Miracle Love [END]

By _Ann_1a

188K 14.9K 1K

Entah mengapa mereka merasakan sesuatu yang begitu dekat mengikat mereka. Andai saja keluarga gadis itu... More

Prologue
Chapter 1
[---]
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
[---]
Chapter 15
Yum's Note
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Yum's Note
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Meet The ...
Epilogue
Yum's Note
Bonus Chapter
Promot
BACA !!!
Hi, Hello
Promot Pt.2
Bonus Chapter pt.2
Miracle Love di Remake !!!
Ff Remake is Up
YUM YANG LAMA MENGHILANG AKHIRNYA MUNCUL LAGI

Chapter 16

3.7K 398 40
By _Ann_1a

Yoongi's Pov.

Titik titik cahaya itu.

Mengapa sangat indah dan selalu memunculkan rasa hangat saat di pandang.

Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan saat sendirian selain terdiam memandang langit seperti sekarang ini.

Hanya menerawang jauh melihat langit hitam yang dihiasi cahaya gemerlap itu. Jika saja dia masih hidup.

Semoga.

Berarti sekarang kami memandang langit malam yang sama saat ini.

Apa dia memikirkanku ?

Jawabannya, aku tidak tahu.

Akhir-akhir ini aku terselimuti rasa takut. Rasa takut suatu hari nanti aku melupakannya.

Pasalnya yang ada dalam pikiranku akhir-akhir ini hanya seorang Park Hyeri.

Aku tidak ingin melupakan Mint.
Aku sungguh tidak ingin.

Tapi, Park Hyeri. Gadis itu, membuat segalanya berbeda.
Apa sekarang hatiku sudah mengizinkan gadis itu masuk tanpa sepengetahuanku ?

Tidak boleh.

Yang hanya akan ada dalam hatiku hanya Mint.

Tidak ada yang lain.

---

Sekarang masih pukul 8 malam. Jadi kuputuskan untuk keluar sebentar, sekedar mencari udara segar.

Aku melajukam mobilku dengan kecepatan normal.Kemana lagi, kalau bukan sungai Han.

Hanya tempat itu yang bisa menenangkanku.Tempat yang menjadi saksi bisu atas hidupku dulu. Hidupku yang hancur.

Kuparkir mobilku di taman di area sungai Han.Aku keluar dari mobil.Kurapatkan jaket yang kukenakan untuk menjaga tubuhku tetap hangat diluar sini.

Di sekitar sungai Han sedikit sepi. Tidak seperti biasanya.

Terus kulangkahkan kakiku sambil memperhatikan sekeliling.

Bruukkk !!!

Seseorang menabrakku. Aku dapat mempertahankan posisiku sekarang tapi orang itu tidak, ia terjatuh.

Penampilannya sangat aneh. Berpakaian serba hitam. Baju hitam, celana jeans hitam, topi hitam, sneakers hitam dan masker hitam yang salah satu sisinya tergantung di telinganya.

Ia memegangi lututnya. Aku yakin ia pasti terbentur cukup keras.Saat kucoba untuk membantunya, gadis dengan potongan rambut sebahu itu sesegera mungkin memperbaiki maskernya dan berdiri tanpa bantuanku.

Ia merapatkan topinya, aku sama sekali tidak bisa melihat wajahnya.Perlindungannya sangat ketat.

Ia menunduk "mianhe." Samar-samar aku bisa mendengarnya minta maaf. Lalu dia pergi tergesa-gesa

Aku merasa ada yang aneh dengan orang itu. Setidaknya itu yang kurasakan saat melihat tingkahnya.

---

Sekarang kududukkan tubuhku di tempat biasa. Melihat lampu-lampu kota itu bersinar warna-warni.

Kurogoh saku jaketku untuk mengambil ponselku. Kupandang ponsel itu sebentar. Membuka ikon pesan dan mengetik sesuatu disana.

Aku hanya berfikir untuk memanggil seseorang bergabung denganku disini. Jika saja ia tidak sibuk seperti biasanya.

Setelah kutekan tombol kirim kumasukkan kembali ponsel itu ke saku jaket.

Dan tidak lupa mengambil permen mint dari saku yang sama.

.

.

.

Gadis itu berdiri di depan pintu sembari melambai pada seseorang yang akan masuk ke dalam mobil.

Ia menurunkan tangannya saat mobil itu melaju pergi dan menghilang dimakan jarak.

"Apa yang akan kulakukan sekarang ?" Ia menarik nafas panjang dan menutup pintu rumahnya.

Ia menyeret kakinya ke ruang tengah. Menjatuhkan tubuhnya asal di atas sofa dan memandang kosong kearah TV yang menyala.

"Ibu dan Ayah akan pulang tengah malam."Sekarang gadis itu memperbaiki posisinya."Arrrgg aku bosan di rumah" gerutuhnya.

Ia meraih ponselnya terletak diatas meja.

'Sebaiknya kuminta Ryu si untuk datang kesini'

Ia membuka Kakao Talknya dan mencari ruang obrolan Ryu Si.

ParkHyeri14 : Ryu Si aku kesepian di rumah :( Datanglah kesini dan temani aku.

RyuSi_ : mian Hyeri-ah. Aku sedang diluar bersama Jimin sekarang. Tapi tenanglah setelah itu aku akan datang kerumahmu dan menginap.

ParkHyeri14 : baiklah.

Setelah chat singkat itu. Tampak rasa lega muncul di wajahnya.

'Setidaknya aku tidak akan kesepian sampai orang tuaku pulang nanti' Batinnya.

Gadis berambut panjang itu meletakkan ponselnya kembali dan berjalan menuju dapur.

Setelah beberapa saat, ia kembali dari dapur dengan cemilan dan soft drink ditangannya.

Drrrt...Drrttt....

Ponselnya bergetar saat setelah ia meletakkan cemilannya di meja.

Itu tampaknya adalah sebuah pesan.Hyeri meraih ponselnya lagi dan membuka pesan itu.Tampak ekspresi  kebingungan di wajahnya.

'Nomor siapa ini ?'

Ia membaca pesan itu dan masih sama. Hyeri kebingungan membaca pesan itu.

Bisakah kau datang ke sungai Han malam ini ? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.

"Siapa yang mengirimnya ? Dan apa maksudnya ?"

Kemudian ia kembali membaca pesan itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat pengujung pesannya.

Min Yoongi.

"Yoo...Yoongi ? Dari mana dia mendapatkan nomor ponselku ?"

Hyeri menggaruk tengkuknya. Ragu atas apa yang terjadi sekarang ini.Bagaimana tidak, ia belum pernah bertukar kontak dengan Yoongi.


Belum pernah.

Tapi ada ekspresi lain yang muncul selain kebingungannya.

Ia senang (?)

Entahlah. Gadis itu mengangguk kemudian beranjak menuju kamarnya.


"Agak aneh sih. Yoongi tiba-tiba mengirimiku pesan. Tapi, kurasa tidak apa-apa. Lagipula aku sendirian. Dan mungkin saja aku bisa bertemu Ryu si di jalan."

.

.

.


Setelah mengunci pintu rumah rapat-rapat, gadis itu beranjak dari sana sembari merapikan lilitan syal di lehernya.

Sekarang pukul 8:30. Belum terlalu larut untuk keluar.Hyeri terus berjalan. Ya, tempat destinasinya seperti yang tertulis dipesan itu.


Sungai Han.

Dia tidak bertanya lagi dimana tepatnya ia harus menemui Yoongi. Pasalnya ia sudah betul hafal dimana Yoongi akan menunggunya.


Gadis itu tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya sekarang.

Walau mungkin ia membenci Yoongi sejak awal mereka bertemu. Tapi tetap saja, Yoongi mengiriminya pesan dan berkata ingin mengatakan sesuatu padanya.


Bukankah hal seperti itu membuat gadis manapun senang (?).

Ya, awalnya Hyeri memang membenci pria itu.Min Yoongi, manusia dingin nan menyebalkan itu selalu berhasil membuat Hyeri marah. Belum lagi, sifatnya yang selalu berubah-ubah dalam waktu singkat.


Tapi, seperti yang dikatakan Ryu Si. Bahwa ia akan terbiasa dengan sifat Yoongi, jika sudah cukup dekat dengannnya.

Dan benar saja, Hyeri sedikit banyak bisa memahami Yoongi. Walau kadang tak jarang ia kembali menerima respon menyebalkan dari pria itu.

Mungkin mereka berdua sudah menjadi teman sekarang.

.

.

.

Gadis itu sekarang berada tepat di depan sebuah taman.Dari taman itu ia bisa melihat Yoongi duduk disana.

Di tepi sungai Han.Di tempat biasa.

Entah apa yang merasuki gadis itu.Tapi ia gugup. Ia berhenti, tubuhnya membeku. Kenapa ia harus gugup seperti sekarang.

Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini. Hyeri menunduk, memejamkan matanya dan menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali.

Sekarang ia siap.

Hyeri hendak melangkah kearah sana.Namun seketika senyum terpancar di wajahnya, melihat dua orang yang sangat ia kenal menghampiri Yoongi dari arah berlawanan.

"Itu Ryu Si dan Jimin. Huffss syukurlah ada mereka. Aku tidak perlu gugup lagi sekarang." tuturnya sembari mengelus dadanya. Lega.

"Ryu Si...." teriak Hyeri sembari melambaikan tangannya.

Tapi Ryu Si hanya menoleh tidak jelas kesana kemari.Tentu saja.
Jarak taman dimana Hyeri berada sekarang dan tempat ketiga orang itu berkisar cukup jauh.

Jadi mungkin saja Ryu Si mendengarnya seseorang memanggilnya namun tidak melihat orang itu.

"Jinja..." Hyeri melangkah satu langkah kedepan berniat untuk mengambil langkah seribu.

Tapi tiba-tiba saja seseorang menarik lengannya. Ia memberontak dan tangannya berhasil lepas.

Saat ia berbalik.

Betapa terkejutnya Hyeri melihat dua orang pria dewasa berpostur tinggi besar di hadapannya.

Ia hendak melarikan diri namun salah satu dari mereka mendekap mulutnya.

Hyeri berusaha berteriak, melakukan apapun asalkan bisa berteriak. Kemudian ia mendapat kesempatan saat ia berhasil menggigit tangan orang itu.

"Toloong....Too..."

'Mengapa saat seperti ini, tempat ini harus sepi ? Ya tuhan tolong aku' ringisnya dalam hati sembari terus memberontak.

Tidak.

Mulutnya sekarang di sumpal dengan kain dan dalam sekejap tubuhnya lemas.

Dan Hyeri pingsan.

"Hyeri...." teriak seseorang dibelakang mereka.

Sepertinya seseorang mulai menyadari bahwa terjadi tindak kejahatan disini.

"Cepat bawa orang itu." seorang gadis di belakang kedua orang besar itu bersuara.Dan akhirnya mereka membawa Hyeri pergi.

.

.

.

Ryusi's Pov.

Drrrt...Drrrtt...

Kurasakan ponselku bergetar saat aku menyesap pelan kopiku.
Aku mengambilnya dari tas. Dan
itu Kakao Talk dari Hyeri. Aku membacanya dan sesegera mungkin membalasnya.

Pasalnya aku dan Jimin sekarang sedang ada di luar. Sekedar berjalan-jalan dan menghabiskam waktu bersama.
Aku akan kerumahnya setelah acara kencanku ini selesai.

Drrt...drrrt....

Itu suara ponsel bergetar 'lagi', tapi bukan ponselku.
Aku menoleh ke arah Jimin dan melihatnya memegang ponselnya.

'Hmm ponselnya' gumanku dalam hati.

Ia menatap ponselnya kemudian meletakkan kembali ponsel itu ke dalam saku celananya.

"Kita temui Yoongi hyung, dulu ya ? Sebelum aku mengantarmu pulang."

"Oeh ? Memangnya kenapa ?" Tanyaku bingung.

"Dia menyuruhku datang ke tempat 'nongkrongnya'." Katanya sambil terkekeh.

Aku tidak mengerti sepenuhnya apa maksud si Park Jimin ini. Tapi kuikuti saja dia. Akhirnya kami berangkat untuk menghampiri Yoongi.

---

Yoongi berada di sungai Han rupanya.

"Hyung..." Jimin melambaikan tangannya ke arah Yoongi dan kami berduapun menghampirinya.

"Kau bersama Ryusi, ya ?"

"Hmm, kami sedang keluar dan berada disekitar sini. Jadi aku ajak dia sebelum mengantarnya pulang."

Kedua orang mulai mengobrol bahkan saat kami baru tiba.

Ryusi...

Aku mendengar seseorang memanggilku. Aku memutar bola mataku menyusuri tempat itu, tapi tidak menemukan siapapun.

Mungkin perasaanku saja.

Tiba-tiba kudengar lagi samar-samar seorang yang minta tolong.

Kuputar pandanganku 'lagi' dan melihat tepat di sebuah taman di sisi kanan tempatku berdiri, seseorang sepertinya mendapat masalah.

Kusipitkan mataku untuk memastikan yang kulihat.
Ada seorang gadis disana, ditahan oleh dua orang pria besar.

Dan.

Satu lagi.

Aku melihat gadis lainnya di belakang mereka.
Hanya berdiri sembari menyilangkan tangannya di depan dada.Tampak seperti bos besar.

Aku melangkah selangkah kedepan.Apa tidak ada orang lain di tempat itu.

Aku membulatkan mataku sempurnah saat kulihat dari kejauhan gadis yang sedang ditahan itu.

"Hyeri...." ucapku sedikit histeris dan dengan suara yang naik beberapa oktaf.

Aku khawatir dan kulihat dua orang pria di dekatku juga.
Mereka ikut memperhatikan apa yang terjadi dan benar aku tidak salah lihat.

Itu benar-benar Hyeri. Pasalnya Yoongi dan Jimin melihat orang yang sama.

Kami bertiga berlari menghampiri Hyeri.  Aku bisa melihat dengan jelas usaha Hyeri untuk melepaskan dirinya.

"Ini penculikan." sahutku sembari mempercepat lariku. Begitu juga dengan jimin dan Yoongi.

"Hyeri...."

'Yoongi ?'

Itu Yoongi kan ? Yang memanggil Hyeri dengan nada suara khawatir.

Oh tidak air mataku berlinang, aku takut.

Sekarang mereka membawa Hyeri. Apa yang harus kami lakukan sekarang.

Kami terus mengejar orang-orang itu.Sayangnya  mereka menghilang di pembelokan jalan.
Kami masih mengikuti mereka, namun yang kami temukan adalah mobil Van  hitam yang sedang mengambil awalan untuk melaju.Aku yakin itu mobil penculik itu. Aku sangat yakin.

Saat kami berbelok, bisa kulihat bayangan orang-orang itu masuk ke mobil.

"Kita harus mengikutinya...." sahut Yoongi dengan napas yang teregah-engah.

Kemudian dengan cepat ia berlari menuju mobilnya yang tidak jauh dari tempat kami berdiri saat ini.

.

.

.

Sekarang kami melaju mengikuti mobil Van hitam itu. Untung saja kami masih bisa menyusulnya.

Tapi jalanan sangat ramai saat ini. Kurasa akan sangat sulit mengejarnya di tengah keramaian seperti ini.

Aku duduk di belakang sedangkan Jimin duduk disamping Yoongi yang sedang menyetir.

Aku menoleh kearah Yoongi. Walau tidak keseluruhan wajahnya bisa kulihat. Tapi dapat kusimpulkan ia sangat khawatir.

Aku tahu kami semua khawatir. Terlebih lagi bagaimana jika orang tua Hyeri tahu, bagaimana kami akan memberitahu mereka.

Mengingat yang ada di tempat kejadian hanya kami bertiga.
Tapi aku melihat kekhawatiran yang muncul di wajah Min Yoongi  sangat berbeda saat ini.

'Apa Yoongi menyukai Hyeri ?'

itu pertanyaan yang kusimpulkam sendiri setelah melihat kekhawatiran yang ditunjukkan Yoongi.

Dalam renunganku itu tiba-tiba saja Yoongi memukul setir mobilnya dengan sangat keras.

Aku kaget.

"Sial ... kita kehilangan mobil itu."

-TBC-

Annyeong✌ Yum kembali ngehadirin konflik di sini. Gimana feelnya dapet gak ?

Eaa yang penasaran cie...Yum jahat ya, TBC di waktu yang tidak tepat...Mianheyo😊 cuman pengen kasih bumbu ke-penasaran-an doang.

Yang nyulik siapa ya ?

Ada yang punya opini ?
Itu ada kolom komentar.

😊😊😊

💓Keep Voment Juseyo💓

Selamat bersabtu malam✌

Continue Reading

You'll Also Like

716K 57.7K 62
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
82.8K 8.4K 36
FIKSI
168K 19.1K 47
#taekook #boyslove #mpreg
74.2K 8.1K 85
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...