Sebastian Michaelis from Black Butler
Ciel Phantomhive from Black Butler
Ooc bgdz :")
Requested by fantaziagirl
Happy reading sajalah
.
.
.
.
.
.
Ciel menutup surat yang dipegangnya. Sebastian tersenyum menatapnya
“sudah dimulai?” Tanya Ciel
“ya sudah dimulai”
***
[fullname] menarik salah satu gaun yang ada di lemarinya
“menginap dirumah Phantomhive?” tanyanya
“ya, ini salah satu yang jarang! Dan pilihannya jatuh pada mu! Wow kau sangat beruntung!” seru Dia. Bel mendadak berdenting beberapa kali.
“aku sudah pernah. oh, siapa itu?” Tanya [y/n]. Dia mengintip dari jendela dan menjerit.
“astaga! Ciel Phantomhivee!!! Pemilik perusahaan Funtom!”
“oh, kenapa aku?” Tanya [y/n]
“astaga! Sudah datangi saja sana!” seru Dia lagi. [y/n] terdiam dan mengangguk kaku
***
1 week ago
-[y/n] pov-
Aku menatap bangunan yang seperti istana di hadapanku
“selamat datang di kediamaan Phantomhive” ucap salah satu butler disana. Aku terdiam, dia cukup manis. “aku Sebastian, kepala pelayan disini” ucap Sebastian.
“selamat datang” ucap salah seorang bocah? Yang menatap ku sambil tersenyum “aku Ciel Phantomhive, senang melihat mu menerima undangan kami” lanjutnya. Aku tersenyum kaku.
Well, tidak kusangka Ciel Phantomhive itu seorang bocah, iya bocah yang tampan.
***
-Author pov-
“wah, dia sangat cantik” ucap Bard. Finnian menganggukan kepalanya semangat.
“apa kita jodohkan saja kepada Tuan Muda?”
“kenapa tidak Sebastian-san?” Tanya Mey-Rin
“Sebastian sudah terlalu tua” ucap Bard. Finnian tertawa dan mengangguk setuju
“aku lebih setuju jika nona itu untuk Tuan Muda, kata Oscar” ucap Snake.
“well, baiklah. Kita jodohkan ke tuan muda”
“tapi kan dia sudah punya Nona Elizabeth!” seru Mey-Rin
“hm.. benar juga” ucap Bard
“biarkan saja, kita buat Tuan Muda menyukai Nona [y/n]!” seru Finnian.
***
“kau dengar?” Tanya Sebastian. Ciel menganggukan kepalanya.
“bagaimana dengan Elizabeth?” Tanya Sebastian lagi.
“biarkan saja, aku bosan” ucap Ciel. “bagaimana kalau Lizzy untuk mu saja Sebastian?”
“wah kau suka bercanda, aku tidak mau” jawab Sebastian sambil tersenyum
“aku tertarik pada gadis itu”
“wah aku juga”
“yang benar saja” gumam Ciel
“aku tau, kau sudah menjadi sama seperti ku. Tidak mau bertemu dengan Elizabeth-sama”
“tuh pintarr”
“baiklah…”
“mau bagaimana pun aku pasti menang” ucap Ciel. Sebastian tersenyum kaku
Benar juga sih..
***
[y/n] menatap foto-foto di hadapannya, ini orang tua Ciel? Fikirnya
“ada yang bisa ku bantu?” [y/n] terlonjak dan menatap Ciel yang tersenyum
“tidak, aku hanya melihat-lihat” jawab [y/n]. Ciel berdiri di sampingnya dan menemaninya melihat-lihat.
“kau tau? Aku tertarik”
“pada?”
“pada mu”
[y/n] mencerna kalimat Ciel dalam otaknya
‘gila! Seorang bocah baru menyatakan cinta pada ku!’
***
Malam hari adalah, malam pesta dansa. [y/n] sudah berdiri di ballroom milik keluarga Phantomhive, [y/n] melihat-lihat para tamu undangan dan matanya bertemu dengan Ciel yang sedang menggandeng seorang gadis yang mengengam tangannya erat
Eh? Rasanya kok sakit ya?
***
“dia sudah punya tunangan?” Tanya [y/n] pada Finnian
“hm, Tuan Muda sudah mempunya tunangan, namanya Elizabeth Cordelia Midford” jawab Finnian
“lalu apa maksudnya kemarin?” gumam [y/n]
“namun, Tuan Muda sedang berusaha untuk mengagalkan pertunangannya” lanjut Finnian
“kenapa?”
“karena dia menyukai anda”
YANG BENAR SAJA? Fikir [y/n]
***
“wah Nona sedang apa?” Tanya Sebastian yang tiba-tiba muncul.
“melihat-lihat” jawab [y/n]
“wah aku melihat sesuatu yang menarik disini” ucap Sebastian. [y/n] menatap Sebastian seolah bertanya ‘apa?’
“hm.. kau yang menarik nona”
‘apa yang terjadi pada keluarga ini sih?’
--
Tiba saat nya [y/n] kembali kerumahnya, Ciel dan Sebastian tersenyum sambil melambaikan tangannya. Sebuah senyum misterius terpartri di wajah mereka.
“apa apaan” gumam [y/n] namun tidak ambil pusing.
Mungkin, Phantomhive adalah keluarga yang aneh.
***
Gaje kan?iya gaje banget :")
Ini gue bikin apaaaaaaa btw ini cuma 650+ words :v
Eh ku update banyak nie, seneng gak? /bawel
.
.
.
.
.
.
omake
[y/n] berlari membuka pintu, ia tadi, baru saja membaca headline berita bahwa Ciel Phantomhive membatalkan pertunangannya dengan sepupunya yaitu Elizabeth Cordelia Midford.
“selamat siang” ucap seseorang di depan pintu
“…. Kalian…”
“aku mau bertanya nona, bukan aku tapi kami” ucap Sebastian.
“apa… apa barangku ada yang tertinggal?” Tanya ku.
“bukan.. tapi.. pilihlah salah satu dari kami untuk menjadi pendamping hidupmu” ucap Ciel
[y/n] menganga tidak sanggup menjawab..
“aku memilih… (isi sendiri, author sih memilih Ciel)”
-fin-