Music Academy [REVISI]

By IndriaSulvians

18.1K 1.3K 319

Prologue. Bagaimana jadinya jika JKT48 itu bukanlah Idola grup, melainkan sebuah Sekolah Accademy musik. Dala... More

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
Spoiler FF Baru
XXVIII
Minal Aidzin walfaidzin
FYI
XXIX

XX

461 41 6
By IndriaSulvians

   Shania Pov
Sampai manapun... Dirimu...
Kucintai...
Sampai kapanpun... Dirimu...
Dicintai...

   "Gab... Aku mau itu!" rengek ku. saat Ini aku dan Gaby sedang berkeliling keliling di pasar malam. Yah, walaupun hati ini sedang tidak baik tapi seenggaknya bisa tersenyum oleh kedua sahabat ku ini.

"Ihh... Jangan shan, tadi kamu udah banyak makan Es, trus martabak, trus manisan, masa mau makan gulali lagi??? Tar sakit gigi gimana?" ujar Gaby. Iya juga sih ya. Gigi aku kan sensitif tar dua kali lipat lagi sakitnya, udah sakit hati, Sakit Gigi pula huhuhu. Gak mau.

"Iya Deh! Mmm, eh, Gab! Itu tempat apaan?" ujar ku menunjuk tempat yang bertuliskan 'City Of Evil'. Jujur sih selama ini baru kali ini gue liat wahana dengan nama kek gitu.

"Palingan Rumah hantu, Shan!" jawab Gaby acuh. Wah bagus nih, kalo ntar aku masuk kalo ada hantu aku gaplok aja kali ya, pura pura kaget gitu.

"Gab, ke situ yuk! Uji nyali gitu!" ajakku, tapi wah ni gaby keknya takut nih, sekalian ah kerjain.

"Ke sana? Yakin?" tuh kan Gugup, heheh.

"Iya Gab! Yuk!"

"Ettt...tap!"

"Ish... Ayo udah gak apa apa koq!" ajak Ku yah dengan gini kan pasti dia pasrah. Tuh kan udah gak ngelawan hihihi maaf, Gab.

Shania pov end.

   Terlihat Nabill tengah kebingungan seperti mwncari seseorang.

"Dih, ni anak bedua kemana dah! Gak tau apa gue khawatir!" gertu Nabill sambill terus melihat lihat ke seluruh penjuru tempat itu.

"Ish, mana Hp Gaby gak aktif lagi!" lagi Nabill menggertu sambil mengambil hpnya dari saku jaketnya.

"Ck... Mana udah malam lagi...!" kesal Nabill. Saat hendak menuju mobilnya, Nabill melihat keaeah satu wahana bertuliskan 'City Of Evil'. Dari temparny berada, Nabill melihat disana terlihat banyak orang berkumpul, entah apa yang menuntun Nabill hingga dirinya melangkah menuju kerumunan itu.

"Mmmm... Maaf pak, ini kenapa yah?" tanya Nabill pada salah satu orang

"Oh, iyeu A, Aya nu nembe kaluar ti Rompukn jurig, sieuneun atawa soak, meureunan! Si Aa kenal suganan (Oh, ini kam, ada yang baru keluar dari rumahnya hantu, ketakutan ataw kaget, kayaknya! Kakak kenal mungkin?)" ujar Bapak bapak itu menimpali Nabill, namun apalah daya Nabill, dia tidak mengerti apa yang di ucapkan orang tersebut.

"Mmmm. Makasih pak!" Ujar Nabill sekenanya.

"Aduh, kunaon terimakasih aden, abdi tumaros, si aa apal heunteu ka awewe eta? (Aduh, kenapa terimakasih aden, saya tanya Kakak Kenal nggak sama cewek itu?)" Ujar Orang itu.

"Nggg... Saya nggak faham pak! Maaf! Itu cewek apa cowo ya pak?" Ujar Nabill akhirnya.

"Wanita!" Ujar orang itu yang sebenarnta kurang bisa berbahasa Indo. Lalu Nabill menerobos kedalam kerumunan itu. Dan Nabill membulatkan matanya saat mendapati Shania tengah tak sadarkan diri.

"Sayang! Ini ada apa?" Ujar Nabill menghampiri Gaby yang tengah memangku kepala shania.

"Sayang, ku takut! Hiks... Pulang ya! Aku mau pulang! Hiks!" Lirih Gaby menempelkan kepalanya di dada bidang Nabill.

"Iya... Iya kuta pulang Ok! Biar Aku gendong nju nya ya!" Ujar Nabill lalu menggendong Shania ala bridalstyle. Dan mereka pun pergi menuju parkiran.

    Setelah didalam mobil, Nabill menidurkan Shania di jok belakang. Gaby, dia terlihat masih syok dan terus menggigil ketakutan.

"Sayang, udah ya! Kamu tenang ya! Ada aku disini, kamu jan takut ya!" Ujar Nabill memeluk Gaby.

"Aku takut sayang!" Lirih Gaby memeluknya semakin dalam.

"Ssssttt... Tenang Ya Sayang!" Ujar Nabill mengusap kepala Gaby. Hingga cukup lama Nabill memeluk Gaby hingga kini Gaby sudah biasa lagi. Nafasnya sudah kembali beraturan.

"Sayang! Kita pulang sekarang yah!" Ujar Nabill dan Gaby pun melepas pelukannya dan mengangguk. Lalu Nabill pun melihat kearah Shania yang masih memejamkan matanya. Lalu mensteter mobilnya dan melesat meninggalkan area parkiran itu.

    Setelah cukul Jauh dari area pasar malam tadi, Kini Nabill mulai bertanya pada Gaby, mengapa dirinya dan Shania bisa seperti itu.

"Sayang, sebenarnya kamu kenapa?" Tanya Nabill menengok kearah Gaby yang tengah menyandarkan kepalany Lalu melihat kearah Nabill.

"Tadi kan Aku sama shania lagi keliling, niatnya mau cari Ayana, tapi bukannya khusyu mencari, Shania malah asik jajan sana jajan sini, nyobain inilah, itulah, dan terakhir aku masuk wahana namanya City of Evil, kata penjaga wahana itu, wahana nya seperti rumah hantu biasa, yaudah aku fikir beneran sama kayak di rumah hantu jakarta, pas aku masuk ternyata beda, hantu nya emang boongan tapi idup, alias orang yang jadi hantunya, trus juga ada ular hidup segala trus juga biyawak, anak kucing hitam, pokoknya bener bener bukan boneka, semuanya makhluk hidup yang, kan aku takut, trus Shania pingsan gara gara terakhir ada orang ngagetin keluar dari keranda mayat pake kain kafan, kan kita jadi kaget." Ujar Gaby menjelaskan.

"Lagian juga, kamu kan takut sama begituan, nonton filemnya aja takut, lha ini malah mau meraktekin ketemu hantu!" Ujar Nabill.

"Ku fi paksa sama Shania, Yank!" Ujar Gaby cemberut.

"Trus yang ngajaknya malah pingsan gitu?"

"WAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKK!" Teriak Shania seketika Nabill pun menginjak Remnya mendadak dan Shania terjatuh dari kursinya.

"Aduh!" Ringis Shania.

"Lo kenapa Nju?" Pekik Nabill menengok kearah belakang.

"Eh... Lho koq gue di mobil?" Tanya Shania bingung.

"Shania, kamu Gak apa apa?" Tanya Gaby khawatir dan Shania kembali duduk di bangkunya.

"Gue Gak apa apa! Gue koq bisa di mobil sih Gab, Bill?" Tanya Shania bingung.

"Lo tadi pingsan, Nju! Lagian lo, sok sokan masuk kandang demit!" Kesal Nabill lalu kembali menjalankan Mobilnya.

"Ohh... Iya gue inget! Hehehe maaf ya Gab!" Ujar Shania dengan cengiran bodohnya.

     Di lain tempat, tepatnya di kamar sebuah kontrakan, terlihat Jeje dan Ayana tengah duduk dengan saling memeluk sambil menonton tv dan memakan martabak yang ia beli tadi di pasar malam.

"Yang!" Panggil Ayana.

"Hemm!" Gumam Jeje tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Yang, Koq kamu jelek sih?" Ujar Ayana sekenanya.

"Gak apa apa, yang penting aku cinta sama kamu!" Ujar Jeje mendelik pada Ayana.

"Dih, emang aku cinta?" Tanya Ayana.

"Lah trus, Emang Kamu Cinta sama aku?" Beo Jeje.

"Banget!" Ujar Ayana menekan kata katanya lalu mencium singkat Bibir Jeje.

"Dih, nyosor lagi!" Ujar Jeje mendelik pada Ayana.

"Kenapa? Gak Boleh?" Sinis Ayana.

"Nggak lah, aturan tadi agak lamaan!" Ujar Jeje sekenanya.

"Aturan aturan, aturan Anti Cinta?" Sinis Ayana lalu kembali menempelkan di Depan Dada Jeje sambil memdjamkan matanya.

"Sayang!" Gumam Ayana.

"Apa, Sayang!" Ujar Jeje yang kembali fokus pada acara sinetron telivisi.

"Koq, Gaby sama Nabillbelum pulang ya?" Tanya Ayana tanpa mengubah posisinya.

"Biarin aja sik, udah gede ini!" Ujar Jeje enteng.

"Tapi perasaan aku gak enak yang!" Ujar Ayana manja.

"Yudah, bntar lagi juga dia pulang sayang!" Ujar Jeje dengan mncium puncak kepala Ayana dan mengelus rambut panjangnya.

"Sayang, ngantuk! Tidur yuk!" Ujar Ayana Lalu bangun dari posisinya.

"Yaudah, gih duluan! Aku tidur disini aja!" Ujar Jeje.

"Ish, temenin! Ku takut tau! Lagian kamu sih pake maduk ghost hose segala tadi! Mana serem banget lagi hantunya!" Ujar Ayana menekuk wajahnya.

"Hhhh, yaudah aku temenin dah!" Ujar Jeje lalu langsung memangku Ayana dengan BridalStyle.

"Aaakkk! Ish, jangan macem macem awas! Temenin tidur doang!" Ujar Ayana mengalungkan tangannya.

"Nggak macem macem koq, paling satu macem doang!" Ujar Jeje tersenyum nakal.

"Awas Aja!" Ujar Ayana setelah Jeje sampai kamar, dia pun membaringkan Ayana.

"Aku becanda Sayang, tuh pintu gak aku kunci, kalo kamu nggak percaya, nih kamu pegang kuncinya, gan aku akan tidur di bawah ok!" Ujar Jeje mengelus kepala Ayana yang sudah Jeje baringkan di tempat tidurnya.

"Ih, jangan tidur di bawah! Tar kamu sakit lagi! Di sini Aja!" Ujar Ayana menepuk sebelahnya.

"Sayang!" Ujar Jeje tersenyum.

"Pokoknya kamu tidur di sebelah aku!" Ujar Ayana tegas.

"Ok! Ok!" Ujar Jeje lalu memutari tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya memunggungi Ayana.

"Ish, aku tendang nih! Masa akunya di belakangin!" Ujar Ayana lalu bangun dari tidurnya dan memutarkan tubuh Jeje.

"Sayang! Aku takut Khilaf!" Ujar Jeje dengan wajah gugupnya.

"Aku percaya kamu sayang, apa pun yang terjadi aku gak akan menyesalinya!" Ujar Ayana lalu berbaring kembali dan memeluk Jeje.

"Hhhh... Maaf! Yaudah tidur Ya! Aku gak akan apa apakan kamu koq!" Ujar Jeje lalu membawa Ayana kedalam pelukannya dengan menjafikan tangan kirinya sebagai bantal untuk Ayana.

"Yang! Kapan kamu mau lamar aku?" Tanya Ayana tiba tiba. Dan sontak tangan kanan Jeje yang tadinya mengusap rambut ayana mendadak berhenti.

"Secepatnya!" Ujar Jeje yakin.

"Janji ya, secepatnya!" Ujar Ayana penuh Harap.

"Iya, kalo aku udah ada kerjaan, aku akan langsung lamar kamu koq! Kamu yang sabar Ya!" Ujar Jeje mengusap kembali kepala Ayana. Tanpa Jeje sadari, Ayana ternyata sudah berada di alam mimpinya.

"Night Sayang!" Ujar Jeje lalu memejamkan matanya dan ikut menyusul Ayana kealam mimpi.

"Doakan, semoga aku cepetan dapat kerjaan ya! Agar akupun bisa secepatnya melamar kamu!" Benak Jeje.

    Terlihat Nabill, Gaby dan Shania memasuki kontrakan Boby cs.

"Nju, kita balik ya! Lo gak apa apakan gue tinggal?" Tanya Nabill.

"Oh, iya gak apa apa bill, tahanks ya!" Ujar Shania lalu Gaby dan Nabill menjawabnya dengan Anggukan.

   Saat Gaby hendak masuk kekamarnya, dia melihat Jeje dan Ayana yang tengah tertidur pulas.

"Emmm.... Yang, kamu tidur di kamar kak Keynal ya!" Ujar Gaby ketika Nabill hendak masuk kamarnya.

"Lho, kenapa! Kan ada kak Jeje?" Tanya Nabill.

"Kak Jeje tidur di kamar aku! Tolong ya? Gak apa apa kan yang?" Pinta Gaby memelas.

"Yaudah! Night ya sayang! Mimpi indah!" Ujar Nabill lalu mencium kening Gaby. Lalu masuk ke kamar Keynal.

*skip

    Pagi menjelang, semua yang hendak pulang sudah bersiap di dekat mobilnya.

"Kang, gimana udah siap! Yuk kita berangkat!" Ujar Jeje dan ujang pun menganggukinya.

"Udah kan gak ada yang ketinggalan?" Tanya Deva lagi memastikan dan semu menganggukinya.

"Mmmm... Kak, aku mau semobil sama kak Nabill ya!" Ujar Sinka izin pada Naomi.

"Penuh!" Ujar Nabill singkat dan terkesan dingin.

"Yaudah aku di mobil Kak Deva kalo gitu!" Ujar Gaby mengalah.

"Semuanya masuk seoerti sebelum kita berangkat! Gak ada penolakan!" Ujar Deva tegas.

"Dut, udah ya! Kamu sama kakak aja!" Ujar Naomi lembut.

"Emmm, tadi kak Gaby mau di mobil kak deva kan, yaudah Aku di mobil kak Nabill gimana?" Ujar Yuvi dengan sumringah.

"Gak! Gab, masuk! Kak ayo semuanya masuk!" Ujar Nabill tegas dan Yuvi hanya mengembungkan pipinya.

"Lo mau disini Yuv! Yaudah, gue di mobil Abang aja!" Ujar Keynal lalu masuk ke mobilnya Deva dan langsung duduk di dekat Shania di jok paling belakang.

"Je?" Ujar Deva namun Jeje hanya tersenyum dan sdmuanya langsung masuk ke tempatnya masing masing.

"Trus, sape yang mo nyetir???" Ujar Nabill melihat Jeje yang duduk di samping kemudi, Ayana belu masuk, nabill duduk di bangku paling belakang dengan Gaby, dan Ve bersama Yuvi di jok tengah.

"Aku gak mau!" ujar Ayana yang masih diluar.

"Yaudah, Bill ntar gantian Ya!" ujar Jeje dan di angguki oleh Nabill. Lalu Jeje berpindah ke kursi kemudi dan Ayana duduk di sampingnya.

  Treng...

Terbesit semua dalam ingatanku...

"Gak ada lagu lain apa?" tanya Ve pada Yuvi yang hendak bernyanyi.

"Apaan sih kak? Ganggu aja!" ujar Yuvi kesal.

"Dih ngambek!" ledek Ve.

"Sini sin! Gue aja yang gitarnya!" ujar Nabill mengambil Gitar dari Yuvi. Dan Yuvi hanya pasrah memberikannya.

Treng....

Andaikan saja kau mau mengerti...
Tentang perasaanku s'lama ini...
Yang tak menginginkan kamu trus merasa...
Hati dipenuhi rasa curiga...

  Ve memotong Nabill yang akan menyanyikan lagu dalam otaknya, namun Ve langsung menyanyi dan Nabill mengimbanginya.

Coba Kau fahami keadaan ku...
Ku hanya menguji kesabaranmu...
Ternyata kau t'lah salah menilaiku...
Kau tinggalkanku tuk' cinta yang baru...

Nabill membalas Lagu yang Ve nyanyikan.

Sesungguhnya... Aku tak rela...
Melihat kau dengannya... Sungguh hati terluka...

Cukup puas kau buat diriku...
Merasakan cemburu... Kembalilah padaku...

Bukan ku... Menarik ulur hatimu...
Salahkah... Jika ku mengharapkanmu...
Kutahu... Hatimu hanya untuku...
Kau bersamanya pelarian semata...

   Nabill seketika menghentikan Gitarnya dan menatap Gaby.

"Enggg... Ganti ganti! Lagunya sadis!" ujar Nabill memtik gitarnya.

"Gab, Nyanyi Ya!" Pinta Nabill dan di angguki oleh Gaby.

Disini... Kau dan aku...
Terbiasa bersama...
Menjalani kasih sayang...
Bahagia... Kudenganmu...

   Nabill menjeda sepersekian detik petikannya. Lalu Gaby menarika nafas.

Pernahkah... Kau menguntai...
Ha...ri paling indah...
Ku... Ukir nama kita berdua...
Disini... Surga Kita...

Reff
Bila kita mencintai yang lain...
Mungkinkah hati ini akan tegar...
Sebisa mungkin... Tak akan pernah...
Sayangku akan... Hilang...

If be love somebody could we be this strong...
I'll fight to win our love will conquer all
Wouldn't risk my love... Even just one night
Our love stay in my heart... My heart...

Uhhh... Hu. ... My Heart...
My heart...
My... Heart...












































My... Heart my oshi Ayana👍👍👍👍
Tbc aja kali ya

Hehehe... Bobmoment nya kapan???😅😅😅

Kapan ya???😱😱😱

Kapan kapan andai kita berjumpa lagi😂😂😂😂

Hexagon love mode is ready👍😅👌

Tbc nya nggak Jadi ah...😝😝😝

    Sedangkan di mobil rombongan Deva, Shania dan Keynal tengah asik dengan gitar yang Keynal mainkan dan Shania memainkan drum di Hpnya yang di sambungkan ke amplifier mobil dan di imbangi Sinka yang memainkan Biola dan Yona memainkan Bass nya.

Asmara... Ini t'lah menyakitkanku...
Cinta menusuk jantungku...
Dan merusak hidupku... Ho...houo...

Asmara... Kurang apa ku padamu...
Sampai kau tak kenal aku...
Hingga ku terluka...

   Shania yang sedang menyanyikan lagu yang sangat melow itu sedikit terbawa suasana, dia terus memandangi Boby yang duduk di tengah bersama Sinka dan Yona.

Hingga aku terjatuh... Tersiksa barinku...
Sudah tak sempurna... Rusaklah harapanku...
Berlalu kau pergi... Kini terbang jauh hilang...

Asmara... Ini t'lah menyakitkanku...
Cinta menusuk jantungku...
Dan merusak hidupku... Ho...houo...

Asmara... Kurang apa ku padamu...
Sampai kau tak kenal aku...
Hingga ku terluka...

    Shania mengakhiri lagunya dengan menutup matanya memendam rasa sesak di dadanya.

   Kemudian Boby mengambil alih gitar dari Keynal dan memetiknya.

"Dev, nyanyi lah! Diem ae lo!" ujar Boby.

"Boleh, ok gue nyanyi buat wanita di samping Gue! Yang sangat gue sayangi!" ujar Deva menatap Naomi sekilas.

Kutuliskan kenangan caraku menemukan dirimu...
Tenteng apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu...
Takkan habis sejuta lagu... Tuk menceritakan cantikmu...
Kan teramat panjang puisi... Tuk menyuratkan cinta ini...

Reff:
Telah habis sudah... Cinta ini...
Tak lagi tersisa... Untuk dunia...
Karena tlah ku habiskan... Sisa cintaku hanya untukmu...

Aku pernah berfikir tentang... Hidupku tanpa dirimu...
Dapatkah lebih indah dari... Yang ku jalani sampai kini...

Aku slalu bermimpi tentang... Indah hari tua bersamamu...
Tetap cantik rambut panjangmu... Meskipun nanti tak pirang lagi...

Reff II:
Bila habis sudah... Waktu ini...
Tak lagi berpijak... Pada dunia...
Telah aku habiskan...
Sisa hidupku hanya untukmu...

Dan t'lah habis sudah... Cinta ini...
Tak lagi tersisa... Untuk dunia...
Karena t'lah ku habiskan...
Sisa cintaku hanya untukmu...

Untukmu....
Hidup dan matiku....

Bila musim berganti...
Sampai waktu terhenti...
Walau dunia membenci...
Ku kan tetap disini...

Reff III:
Bila habis sudah... Waktu ini...
Tak lagi berpijak... Pada dunia...
Telah aku habiskan...
Sisa hidupku hanya untukmu...

Bila habis sudah... Cinta ini...
Tak lagi tersisa... Untuk dunia...
Karena telah ku habiskan...
Sisa cintaku hanya untukmu...

Outro:
Karna t'lah ku habiskan...
Sisa Cintaku hanya untukmu...

   Tanpa Deva ketahui, Naomi menatapnya dengan tatapan bahagianya, hingga air mata harunya tak dapat lagi ia bendung. Hingga pada puncaknya, Naomi memeluk erat lengan Deva yang sedang memegang perseneleng dengan Erat.

"Kenapa Mi?" tanya Deva terheran Karena Naomi tiba tiba menangis.

"Nggak, aku cuman terharu sama lagu kamu!" ujar Naomi jujur. Dan entah karena suara Deva yang menghanyutkan atau karena makna liriknya, Boby, Sinka, Yona, Shania dan tanpa terkecuali Keynal, nereka semua menatap haru kearah Deva.

"Kalian pada kenapa sih! Muka kalian semua merah kek gitu?" tanya Deva melihat semuanya dari sepion tengah.

"Itu judul lagunya apa Bang?" tanya Yona yang bersuara terlebih dahulu.

"Surat Cinta untuk Naomi... Hehehe! Enggak deng! Surat Cinta untuk Srarla!" ujar Deva sedikit bercanda.

"Sumpah keren banget Dev!" ujar Boby antusias, dia yang mengiringinya dengan gitar pun tak dapat menahan bahawa dia terhanyut oleh lagu Deva.

"Iya, kemarin gue denger di CD nya Kang Ujang, lagu lagunya enak semua lho!" ujar Deva.

"Starla Siapa?" tanya Sinka tiba tiba.
"Kak Deva selingkuh Ya?" lanjut Sinka memicingkan matanya.

"Itu judulnya, tapi kalo aku yang nyanyi jadi judulnya ganti jadi Surat Cinta untuk Naomi!" ujar Deva menatap malas pada Sinka.

"Ouhhh... Gak ada yang nyanyiin gitu buat Aku?" tanya Sinka menatap sekelilingnya. Namun semuanya hanya diam tak ada respon. Hingga Keynal mengambil Nafas dalam.

"Kak Boby! G minor!" pinta Keynal lalu Boby membunyikan Gitarnya di Chord permintaan Keynal.

Sin...ka Bintang kecilku yang pilu...
Co... ba fahami arti hidupku...
Disetiap langkah dari arah yang kau pilih
Tuk' dapatkan yang kau cari.
Sin...ka Berikanlah senyum itu...
Bu...at dunia takluk di kakimu...
Walau seriby tombak menghujan jantungmu...
Jangan pernah kau menangis.

Reff:
Sin... ka... Rebahkan semua letihmu...
Padamkan api kecilmu...
Seje... nak laleap dalam tidurmu...
Hing...ga esok pagi menjemputmu...
Sin...ka... Akan tiba esok hari...
Hitam rambutmu memutih...
Biar... perlahan waktu buktikan...
Indah arti hidupmu...

Genggam erat tanganku...
Dikala hujan benamkan semua...
Indah mimpimu dalam lelap tidurmu...

Dan bila engkau terjatuh nanti...
Tak kuat ragamu menopang...
Beban ini pasti kan kau
Terus berdiri... Wo.... Hooo...

Reff:
Sin... ka... Rebahkan semua letihmu...
Seje... nak laleap dalam tidurmu...
Hing...ga esok pagi menjemputmu...
Sin...ka... Akan tiba esok hari...
Hitam rambutmu memutih...
Biar... perlahan waktu buktikan...
Indah arti hidupmu...

   Sinka yang mendengarnya pun hanya terdiam meresapi lagunya. Walau dia baru mendengarnya, tapi cukup membuatnya tertarik.

"Sweet... Lagu apa sih itu Kak?" tanya Sinka dengan suarnya yang di buat lucu.

"Tanya aja sama kak Boby!" uamjar Keynal Acuh lalu menyandrkan kepala Shania di bahunya. Sahnia yang terjejut pun membulatkan matanya.

"Tadi kamu denger kan lagu yang Gue nyanyiin, Genggam erat tanganku, Dikala hujan benamkan semua... Indah mimpimu, dalam lelap tidurmu! Kita senasib." lirih Keynal sedikit berbisik hingga tak ada yang mebdengarnya kecuali Shania.

"Makasih Kak!" ujar Shania meresapi kenyamanan yang Keynal berikan.

"Sama sama! Anggap gue ini sahabat elo!" ujar Keynal Lagi mengelus rambut panjang Shania. Dan Shania yang merasakan kenyamanan itupun menutup matanya untuk tertidur.

"Lha, dia tidur!" ujar Keynal yang melihat wajah Shania.

"Gak dapet bidadari, dia juga jadi Key!" ledek Boby dan sukses mendapat tatapan tajam dari Naomi.

"Kenapa dah? Canda Key, maaf!" ujar Boby yang melihat Keynal menundukan wajahnya.

"Shania memang cantik, tapi sayangnya dia udah mencintai orng lain di hatinya, tapi orang itu malah menyia nyiakannya! Andai gue bisa egois, bisa saja gue habisin orang itu untuknya, tapi sayang! Shania sekerasnya melarang itu!" Ujar Keynal yang bermaksud menyindir Boby, Namun sedikitpun Boby tak merasa itu untuk dirinya.

"Berengsek berarti tuh Cowok ya Key?" Tanya Boby spontan.

"BANGET!" ujar Keynal menekankan perkataannya.

"Oh, Iya Key! Lo tau Yuvi kan?" Tanya Boby mengalihkan topik pembicaraannya.

"Jelas lah, Drummer DarkKnight kan?" Ujar Keynal dan dijawab anggukan oleh Boby.

"Iya, lo tau gak apa kesukaannya, misalnya makanan Atau ciri ciri cowok yang disukai gitu!" Ujar Boby tanpa Beban dengan sedikit memutar badannya menatap Keynal.

"Setahu Gue, dia nggak terlalu terbuka orangnya, Kecuali Sama Nabill!" Ujar Keynal singkat.

"Ohhh... Jadi bener ya, Dia itu deket cuman sama Nabill?" Ujar Boby lalu kembali duduk menghadap kedepan.

"Lo suka Yuvi Bob?" Tanya Deva seketika.

"Iya, mungkin ini lebih bisa di bilang Cinta Dev!" Balas Boby.

"Hemh, sebesar apapun usaha lo, lo gak akan dapetin dia, Bob! Setahu gue dia itu hanya cinta sama satu orang! Berapa kali gue liat cowok yang nembak dia, namun dengan tegas dia menolaknya mentah mentah!" Ujar Deva membuat Boby mengerenyitkan dahinya.

"Siapa?" Gumam Boby.

"Pemuda itu yang jelas lebih baik perilakunya dari Elo Bob! Nggak Kelam kayak Lo dulu!" Sindir Deva dan Boby hanya menatapnya malas.

"Kan, gue udah tobat Key!" Elak Boby malas.

"Lo mah istilahnya  ITMJ 'Ibadah Terus, Maksiat Jalan'" ledek Devan. Dan Boby hanya menanggapinya dengan tatapan malasnya.

"Sedikit lo nyakitin Yuvi! Tu Cowok yang di sayangi Yuvi bakal bunuh elo Bob! Walau cowok itu gak tau perasaan Yuvi, tapi ntu Cowok menjaga Yuvi, apapun yang membuat Yuvi Luka, pasti urusan sama Dia!" Ujar Deva, sedangkan yang lain hanya menatap Heran pada Deva karena mereka pun tak tahu siapa lelaki yang di maksud Deva.

"Kamu Kenal sama Cowok nya, Yang?" Tanya Naomi.

"Kenal, dan gue Yakin lo semua juga Kenal! Dia sangat populer di kampus!" Ujar Deva, dan semuanya tak mau ambil pusing mereka hanya menganggukinya. Namun tiba tiba Naomi melirik Deva dengan Tajam.

"Jangan Jangan Cowok Itu kamu?" Selidik Naomi memicingkan Matanya kearah Deva.

"Thats Right!" Seru Deva tanpa beban dan sontak Naomi membulatkan matanya.

"Oh!" Kesal Naomi lalu memalingkan wajahnya yang terlihat kesal.

"Serius Dev?" "Serius Bang?" Tanya Boby dan Keynal bersamaan.

"Hahahah... Kagak Lah, Bukan Gue, yang jelas bisa gue akuin kalo dia lebih tampan dari kita yang ada disini! Dan karena kebaikannya juga menambah nilai plus untuknya" Ujar Deva.

"Dan orng itu adalah Nabill!" Bati Deva.





























TBC.

Vommetnya, ditunggu banget.
Maksih yang selalu nunggu part demi partnya.
And
See you

Continue Reading

You'll Also Like

63K 5.7K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
496K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...