Our Love Story [END]

By lovesooji

48.4K 6.1K 654

Berkisah tentang perjalanan kisah cinta Bae Suzy dan Kim Myungsoo yang penuh dengan lika liku. Permasalahan d... More

Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21 (END)

Part 3

2.4K 355 26
By lovesooji

'Our Love Story' udah aku ketik sampai part 6, karena itulah updatenya cepat (1 hari 1 part) walaupun responnya dikit :(

 Tapi, setelah ini mungkin akan slow update, karena part 4-6 harus di baca ulang dan revisi lagi ―udah lama ngak dilirik soalnya.

Udah segitu ajalah cuap-cuapnya. Selamat menikmati ceritanya :)

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 3

Bae Min Jung memasuki rumahnya sembari melonggarkan dasi, mata teduhnya melihat kesekeliling, sekedar memastikan apakah anak perempuan semata wayangnya berada di sana atau tidak. Senyumannya mengembang ketika melihat anaknya ―Suzy, menuruni tangga dengan riang untuk menyambutnya. "Ayah!" teriaknya penuh semangat.

"Anak ayah!!" Balas tuan Bae lagi. Dia menerima pelukan dari sang anak dan menepuk-nepuk punggung perempuan yang sangat dia rindukan ini, dari kejauhan terlihat bibi Choi yang mengamati mereka dengan sorot bahagia.

"Ayah semakin tua" Celetuk Suzy setelah pelukan keduanya terlepas, tuan Bae tertawa keras, putrinya ini benar-benar suka berterus terang, "Pujilah ayah mu ini sekali-kali nak"

Suzy terkekeh, "Ayah semakin tampan" Puji Suzy setelahnya membuat tuan Bae kembali tertawa keras. Dengan gemas dia menarik hidung Suzy membuat anaknya itu mengerucutkan bibir, "Untung saja hidungku ini asli" dengkus Suzy setelah ayahnya melepaskan jepitan pada hidung mancungnya.

"Kau sudah laparkan?" Suzy mengangguk, "Ayah akan ke atas dan menganti baju kemudian turun untuk makan, Kau bisa menunggukan anak ku?" untuk kedua kalinya Suzy mengangguk.

"Kalau begitu, ayah akan naik sebentar"

Tuan Bae berlalu meninggalkan Suzy yang sekarang sedang berjalan menuju dapur dan menghampiri Bibi Choi yang berada sedikit jauh dari posisinya tadi, "Makanannya sudah siap bi?" tanya Suzy hanya sekedar basa-basi.

"Sudah nona, menunya seperti yang anda minta tadi" Suzy mengangguk. "Aku akan ada di ruang nonton saat ayah turun nanti. Panggil aku ketika dia sudah selesai" Bibi Choi mengangguk, "Saya akan menyuruh seseorang memanggil nona nanti" Jawabnya lembut dan dibalas oleh Suzy dengan senyuman puas.

***

Saat ini Suzy dan tuan Bae sedang duduk berhadapan di ruang keluarga. Di rumah besar ini Suzy hanya hidup bersama ayahnya, beberapa pelayan dan petugas keamanan. Ibunya meninggal beberapa tahun yang lalu karena penyakit yang di deritanya sejak lama.

Suzy mengunyah buah apel yang sudah dikupas dan dipotong cantik oleh para pelayannya yang bertugas di dapur dengan wajah santai. Wanita itu sangat suka buah apel, selain karena buah apel tidak akan membuatnya gemuk, dia juga sangat suka dengan suara yang tercipta ketika sedang mengunyah buah tersebut.

Tuan Bae hanya memperhatikan putrinya itu dalam diam, putrinya sudah sangat besar sekarang. Tanpa ia sadari ternyata dia dan putrinya semakin menua, "Sepertinya kau sudah siap untuk menikah" ujar tuan Bae tiba-tiba membuat Suzy terbatuk.

"Menikah?" Ulang Suzy. Entah kenapa bayangan Myungsoo tiba-tiba muncul dalam benaknya ketika kata itu terlontar. "Maksud ayah apa?"

"Kau harus menikah anakku" Suzy mengernyit, "Apa ini yang ingin ayah bahas denganku?" Ayahnya menggangguk pasti. "Apa karena hal ini juga ayah menarikku dari kantor cabang Los Angeles?"

Suzy meletakkan garpunya diatas tumpukan potongan apel ketika melihat ayahnya kembali menganggukkan kepala. "Ayah, ada apa ini sebenarnya?" Suzy sudah mulai serius, sangat malah.

"Ayah tau kau masih berhubungan dengan Myungsoo" Suzy mengatup kedua bibirnya, tak mau menyanggah karena apa yang dikatakan oleh ayahnya adalah benar. "Kau bahkan langsung menghampirinya sesampainya di Korea, tanpa meminta izin kepada ayah terlebih dahulu"

"Apakah ayah akan mengizinkanku bertemu dengannya jika aku meminta izin?" Selidik Suzy, dia tahu itu hanya omong kosong belakang. "Lihatlah, karena kau bergaul dengannya, kau jadi melawan ayahmu sendiri"

"Ayah!"

"Kau juga menemuinya hari ini kan?" tanya tuan Bae, menyelidik. Suzy menggeleng, "Tidak! Aku tidak bertemu dengannya."

"Petugas keamanan mengatakan bahwa kau keluar siang tadi dengan pakaian aneh. Kau pasti menemuinya. Seharusnya ayah tidak percaya padamu Suzy, seharusnya ayah tetap menyewa pengawal agar kau tidak pergi menemuinya lagi"

Suzy masih terus menggeleng, "Aku tidak menemuinya ayah. Aku hanya keluar untuk membeli kue" Bohong Suzy. Dia tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya, atau kejadian beberapa tahun yang lalu kembali terulang. Ayahnya menyewa dua orang pengawal untuk mengawasinya kemanapun. Setiap kali dia mau menemui Myungsoo, dia akan di tarik pergi dan di bawa pulang. Dia tidak mau punya pengawal lagi, tidak akan pernah mau.

"Hah! Kau sudah pandai berbohong kepada ayahmu sekarang Suzy!! Semua ini karena anak Kim Chang Jung sialan itu kan? Kau jadi banyak berulah semenjak bergaul dengannya!"

"Ayah!" Suzy sudah hampir menangis, dia tidak dapat menenangkan ayahnya yang sedang marah, "Ayah, aku mencintai Myungsoo oppa. Tolong restui kami" Pinta Suzy pasrah. Tak ada gunanya berbohong, karena pada akhirnya dia tetap akan berlutut pada ayahnya untuk merestui hubungannya bersama Myungsoo.

"Kenapa kau yang meminta restu? Seharusnya pihak lelaki yang melakukan itu. Memang dasar pengecut. Mau itu Kim Chang Jung ataupun anaknya, sama-sama pengecut. Pengecut brengsek"

"Dia bukan pengecut!! Ayah akan menyuruh orang untuk memukulinya jika dia datang meminta restu. Ayah akan melukainya jika dia muncul di hadapan ayah. Dia bukannya pengecut" Balas Suzy dengan suara berat menahan tangis. Semua ini seakan déjà vu, satu tahun yang lalu juga ia berkelahi hebat dengan ayahnya.

Pria yang sangat ia sayangi itu memaksanya pindah ke anak perusahan di luar negeri hanya karena tidak ingin Suzy menemui Myungsoo. Dia ingin memisahkan Suzy dari kekasih hatinya. Suzy marah, sangat marah. Tapi ayahnya tidak pernah mau kalah.

"Kau berani menaikkan nada bicaramu di depan orang tua Bae Suzy!!"

"Maaf ayah, aku tidak bermaksud―" Jawab Suzy lirih. Dia menghela nafas agar emosinya lebih bisa terkendali. "Aku hanya ingin ayah merestui kami dan menerima Myungsoo oppa" Kepala Suzy tertunduk, apa lagi yang harus dia lakukan agar ayahnya menerima Myungsoo? Dia sudah kehabisan akal.

"Suzy, tatap ayah"

Kepala Suzy yang sempat tertunduk kembali terangkat, dengan tatapan lirih dia melihat sang ayah. Membalas mata penuh keriput tapi masih penuh wibawa itu dengan rasa takut, "Kau akan menikah" Suzy menahan nafas.

"Ayah sudah memilih calon suami untukmu, tanggal sudah di tetapkan. Kau akan menikah dengannya dua hari dari sekarang"

"AYAH!!" Sekarang Suzy benar-benar membentak, ia malah sudah berdiri di hadapan ayahnya dengan air mata yang sudah mengalir sempurna. Air mata yang coba ia tahan-tahan sedari tadi akhirnya lolos tanpa dapat ia tahan, "Menikah?" ulangnya dengan suara bergetar.

"Bagaimana mungkin ayah melakukan hal ini padaku? Bagaimana mungkin ayah melakukan hal ini padaku! Aku anakmu, aku putrimu. Ayah!!" Suzy bersimpuh, kakinya mendadak lemas. Dia akan menikah dua hari dari sekarang? Lalu bagaimana dengan Myungsoo? Bagaimana dengan pria itu?

Suzy menangis semenjadi-jadinya. Tuan Bae sudah memalingkan wajah dan mengepalkan kedua tangannya. Jujur saja, melihat anaknya seperti itu membuatnya sakit. Terakhir kali dia melihat Suzy menangis seperti itu adalah ketika kematian istrinya. Hatinya mencelos, tapi apapun yang terjadi dia akan tetap pada pendiriannya. Anaknya boleh menikah dengan siapapun, asal jangan Myungsoo. Siapapun itu, asalkan jangan Kim Myungsoo.

"Berhentilah menangis Bae Suzy!! Ayah tidak akan mengubah keputusan ayah, tanggal sudah ditetapkan. Beritanya akan dirilis besok"

"Bagaimana mungkin ayah melakukan hal ini padaku! Bagaimana mungkin―" Suzy meracau sembari bersujud, "Aku putrimu, bagaimana mungkin― aku putrimu!"

"Bangkit Bae Suzy! Angkat kepalamu!" Suzy tak bergeming, dia masih bersujud dan terus meracau. Dalam hati dia meraung menyebutkan nama Myungsoo.

"ANGKAT KEPALAMU!"

Suzy mematuhi perintah ayahnya, ia mengangkat kepala dan menatap balik sang ayah. Dengan air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya, Suzy menahan suara tangisannya.

"Pria pilihan ayah adalah pria yang baik, keluarganya juga sangat baik. Dia akan membahagiakanmu" Suzy menggeleng sembari mengigit bibir bawahnya keras ―menahan suara tangisnya sendiri.

"Besok berita pernikahan kalian akan di umumkan, sebaiknya kau menelpon Myungsoo dan katakan bahwa kau mengakhiri hubungan bodoh itu! Ayah tidak menerima penolakan Suzy. Ayah tidak percaya padamu lagi" Tuan Bae berdiri, setelah beberapa langkah berjalan, dia tiba-tiba berhenti dan kembali berujar, "Seandainya kau tidak membohongi ayah dan menutupi hubungan kalian, maka pernikahan ini tidak akan pernah ada. Kau akan bebas menikahi pria yang kau sukai setelah putus dari Myungsoo. Ini adalah jalan yang kau pilih, jadi jangan salahkan siapapun. Karena ayah sudah pernah menginggatkanmu." Langkah tuan Bae kembali berlanjut, dia memasuki ruang kerjanya dan meninggalkan Suzy yang kembali meraung pilu.

"Apa yang harus aku lakukan oppa? Bagaimana dengan kita?" Racau Suzy lirih, selirih mungkin. Berharap ayahnya tidak akan mendengar racauannya tentang Myungsoo ―kekasihnya.

"AYAH!! TOLONG AKU!" pekik Suzy frustasi. Dia tidak peduli dengan para pelayan yang akan mendengar teriakannya, dia hanya perlu mengeluarkan semua kekesalannya. Di dadanya seperti ada sebongkah besar batu yang menindih. Begitu berat. Begitu sesak. Begitu sakit.

***

Myungsoo berguling-guling malas di atas ranjangnya. Sudah cukup lama dia menunggu telpon ataupun pesan dari Suzy, tapi hasilnya nihil. Wanitanya belum memberi kabar seperti yang ia suruh. "Apa dia masih berdiskusi dengan ayahnya?" tanya Myungsoo kepada dirinya sendiri. Matanya terus melihat ke arah ponsel yang tergeletak di atas nakas. Tidak jauh dari posisinya berbaring.

"Ayolah sayang, hubungi aku" Pinta Myungsoo memelas, entah kepada siapa. Dia bisa saja menghubungi Suzy lebih dahulu, tapi kalau Suzy sedang bersama dengan ayahnya bagaimana? Wanitanya bisa mengalami kesulitan karena hal itu. dan Myungsoo tidak mau itu terjadi.

Myungsoo mendesah panjang. Ayah Suzy ― Bae Min Jung tidak pernah menyukainya dan juga keluarganya. Selain karena perusahan keluarga yang dipimpin oleh Myungsoo menjadi saingan bisnis terberat untuk perusahaan ayah Suzy, masalah di masa lalu yang menghantui kedua keluarga juga merupakan factor terpenting yang membuat ayah Suzy membencinya. Myungsoo berharap suatu hari nanti ayah Suzy akan melunak dan menerimanya.

Myungsoo tersadar dari lamunannya ketika ponselnya bergetar keras, ada sebuah panggilan yang masuk. Dengan cekatan ia meraih ponsel dan beranjak duduk. Nama 'Sayangku Suzy' muncul di layar ponselnya. Myungsoo tersenyum bahagia, akhirnya, wanitanya menelpon juga.

"Kenapa baru menelpon eoh? Kau tau seberapa lama aku menunggu?" Ucap Myungsoo pura-pura marah, biasanya jika dia begitu Suzy akan terkikik geli dan tidak meladeni kemarahannya. Tapi kali ini tidak ada suara cekikikan wanitanya. Alis Myungsoo berkerut.

"Sayang? Kau di sanakan?" tanya Myungsoo memastikan.

"Op―pa" Hati Myungsoo langsung bergemuruh tak menentu, kenapa tiba-tiba dia merasa tidak enak mendengar nada suara Suzy ketika memanggilnya. "Sayang? Ada apa?" Tanya Myungsoo Khawatir. Hal penting apa yang Suzy bahas dengan ayahnya sampai Suzy terdengar tak ada semangat sama sekali? Apakah ada masalah genting yang terjadi dengan perusahaan BiM Company milik ayah Suzy? Atau, apakah wanitanya akan dikirim ke luar negeri lagi yang lebih jauh dari sebelumnya?

"Op―pa" Ulang Suzy dengan suara sengau dan serak, "Kau menangis? Hei, kenapa? Ada apa?" Myungsoo yang tidak sabaran meloncat dari ranjang dan memilih berdiri. Mondar mandir kekiri dan kekanan menunggu penjelasan Suzy. "Sayang, katakan sesuatu hem? Oppa akan membantu jika memang bisa sayang. Katakan saja"

"Maukah―" Suara Suzy tercekat, tengorokannya sangat pahit dan kering, "Oppa―maukah kau membawaku pergi?"

"Apa?"

"Maukah kau membawaku pergi oppa?" Suara Suzy semakin bergerar, ada nada yang tertahan di sana. "Bawa aku pergi sejauh mungkin dari ayah, tolong. Bawa aku. Tolong" Kaki Myungsoo melemah, ada apa dengan wanitanya? Apa yang terjadi dengan malaikat cerianya? Myungsoo mengepalkan tangan dan menggeleng keras ―membuang semua pemikiran buruk yang muncul dalam benaknya.

Sedangkan ditempat lain, Suzy sedang menangis dalam diam dan mengigil di sudut kamar yang gelap gulita. "Tolong bawa aku, kemana saja. Tolong. Tolong!" Racaunya semakin pilu.


To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

171K 12.1K 26
Perjodohan klasik 2 keluarga terpandang Korea Selatan ini mempertemukan Cho Kyuhyun si Direktur muda dengan segala kesempurnaan yang melekat pada dir...
142K 12.9K 21
Cast : Suzy & Sehun Awalnya Suzy biasa saja pada pria itu, tapi lama kelamaan ternyata pria itu lumayan juga. He is hot.
3.2M 344K 56
Aundy dan Argan, tidak menyangka justru harus menggantikan kedua kakak mereka yang kabur dari acara pernikahan. Demi menjaga nama baik kedua keluarga...
Kakak Asuh By R.

Fanfiction

244K 29.7K 27
"ketika bokap nyuruh orang berkuping besar yang super ngeselin jadi kakak asuh gue, rasanya gue pengen mogok idup aja." -chaerani. Highest rank #43 i...