 [ Lisa & Kevin ]
16 [ Lisa & Kevin ]
17 [ Lisa & Kevin ]
18 [ Lisa & Kevin ]
19 [ Lisa & Kevin ]
20 [ Lisa & Kevin ]
21 [ Lisa & Kevin ]
22 [ Lisa & Kevin ]
23 [ Lisa & Kevin ]
24 [ Lisa & Kevin ]
25 [ Lisa & Kevin ]
26 [ Lisa & Kevin ]
27 [ Lisa & Kevin ]
29 [ Lisa & Kevin ]
30 END [ Lisa & Kevin ]
EXTRA PART
SORRY.
NEW STORY!!!

28 [ Lisa & Kevin ]

1.9K 99 0
Por raniaxn


Lisa sengaja melambat-lambatkan jalannya, ia bingung karena tidak melihat Kevin yang biasanya duduk di pos satpam untuk menjemputnya.

Setelah kejadian dimana Lisa mengatakan ia butuh waktu, tepatnya seminggu yang lalu. Kevin meminta satu hal padanya.

Yaitu, mengantar dan menjemputnya.

Alasannya, ia ingin mendapatkan jawaban dari Lisa.

Mungkin juga untuk mencuri-curi agar mendapatkan hati Lisa kembali.

Lisa sedikit merasa bersalah, bahkan hingga saat ini ia tidak tahu hatinya ingin apa.

Ketika ia melihat Kevin, ia ingin sekali kembali kepelukan cowok itu. Tapi, begitu dipikirkan lagi, ia takut untuk kembali patah hati.

Tapi yang namanya mencintai, kita juga harus menerima konsekuensinya, kan?

Kedua alis Lisa tertaut. Tumben Kevin belum datang? Apa hari ini dia tidak bisa menjemputnya? Tapi kenapa Kevin tidak meninggalkan satu pesan pun?

Lisa mendekati Pak Ratno.

"Ehh Lisa Frozen.." sapa Pak Ratno yanh melihat Lisa ke arahnya.

Hei! Dari mana pak Ratno tau embel-embel 'Frozen' itu? Ahh.. Pasti Kevin!

"Pak Ratno, Kevin belum dateng yah?"

"Belum nih.. Paling sebentar lagi, duduk aja sini, tungguin." tawarnya.

Lisa menggeleng. "Gausah Pak, saya nunggu didepan aja, makasih ya."

Sudah lima belas menit Lisa menunggu didepan. Jika dihitung, sudah 8 angkot mungkin yang sudah menawarinya.

Gerbang sekolah pun ditutup setengah karena keadaan yang sudah sepi.

"Apa gue telpon aja ya?"

"Tapi kalo nanti dia kesenengan gimana?"

"Jangan-jangan dia sengaja?"

"Tau ah! Mending pulang jalan kaki aja!"

Baru dua-tiga langkah Lisa berjalan. Saku kemeja sekolahnya bergetar.

"Ha-"

"LISA!"

Teriakan dari seberang mengejutkan Lisa. Dilihatnya nama pemanggil itu.

Kevin.

"Lisa! Lo cepet kesini!"

"Ini siapa ya?"

"Gue Deki. Sa, buru kesini!"

"Hah? Lo sama Kevin? Ko-"

"Mending lo cepet kesini! Kevin kecelakaan! Sekarang dia ada di rumahnya."

"A-"

Tutt.. Sambungan panggilan itu diputuskan Deki sepihak.

Lisa yang terkejut bukan main langsung memanggil taksi dan melesat kerumah Kevin.

***

"Lo makan dulu Vin.."

"Gue ga laper, Ki. Udah mending lo pada pulang deh, gue cuma luka kecil doang."

"Doang? Hah? Jagoan lo?" ucap Wawan kesal.

"Bukan gi.."

BRAKK

Mata Kevin sukses membulat. Ia tak mengerti apa yang membuat gadis itu berada disini. Pasti salah satu dari mereka ada yang menghubungi Lisa. Ck!

"Lisa..." cicit Kevin pelan.

Lisa mendekat. Kevin dapat melihat pipi gadis itu basah.

Hal yang tak disangka Kevin sebelumnya. Lisa kini langsung menghambur memeluknya.

Kevin tidak peduli bobot Lisa yang menimpa dirinya, karena hal ini langka. Ia senang Lisa memeluknya duluan.

"Shht.. Jangan nangis,"

Kevin mengelus rambut coklat Lisa yang panjang dan halus. Serta melingkarkan tangan kirinya dipinggang Lisa.

Deki, Wawan dan lainnya menatap dua orang itu yang serasa dunia hanya milik mereka.

Kevin pun menatap teman-temannya dan memberikan kode lewat tatapan matanya. Mereka semua pun keluar dengan raut wajah tak enak.

Lisa merenggangkan pelukannya. Tapi kedua tangannya masih melingkar dileher Kevin.

"Kha-ka-ta De-ki, Kevin ke-celakaan?" tanya Lisa dengan sesegukannya.

Kevin mengangguk sambil tersenyum lembut. Ia mengusap-usap punggung Lisa untuk menenangkan gadis itu.

"Tapi ko..k K..kevin di..si..ni?"

"Cuma luka kecil, ga perlu kerumah sakit," balasnya sambil merapihkan poni Lisa.

"Auw-" rintih Kevin ketika Lisa menekan luka dikeningnya.

"Sakit ya?"

Kevin menggeleng. "Cuma nyut-nyut aja,"

Lisa tersenyum lalu menghapus air matanya.

"Udah diobatin, kan?" Kevin mengangguk. Matanya menatap Lisa dalam, masih dengan senyumnya.

"Kenapa liatinnya gitu?"

"Kangen aja,"

"Maaf ya," lanjut Kevin sedikit menyesal.

"Untuk apa?"

"Tadi aku ga jemput kamu, seharusnya aku ngasih kabar biar kamunya ga nunggu lama,"

Lisa menatap Kevin miris. Disaat seperti ini Kevin masih aja sempat untuk memikirkan orang lain padahal ada tubuhnya yang perlu diperhatikan.

Lisa menyunggingkan senyumnya, mengeratkan tangannya dileher Kevin serta menggeleng.

"Mau obat dari aku?" tanya Lisa dengan seringaiannya.

Oh god! Seringaian untuk apa itu.

"Maksudnya?" dahi Kevin berkerut.

Lisa mencium jari telunjuk dan tengahnya yang berdempetan. Lalu membawanya ke arah luka Kevin.

Istilahnya.. Ciuman tidak langsung.

Kevin yang kini paham apa maksudnya pun tak dapat menghentikan senyumnya. Ia terus menatap wajah Lisa yang kian hari kian ia rindukan.

"Itu obatnya,"

Kevin mengacakan rambut Lisa gemas. Gadis itu sudah bertingkah imut kembali seperti anak kecil.

"Turun gih,"  ucap Kevin.

"Laper... Mau makan.." lanjutnya dengan manja.

Lisa mengangguk. Ia turun lalu mengambil bubur yang sebelumnya telah dibawakan oleh Deki.

Kevin memanyunkan bibirnya. "Suapin.."

***

Krekk..

Lisa keluar dari kamar Kevin dan langsung dipandang sinis oleh teman-teman Kevin.

"Woi Lisa!"

Panggilan itu membuat Lisa menghentikan langkahnya yang tadinya ingin meninggalkan mereka.

"Apa?" tanyanya malas.

"Lo sama Kevin... Balikan?" tanya Wawan, sedangkan yang lainnya hanya menunggu jawaban dari Lisa, begitu juga Deki.

Lisa menggeleng.

"Trus..."

Lisa mengendikkan bahunya. Lalu pergi begitu saja.

Ia berjalan dengan lambaian tangannya beberapa kali lalu menghilang dibelokan.

"Gila Gila Gila... Gue penasaran anjir!"

***

Lisa membuka kotak besar laci meja belajarnya dengan hati-hati.

Senyumnya seketika mengembang mengingat dia dan Kevin tadi siang sehabis menyuapi Kevin.

"Satu lagi..." Lisa menyendokkan bubur didepan mulut Kevin.

Bukannya membuka mulut dan memakannya. Kevin malah memegang pergelangam tangan Lisa lembut.

Lisa seketika merasa salah tingkah melihat sorot mata lembut dan dalam milik Kevin padanya.

"A..a.."

"Lisa..."

Oh god! Lembutnya!

Lisa meneguk ludahnya. Ia bingung harus menjawab apa.

"Apa jawabannya udah ada?"

Lisa menatap ke arah tangan Kevin yang masih menyentuh tangannya.

Dengan perlahan Lisa menurunkan sendoknya dengan tangan Kevin yang masih setia memegangnya.

"Lisa.." ulang Kevin.

Lisa menggeleng lemah. Ia tahu pasti sehabis ini Kevin akan sedih melihatnya.

Kevin menghela berat sebelum akhirnya dengan tegar Kevin menampilkan senyumnya.

"Oke gapapa,"

"Maaf," Kevin menggeleng.

Lalu ia membawa tangan Lisa yang masih memegang suapan bubur terakhir kedepan mulutnya dan melahapnya. Lalu mangkuk itu Kevin taruh diatas nakas.

Lisa merasakan tubuhnya dibawa kesebuah pelukan hangat yang aromanya tak pernah pudar diingatannya.

"Kevin.."

"Hmm?" Kevin memejamkan matanya.

Ia sedang menikmati pelukan itu seolah menyerap segala kekuatan dari Lisa.

"Kalo Lisa jawab sekarang gimana?" bisik Lisa.

"Hah?"

"Jawabannya sama,"

"Maksudnya?"

"Lisa..."

Lisa mengeratkan pelukannya dileher Kevin. Lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Kevin, membuat sang empu merasakan gelinyir aneh.

"Juga cinta Kevin,"

Lisa terkekeh, ia merasakan tubuh Kevin menegang. Debaran jantung Kevin dapat Lisa dengar.

"Jadi..." Lisa langsung mengangguk sebelum Kevin melanjutkan ucapannya.

Dipeluknya Lisa semakin erat. Perasaan bahagia begitu ringan di dadanya. Inilah detik-detik yang telah ia tunggu dari seminggu yang lalu.

Kevin mendapatkan kembali miliknya!

30 April 2017

Seguir leyendo

También te gustarán

9.8K 724 58
ini mengisahkan keluh kesahku selama aku mengidolakan exo. aku masih mengangap exo itu OT12 sampai kapanpun. ada suka duka sedih dan bahagia tapi keb...
91.7K 7.5K 37
"Hei," panggil Chika. "Siapa nama kamu?" tanya Chika pada sosok lelaki yang berada tak jauh darinya. Sosok lelaki itu terdiam. "Aku bertanya, siapa...
567K 22.1K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
little ace Por 🐮🐺

Novela Juvenil

878K 65.8K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...